Si Gadis Kampung

MEYRA ALMIRA JAYA

Keluarga ini sangat baik padaku, mereka menganggapku seperti bukan orang asing. Om Andre, tante Lastri dan para pekerja disini sangat ramah kepadaku tapi kenapa hanya dia yang seperti tak menganggapku. Bahkan sejak aku datang dia sama sekali tak memandangku. Walaupun ini pertemuan kami yang kedua tapi dia tak berubah sama sekali.

Flasback

"Nak, ajak Nick keliling desa sepertinya dia bosan dari tadi ngelamun terus." Ayahnya mulai memerintah.

Meyra hanya membalas dengan anggukan kepala. Dia berjalan kearah laki-laki yang sedari tadi diam.

"Kata Ayah kita bisa keliling daerah sini biar kamu gak bosan?" sapa Mey setelah menghampiri Nick diteras rumahnya.

"Gak papa aku disini saja, gak usah repot-repot," balas Nick ketus tanpa melihat Meyra.

Yaudah kalau gak mau.. Meyra kembali ke dalam rumah.

Jujur memang dia sangat bosan disini bagaimana tidak, dia gak bisa bermain game online kesukaannya karena jaringan telepon seluler yang hanya menampakkan satu garis.

Sebenarnya dia sudah enggan mau bertemu dengan Meyra tapi Mamanya ngotot untuk pertemuan pertama mereka. Lagian juga gak langsung menikah. Apalagi yang dijodohkan dengannya adalah sosok yang sama sekali bukan tipenya. Gaya bajunya, gaya rambutnya benar-benar membuatnya muak.

"Nick tuh diajak Meyra keliling-keliling daripada kamu ngutak-ngutik hp yang gak ada jaringannya, kamu belum tentu kesini lagi dalam waktu dekat, sana kesian Meyra nunggu kamu," pinta Mamanya sedikit memaksa.

"Ma aku capek! nanti saja ya," Nick menjawab ketus.

"Mey, sepertinya Nick berubah pikiran, dia mau jalan-jalan tuh, tolong ya Mey," ujar Lastri sedikit teriak.

Nick yang mendengar kata-kata Mamanya langsung bingung. Perasaan dia tadi menolak bukan menyetujui.

"Ma siapa yang mau sih, Mamah salah deng .. ummhhhmmm." Bibir Nick sudah ditutup oleh Lastri karena ada Meyra yang sudah dibelakang mereka.

"Ayo Nick," ajak Meyra. Dia sedikit bingung melihat Nick menatap Mamanya dengan ekspresi marah. Spontan Nick didorong oleh Mamanya.

Diperjalanan hanya Meyra yang nyerocos kesana kesini, Nick hanya membalas dengan anggukan. Meyra merasa orang disebalahnya tidak menyukai tempat ini atau mungkin dirinya, tapi dia diajarkan oleh kedua Orang tuanya untuk menghormati tamu. Dia bingung mau berbicara apalagi, Nick hanya membalas dengan ucapan 'hmmm' dan sekali dua kali dengan anggukan. Dia sama sekali tidak melihatnya.

Flasback End

Meyra sudah dikamarnya, kamar yang sudah disiapkan oleh Bik Jum sedari tadi saat dia mengobrol dengan orang tua Nick. Kamar yang berukuran dua kali lipat dari kamarnya di desa. Sangat mewah untuk ukuran tamu seperti dia, tapi tante Lastri mewanti-wanti itu adalah hak paten menjadi kamarnya. Bahkan dia sudah gak boleh memanggilnya dengan sebutan tante, dia ingin memanggil dengan sebutan yang sama dengan Nick.

Tante Lastri juga sudah mengenalkan dia ke para pekerjanya agar dia tidak canggung jika ingin meminta bantuan mereka.Yang pertama adalah Man Slamet, orang yang pertamankali menyapa Meyra,dia adalah keamanan disini, sebenarnya ada dua keamanan disini hanya yang satu lagi sedang cuti karena istrinya dikampung melahirkan.

Ada Man Deni yang biasa menjadi asisten plus supir Tante Lastri dan Bik Jum serta anaknya Anti yang biasa memasak dan yang membereskan urusan rumah (Man Deni dan Bik Jum pasangan suami istri). Menariknya mereka disini seperti keluarga bukan seperti majikan dan pembantu.

Mereka makan di meja makan yang sama bedanya hanya mereka terakhir yang makan. Tante Lastri dan suaminya memang tak memandang mereka rendah.

