NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami
Popularitas:406k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Pelukan Terakhir

     "Kalau kamu butuh aku, hubungi aku," tekan Yeri sebelum Elyana berpamitan pulang.

     Elyana pulang dari kediaman Yeri setelah adzan isya. Elyana sengaja pulang malam karena terlanjur kecewa terhadap Excel. Baginya tidak perlu lagi merasa takut, karena sudah jelas Excel tidak mencintainya.

     Keyakinannya sudah bulat, dia akan pergi dari Excel. Hanya, Elyana masih bingung mau ke mana dan bagaimana dengan Nada jika dia membawanya pergi jauh dari papanya. Sungguh Elyana berada di posisi yang sulit. Elyana juga sejak pagi, sengaja tidak mengaktifkan nomer Hp nya, dia yakin Excel menghubungi atau mencarinya.

     "Eh, tapi, tidak mungkin Mas Excel mencariku atau khawatir padaku. Dia menghubungi aku, hanya khawatir pada Nada saja, tidak denganku," batinnya, sepanjang jalan menaiki grab, hati Elyana gundah dan berbicara sendiri.

     Grab yang ditumpanginya sebentar lagi sampai di rumah. Elyana menghela nafas dalam-dalam, untuk menghadapi Excel. Dia siap beradu kata dan argumen malam ini. Bisa jadi malam ini Excel banyak bicara, tidak datar seperti biasanya.

     Akhirnya grab itu tiba di depan pagar rumah. Elyana membayar ongkosnya lalu menuruni grab seraya memangku erat tubuh Nada.

     "Terimakasih, Pak," ucap Elyana sembari berjalan memasuki pagar rumah.

     Dilihatnya pintu rumah sudah terbuka lebar, Elyana yakin, Excel menunggunya dengan marah.

     "Assalamualaikum," ucapnya sembari langsung ngeloyor tanpa menoleh ke sekitar ruang tamu.

     "Berhenti," tegas suara Excel penuh tekanan. Elyana tidak menggubris, dia segera melangkah menuju tangga.

     "Berhenti, kataku! Dari mana kamu keluyuran, malam-malam baru pulang? Tidakkah kamu pikirkan kalau aku khawatir menunggu kalian pulang?"

     "Bi Ocoh, ambil Nada," teriak Excel menyela kalimat pertamanya tadi. Bi Ocoh segera berlari menghampiri Elyana lalu meraih Nada dan merayunya agar mau dibawa Bi Ocoh. Elyana mengalah, dia memang mau menumpahkan segala unek-uneknya di depan Excel.

     "Mama, Papa," panggil Nada seraya mengulurkan tangannya.

     "Bawa dulu, Bi. Ajak beli es krim," ujar Excel seraya mengusir keberadaan Bi Ocoh dengan lambaian tangannya. Bi Ocoh terlihat khawatir melihat kedua majikannya bertengkar, wajahnya yang bingung terpaksa pergi menjauh membawa Nada yang mulai merengek.

     "Aku mau bicara, dan kamu harus dengarkan aku."

     "Tapi, aku tidak mau bicara apa-apa denganmu," balas Elyana sembari bergegas menaiki tangga.

     Mereka berada di beranda lantai atas kini. Elyana berdiri menatap jendela yang gordennya masih terbuka.

     "Dengarkan aku El, tidak sepantasnya kamu pergi tanpa ijin aku dan pulang lebih lambat dari aku. Apakah kamu tidak tahu dengan adab seorang istri?" ucap Excel membuat Elyana membalikkan badan dan membelalakkan mata kepada Excel.

     "Maaf, ya, Mas. Tadinya aku sudah tidak ingin berkata apa-apa lagi sama kamu. Tapi, berhubung kamu bicara tentang adab, jadi terpaksa aku bicara. Aku melakukan ini, tidak ijin pergi atau pulang lebih telat dari kamu, itu karena aku dan kamu sudah tidak ada apa-apa lagi. Jadi, tidak ada artinya aku meminta ijin padamu."

     Excel melotot mendengar ucapan Elyana barusan, dia berani bicara seperti itu padanya.

     "Apa? Tidak ada apa-apa? Kamu ini masih sah istri aku, Elyana, tidak sepantasnya kamu bicara seperti itu. Kamu sudah durhaka pada suamimu gara-gara ini," dengus Excel dengan mata yang memerah. Elyana semakin tertantang, ini saatnya melawan, dia tidak boleh menangis lagi.

