"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).
Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.
Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.
.
.
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
Tubuh Ariana membeku dengan hatinya yang terasa gemuruh memberontak kendali diri. Di hadapannya telah berdiri sosok Caesar. Saat kening dan sorot mata itu saling bertemu, rasanya Ariana ingin berhambur ke pelukannya.
Terlalu ingin... Hingga nyaris melupakan semua.
Namun Ariana tidak mungkin melakukan hal itu, Ariana tahu konsekuensi hubungan keduanya jika dilanjutkan akan bagaimana. Pertemuan kedua dengan Caesar adalah sebagai kolega bisnis, bukan lagi soal hubungan mereka yang sudah Ariana akhiri secara sepihak.
Akan tetapi walaupun demikian, Ariana tak bisa bohong ia sangat merindukannya.
"Apa yang harus aku lakukan?.. Jalan apa yang tepat untuk ku ambil? Lagi-lagi rencanaku ku selalu kalah dengan keinginan hati, dan kedatanganmu adalah kelemahan ku..."
Jemari Ariana menelusuri tubuh kekar pria itu hingga tertahan pada dada bidangnya yang berbalut setelan mahal. Tampak Caesar menatap parau wajah cantik yang terlihat tenang itu saat tangannya mendorong pelan tubuh.
"Tuan Caesar.. " Lirih Ariana mengunci pandangan. "Bukankah sesama kolega bisnis yang profesional tidak akan melakukan hal seperti ini?."
"Sayangnya.. Seingatku hubungan kita bukan hanya sekedar itu." Timpal Caesar penuh sindiran. Bahkan jika Ariana harus tahu, terjadinya proyek ini dalam waktu dekat alasannya adalah ia sendiri.
Mendengar apa yang Caesar ucapkan Ariana tak bisa berkutik lagi, berpura-pura sampai akhir pun sepertinya tidak ada arti lagi. "Caesar..."
"Shuutt!."
Telunjuk pria itu menempel pada bibirnya.
"Kau benar-benar melupakan apa yang terjadi di antara kita? Sungguh?." Sergah Caesar yang sangat ingin mendengar langsung jawaban dari Ariana.
Manik indah Ariana membalas sorot mata Caesar yang terasa dalam namun menusuk. "Iya, kau benar.."
"Aku berbohong.."
Sudut bibir pria itu terangkat yang kemudian berubah menjadi gelak tawa yang terasa mengikis. "Bagaimana jika aku tak ingin mempercayai nya?."
"Terserah dirimu, itulah faktanya." Timpal Ariana bohong. "Dan kau sudah melihat, bahwa pada akhirnya aku akan menikah dengan Diego. Right?."
"Hmm. Begitu ya?."
"Sangat berbeda sekali saat di Hawaii." Bisik Caesar sengaja.
Ariana mengalihkan pandangan, entah ini pancingan atau apa. Yang jelas apa yang diucapkan pria itu memang sangat benar, Ariana sedang bermuka dua demi rencananya sendiri.
"Terserah apa yang kau katakan, ini keputusan ku. Dan mari lupakan.."
"Tidak mau."
"Caesar!..."
Ariana tak sempat melanjutkan ucapannya saat pria itu terasa lebih dekat menghilangkan jarak diantara keduanya, tubuh Ariana sudah mentok pada dinding. Sorot mata yang saling memiliki cukup membuat Ariana gelisah akan sesuatu yang ia takutkan akan lepas kendali.
"Ariana..."
Caesar mengelus wajah jelitanya yang sudah lama ia nantikan. Dagu Ariana ia angkat agar tak sedetik pun pandangan itu terlepas darinya.
Saling menilik... Saling memeluk ego... Dan saling menginginkan satu sama lain.
Caesar membencinya namun ia rela melakukan segala cara agar kembali meraihnya. Ia dapat merasakan bahwa perasaan Ariana saat di Hawaii bukan lah sebuah kebohongan.
Entah karena aturan keluarga mereka ataupun hal lain, Caesar telah memilih untuk mengambil keputusan besar.
"Lihat aku.."
Dengan susah payah Ariana menelan saliva, hatinya terasa sangat tak karuan berada dalam genggamannya.
Caesar mendekatkan wajahnya menghilangkan jarak. Pupi mata Ariana membesar, saat hidung mancungnya digesek dan bergesekan dengan hidungnya yang disengaja.
"Caesar.."
Walaupun tidak saling memagut, tetap saja bibir keduanya ikut bergesekan. Ariana meremas kuat ujung baju, nafasnya terasa memburu. Caesar benar-benar memporak-porandakan pertahanannya.
