NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Nikah Kontrak / Reinkarnasi
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralia melupakannya. Namun, takdir membencinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31: Kesunyian

Seharian penuh Andralia tidak melihat Lucian sedikit pun. Sebenarnya dia merasa cukup tenang karena terbebas dari Lucian seharian ini.

Saat berjalan-jalan di sore hari, dia mendatangi Kyle yang melatih Issac. Mereka tidak langsung berlatih pedang. Melainkan, latihan fisik.

"Tambah lagi kecepatanmu, bocah!" Tegas Kyle sambil berlari melewati bocah itu.

"Argh! Tuan!!! Kakimu bahkan lebih panjang dariku!" Issac tertinggal jauh dari langkah Kyle.

Andralia tersenyum dari kejauhan melihat Issac yang sangat bersemangat melatih dirinya. Tak lama dari itu, Kyle melihat Andralia tengah memperhatikan mereka dari gerbang latihan. Mata Kyle melihat energi sihir Iblis di Andralia. Dia langsung mendatangi Andralia dan tetap menyuruh Issac terus berlari tiga putaran.

Dada dan bahu Kyle terlihat naik turun, dia sedang mengatur pola napasnya. Mata Kyle melihat tanda cupang pada leher kiri Andralia. Siapa lagi yang melakukannya jika bukan Lucian.

"Saya akan menghajarnya, jika Anda menyuruh saya" ucap Kyle tiba-tiba.

Andralia memahami ucapan Kyle itu. Dia langsung menutup lehernya dengan kedua tangannya.

"Orang tua tidak boleh ikut campur dalam masalah rumah tangga anaknya" jawab Andralia.

"Orang tua?" Kyle berfikir sejenak, "Emm, apakah begitu?" Kyle tidak memiliki orang tua. Dia juga belum pernah menikah meskipun telah mengadopsi Lucian sejak kecil.

"Tentu saja. Sepertinya saat Ayahku berusaha mengurusi urusanmu dan Lucian. Kau pasti tidak menyukainya kan?" Tanya balik Andralia.

Namun, selama ini Kyle selalu menuruti ucapan Alvart, meski dia sering kabur setiap kali Alvart memberikan saran untuk menjadi orang tua yang benar.

"Ha.... aku salah lawan bicara" Andralia menghela napas panjang sembari melipat lengannya di depan dada.

"Intinya, aku tidak mau kau mengurusi rumah tangga kami, Ayah. Lagi pula, aku bisa membela diri dari Lucian" ucap Andralia.

Meski begitu, dalam benak Kyle. Andralia tetap membutuhkan perlindungannya. Namun, dia tidak mau mengatakan itu. Kyle terlalu malas mengatakannya. Dia lebih suka mendapatkan perintah daripada inisiatif.

Kyle melirik ke arah Issac yang terus berlari, ngos-ngosan.

"Putri, kau harus segera mengurusi penobatan sebagai Pemimpin Erundil" Kyle kembali melirik ke arah Andralia, "Aku tidak suka duduk terlalu lama di depan kertas dan pena. Itu membosankan" Kyle menatap Andralia sepenuhnya.

Andralia terlihat berfikir. Kini, Andralia telah mengetahui jika Lucian adalah Iblis. Iblis adalah musuh Erundil. Cepat atau lambat, identitas Lucian pasti ketahuan. Dan, jika Erundil dibawah pimpinan Lucian, lebih tepatnya saat Rakyatnya mengetahui identitas Lucian. Erundil pasti hancur dalam hitungan hari.

"Kalian masih merahasiakan sesuatu padaku" ucapan Andralia membuat Kyle tersudut.

"Aku bisa menjelaskannya"

"Tidak. Aku menginginkan, Lucian sendiri menjelaskan semuanya padaku" jawab Andralia.

Kyle menatap perempuan dihadapannya. Perempuan itu saat masih kecil sangat menyebalkan di matanya, dan saat ini, dia bahkan menjadi istri dari anak angkatnya. Kyle tersenyum tipis.

"Senyum? Dia tersenyum?!" Kedua mata Andralia terbuka lebar saat melihat senyuman itu. Kyle jarang menunjukkan senyumannya, dia selalu bermuka datar.

"Baiklah, kau adalah Istri dari Putraku. Segera selesaikan masalah kalian, secepatnya. Jangan membuatku menjaga tahta ini terlalu lama" ucap Kyle.

...♤♤♤...

Malam ini, Andralia makan malam di kamarnya. Dia mendengar kabar dari para Pelayan jika Lucian masih sibuk mengurus berkas karena Kyle tidak ingin mengerjakannya, dengan alasan bosan.

Padahal, malam ini, dia berharap bisa berbicara panjang dengan Lucian tentang masalah malam itu.

Keesokan paginya, Andralia terbangun seorang diri di kasurnya. Dia merasa aneh, karena kasur yang biasanya dia pakai selalu hangat setiap bangun, namun kali ini terasa dingin.

Saat sarapan, Andralia tidak langsung menyantap makanan yang telah disajikan oleh para pelayan.

