Cinta Sepihak Gadis Kampung

Cinta Sepihak Gadis Kampung

Awal Perjodohan

Rumah megah didominasi putih keabuan membuat Meyra berulang kali membaca alamat yang ditulis oleh Ayahnya, bagaimana tidak rumah bagaikan istana Kepresidenan itu membuat Meyra sempat tidak percaya kalau alamat yang ditujunya benar-benar rumah itu.

"Mbak mau cari siapa?" tampak seorang pria menegur dari balik pagar setinggi 2 meter.

"Ohhh maaf Pak, saya mau tanya apa benar ini rumah Bapak Andreas Waluya?" Meyra menyodorkan kertas yang digenggamnya sedari tadi.

"Benar ini rumahnya tapi maaf Bapak Andreas sedang keluar kota," sambung pria itu.

"Jadi benar ya, tapi apa gak ada seorang pun yang ada dirumah ini Pak?" Meyra bertanya sekali lagi.

"Ada Mbak, ada istrinya Ibu Lastri dan anaknya Mas Nick yang kebetulan baru datang dari kampus, Mbak mau cari siapa nanti saya sampaikan?" tanya pria itu lagi, kali ini nada suaranya agak bingung terlebih Meyra membawa koper besar disampingnya.

Apa dia mau melamar pekerjaan? pikirnya.

"Maaf, kalau Bapak agak bingung karena saya terus bertanya, tapi tolong sampaikan ke Ibu Lastri atau anaknya bahwa saya datang kesini dan ini tolong berikan kepada mereka," ujar Meyra dengan menyodorkan sebuah amplop putih, entah apa isinya namun mendiang ayahnya berpesan untuk tidak membukanya kecuali keluarga Bapak Andreas Waluya.

"Saya akan menunggu disini," sambung Meyra kembali.

"Baik Mbak, saya sampaikan kepada Nyonya dan silahkan masuk tak baik jika terlalu lama berdiri," sahut pria itu kembali setelah membuka pintu pagar.

"Terima kasih Pak, maaf merepotkan"

"Sama-sama"

Meyra sangat beruntung hari ini semoga permulaan ini membuat hari berikutnya menjadi lebih mudah, pria itu sangat baik bahkan tidak mengusirnya. Benar kata ayahnya, keluarga ini sangat menjunjung kesopanan dalam berbicara.

Sepuluh menit berlalu sampai ada sebuah teriakan yang mengusik lamunannya.

"Meyraaaaa!! Meyraaaa!!" teriak wanita yang seumuran dengan Ibunya itu. Meyra berdiri dan mendekati wanita yang berteriak tadi.

"Ya tante Lastri saya Meyra anak dari bapak Mahendra Jaya dan Ibu Fitri Almira," menyodorkan tangan hendak mencium punggung tangan wanita dihadapannya. Tapi wanita itu bukan mengulurkan tangannya melainkan membalas dengan pelukan dan suara tangisan yang mungkin sudah dibendung sedari tadi.

"Aku tahu kamu anak Hendra dan Mira, aku hanya memastikan apakah aku tidak bermimpi hari ini," airmata wanita itu semakin deras.

"Kenapa tidak ada yang memberi tahu kami? kenapa kamu tidak menelpon kami? kami bisa menjemputmu, kamu pasti lelah mencari alamat ini seharian," pertanyaan yang membuat Meyra bingung ingin menjawab yang mana.

"Tidak Tante saya tidak lelah, saya pakai ojek online kemari tidak sulit mencari rumah ini," jawabnya sembari menepuk punggung wanita yang memeluknya itu.

"Masalah kecelakaan ayah dan ibu itu sangat cepat kejadiannya, saya tidak bisa mengabari Tante karena Ibu langsung meninggal ditempat sedangkan Ayah sempat kritis dan kemudian menyusul Ibu", terang Meyra dengan raut mata berkaca-kaca.

Dia masih bisa menahan airmatanya agar tidak jatuh, dia gak mungkin membuat tante Lastri semakin cemas memikirkan bagaimana hancurnya waktu itu.

Flasback

Meyra Almira Jaya

Suara sirene itu semakin kencang menuju rumahnya, entah itu sirene mobil kebakaran, ambulans, atau polisi.

"Apa yang terjadi?? mengapa ada Polisi kemari?" tampak dua Polisi yang keluar dari mobilnya.