"Sepertinya kau harus dihukum.. Aku masih suamimu.. Pemilikmu yang sesungguhnya." Bisik Caesar pelan dan dalam, satu jemarinya ia masukkan pada bibir ranum Ariana..
Bermain nakal dengan kelembutan yang ada di dalamnya.
Wajah cantik itu terlihat sangat merah akan merona, Ariana merasa malu dengan ekspresi yang telah ia tunjukkan secara alami, pasti terlihat kotor dan begitu hina.
Sorot mata Caesar terlihat semakin berat, tatapannya sayu melihat Ariana di hadapannya seperti itu. Ia seolah menyuruhnya untuk berhenti, namun di sisi lain ia mendorongnya untuk semakin tenggelam lebih dalam.
Pria itu beralih mencium pipinya.. Terus melakukannya turun ke leher hingga kerah kemeja Ariana terbuka.
"C-Caesar.."
"Berikan aku satu alasan kuat kenapa harus melupakan mu?." Lirihnya.
"Kau sudah tahu semuanya, itu alasanku. Keluarga kita tidak akan senang mengetahuinya." Balas Ariana penuh penekanan.
"Lalu kau akan menikah dengan pria itu?."
Ariana tampak terdiam, apa perlu Caesar mengetahui semuanya termasuk yang ia rencanakan?..
"Ariana..." Caesar beralih menatapnya, jemari pria itu mengelus bibir ranum Ariana.
"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?..
"Dirimu.." Tunjuk Caesar pada dadanya, semakin turun ke bawah...
"Tubuhmu.."
Ariana terlihat gelisah saat tangan kekar itu perlahan menyentuh perutnya, semakin turun ke bawah...
"C-Caesar!..." Wanita cantik itu terhenyak menengadah, Ariana menegang dengan nafas tersengal saat inti keindahannya di bawah sana disentuh. "Kau!.."
"Dan bagian terdalam mu.." Bisik Caesar parau.
"Hanya milikku.. Ariana Raj Wallace."
Di balik kain yang masih tertutup itu ia meraihnya.. Sangat ingin meraih.. Hingga hampir gila karena tertahan lama.
Melihat wajah cantiknya yang seolah mengundang dengan ekspresi itu.. Caesar tak bisa menahan diri lagi. Ia meraih tengkuk Ariana, mencium dan menyatukan bibir keduanya.
Rasanya sesuatu yang tertahan di kepala, kini terasa buyar meledak.
Pikiran Ariana terasa kosong, hanya tersisa dorongan yang saling menginginkan membelenggu diri. Pada akhirnya ia tak bisa menolak sentuhan itu, sentuhan yang ia hindari sekaligus yang ia inginkan.
"Caesar, kau.."
Bibir keduanya bertemu, Caesar melumatnya menyesap dengan dalam. Lidahnya menuntun menyatukan semakin liar dan intens.
Ia membutuhkannya sangat membutuhkan.. Dirinya yang sudah jadi candu tentu tak akan melepasnya untuk tak disalurkan. Kebencian.. Cinta, dan rindu beradu jadi satu..
Tubuh Ariana hilang keseimbangan, pria itu benar-benar melahapnya.
Ariana menyadari satu hal, bahwa pertemuan ini bukanlah hanya sebatas kerjasama tetapi hubungan baru diantara keduanya akan dimulai..
Dengan perlahan Ariana memejamkan mata, ia mengalungkan tangannya pada leher pria itu membiarkan semua terjadi.
Suara cumbuan terasa memanjakan telinga, nafas Ariana terengah-engah. Ia mendorong tubuh pria itu saat nafasnya hampir habis. "C-Caesar!.. Sebentar.."
Namun pria itu tak mendengar dan melahap kembali..
"Hmmph! S-sebentar.."
Ariana terpaksa menahan bibirnya. "Biarkan aku bernafas."
Pria itu terdiam penuh penantian, ada kepuasan dan kesenangan saat melihat wajah cantiknya yang terlihat merah dan kacau akan ulahnya sendiri.
Caesar menunduk meletakkan wajah tampannya diantara leher jenjang Ariana. Ada yang tertahan terasa berat membuat kegelisahan dan pertahanan meronta, pria itu memejamkan mata menghirup aroma manis Ariana. "Setelah menyentuhnya... Aku rasa, saat ini datang bulan mu sudah selesai.."
"Right?."
aku jabanin dah..rebahan doang, baca ceritamu
semangat thor aku menanti sekali asal muasal permasalahan yg buat 2keluarga jdi bermusuhan thor,,
ditunggu up ny thor,, semungutttt🤗