Esoknya,

Meyra ingin keluar ingin melihat-lihat dan semoga ada yang bisa dikerjakan dirumah ini sebelum perkuliahannya aktif lagi karena om Andre baru mengurus berkas-berkasnya hari ini.

Bruuuuk!!!

"Aduh!!." Meyra melihat kedepannya, "maaf aku gak lihat." Meraka saling bertubrukan.

"Hmmm." berlalu tanpa melihat.

Dia itu bisu atau apa sih dari dulu cuma bisa ngomong hmmm doa**ng.

Setelah mengusuk keningnya, dia melihat arah sebelah kamarnya.

Astaga itu kamarnya, berarti kami sebelahan ya.

Meyra berjalan kebawah menyusul Nick yang sudah terlebih dahulu turun. Sebenarnya Meyra ingin ke dapur tapi dia mendengar suara pertengkaran antara ayah dan anaknya.

"Pa tolong bilangin Mama dong, Nick mau keluar Pa, dari kemarin Nick kaya dipenjara disini, gak boleh kemana-mana, Nick kan sudah nurut dari kemarin Pa," ujar Nick dengan memelas.

"Nick kamu tahu Mama kamu gimana, Papa takut Nick eh bukan takut sih tepatnya gak mau ada perkelahian antara suami dan istri."

"Aissshhh bilang saja emang Papa kaum ISTI"

"Apa itu ISTI Nick?"

"Ikatan suami takut istri," ejek Nick sambil berlari dan menjulurkan lidahnya.

"Nick kurang ajar kamu! awas ya moge kamu Papa segel," ancam Papanya

Namun Nick sudah berlalu ke kamar Mamanya, mencoba jurus keduanya. Meyra yang melihat itu hanya cengar cengir sendiri, baru ini dia melihat Nick sebahagia itu berbicara sangat lepas dan juga tersenyum. Wajahnya merona, jantungnya sudah berdegub lagi, tak dipungkiri dia memang sudah jatuh cinta kepada Nick dari awal dia berjumpa.

Flasback

"Nick disana biasanya para warga berkumpul untuk menyetok daun tehnya dan bla bla bla," ujar Meyra yang menyadari Nick sudah berbelok arah ke arah kali (parit yang besar biasanya ada didesa).

"Nick kamu mau kemana?." Meyra menyusul Nick yang berada dipinggir kali tempat anak-anak mandi disana.

Nick tersenyum melihat anak-anak yang main air disana, sesekali dia tertawa melihat tingkah jahil salah satu anak-anak disana, Meyra melihat pemandangan didepannya sangat takjub eitss bukan karena pemandangan sawah didepannya tapi melihat Nick tersenyum dan tertawa lepas. Tak sadar wajahnya mulai merona, hanya dia pria yang benar-benar membuat jantungnya seakan berhenti.

Sesampainya dirumah, mereka berpisah Nick kearah teras tempat Orang tuanya minum teh, sedangkan Meyra menyusul Ibunya untuk menghidangkan makan malam untuk tamu kotanya.

"Piye Nduk ?? ganteng ya si Nick iku, yokpo wes kroso ta benih benih cintae (kaya apa sudah terasa benih cintanya)."

"Opo sehh buuuk arek e loh ditakoni meneng diapak-apakno tetep meneng.

(Apa bu anaknya ditanyain diem diapa-apakan diam)."

"Loh biasane kalau wong meneng iku apik lo nduk (biasanya kalau orang diam itu bagus nak)."

"Wes Bu, ayo nak pawon jare ate masak,"

ujar Mey merona karena dia ingat wajah Nick yang tersenyum di kali tadi.

(Sudah bu ayo kita ke dapur katanya mau masak),"

"Waduh Yah anaku'e wes jatuh cinta koyok'e lah mripat'e abang ireng ditakoni Nick Yah".

(Yah anakMu sudah jatuh cinta kayanya mukanya sudah merah padam kalau berbicara tentang Nick).

"Ibu hussshhhh, nanti krungu bek arek'e". (kedengaran anaknya).

"Dia loh gak ngerti ," ejek Ibunya.

Ayah yang sedari tadi melihat Ibu dan anak saling mengejek hanya geleng geleng kepala.

"Wes-wes ndang masak."

(ayo ayo cepat masak).

Flasback end.

