Shana Azizah terpaksa bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya, orang tuanya terlilit hutang ratusan juta di bank dan terancam mengalami kebangkrutan.
Agar terbebas dari jeratan hutang, orang tua Shana terpaksa menjodohkan Shana dengan anak seorang pengusaha sukses yang usianya 10 tahun lebih tua dari Shana.
Shana mau menerima perjodohan tersebut dengan satu syarat, calon suaminya nanti harus bersedia menafkahi dirinya sebesar 20 juta sehari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surprise
Setelah menempuh perjalanan jauh selama kurang lebih tiga jam, akhirnya Alvin dan Shana tiba di rumah ketika hari sudah berubah menjadi gelap.
"Loh kok rumahnya gelap banget sih Mas, Mama sama Papa pada kemana ya? apa jam segini sudah pada tidur?" tanya Shana.
Jam baru menunjukan pukul 8 malam, tapi rumah keluarga Bagaskara sudah nampak sepi.
"Gak tau juga, mungkin Mama dan Papa ada urusan di luar"
Jawab Alvin menerka-nerka, karna kedua orang tuanya itu memang suka menghadiri acara pesta yang diadakan oleh rekan-rekan kerja mereka.
"SURPRISE!!!"
Saat membuka pintu kamar, calon Papa dan Mama muda itu di kejutkan Oleh suara teriakan Anggi dan Herman, bahkan Vera dan Jefry juga sudah ada di dalam kamar mereka.
Jantung Shana dan Alvin serasa akan lepas dari tempatnya.
"Mama? Papa? Ada apa ini?"
Shana terpukau melihat kamarnya dan Alvin kini sudah didekor dengan sangat cantik, berbagai pernak pernik bayi menghiasai kamar mereka.
"Sayang selamat ya, sebentar lagi di rumah kita akan diisi suara tangis bayi. Mama gak sabar nunggu 8 bulan lagi" ucap Anggi antusias.
Setelah mendengar kabar kehamilan Shana dari Ajeng, Anggi jadi begitu antusias menyambut kehadiran cucu pertamanya. Muncullah ide untuk memberi kejutan kecil pada menantunya itu.
Bahkan hari ulang tahun Alvin yang berlangsung 2 hari yang lalu mereka lupakan begitu saja. Tak ada satu orangpun di antara mereka yang mengucakan selamat ulang tahun kepada pria itu, karna semua orang terlalu sibuk dengan kehamilan istrinya.
Alvin tak mempermasalahkan hal itu, karna ia sendiri tidak begitu tertarik untuk merayakan ulang tahunnya.
Tahun-tahun sebelumnya, bahkan Alvin harus mencari berbagai macam alasan untuk menghindar dari acara ulang tahunnya sendiri. Anggi akan mengadakan pesta yang meriah di hari ulang tahun Alvin setiap tahunnya dan mengundang semua rekan kerja dan kenalan mereka. Terutama yang memiliki anak gadis, apalagi tujuannya kalau bukan untuk di jodohkan dengan Alvin.
Baru tahun ini Alvin bisa bernafas dengan lega. Di tambah lagi tahun ini Alvin mendapatkan kado terindah yang dikirimkan oleh tuhan kepadanya, dalam wujud seorang istri dan anak walaupun anak mereka masih dalam bentuk janin.
"Makasih Mah, selamat juga buat Mama dan Papa, sebentar lagi kalian akan jadi Oma dan Opa"
Shana membalas pelukan Anggi yang begitu erat.
"Mama..."
Shana beralih ke arah Vera yang sedari tadi lebih banyak diam, hanya senyuman yang terus mengembang di bibir wanita yang telah melahirkannya itu.
"Selamat ya Sayang, Mama berharap kamu akan menjadi ibu yang baik"
Vera menitikan air matanya, walaupun wanita itu sudah memiliki 2 orang cucu dari Shaira dan kali ini OTW jadi Nenek 4 orang cucu tapi kebahagiaan tetap terpancar dari wajahnya.
"Selamat juga ya Nak Alvin, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang Papa"
Perhatian Vera teralihkan pada sang menantu yang sedari tadi di anak tirikan oleh orang tuanya sendiri.
