"aahh teriak Mila, ampun jin penunggu kebun teh, saya tidak sengaja.
Biarkan saya pergi jin, saya gadis biasa tidak pantas jin jadikan istri.
"kata-kata Mila membuat Andrean ingin tertawa, lelaki tampan itu sekuat tenaga menahan tawa nya.
"Jan jin, Jan jin" sembarangan saja kalau ngomong.
ini saya guru kamu, ngapain kamu masih gelap lari-lari di jalan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis sederhana
Raditya baru membuka mata nya, di jam sudah menunjukan pukul satu siang.
CEO muda yang mewarisi ketampanan dari papah nya, bangun dari tempat tidur yang berukuran big size.
Lelaki tampan itu duduk di tepi ranjang, Sambil mengucek mata nya, yang masih terasa berat.
Radit melangkahkan kaki nya, ke arah kamar mandi yang berada di kamar milik nya.
Lelaki tampan bertubuh atletis masuk kamar mandi, untuk mengguyur tubuh nya dengan air shower.
Selesai dengan rutinitas mandi nya, Raditya sudah mengenakan pakaian.
Berjalan keluar dari kamar, mendekat kearah tangga.
Hari ini lelaki tampan itu, akan pergi menemui teman nya di salah satu cafe.
Sudah lama juga Radit tidak bertemu teman-teman nya.
Lelaki yang memiliki tubuh tinggi itu, berjalan menuruni anak tangga.
Setelah sampai di lantai bawah, Raditya merasa heran.
Rumah sebesar ini, tidak ada suara kedua orang tua nya.
"Kok sepi ya pada kemana?" bisik Raditya.
Raditya melihat asisten rumah tangga nya, yang sedang mengerjakan tugas nya, di ruangan keluarga.
Lelaki tampan itu menghampiri bi Sumi. "Bi mamah sama papah, "kemana kok sepi ya."
"Bibi kurang tau den, "ibu sama bapak enggak bilang sama bibi?" mau pergi ke mana. "Jawab bi Sumi."
"Oh ya sudah bi, "ucap Raditya."
Raditya mendudukan bokong nya, di atas sofa ruang keluarga.
Lelaki tampan itu, membuka galeri foto yang berada di ponsel nya.
Radit menatap foto gadis berhijab, di layar ponselnya.
Tiba-tiba sosial media milik Radit rame, teman-temannya nge tag nya di akun sosial media Safira.
"Dit, kita ketempat ini yuk, "seperti nya pemandangan di sana sangat bagus."
komentar salah satu teman nya, di sosial media milik Safira.
Safira Anatasya, nama akun nya.
kalau jodoh memang tidak kemana, Radit membatin.
Setelah melihat isi profil safira dan menggulir ke atas.
Salah satu postingan, membuat Raditya geleng kepala.
Terlihat jelas gambar perempuan yang memajukan bibir nya.
Dengan caption butuh teman curhat, karna aku lagi kesal sama ibu.
Yang selalu mengancam ku, untuk segera menikah cepat.
Tidak heran anak jaman sekarang, apa-apa di posting di sosial media.
Banyak sekali yang berkomentar.
Raditya memberanikan diri, memfollow akun safira.
"Lelaki yang memiliki tubuh tinggi itu, sambil menunggu di follback.
Terus saja menggulir ke atas layar ponsel nya.
Menatap satu persatu foto gadis cantik ber hijab, memiliki paras yang cantik alami.
Membuat sang empu terpesona, tak henti-hentinya Raditya mengulum senyum nya.
Bi Sumi yang memang sedang membersihkan ruangan itu, merasa heran dengan anak majikan nya.
Kenapa anak majikan nya, seperti orang yang sedang jatuh cinta.
Senyum-senyum sendiri, sambil menatap ponsel nya.
Pemandangan yang belum pernah terjadi sebelum nya.
Notif muncul dari ponsel Raditya, follback di terima.
"Hay." Radit mengirim pesan.
Tapi tidak langsung di balas.
Raditya menunggu balasan, dari gadis yang sudah membuat nya penasaran.
Entah kenapa Raditya ingin sekali berkenalan dengan gadis yang masih duduk di kelas XII.
Seperti ada sesuatu yang sepesial, dari gadis manis yang mengenakan hijab itu.
Raditya ingin mengenal Safira lebih dalam lagi, menurut lelaki berusia 29 tahun itu, gadis bernama Safira unik beda dari gadis yang lain.
Punya daya tarik yang berbeda. Dengan perempuan yang ada di luaran sana, bahkan mantannya juga biasa saja.
Gadis sederhana memiliki kecantikan alami, bukan sekedar cantik rupa Safira juga memiliki hati yang lembut.
