Ilustrasi Adine - Diandra Agatha.
Chapter 06. Aku Malu dan Gugup.
Saat ini aku sedang berada digedung sekolah khusus bahasa dan langkah pertama yang aku lakukan ialah pergi ke resepsionis. Lalu, setibanya disana resepsionis itu menyapaku dengan bahasa inggris.
“Selamat pagi, ada yang bisa aku bantu?” ucap resepsionis.
Aku pun juga menjawabnya dengan bahasa inggris meski bahasa inggrisku masih terbata-bata.
“Aku Rendy Purnomo yang mendaftar di kelas bahasa dan budaya.”
“Bisa tunjukan ID pendaftaran anda dan kartu identitas anda!” seru resepsionis.
“Tunggu, sebentar!”
Seusai mengatakan itu, aku mengambil ID pendaftaran dan passport dari dalam tas. Setelah mendapatkan ID dan Passport, aku memberikan nya kepada resepsionis.
“Ini, kak.”
“Baik. Tunggu sebentar, saya akan mengurusnya!” ucap resepsionis.
Resepsionis itu mengambil ID dan passport ku lalu, mengisi data di komputer dan aku pun menunggu pengisian data tersebut.
Saat aku menunggu, tiba-tiba ada seorang wanita remaja yang berparas Indonesia menghampiri meja resepsionis juga dan dia berbicara dengan bahasa Inggris.
“Permisi, kak. Saya ingin melakukan pembayaran,” ucap wanita tersebut.
“Tunggu, sebentar ya,” jawab resepsionis.
“Baik, kak,” jawab wanita.
Aku terus menatap wanita itu, wanita yang imut dengan rambut panjang lurusnya serta dia berpakaian sederhana. Disaat aku menatapnya, dia pun menyadari hal itu. Wanita itu, menoleh kearahku dan tersenyum serta menganggukan kepalanya.
Aku yang melihat respon itu membuatku malu dan memalingkan kehadapan resepsionis serta menundukan kepala. Aku merasa bersalah dan jantungku berdegup kencang yang membuatku terdiam serta keringat dingin.
“Baik, kak. Semua sudah dipenuhi dan anda bisa masuk ke kelas A-3.”
Saat mendengar ucapan resepsionis itu, aku pun tersadar dan melihat kearah resepsionis memberikan Kartu ID dan passport kepadaku.
“Terima kasih.”
“Terima kasih dan Selamat belajar, kak!” ucap resepsionis sambil membungkukan badannya.
“Sama-sama.”
Aku pun bergegas mengambil kartu ID dan Passport lalu, meninggalkan meja Resepsionis dengan kepalaku menunduk berjalan melewati wanita itu. Sedangkan, saat aku melewatinya. Aku melihat wanita itu tertawa kecil karena sikapku tapi aku tidak peduli karena aku sudah terlanjur malu.
Lalu, aku pun berjalan dan memeriksa ruangan satu persatu untuk mencari ruangan kelas A-3. Tidak lama, aku pun menemukannya.
“Disini kah!”
Kreekkk!
Aku pun membuka pintu dorong dan beberapa murid dikelas itu melihat kearahku mungkin karena aku baru dikelas tersebut. Murid-murid disana, bukanlah asli orang jepang melainkan beberapa jenis orang asing dan ada juga beberapa orang Indonesia pada kelas tersebut.
Aku pun hanya memberikan jawaban dengan senyuman setelah itu pergi ke kursi yang kosong dan duduk disana.
Tidak lama kemudian, wanita yang aku temui di meja resepsionis datang kelas yang sama denganku.
“Eh? Kenapa dia disini juga?”
Ucap pelanku sambil menoleh kesamping.
Wanita itu pun menatapku dengan senyuman juga lalu, dia duduk disalah satu kursi dan saat aku meliriknya, dia sedang berbincang dengan teman berparas bule didepannya.
Aku harap dia tidak marah kepadaku saat aku menatap dirinya di meja resepsionis.
Krekkk!
Pintu dorong pun terbuka dan terlihat seorang pria dewasa yang membawa buku.
“Selamat pagi, kelas!” sapa pria dewasa.
“Berdiri!” seru salah satu murid yang berdiri.
Murid-murid yang lain pun juga berdiri begitu juga aku mengikuti langkah mereka.
“Selamat pagi, Sensei!” ucap serempak kami sambil membungkukan badannya.
“Selamat pagi juga semua dan duduklah, semua!” seru Pak Guru.
Kami pun mendengarkan ucapan dari Pak guru dan kami duduk kembali.
Pak Guru pun menaruh bukunya diatas meja guru tapi dia belumlah duduk melainkan melihat kearahku.
“Semua dengarkan! Hari ini kita kedatangan murid baru dan kamu yang ada disana! Maju kedepan dan perkenalkan dirimu!” seru Pak Guru sambil menunjukan tangan kearahku.
Sontak saat mendengar itu, aku berdiri dan berjalan kedepan. Aku pun melirik kearah wanita Indonesia itu dan dia melihat ku dengan wajah yang tersenyum kecil.
“Lebih baik, aku abaikan!”
Ucap batinku saat dilihat oleh semua orang yang ada dikelas tersebut.
Lalu, setibanya didepan aku berdiri tegak sambil menghadap kearah murid-murid yang lain.
“Salam kenal, aku Rendy Purnomo. Seorang calon siswa menengah atas di salah satu sekolah kota Fukuoka. Mohon kerjanya sama!” ucapku dan ditutup dengan membungkukan badannya.
Plok! Plok!
Iringan tepuk tangan menyambut hangat ucapanku.
“Baiklah, Rendy. Sekarang aku kembali ke tempat dudukmu dan kita mulai pelajarannya!” ucap Pak Guru.
“Baik, pak!”
Seusai menjawab itu, Aku kembali ke tempat duduk ku dan menyimak pelajaran yang diberikan oleh Pak Guru namun setelah aku memperhatikan pelajaran bahasa jepang dari Pak Guru. Aku merasa sudah menguasainya tapi tetap aku menghormati dan menyimak pelajaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sang M
memalukan host payah. gak punya nyali dan dominasi. close aja. bosan
2024-05-13
0
Sugiono.S.T
KENAPA ADA FOTO BIDADARI DISINI,,MANTAP JUGA NI NOVEL
2022-11-23
0
John Singgih
MCnya rendah hati ya sudah bisa tapi tidak sombong
2022-04-24
0