Ilustrasi Ryutaro - Ryunosuke Kamiki:
Chapter 04. Ryutaro.
Sejam berlalu, kami pun sampai di rumah dan masuk kedalam rumah.
Krekkk!
“Aku Pulang!” sapa Tante Kouri dan Paman Andika.
“Selamat datang!” suara pria dari kejauhan.
Aku belum mengenal suara pria itu namun seingatku, dia anak tunggal dari Paman Andika dan Tante Kouri.
“Ryutarooo! Cepat sapa saudaramu yang baru datang ini!” seru Tante Kouri.
“Haiiiii!” jawab dari Ryutaro, putra paman Andika dan Tante Kouri.
Duk! Duk!
Tidak lama kemudian, datang Ryutaro menghampiri kami. Dia memiliki paras tampan dengan rambut poni nya tapi memiliki tinggi badan yang sama sepertiku. Tidak hanya itu, dia juga terlihat seumuran denganku.
“Ibu, ayah,” ucap Ryutaro sambil membungkukan badannya.
“Ryutaro, perkenalkan! Dia adalah sepupumu, Rendy Purnomo dan mulai sekarang, dia akan tinggal disini!” ucap Paman Andika.
“Salam kenal, sepupu! Aku Ryutaro Wicaksono. Mohon kerja samanya!” ucap Ryutaro yang membungkukan badannya kembali.
“Salam kenal juga! Aku Rendy Purnomo. Mohon kerja samanya!”
Aku pun mengatakan yang sama dan membungkukan badannya. Paman Andika dan Tante Kouri tersenyum melihat sikap hormat kami berdua.
Plok!
Suara Tante Kouri menepuk tangan.
“Baiklah, Ryutaro. Sekarang antarkan Rendy ke kamarnya dan kamu Rendy! Kamu sekarang mandi dan berganti pakaian setelah itu kita akan makan bersama!” ucap Tante Kouri.
“Memang kita mempunyai makanan?” ucap ragu Ryutaro.
“Ryutaro, apa yang kamu katakan? tentu saja, kita akan memesan makanan dari luar!” jawab tante Kouri.
“Sudah aku duga,” jawab serempak Paman Andika dan Ryutaro.
Aku yang melihat kedekatan mereka membuatku tersenyum.
“Apa-apaan kalian ini? ayo Ryutaro antarkan Rendy ke kamarnya!” seru Tante Kouri.
“OO…” jawab datar Ryutaro.
Sesudah itu, Aku dan Ryutaro pergi ke kamarku yang dimana barang-barang sudah ditaruh oleh Paman Andika disaat kami baru datang dan lokasi kamarku itu terletak di lantai dua.
Lalu, Aku dan Ryutaro berbincang saat berjalan ke lantai dua.
“Nee … Sepupu, apa kamu masih SMA?” tanya Ryutaro.
“Iya, aku masih SMA tapi aku belum tahu, dimana aku akan bersekolah?”
“Sepupu, Aku menduga Ayah dan Ibu akan menaruhmu disekolah yang sama denganku,” ucap Ryutaro.
Saat Ryutaro memanggilku dengan kata Sepupu. Hal itu membuatku tidak nyaman maka dari itu, aku memberikannya saran.
“Ryutaro, bisa tidak jangan memanggilku sepupu? Panggil saja aku, Rendy!”
“Tapi, bolehkah aku bertanya?” ucap Ryutaro.
“Iya.”
Saat Ryutaro berbicara itu, dia menghentikan langkahnya dan melihat kearahku.
“Berapa usiamu?” tanya Ryutaro.
“15 tahun.”
“Wuaah… kalau begitu, kita seumuran. Baiklah, aku akan memanggilmu Rendy dan kamu memanggilku Ryutaro. Bagaimana?” ucap senang Ryutaro.
Sikap Ryutaro membuat Rendy tersenyum dan dia menyadari bahwa sifat dan sikap Ryutaro seperti Tante Kouri, ibunya yang periang dan cerita.
