NovelToon NovelToon
I'M NOT A FLOOZY

I'M NOT A FLOOZY

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:158.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Delima Rhujiwati

AKU BUKAN PELACUR

Tan Palupi Gulizar nama yang manis. Namun tak semanis perjalanan hidup yang harus ia lalui untuk mencari jawaban siapa jati dirinya yang sebenarnya.

Sosok yang selama ini melindungi dan membesarkannya, ternyata menyimpan sebuah cerita dan misteri tentang siapa dia sebenarnya.

Lika-liku asmara cinta seorang detektif, yang terjerat perjanjian.

Ikuti kisah kasih asmara beda usia, jangan lupa komentar dan kritik membangun, like, rate ⭐🖐️
Selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Area 21+ bocil wajib mlipir

Dalam benak Tomo masih tergambar jelas, wajah bule yang cantik. Rambut indah bergelombang.

Aaahh, bentuk tubuhnya aduhai dan proporsional dengan kaki jenjang yang putih bersih menggiurkan.

Jakun Tomo naik-turun membayangkan si gadis yang bagaikan bunga sedang mekar.

Tanpa disadarinya, libidonya mulai naik.

Riris yang duduk di sebelahnya melihat celana Tomo yang tiba-tiba menggembung tanpa disadari pemiliknya.

"Eh... Maaass..." Riris mengulurkan tangannya ke pangkal paha Tomo, sambil terkikik geli.

"Astaga, maass..., kok adikmu sudah bangun sih?"

Tomo tersadar dari lamunannya. Tanpa berkomentar tangan kirinya mulai mengelus paha Riris hingga ke pangkal paha. Riris menikmati belaian itu hingga akhirnya dia mendesah.

"Mas, buruan nyetirnya, ihh. Dah gak tahan niihh..."

Setibanya di rumah kontrakannya Tomo, kedua sejoli tanpa ikatan itu buru-buru masuk dan mengunci pintu.

Tak sabar Tomo menyergap tubuh sintal Riris. Tangannya meraba dan mere*mas tanpa melepaskan ci*umannya yg semakin memanas.

Riris mendorong kepala Tomo sambil terengah-engah melepaskan ci*umannya dan berusaha meraup udara untuk bernafas.

Tomo mengalihkan kecup*annya dan menyusuri leher jenjang Riris sambil menuntun ke arah tempat tidurnya.

Keduanya sudah tak sabar melepaskan pakaiannya dan saling sergap 'tuk memenuhi hasrat yang membuncah.

Lengu* han serta desa*han mendominasi ruangan putih bersih itu. Teriakan dan saling menyebut nama mereka bergema di kamar tanpa peduli terdengar hingga keluar.

Keduanya berpacu dalam peluh menuntaskan nafsu mereka ke nirwana dunia.

"Kau, memang luar biasa sayang, pantas saja laki-laki buncit itu klepek-klepek dalam belaianmu." Tomo memuji Riris, tangannya intens membelai tubuh Riris yang masih basah oleh peluh mereka.

"Mas... Apa yang akan kita perbuat selanjutnya? Aku tentu tidak ingin menjadi TKW dong! Jari lentikku tidak pantas untuk sekedar mencuri piring," rengek Riris pada Tomo.

Mereka adalah pasangan penjilat yang selalu berusaha meraih apapun dengan segala cara, asalkan usaha mereka memberi hasil yang dapat menguntungkan bagi mereka.

Sambil tersenyum Tomo menanggapi semua kata-kata Riris." Tugas utama kita adalah, segera menemukan di mana tempat tinggal adik angkatmu itu. Kita akan menculiknya. Kemudian kita akan mendapatkan bayaran yang setimpal."

Senyum licik Tomo menghiasi bibir tebalnya itu.

Mulut serta hati Tomo tentu tidak sinkron, Tomo sendiri yang jelas tidak ingin rugi, ataupun dinomorduakan lagi. Sebab, dirinya yang selama ini rela berbagi cinta dan tubuh Riris dengan Bambang walaupun tanpa sepengetahuan Bambang tentunya.