"Dimana Lucian?" Tanya Andralia kepada Pelayan di dekatnya.

"Tuan Lucian mengatakan jika beliau akan menyusul untuk sarapan. Anda bisa menikmatinya terlebih dahulu"

Siang hari, masih sama. Bahkan, setiap harinya Lucian selalu menganggu ataupun menunjukkan dirinya, meski hanya melewatinya begitu saja, setiap kali dia menikmati teh siangnya. Kali ini, dia tidak melihat bayangan Lucian sedikitpun.

Malam hari pun sama. Andralia tidak melihat.kedatangan Lucian di kamarnya. Bahkan menyapa pun, tidak dia lakukan. Hati kecil Andralia terasa aneh. Dia merasa sedih dan kecewa yang bercampur aduk.

Andralia memegang dadanya. "Kenapa aku merasakan ini? Bukankah bagus jika Lucian tidak mengangguku?!" Dia langsung tidur di ranjangnya.

Andralia merasa tidak nyaman dengan kesunyian ini.

Malam itu, Lucian berdiri di hadapan kamar Andralia. Namun, dia takut melukai Andralia. Dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya sendiri.

...♤♤♤...

Sinar matahari mulai masuk ke cela jendela kamar Andralia. Andralia sudah terbangun. Dia sudah dalam keadaan rapi. Rambutnya yang diikat belakang, lebih sederhana. Dan pakaiannya terlihat lebih santai.

Hari ini, dia memutuskan untuk mendatangi Lucian terlebih dahulu untuk mengajaknya sarapan. Dia terus memandangi jam dinding, menunggu waktu yang tepat untuk mendatangi Lucian.

Pukul 6 pagi, Andralia langsung keluar dari kamarnya. Berjalan kecil dengan sedikit melambungkan langkah kakinya. Lambungan itu sungguh ringan dan tidak terlalu nampak jika tidak memperhatikannya dengan baik.

Sampai di depan pintu kamar Lucian, Andralia tidak mengetuknya. Melainkan, dia langsung masuk. Dia menutup pintu itu dengan pelan.

Suara napas tenang terdengar mengema kecil di ruangan sunyi itu. Mata Andralia mencari Lucian. Ternyata, Lucian tidur di sofa dalam keadaan tengkurap dan telanjang dada. Masih kebiasaannya.

Andralia duduk di meja dihadapan sofa yang Lucian tempati.

Punggung lebar itu, memiliki bekas besetan besar yang terukir dengan jelas. Itu adalah tanda jika dia pernah mengalami masa kehidupan yang sulit.

Rambut hitam legam Lucian menutup seluruh wajah sisi kirinya dan hanya menampakkan hidung mancungnya saja.

"Tidur jam berapa si sialan ini? Kenapa terlihat lelah sekali?" Batin Andralia menatap sisi wajah Lucian yang tertutup rambutnya.

Lucian sungguh tidur dengan pulas. Itu membuat Andralia tidak tega untuk membangunkannya. Namun, tiba-tiba mata merah Lucian terbuka perlahan. Dia melihat siluet Andralia. Itu membuatnya sangat terkejut karena pakaian sederhana yang dia kenakan.

"Erundil?" Bibir Lucian terceplos begitu saja.

"Erundil?" suara Andralia yang selalu ketus padanya membuat Lucian langsung tersadar 100%. Dia langsung duduk dan meringis lebar.

"Maksud saya, Yang Mulia Raelys. Sejak kapan Anda di sini? Kenapa tidak membangunkan saya?" Lucian mengalihkan topik.

Namun, wajah Andralia yang selalu terlihat kesal setiap kali melihatnya, itu membuat Lucian gelagapan. Lucian salah tingkah. Dia tidak bisa melihat Andralia dengan benar.

Andralia masih menatap Lucian dan melipat lengannya di depan dada.

"Kenapa kau menghindariku? Apa kau ingin para pelayan dan prajurit berfikir jika kau dan aku ada masalah?" Tanya Andralia.

Mulut Lucian terbuka lebar. Dia langsung menoleh ke arah Andralia. "TENTU SAJA TIDAK!!!" Sahut Lucian dengan cepat.

Wajah Andralia masih terlihat kesal. Sebenarnya, saat ini Andralia tidak merasa kesal sedikitpun pada Lucian. Wajahnya, otomatis terlihat kesal setiap kali berada di hadapan Lucian.

"Lalu, kenapa kau menghindariku, sialan? Kau hutang penjelasan padaku" ucap tegas Andralia yang membuat tubuh Lucian menciut bahkan mencair karena takut.

1
Sqortyfor
innalilahi 😭🛐...sakit bettt jadi Lucianny✋😔🤚...aku juga mendukung lucian bunuh ajh penghalang jodoh😳😭😏
ChiArt_27: plis... tolong kak🙏😭😭😭
total 1 replies
gwramm
ini sihh ceritanya menarik bet aslii🤭💯🔥semmangatt kakk author😾✨
ChiArt_27: terima kasih kak❤️‍🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!