Rumah Meyra memang sangat sederhana namun halamannya sangat luas, rumah yang didomiasi kaca tembus pandang itu emang didesain Ibunya sendiri.

Ibunya sangat senang melihat halaman yang hampir seluruhnya ditumbuhi segala jenis bunga-bunga, setidaknya ada lebih dari sepuluh macam bunga dihalamannya itu. Karena itu Meyra bisa melihat mobil sirene Polisi mendekat kerumahnya.

"Ada apa ya mbak Mey, kok ada Polisi?" tanya bik Sum dibelakang Meyra. Bik Sum adalah orang yang sangat membantu keluarga Meyra terlebih jika ayah dan ibunya sedang keluar kota, dia yang merawat Meyra sedari kecil.

"Saya juga gak tahu Bik, saya bukain dulu ya." Meyra mendekat kearah pintu utama.

"Maaf apa benar ini rumah keluarga bapak Mahendra?" tanya salah satu Polisi.

"Benar Pak, ada apa ya?" Meyra agak sedikit takut terlebih bik Sum yang sudah ada disebelahnya menggenggam tangannya agak kuat.

Setelah itu, kejadiannya sangat cepat terjadi. Pemakaman dilangsungkan dengan cepat karena Meyra tidak mau menunda-nunda terlebih tubuh ibunya hampir tidak bisa dikenali karena mobil Orang tuanya tertabak truk yang biasa membawa peti kemas. Entah siapa yang salah mendengar penjelasan polisi, tadi pagi menurut warga sekitar mobil orang tuanya menghindari orang yang mengendarai sepeda motor yang ugal-ugalan sehingga menabrak truk dari lawan arah.

Cuma Ayahnya yang diandalkan untuk saat ini, dia berdoa semoga masa kritis Ayahnya cepat berlalu. Meyra senang karena makam di depannya sangat indah, bunga-bunga kesukaan Ibunya menghiasi makamnya. Hampir seluruh desa hadir dipemakaman itu dengan membawa sebuket bunga bukan karena posisi ayah nya yang kebetulan anak Kepala Desa tapi memang keluarganya terkenal sangat ramah.

Belum sempat Meyra berdiri, ponselnya berbunyi.

Panggilan dari rumah sakit

Setelah menerima panggilan telepon, Meyra lama mematung dan ponselnya terjatuh ketanah.

Tidak Mungkin

Meyra berlari menuju parkiran pemakaman.

Dia menangis keras karena dalam waktu sehari dia menjadi yatim piatu.

Flasback end

Meyra sudah masuk kerumah, keluarga ini satu-satunya yang sering diceritakan oleh mendiang Orang tuanya saat itu.

"Nick!!! ini ada tamu spesial sini Nak jangan main game terus," teriak tante Lastri.

"Gak bisa Ma, tanggung banget," Nick menoleh sedikit kearah Mamanya.

Meyra tersenyum saat Tante Lastri memanggil nama itu, nama yang membuat Meyra dua hari tidak bisa tidur.

"Ini Meyra loh Nak, dia jauh-jauh kemari masa kamu begitu," sahut Lastri agak sewot.

"Gak papa Tan, bisa saya langsung istirahat?? kebetulan saya ingin sekali mandi karena dari pagi belum mandi," dilihat jam sudah menunjukkan jam empat sore.

"Ohh boleh sayang, maaf ya Mey, Nick emang agak kelewatan kamu pasti paham kan, ini sudah kedua kalinya kalian bertemu,"

"Iya Tante saya paham"

Kedua wanita itu akhirnya berlalu ke lantai dua tempat kamar tamu spesial yang disediakan khusus buat keluarga besar mereka.

Nicholas Putra Waluya

Ada apa sih ribut ribut didepan

Suara yang membuatnya harua mengintip dibalik cendela ruang tamu. Bagaimana tidak, suara Mama yang terkenal sangat melengking membuat aktifitas rumahnya sempat terhenti karena Mamanya berlari sambil menangis keluar rumah.

Itu kan cewek desa yang pernah kita kunjungi, astaga kenapa dia bawa koper segala, jangan-jangan perjodohan itu lanjut lagi, ya ampun nasib punya orangtua kolot ini, masa iya aku dijodohkan sama gadis kampung itu, yang keren dikit kenapa??!!

