NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 Penegasan.

"Arini!" langkah Arini terhenti di ruang tamu ketika dipanggil Meisya yang sudah memasuki rumah kembali dan padahal sebelumnya dia ingin pergi.

Kebetulan Irena juga menuruni anak tangga dan menghentikan langkahnya ketika melihat Meisya menghampiri Arini dengan penuh amarah dan bahkan sampai mendorong bahu Arini.

"Apa sih!" kesal Arini.

"Kamu yang apa-apaan? Kamu sengaja mendekati Aditya, kamu sengaja cari-cari perhatian di depannya hah!" tuduh Meisya.

"Nggak usah asal nuduh," sahut Arini mengelak.

"Kamu pikir aku bodoh hah! Aditya mengantarmu pulang dua kali dan bahkan kalian makan siang bersama?" tegas Meisya.

"Benar! Kak Aditya memang mengantarku pulang dan itu adalah tawaran dari beliau. Untuk makan siang bersama bukan hanya kami berdua saja, jangan salah paham seperti itu Kak. Kami makan siang bersama dengan Nenek Kak Aditya," sahut Arini semakin memberi penjelasan tentang kebenarannya membuat Meisya semakin geram dengan wajah kagetnya.

"Kamu bilang makan siang bersama Neneknya?" tanya Meisya memastikan sekali lagi.

"Kenapa? Apa kakak tidak pernah menemui Neneknya, bukannya Kakak akan menikah dengannya. Kakak ini Bagaimana sih, sebagai calon istri tidak tahu jika calon suaminya memiliki ibu kandung dan ibu tiri dan bahkan tidak pernah dipertemukan Neneknya...."

"Diam kamu!" sentak Meisya semakin panas mendengar pernyataan Arini.

"Apa sebenarnya rencana kamu hah! Kamu ingin membalasku dengan merebut Aditya dariku?" tanya Meisya.

"Kenapa suara Kakak bergetar saat mengatakan hal itu. Wajah ketakutan Kakak benar-benar sangat menyedihkan," sahut Arini tersenyum penuh kemenangan.

"Arini kau...."

"Kak Meisya mau laki-laki itu tunangan atau memiliki istri sekalipun, tetapi jika ada wanita yang membuatnya jauh lebih nyaman, maka dia bisa berpindah ke lain hati,"

"Kakak sebentar lagi akan menikah dengan Kak Aditya dan semua pilihan ada pada Kakak. Ketika sudah melihat calon suami kakak tidak tahu batasan dan dekat dengan orang lain, pilihan itu ada pada Kakak melanjutkan atau tetap menontonnya," ucap Arini bahkan mengulang kalimat yang pernah Meisya ucapkan di saat dirinya juga galau akan pernikahan karena ulah Mona.

"Benar bukan. Ma," lanjut Arini menyadari keberadaan Irena dan melihat ke arah Irena.

"Bukankah Mama juga setuju dengan pendapat Arini? jika ragu dalam menikah dan lebih baik jangan dilanjutkan," ucapnya.

"Kamu jangan kurang ajar Arini. Saya bisa menghancurkan kamu!" tegas Irena.

"Kita sama-sama manusia dan jika Mama bisa menghancurkan Arini. Arini juga bisa menghancurkan Mama bersama yang lainnya," jawab Arini tersenyum penuh kemenangan dan kemudian berlalu dari hadapan Meisya dan juga Irena.

"Arini kau benar-benar keterlaluan? Aku tidak akan membiarkan kau menyentuh sesuatu yang menjadi milikku!" teriak Meisya yang terlihat begitu sangat ketakutan.

"Cukup Meisya!" bentak Irene.

"Kamu tidak ada gunanya berteriak seperti orang gila kepadanya? Kamu sama saja memperlihatkan bahwa kamu takut dan artinya dia mengetahui kelemahanmu!" tegas Irena tidak berdiri di hadapan putrinya itu.

"Kamu juga bodoh hanya tinggal menikah dengan Aditya dan kamu bahkan tidak mengetahui apapun tentang dia, kamu bahkan tidak bertemu dengan wanita yang paling dihormati!" tegas Irena.

"Kenapa Mama harus menyalahkanku! Arini sengaja melakukan semua itu kepadaku!"

"Kalau kamu sudah tahu sengaja, maka kamu harus menjaga sikap kamu, bukan semakin menunjukkan diri kamu yang sebenarnya di depan Aditya dan adanya Aditya akan muak melihatmu!" tegas Irena.

"Ini semua gara-gara Mama," sahut Irena.