"Untuk kali ini, aku juga akan mencari keuntungan sendiri, dasar cewek dungu gila harta." Batin Tomo menertawakan Riris.

Mereka berdua tenggelam dengan alam pikirannya masing-masing. Mereka ingin segera menikmati hasil yang lebih dari Bambang.

Setelah saling memuaskan hasrat diri, Riris harus pulang ke rumahnya, yang dia tempati dengan ibunya Juleha.

Begitu juga halnya dengan Tomo yang harus kembali ke tempat Bambang. Dia bekerja sebagai tangan kanan Bambang di perusahaan Penyalur Tenaga Kerja ke berbagai negara tujuan.

*****

Riris tiba di rumah...

Saat baru juga merebahkan pantatnya di sofa, dan hendak membuka ponselnya, sang ibu sudah memberondong pertanyaan pada Riris.

"Riris, bagaimana rencana kalian! Apakah Bambang akan tetap menjadikan kamu istri mudanya?" Juleha memberikan pertanyaan, sambil mengulurkan jus tiga diva kesukaan Riris.

"Entahlah Bu, Riris hanya mau hartanya Oom Bambang saja. Aku tak pernah mengharapkan menjadi istrinya."

Sambil tersenyum sinis, sambungnya:

"Tidak mungkin aku kalah sama anak pungut itu! Dengar, aku punya rencana yang luar biasa Bu, dan ini harus segera terealisasi."

Berapi-api Riris menceritakan keinginannya untuk menculik kembali Palupi. Bila usahanya berhasil, dapat dipastikan dia akan menerima sebagian harta yang dijanjikan oleh Bambang.

Juleha terkejut mendengar rencana Riris. Ada gurat rasa khawatir di wajahnya atas rencana yang akan Riris jalankan.

"Apa kamu yakin...? Mereka tidak akan tinggal diam kalau Palupi kamu culik. Apakah tidak terlalu beresiko?"

"Tenang ibu! Semua sudah Riris rencanakan dengan baik dan aman." Jawabnya dengan rasa percaya diri yang tinggi.

"Ibu kan sudah melihat laki-laki yang membawa Palupi kemarin. Dia hanya untuk sementara membawa Palupi, bukan untuk selamanya. Enak saja hanya seratus juta minta pelayanan selamanya, kan nggak mungkin Bu.

Jadi, wajar saja kalau kita meminta kembali Palupi."

Kembali hening mereka berdua duduk membisu. Dalam diamnya terbersit rasa khawatir Juleha saat dia teringat penampilan dan gaya John Norman ketika menjemput Palupi.

Cara yang sangat berbeda dan terkesan mewah dibandingkan dengan kaum hidung belang yang pernah berhubungan dengannya.

Rencana demi rencana Riris susun dengan baik, dukungan demi dukungan Riris dapatkan, baik dari Oom Bambang maupun Tomo.

*****

Riris menerawang kembali dalam ingatannya tentang pertemuan pertama dan kedua dengan si bule tampan itu yang kemudian diikuti dengan terjadinya negoisasi tentang seratus juta dengan pria bule itu.

Pria yang pernah ia temui bahkan pernah satu ranjang dengannya, walaupun berakhir dengan cara yang mengecewakan.

'Sebenarnya aku sudah sering bertemu dengannya, tapi kenapa tidak pernah terpikirkan olehku untuk mengikutinya ataupun bersikap baik padanya saja?

Akan tetapi, apakah dia bisa memaafkan aku setelah kejadian di Desperados Night Club waktu itu?'

Batin Riris kembali gamang, sesaat buntu sudah pikirannya untuk memulai rencananya.

"Tapi aku harus tenang, aku lebih cerdik dari siapapun, aku harus mendapatkan yang aku mau."

Orang licik sampai kapan pun tetap menemukan cara untuk melancarkan niatnya.

Senyum puas Riris tersungging. Puas akan secercah keberhasilan yang mulai terbayang di benaknya.

