NovelToon NovelToon
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Status: tamat
Genre:Misteri / Percintaan Konglomerat / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti / Romansa / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Menjelang hari pernikahannya, Amara menghilang tanpa jejak. Dengan waktu yang semakin sempit, keluarga calon pengantin pria mendesak agar pernikahan tetap berlangsung demi nama baik. Helena, adik Amara yang diam-diam mencintai tunangan kakaknya, Lucian, dipaksa menjadi pengantin pengganti.

Namun ketika ia menerima peran itu dengan hati yang penuh luka, Helena menemukan jejak kejanggalan: apartemen Amara yang terlalu rapi, koper yang tertinggal, dan waktu yang tidak sinkron dengan hari hilangnya Amara. Semakin ia melangkah ke dalam pernikahan, semakin besar pula misteri yang membayangi keluarga mereka.

Jejak-jejak ganjil tentang hilangnya Amara membuat Helena ragu: apakah ia sedang mengambil tempat seorang pengantin yang kabur, atau menggantikan seseorang yang sudah tak akan pernah kembali?

.

Jika ada kesamaan nama tokoh, dan latar hanyalah fiktif belaka, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata.

follow ig: @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Kamar Helena temaram, hanya diterangi lampu meja yang redup. Gaun pengantin berwarna putih tergantung di sudut ruangan, tertutup plastik transparan. Dari kejauhan, gaun itu tampak indah, berkilau, tapi bagi Helena, keberadaannya seperti bayangan dingin yang terus mengawasi.

Helena duduk di tepi ranjang, memeluk lututnya. Pikirannya kalut. Setiap detik terasa semakin menghimpit.

Ia menutup wajah dengan kedua tangannya. "Besok aku akan berdiri di samping Lucian. Tapi bukan karena dia memilihku. Bukan karena aku diinginkan. Hanya karena aku bayangan Kak Amara."

Air matanya jatuh tanpa bisa ditahan. Sudah lama ia memendam cinta pada Lucian, sejak pertama kali mengenalnya, bahkan sebelum Amara bertunangan dengannya. Ia hanya bisa mencintai dalam diam, merelakan dirinya terluka setiap kali melihat kebahagiaan kakaknya. Dan sekarang, ketika kesempatan itu seolah terbuka… kesempatan itu datang dengan cara yang paling kejam.

“Kenapa harus aku, Tuhan…” bisiknya lirih.

Tatapannya beralih ke koper yang masih terbayang jelas di benaknya. Koper Amara, yang seharusnya menjadi tanda seseorang ingin pergi jauh. Tapi kenapa koper itu justru ditinggalkan di dekat pintu? Kenapa apartemen itu terlalu bersih, seakan baru dibereskan kemarin?

Apa benar Kak Amara pergi dengan keinginannya sendiri? Atau ada sesuatu yang lebih gelap dari itu?

Pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya. Membuatnya semakin takut, sekaligus semakin yakin bahwa pernikahan besok hanyalah awal dari sesuatu yang janggal.

Helena mengusap air matanya dengan kasar. Ia bangkit, melangkah ke arah gaun pengantin itu. Jemarinya menyentuh kain putih di balik plastik pelindung. Dingin. Hampa.

“Kalau aku mengenakanmu besok…” gumamnya, suaranya bergetar, “…apakah aku sedang mengambil tempat Kak Amara, atau justru menggantikan sesuatu yang sudah tidak ada?”

Pertanyaan itu menggantung di udara, tanpa jawaban.

Helena berbalik, merebahkan diri di ranjang. Matanya menatap langit-langit, tapi pikirannya jauh melayang pada bayangan kakaknya yang hilang dan wajah Lucian yang selalu hadir di hatinya.

Malam terasa panjang, seolah menunda datangnya pagi.

\=\=\=\=

Di kamar luasnya yang remang, Lucian duduk di tepi ranjang dengan ponsel di tangan. Layar ponsel sudah beberapa kali menampilkan pesan yang sama setiap kali ia mencoba: Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif.

Ia menutup wajahnya dengan telapak tangan, frustrasi. “Amara… di mana kamu sebenarnya?”

Di meja kerja dekat jendela, laptop terbuka. Halaman media sosial Amara terpampang di layar - kosong. Akun yang dulu penuh dengan unggahan foto-foto ceria, kini sudah dinonaktifkan. Seminggu lalu. Tepat di hari terakhir Amara terlihat.