     "Tidak ada lagi istri durhaka, Mas. Karena sejak pengakuan kamu tadi malam, aku sudah melepaskan statusku sebagai istri dan aku tidak rido karena ucapanmu yang jelas, yakni tidak pernah mencintai aku. Aku sadar diri, Mas. Maka dari itu, tolong mulai detik ini lepaskan aku. Aku minta cerai. Aku tahu, selama ini aku bertahan, itu karena kebodohan aku," ucap Elyana lantang.

     "Keterlaluan kamu, Elyana. Kamu berani berkata-kata lantang seperti itu. Dari siapa kamu bisa bicara seperti itu?"

     "Sudahlah, Mas, tidak perlu pertanyakan aku dari siapa bisa bicara seperti ini. Aku sudah tahu pernikahan kita ini tidak masuk kantor, jadi mudah saja kamu untuk menceraikan aku tanpa harus ribet sidang sana-sini. Memang ini yang kamu mau, kan, Mas?" ucap Elyana lagi seraya membalikkan badan.

     Excel diam, dia sadar, pernikahan mereka memang tidak dia ajukan secara kedinasan. Semua ini karena dia kecewa pada kedua orang tuanya yang menjodohkan dirinya dengan perempuan lain, yakni Elyana.

     Elyana membalikkan badan lalu bergegas menuruni tangga, menyembunyikan tangis yang lagi-lagi tumpah. Elyana segera memasuki kamar yang ditidurinya kemarin, dia mengurung diri di sana dan menangis.

     Excel menyusulnya dan menggedor pintu. Sayangnya, Elyana tidak menggubris, dia masih menangis, menumpahkan sisa sesak yang masih ada di dadanya.

     "Elyana, tolong buka. Aku mau bicara baik-baik denganmu. Tolong, dengarkan aku. Aku minta maaf. Aku selama ini melakukan itu, karena aku terpaksa. Tolong pahami aku," ucap Excel, berharap Elyana akan mendengar.

     Elyana tidak peduli lagi dengan ucapan Excel, dia bulat dengan tekadnya, dia harus pergi dan membawa Nada jauh dari Excel.

     "Besok, setelah Mas Excel pergi ke kantor, aku akan pergi dari rumah ini membawa Nada," tekadnya kuat seraya menghapus sisa air matanya.

     Rencana tinggal rencana, nyatanya Excel tidak masuk kerja selama du hari. Dia sengaja ambil cuti, entah apa tujuannya. Yang jelas, dia takut kalau Elyana pergi membawa Nada. Excel berusaha baik-baiki Elyana. Namun Elyana kini diam seribu bahasa. Elyana sudah tidak mau bicara, dia memilih mengumpulkan energi untuk mencari celah supaya bisa pergi nanti tanpa ketahuan Excel.

     Terpaksa Elyana bersabar, dan berpura-pura tegar. Tapi, kali ini dia berusaha menghindari Excel. Elyana tidak lagi perhatian pada Excel seperti biasa.

     "Sia-sia selama ini aku menumpahkan cinta dan perhatian kalau pada kenyataannya aku bukan wanita yang dicintainya," batin Elyana.

     Elyana kini tengah termenung di taman belakang. Dia sengaja menjauh saat tadi Excel mendekatinya dan berusaha mengajak Nada supaya bersama-sama bertiga.

     "Kenapa dia tidak masuk kantor, dan berapa lama cutinya?"

     "Tidak ada untungnya lagi aku bertahan. Tapi, bagaimana dengan Nada? Ya Allah, apa yang harus aku putuskan?" Elyana kembali bingung masalah Nada.

     Di hari ke tiga, Elyana melihat Excel sudah berbaju seragam loreng. Ini saatnya dia beraksi. Elyana akan nekad untuk pergi, dia tidak bisa menahannya lagi.

     "Aku pergi, ya. Tolong, jangan ke mana-mana. Titip ...."

     "Titip Nada, bukan? Tidak perlu khawatir, selama ini aku sudah merawat anakku dengan baik. Yang penting bagimu Nada bukan? Sekalipun aku ibunya, kamu tidak pernah mengkhawatirkan aku," potong Elyana, untuk terakhir kalinya Elyana berbicara karena merasa sekalipun Excel tidak pernah menyebutnya, atau mengatakan baik-baik kalian di rumah. Excel hanya fokus Nada saja, tidak dengan dirinya.