"Apa maksud kamu?" tanya Meisya

"Aku selama ini berusaha bersikap baik kepada Arini. Tetapi aku harus mengikuti Mama untuk meminta tanda tangan pengalihan aset dan membuatnya paling marah kepadaku. Lihatlah hubunganku dengan Aditya dicampur tangani Arini dengan sengaja. Aku sangat mencintai Aditya dan aku tidak siap jika apa yang terjadi ada dia di masa lalu akibat perbuatan mana dan akan terjadi padaku!" tegas Irena dengan air matanya yang jatuh.

Plakk

Irena seketika langsung menamparnya membuat Irena memegang pipinya.

"Kamu hanya terlihat elegan dan banyak orang mengagumimu di televisi dan ternyata kamu wanita paling bodoh. Bisa-bisanya hanya karena permasalahan dan kamu menangis ketakutan seperti ini karena anak kemarin sore itu. Bukannya melawannya dan malas sekolah tidak bisa berbuat apapun!" ucap Irena.

Meisya hanya diam dengan tangisannya.

"Kamu boleh jatuh cinta pada Aditya tetapi jangan bodoh, jangan memperlihatkan kelemahan kamu di depan Arini dan jangan pernah menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi!" tegas Irena menunjuk tempat di wajah Meisya dan kemudian dia pergi.

Arini ternyata belum pergi, masih menonton dan mendengarkan semua pembicaraan dari ibu dan anak itu.

"Belum seberapa untuk kalian saling menyalahkan satu sama lain. Ini baru permulaan, aku akan membuat kalian saling menyalahkan terus-menerus, bahkan saling menusuk satu sama lain dan aku akan mengambil kembali apa yang menjadi milikku dan sebagai bonusnya aku akan mengambil apa yang menjadi milik kalian yang paling kalian cintai dan kalian takut di untuk kehilangan. Kalian akan merasakan semuanya," batin Arini tersenyum penuh dengan kemenangan.

*****

Arini berada di ruangan Dellon dengan Arini memberikan berkas-berkas kepada Dellon.

"Ada lagi yang harus ditandatangan sayang?" tanya Dellon.

"Tidak ada lagi, aku akan kembali melanjutkan pekerjaanku," jawab Arini berdiri dari tempat duduknya, tetapi Dellon menarik tangannya dan membuat Arini jatuh di pangkuan Dellon

"Arini jangan buru-buru seperti itu, bukankah kita akan melakukan perjalanan bisnis, aku sudah memesan penginapan yang mewah untuk kita berdua," ucap Dellon.

"Benarkah! Tetapi bagaimana jika istrimu mengetahui hal itu?" tanya Arini.

"Aku tidak peduli dan aku bisa memberi 1000 alasan. Mona itu sangat bodoh dan dia akan percaya dengan semua alasan yang aku berikan asalkan kita berdua bisa bersenang-senang," jawab Dellon.

"Benarkah Mona sangat bodoh dan bukankah selama ini kamu menganggap dia wanita paling pintar?" tanya Arini.

"Tidak sayang! kamu adalah wanita paling pintar dan paling cantik yang pernah aku temui kamu ....!

"Dellon!" teriak Mona yang tidak tahu sejak kapan berdiri di depan pintu.

Dellon melihat kedatangan istrinya langsung panik dan Arini santai saja berdiri dari pangkuan itu.

"Apa-apaan ini hah!" sahut Mona melangkah begitu sangat cepat dan bahkan langsung menarik rambut Arini.

"Lepas!"

"Lepas sakit!"

Arini berusaha untuk melepaskan tangan Mona dari tarikan rambutnya.

"Dasar pelakor, kamu pikir bisa menggoda suamiku hah!" umpat Mona.

"Aku tidak menggoda suamimu dan jika kau memakai telinga kau bisa mendengar sendiri apa kata suamimu!" tegas Arini.

Dellon terlihat begitu kepanikan dan juga tidak tahu harus membela siapa dan sebenarnya dia ingin sekali membela Arini.

"Wanita jalang!" umpat Mona

"Kau yang jalang," Arini tidak terima diperlakukan seperti itu dan menarik tangan Mona langsung mendorong Mona akhirnya sampai terduduk di lantai.

"Kau pikir siapa dirimu berani menjambak rambutku seperti ini hah!" umpat Arini terlihat begitu kesal.

"Arini kamu tidak apa-apa?" tanya Dellon malah mengkhawatirkan orang lain dibandingkan istrinya.

"Kurang ajar kau Dellon aku ini istrimu!" teriak Mona.

"Mona maaf, aku salah bicara mataku sudah rabun dan tidak melihat bahwa ternyata kamu di sini," sahut Dellon jangan beribu alasan dan sudah menghampiri istrinya membantunya untuk berdiri.

Sementara Arini mencoba mengatur nafasnya untuk menghadapi wanita sarkas seperti Mona.

Bersambung....

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!