Lucian mengetuk-ngetukkan jemarinya di meja, gelisah. Ia sudah mencoba semua cara: menghubungi teman-teman Amara, mengecek rumahnya, bahkan menyuap resepsionis apartemen untuk melihat rekaman CCTV. Tapi yang ia temukan hanya ruang kosong, tanpa petunjuk jelas.

Ia kembali menekan nomor Amara, meski sudah tahu hasilnya. Tuutt… tuutt… lalu hening. Lagi-lagi tidak aktif.

Ponsel dilemparkannya ke ranjang. Lucian berdiri, melangkah ke arah cermin besar di sudut kamar. Wajahnya tampak letih, mata merah karena kurang tidur.

"Bagaimana aku bisa menikah besok, jika pengantinku sendiri menghilang?"

Tapi kemudian ia teringat pertemuan sore tadi, ketika keluarganya menekan keluarga Amara. Keputusan sudah dibuat. Helena akan menggantikan Amara.

Lucian mengepalkan tangan. “Helena bukan Amara. Tidak akan pernah.”

Namun di dalam hatinya, ada sesuatu yang samar, rasa bersalah karena menerima keputusan itu tanpa perlawanan, bercampur dengan rasa takut kalau kebenaran hilangnya Amara lebih mengerikan dari yang ia bayangkan.

Lucian menutup laptop, meraih ponselnya lagi. Kali ini, bukan untuk menelpon Amara, tapi menatap foto terakhir yang sempat ia simpan: Amara tersenyum di bawah cahaya senja, matanya berkilau penuh hidup.

“Besok… seharusnya hari kita.” suaranya bergetar.

Di luar jendela, malam semakin pekat. Dan Lucian tahu, tak peduli seberapa keras ia mencoba, Amara tidak akan muncul malam ini.

Lucian melangkah gontai ke balkon kamar sambil membawa foto di tangannya.

Beberapa Minggu lalu, Amara masih datang kesini. Wanita itu masih tersenyum manis ke arahnya sambil berdiri anggun di pembatas balkon. Amara suka berada disana.

Juga ada beberapa bunga yang di bawa khusus oleh Amara ke rumah ini, sekarang sedikit layu karena tidak ada lagi yang menyiram.

"Aku merindukanmu," bisik Lucian, menyimpan foto dalam saku kemudian mengambil penyiram bunga yang tergeletak dekat pintu balkon. Lucian menggantikan tugas Amara malam ini.

Kemana sebenarnya Amara pergi? kenapa dia pergi meninggalkan pernikahan mereka yang sudah di depan mata?

...***...

...Like , komen dan vote....

...💙💙💙...

1
nonoyy
mystery is till going on
how come????
Devi Rahmanita
Lanjutt thorrr
nonoyy
lagi tegang2 nya malah digantung 🙈🙈🙈🙈
nonoyy
wah jadi ternyata.. keren bgt alurnya, sampai g bisa di tebak 😄👍
olyv
pinisiriiinnn...
g sabar nunggu kelanjutannya
nonoyy
thor sebenarnya sayang banget dibaca g mau habis bacaanya, tapi kalau g dibaca g bakal tau 😌😮‍💨
olyv
waduhh helena hati2
sosok perempuan itu siluman atau mahkluk astral sih... merinding euy 😱😬
nonoyy
tanda x melambangkan sesuatu yg tidak diketahui dgn nuansa misteri yg dpt menarik. bisa juga x itu kesalahan atau hal yg negatif
jadi penasaran dgn kelanjutan ny si clara misterius 😐😐😐
Bundax Ray Rey
lanjut Thor,,, masih penasaran...
Bundax Ray Rey
sangat menarik dan begitu banyak teka teki yang membuat ku menjadi penasaran. selama membaca cerita di novel toon ini, cerita ini yang membuat aku menjadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi...?
Bundax Ray Rey
lanjut thor, penasaran dengan kelanjutannya... 💪
Bundax Ray Rey
pasti yang ngebunuh Amara adalah Rafael,,
olyv
satu fakta lagi terkuak..
nexttt thor
Nda
penasaran,siapa kira² org yg di maksud alina
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
olyv
nextttt thor penasaran bgt sama kelanjutan ny
rahmi ritonga
aku sih yakin klw itu perbuatan Alfred 😏
olyv
merinding euy 😯
hemmm biar aman bayar bodyguard ajaa hel
nextttt thor
olyv
nextttt....
olyv
lanjut thorrr
olyv
lanjutt....!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!