Perjodohan itu usul dari ayah Nick, Andreas Waluya yang kebetulan sahabat dari Mahendra Jaya ayah dari Meyra. Ayahnya blesteran luar negeri itu tidak mencerminkan budaya luar malah sangat kolot melebihi budaya negeri ini. Ayahnya sempat mengancam tidak mau mendapat menantu dari luar negeri, dia ingin menantu sederhana yang bisa merawatnya di masa tua nanti.

Karena kebanyakan dari mereka yang punya menantu dari luar negeri berakhir dipanti jompo. Ayahnya melihat sendiri nasib Orang tua dari rekan-rekan bisnisnya sehingga membuatnya pantang mempunyai menantu dari luar negeri.

♡♡♡

Happy reading

Vote ..like juga ya

salam

Menik (MeyraNicholas)

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Mampir ya

2023-01-16

0

Guluanlutor

Guluanlutor

lanjut

2021-08-11

1

เลือดสีน้ำเงิน

เลือดสีน้ำเงิน

jejak dukungan 😇

2021-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Perjodohan
2 Ancaman Mama
3 Si Gadis Kampung
4 Awal Sandiwara
5 TARUHAN
6 PENGAKUAN
7 KEPALSUAN
8 KENYATAAN
9 PERTEMUAN
10 KEMBALI LAGI
11 TERBONGKAR
12 PENJELASAN
13 PERKELAHIAN
14 PERASAAN
15 PENYESALAN
16 ANTI dan EBEN
17 JATUH CINTA
18 PATAH HATI
19 KAMPUNG HALAMAN
20 AWAL BARU
21 FIRST KISS EBEN
22 CABANG BARU
23 LAMARAN EBEN
24 KERINDUAN
25 CEMBURU
26 SAINGAN
27 CINTA dan DEPRESI
28 DIARYKU dan DIARIMU
29 MEYRA dan NICK
30 PENYAKIT MEYRA
31 SAMA-SAMA SAKIT
32 Aku NICK, bukan ALI
33 RUMIT
34 PECANDU
35 KENYATAAN PAHIT
36 BERSAMA
37 OBAT PATEN
38 SAYANG
39 SERBA PANIK
40 PACAR CEMBURUAN
41 GALAU H-1
42 AKAD NIKAH
43 Tertunda
44 TAK ADA ARTINYA
45 KEINGINAN ALI
46 KETAHUAN
47 Hancur
48 Sakit
49 Putus
50 Menjauh
51 Kejelasan
52 Perasaan
53 Balikan dengan Mantan
54 Bertemu
55 Satu kamar
56 Ketahuan
57 Nama Suami
58 Siapa Ayahnya?
59 USG
60 Stella dan Ali
61 Salah Tingkah
62 Tinta putih
63 Numpang nginap
64 Perempuan pertama
65 Keputusan Papa
66 Prewedding dadakan
67 Pernikahan Nick dan Meyra
68 Pesta Keluarga
69 Bukan Malam Pertama
70 Tugas dan kewajiban
71 Aku Suamimu
72 Pasangan Rumit
73 Kerja Sama
74 Perasaan terpendam
75 Cemburu
76 Mual parah
77 Tante Genit
78 Calon adik
79 Pengakuan
80 Anasera
81 Kucing dan Tikus
82 Kucing dan tikus part 2
83 Bucin
84 Lamaran Ali
85 Kangen Istri
86 Kencan Mike
87 Makan siang
88 Lanang atau Wedok
89 Ular Nick puasa
90 Diserang Ibu-ibu hamil
91 Kembar Wedok
92 Mitoni
93 Keguguran
94 Semua panik
95 Kesempatan didalam Kesempitan
96 Panggilan Mas
97 Balik ke rumah Mama
98 Tujuh bulanan Meyra
99 Pingsan kembali
100 Opname
101 Opname part 2
102 Opname part 3
103 Calon Papa ngambek
104 Pernikahan Ali
105 Operasi Cesar
106 Arissa dan Aleesa
107 Pemulihan
108 Rissa dan Leesa membaik
109 Papa baru
110 Dendam Tiara
111 Obat Mujarab
112 Bisa Ular
113 Baby Nathan
114 Cuek dan Perhatian