     Air mata itu mengalir semakin deras, sampai isakannya terdengar. Padahal Elyana berusaha menahannya.

     "Elyana, maafkan aku," ucap Excel sembari memeluk Nada dan Elyana sekaligus. Dia seakan menyesali semua. Tapi, semua sia-sia, Elyana pun segera melepaskan tangan Excel.

     "Papa pergi, Sayang. El, aku akan urus semua. Jadi, aku mohon, tetaplah di sini," ucapnya sebelum pergi.

     "Papaaaa." Nada berteriak sembari melambaikan tangan pada Excel.

1
Ma Em
Semoga pernikahan Elyana dgn Rafka langgeng dan selalu bahagia dan segera diberi momongan
UmuUmaya Khusna
mauuuuu
Linda Yohana
mau thoor
Nining Sariningsih
mau thooorrr,,,,kalo bisa peran wanitanya harus berani ya thooorrr,,,,, 💪💪💪,,,
Nasir: Siap....
total 1 replies
Machmudah
yg penting happy ending Thor Dan ada karma.....sll ditunggu
Nasir: Siap...
total 1 replies
Putri Abdurachman
qu menangiiiiiiiiiis, khhan tu la tkdg k'inginan qt blm tntu baik tuk qt/Sob/
Bunda Ochie
sabar excel...nanti buah sabarmu menghasilkan pasangan yg sama baik dan cantik seperti elya..
Eva Wahyuni
mau dong Thor..
semoga Excel mendapatkan kebahagiaan nya sendiri setelah ditinggal menikah oleh elyana..
dulu aku kurang suka dengan tingkah nya Excel tp setelah cerai dari elyana dan sikap nya sudah berubah jadi aku mulai suka dengan karakter nya Thor.
semangat Thor 💪 kutunggu up nya ya 🥰
Eva Wahyuni: siap Thor..
semangat Thor 💪💪💪
sehat selalu 🥰
Nasir: Nanti ya tungguin bab ini selesai. Nanti akan sy carikan seorang gadis yg bnr2 bisa dicintai Excel setelah dia move on dr Elyana.
total 2 replies
Lannia Poetri
kok aku malah berharap Excel bisa nikah lagi sama elyana thor🤭😂
Nasir: Heheh, setelah dia menyesal, rasanya ingin Excel balikan ya? Tapi biarkan saja Excel menyesali perbuatannya. Dan Elyana mendapatkan orang yang mencintainya tulus. Sementara Excel, nanti deh dicarikan seorang gadis yg bnr2 dia cintai, tentunya setelah dia move on dr Elyana.
Nasir: Hehheeh... iya K
total 2 replies
Rita Wati
Mau Kk Thor...👍🥰
Nasir: Tungguin ya.
total 1 replies
Irni Yusnita
boleh thor
Nasir: Asikkkk nanti dilanjukan di kisah yg berbeda ya.
total 1 replies
Ina Merry
punya orang tua kan? pulang saja
Ma Em
Semoga Rafka dlm menjalankan aksi atraksinya selamat dan dilancarkan niatnya untuk menikah dgn Elyana sampai hari H jgn sampai ada gangguan lagi semoga Rafka dan Elyana diberikan kebahagiaan .
Uthie
Semoga bisa saling ikhlas menjalani takdir yg barunya yaa 👍🤗
Uthie
Wahhh.. wahhh... jangan sampai karena cemburu buta, malah gagalin rencana lamaran kamu, Rafka 😂😂👍
Dewi Oktavia
y tuhan,maka y jadi laki jangan bertingkah sekarang baru menyesal kan.
Dewi Oktavia
wih, cemburu begitu kuat😁
Ma Em
Makanya Rafka jgn marah dulu sama Elyana untung Elyana mau memaafkan Rafka karena kalau Elyana sdh kecewa susah untuk memberikan maaf pada orang yg sdh mengecewakannya .
Eva Wahyuni
Alhamdulillah Doble up.. makasih Thor 🥰..
Selamat tuk elyana dan Rafka ya, semoga tidak ada halangan dan rintangan smp hari H nya ya..
Tuk Excel, yang sabar, semoga kamu mendapatkan jodoh yang lebih baik lagi dari elyana.. Aamiin 🤲
Nasir: Sama2 Kak..
total 1 replies
Eva Wahyuni
ada yang cemburu toh 😄😄😄..
cemburu tandanya cinta 🤩..
lanjut Thor, semangat 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!