“Tentu, Ryutaro!”
“Yoshh, mulai sekarang, kita adalah teman. Mohon kerja samanya!” ucap Ryutaro sambil memberikan tangannya.
“Mohon kerja sama nya juga!”
Seusai pembincangan itu, kami berjalan kembali ke lantai dua. Setelah sampai dikamar, Ryutaro meninggalkan ku dan aku pun merapihkan sedikit barang-barangku terutama mengambil pakaian dan peralatan mandi untuk membasuh diriku.
Sesudah mendapatkan barang-barang yang aku butuhkan. Aku pun pergi ke kamar mandi dan membasuh diri. Sesudah itu, aku ke ruang makan yang dimana Paman Andika dan sekeluarga sudah berada disana terlebih dahulu.
“Rendy, ayo duduk dan kita makan bersama!” seru Tante Kouri.
“Iya.”
Aku pun duduk disalah satu kursi dan terlihat berbagai makanan beli serta kaleng bir berada diatas meja.
“Sekarang, mari kita makan!” seru Tante Kouri.
“Selamat makan!” ucap serempak Paman Andika dan Ryutaro.
“Selamat makan!”
Aku pun mengatakan yang sama karena itulah budaya di jepang sebelum menyantap makanan. Setelah itu, kami pun menyantap makanan yang ada diatas meja.
Sesudah makan, aku kembali ke kamar dan merapihkan sedikit barang-barangku. Saat aku merapihkan barang suara ketukan terdengar.
Tok! Tok! Tok!
“Rendy, kamu sudah tidur?” suara Paman Andika terdengar dari balik pintu.
Aku yang mendengar itu sontak menghentikan kegiatanku dan membuka pintu.
“Belum paman, aku sedang merapihkan barang- barangku dahulu.”
“Begitukah,” jawab santai Paman Andika.
“Ada apa, Paman?”
“Ah, tidak apa. Paman hanya ingin memberitahumu bahwa Tante Kouri telah mendaftarkanmu di sekolah khusus bahasa dan budaya dahulu selama tiga bulan dan setelah, barulah kamu akan bersekolah di tempat yang sama dengan Ryutaro. Bagaimana kamu tidak keberatan, bukan?” ucap Paman Andika.
“Tidak masalah, paman. Aku malah sempat khawatir dengan bahasa ku jika aku langsung bersekolah.”
“Syukurlah, kalau begitu. Besok, paman akan antarkan kamu,” ucap paman sambil memegang bahuku.
“Iya, paman.”
“Ya sudah, sekarang kamu beristirahatlah dan kamu bisa melanjutkan merapihkan barang besok!” seru Paman Andika.
“Iya, paman.”
Seusai pembicaraan itu, Paman Andika pun meninggalkan kamarku dan aku pun menuruti yang dikatakan oleh paman Andika, Aku merebahkan diriku namun mataku belum mengantuk mungkin dikarena perbedaan waktu antara Indones dan Jepang.
Maka dari itu, Aku membuka Aplikasi Oracle dan melanjutkan misi pengetahuan ku yaitu [Belajar Bahasa Jepang Tingkat C. Hadiah 7 poin.]
Setelah memilih itu, aku mengunduh e-booknya dan mempelajarinya.
Dua jam pun berlalu, aku berhasil menyelesaikan semua ujian dan menguasai semua materi sehingga aku merasa yakin dengan sedikit bahasa kanji ku. Selain itu, aku telah mendapatkan 7 poin dari misi itu dan saat ini, aku memiliki [22 poin].
Setelah itu, barulah aku mengantuk dan tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sang M
lama2 membosankan.kurang menarik
2024-05-13
0
Sugiono.S.T
anjing ada foto binatang lagi,,ada apa dengan novel ini??
2022-11-23
0
John Singgih
belajarnya lanjut lagi sampai ngantuk
2022-04-20
1