"Kamu kenapa tiba-tiba senyum-senyum sendiri seperti mendapatkan duren runtuh gitu?," tegur Juleha yang dari tadi melihat gerak gerik Riris yang sedikit aneh dari biasanya.

"Oh Ibu, anakmu yang cerdik ini akan segera mendapatkan apa yang ia inginkan."

Juleha geleng-geleng kepala melihat tingkah Riris yang di luar nalarnya.

"Apa kamu akan tetap melakukan rencanamu, menculik Palupi lagi? Apa kamu tau resikonya kemudian? Kamu harusnya tahu dan sadar. Keluarga mereka belum tentu memaafkan kesalahan ibu sekian belas tahun lalu yang telah menculiknya!"

Juleha mulai was-was dan tetap meragukan perbuatan Riris. Bagaimana pun juga ia punya rasa gentar atas perbuatannya yang selalu menghantui hidupnya.

Hatinya tak pernah tenang semenjak dirinya melakukan penculikan dan pencurian perhiasan mahal milik orang tua kandung Palupi.

Hatinya mulai mengeluh. Haruskah Riris tahu kisah yang sebenarnya?

Kejahatan besar yang dilakukannya akan berdampak buruk bila saatnya tiba terkuak.

Batin Juleha mulai berperang. Terbayang bagaimana dia memperlakukan Palupi dengan sangat tidak adil. Walau dia tetap menyekolahkan Palupi hingga lulus SMA, tetapi beban yang diberikan kepada Palupi juga tidak ringan.

Beruntungnya Palupi sangat pandai sehingga dia dapat lulus sebelum usianya 17 tahun.

'Haruskah aku mendukung rencana Riris? Padahal aku sudah sangat mengharapkan dia bisa menjadi isteri pak Bambang, walau harus dimadu. Setidaknya Riris dapat hidup lebih baik dan terjamin.'

Dalam diam, Juleha tepekur. Satu demi satu perbuatan buruk yang ditimpakan dalam hidup Palupi menari-nari dan membuat badannya gemetar.

...****************...

Apa sih rencana Riris, selain menculik Palupi 🤔

mohon bantuan rate ⭐🖐️, komen positif, like dan senyum mu sayang 🤭

TBC 😘😉

salam sejahtera selalu 🤗

1
Danang Dumai
wah gak ada Riris ya...
Harum
biasanya lelaki dewasa akan awer muda kalo dapet gadis muda
Harum
mungkin ... lalu hamil anaknya siapa yang
Harum
tebakan, apa Riris hamil
EmmaAron💙
mampir kak, ceritanya bagus.
EmmaAron💙
sabar ya lupi, mampir ya ka baru mulai baca
Ailaksj💙
mampir ya author
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
siriris selalu jadikan tubuhnya utk alat negosiasi
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
bener liana..kamu harus hati hati ama siriris..
klo palupi dia terlalu baik
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
dan kamu akan pingsan klo tahu fakta sebenarnya siapa palupi
🌸nofa🌸🍉🍉
baru mampir kakak
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
😂😂istigii mana ada warungg dmall palupii...🤭
Zaenab Usman
bintang lima buat karya keren nya kak
ʀɦʊ¢ɦǟռ: makasih akak 😘 mampir juga di karya Rhuji yang lainnya☺️
total 1 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Tega banget ibunya 😭
ʀɦʊ¢ɦǟռ: kyaaaaa🤣🤣🤣
total 3 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Cerita yang menarik
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
tlpn dari Saha ikhh kok smpek ketakutan gtuu🤔🤔
Uul Indrayani
sekedar mau tanya sherly itu laki apa ce ya thor
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sesama transgender kak 🤭
total 1 replies
Ganesha Amb
kerjaan othor ini bikin lianto jadi liana.😆
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sama seperti Susanti jadi Susanto gitu kak 🤣🤣
total 1 replies
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Duh pak RT matanya tau aja kalo sedang ada yang gratisan wkwkwkk
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
pengap mau cari udara juga tuh wkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!