"Makasih Mah"
Jawab Pria itu dengan senyum yang tipis.
***
***
"Mama sama Papa yakin gak mau nginep di sini? Mama Anggi sama Papa Herman pasti gak keberatan kok kalau kalian mau nginep"
Shana mengantar kedua orang tuanya sampai ke ambang pintu saat Vera dan Jefry hendak pulang.
"Gak Nha, Mama punya banyak pekerjaan di rumah. Kamu tahu sendirikan sekarang Mama buka catering kecil-kecilan. Udah banyak orderan masuk untuk hari esok, jadi Mama harus segera pulang menyiapkan keperluan untuk orderan besok"
Shana memang sudah mengetahui bisnis baru yang dirintis Mamanya lewat postingan yang diunggah Vera di akun media sosialnya. Shanapun mendukung usaha baru dari Mamanya itu.
"Iya mah, lancar terus ya usahanya. Pesenan aku Mama bawakan?"
"Ada kok di mobil, Mama ambil dulu ya" ucap Vera seraya berlalu ke arah mobilnya.
Tak butuh waktu lama Vera sudah kembali, dengan sebuah kotak besar di tangannya.
"Makasih ya Mah"
Shana mengambil kotak besar itu dengan antusias.
"Mama gak nyangka kamu bisa semanis ini"
Vera mengecup kening putri bungsunya yang kini sudah menjelma menjadi wanita dewasa.
"Kita pulang dulu ya, jaga diri kamu baik-baik"
Jefry mengelus puncak kepala Shana kemudian berlalu bersama Vera meninggalkan putrinya yang masih setia menunggu di ambang pintu.
"Bye Mah, bye Pah. Hati-hati di jalan ya"
Shana melambaikan tangannya ke arah mobil kedua orang tuanya yang mulai berlalu pergi hingga menghilang dalam pekatnya malam.
***
Dengan hati- hati Shana menaiki anak tangga dengan membawa kotak besar di tangannya.
ceklek
Shana membuka pintu kamarnya dengan perlahan.
"Huhf.. syukurlah.."
Shana bernafas dengan lega saat tak melihat sosok Alvin ada di kamar itu, sepertinya Alvin masih sibuk membersihkan dirinya di kamar mandi.
Dengan hati-hati Shana membuka kotak besar itu, yang ternyata berisi sebuah kue ulang tahun dengan hiasan bertuliskan 'Happy Birthday My Hubby' dengan lilin angka 30 di atasnya.
Shana memesan kue ulang tahun itu dari Vera.
Saat sedang teleponan dengan Vera untuk mengabarkan kalau Ia akan pulang hari ini, tanpa sengaja Mamanya itu keceplosan bilang jika dia akan datang kerumah Shana untuk menyiapkan kejutan untuk menyambut kepulangan ibu hamil itu, Anggilah yang mempunyai ide tersebut.
Jadi Shana sekalian minta dibuatkan kue ulang tahun untuk Alvin, mengingat Mamanya itu adalah jagonya dalam hal memasak, termasuk membuat kue ulang tahun.
Namun Shana bersikap seolah tidak tahu apa-apa di hadapan Anggi, karna tidak mau mengecewakan usaha Ibu mertuanya itu.
Di moment itu Vera sempat tertegun dan ingin menitikan air mata, karna terharu melihat putri bungsunya yang kini telah tumbuh menjadi wanita bijak dan dewasa. Jadilah Vera lebih banyak diam daripada biasanya.
Dengan tergesa Shana menyalakan lilin di atas kue ulang tahun berukuran besar itu, Shana sangat yakin kalau Alvin hampir selesai dengan aktivitas membersihkan dirinya di kamar mandi. Wanita itu kemudian berdiri di depan pintu kamar mandi sembari memegangi nampan berisi kue ulang tahun yang lilinnya sudah menyala. Lampu kamar sengaja Ia matikan agar suasana jadi lebih romantis.
Ceklek ngeek
"SELAMAT ULANG TAHUN SUAMIKU"