115 Bertemu Tiara
116 Anak Nick yang Lain
117 Percayalah
118 Kembar ketemu baby Nathan
119 Kisruh
120 Jangan Pergi
121 Kembali pulang
122 Kampung Halaman
123 Rujuk sebulan
124 Kangen Istri
125 Masih Suamimu
126 Gagal Menjemput
127 Tes Dna
128 Bukan Putraku
129 Hamil lagi
130 Stella Cemburu
131 Adik Si Kembar
132 Pasrah dari Amukan
133 Meminta aborsi
134 Satu atau Dua??
135 Berkumpul (End)
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal Perjodohan
2
Ancaman Mama
3
Si Gadis Kampung
4
Awal Sandiwara
5
TARUHAN
6
PENGAKUAN
7
KEPALSUAN
8
KENYATAAN
9
PERTEMUAN
10
KEMBALI LAGI
11
TERBONGKAR
12
PENJELASAN
13
PERKELAHIAN
14
PERASAAN
15
PENYESALAN
16
ANTI dan EBEN
17
JATUH CINTA
18
PATAH HATI
19
KAMPUNG HALAMAN
20
AWAL BARU
21
FIRST KISS EBEN
22
CABANG BARU
23
LAMARAN EBEN
24
KERINDUAN
25
CEMBURU
26
SAINGAN
27
CINTA dan DEPRESI
28
DIARYKU dan DIARIMU
29
MEYRA dan NICK
30
PENYAKIT MEYRA
31
SAMA-SAMA SAKIT
32
Aku NICK, bukan ALI
33
RUMIT
34
PECANDU
35
KENYATAAN PAHIT
36
BERSAMA
37
OBAT PATEN
38
SAYANG
39
SERBA PANIK
40
PACAR CEMBURUAN
41
GALAU H-1
42
AKAD NIKAH
43
Tertunda
44
TAK ADA ARTINYA
45
KEINGINAN ALI
46
KETAHUAN
47
Hancur
48
Sakit
49
Putus
50
Menjauh
51
Kejelasan
52
Perasaan
53
Balikan dengan Mantan
54
Bertemu
55
Satu kamar
56
Ketahuan
57
Nama Suami
58
Siapa Ayahnya?
59
USG
60
Stella dan Ali
61
Salah Tingkah
62
Tinta putih
63
Numpang nginap
64
Perempuan pertama
65
Keputusan Papa
66
Prewedding dadakan
67
Pernikahan Nick dan Meyra
68
Pesta Keluarga
69
Bukan Malam Pertama
70
Tugas dan kewajiban
71
Aku Suamimu
72
Pasangan Rumit
73
Kerja Sama
74
Perasaan terpendam
75
Cemburu
76
Mual parah
77
Tante Genit
78
Calon adik
79
Pengakuan
80
Anasera
81
Kucing dan Tikus
82
Kucing dan tikus part 2
83
Bucin
84
Lamaran Ali
85
Kangen Istri
86
Kencan Mike
87
Makan siang
88
Lanang atau Wedok
89
Ular Nick puasa
90
Diserang Ibu-ibu hamil
91
Kembar Wedok
92
Mitoni
93
Keguguran
94
Semua panik
95
Kesempatan didalam Kesempitan
96
Panggilan Mas
97
Balik ke rumah Mama
98
Tujuh bulanan Meyra
99
Pingsan kembali
100
Opname
101
Opname part 2
102
Opname part 3
103
Calon Papa ngambek
104
Pernikahan Ali
105
Operasi Cesar
106
Arissa dan Aleesa
107
Pemulihan
108
Rissa dan Leesa membaik
109
Papa baru
110
Dendam Tiara
111
Obat Mujarab
112
Bisa Ular
113
Baby Nathan
114
Cuek dan Perhatian
115
Bertemu Tiara
116
Anak Nick yang Lain
117
Percayalah
118
Kembar ketemu baby Nathan
119
Kisruh
120
Jangan Pergi
121
Kembali pulang
122
Kampung Halaman
123
Rujuk sebulan
124
Kangen Istri
125
Masih Suamimu
126
Gagal Menjemput
127
Tes Dna
128
Bukan Putraku
129
Hamil lagi
130
Stella Cemburu
131
Adik Si Kembar
132
Pasrah dari Amukan
133
Meminta aborsi
134
Satu atau Dua??
135
Berkumpul (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!