♡♡♡

maaf untuk episode ini author pakai jawa biar lebih dalem ceritanya..tenang ada translatenya🙏🙏..happy reading

Like dan votenya ya 💝💝💝

Terpopuler

Comments

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

Boom likeee

2020-10-16

0

Bukan pembaca gelap

Bukan pembaca gelap

wah kita sedusun, saya juga jawa, tapi gk bisa mengucapkan bahasa jawa lancar. Cma ngerti kalo orang ngomong jawa hehe...

2020-10-05

1

🌻 Dewi Ratih SR 🌻

🌻 Dewi Ratih SR 🌻

wong jowo tenan... lanjut kak

2020-08-08

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Perjodohan
2 Ancaman Mama
3 Si Gadis Kampung
4 Awal Sandiwara
5 TARUHAN
6 PENGAKUAN
7 KEPALSUAN
8 KENYATAAN
9 PERTEMUAN
10 KEMBALI LAGI
11 TERBONGKAR
12 PENJELASAN
13 PERKELAHIAN
14 PERASAAN
15 PENYESALAN
16 ANTI dan EBEN
17 JATUH CINTA
18 PATAH HATI
19 KAMPUNG HALAMAN
20 AWAL BARU
21 FIRST KISS EBEN
22 CABANG BARU
23 LAMARAN EBEN
24 KERINDUAN
25 CEMBURU
26 SAINGAN
27 CINTA dan DEPRESI
28 DIARYKU dan DIARIMU
29 MEYRA dan NICK
30 PENYAKIT MEYRA
31 SAMA-SAMA SAKIT
32 Aku NICK, bukan ALI
33 RUMIT
34 PECANDU
35 KENYATAAN PAHIT
36 BERSAMA
37 OBAT PATEN
38 SAYANG
39 SERBA PANIK
40 PACAR CEMBURUAN
41 GALAU H-1
42 AKAD NIKAH
43 Tertunda
44 TAK ADA ARTINYA
45 KEINGINAN ALI
46 KETAHUAN
47 Hancur
48 Sakit
49 Putus
50 Menjauh
51 Kejelasan
52 Perasaan
53 Balikan dengan Mantan
54 Bertemu
55 Satu kamar
56 Ketahuan
57 Nama Suami
58 Siapa Ayahnya?
59 USG
60 Stella dan Ali
61 Salah Tingkah
62 Tinta putih
63 Numpang nginap
64 Perempuan pertama
65 Keputusan Papa
66 Prewedding dadakan
67 Pernikahan Nick dan Meyra
68 Pesta Keluarga
69 Bukan Malam Pertama
70 Tugas dan kewajiban
71 Aku Suamimu
72 Pasangan Rumit
73 Kerja Sama
74 Perasaan terpendam
75 Cemburu
76 Mual parah
77 Tante Genit
78 Calon adik
79 Pengakuan
80 Anasera
81 Kucing dan Tikus
82 Kucing dan tikus part 2
83 Bucin
84 Lamaran Ali
85 Kangen Istri
86 Kencan Mike
87 Makan siang
88 Lanang atau Wedok
89 Ular Nick puasa
90 Diserang Ibu-ibu hamil
91 Kembar Wedok
92 Mitoni
93 Keguguran
94 Semua panik
95 Kesempatan didalam Kesempitan
96 Panggilan Mas
97 Balik ke rumah Mama
98 Tujuh bulanan Meyra
99 Pingsan kembali
100 Opname
101 Opname part 2
102 Opname part 3
103 Calon Papa ngambek
104 Pernikahan Ali
105 Operasi Cesar
106 Arissa dan Aleesa
107 Pemulihan
108 Rissa dan Leesa membaik
109 Papa baru
110 Dendam Tiara
111 Obat Mujarab
112 Bisa Ular
113 Baby Nathan
114 Cuek dan Perhatian
115 Bertemu Tiara
116 Anak Nick yang Lain
117 Percayalah
118 Kembar ketemu baby Nathan
119 Kisruh
120 Jangan Pergi
121 Kembali pulang
122 Kampung Halaman
123 Rujuk sebulan
124 Kangen Istri
125 Masih Suamimu
126 Gagal Menjemput
127 Tes Dna
128 Bukan Putraku
129 Hamil lagi
130 Stella Cemburu
131 Adik Si Kembar
132 Pasrah dari Amukan
133 Meminta aborsi
134 Satu atau Dua??
135 Berkumpul (End)
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal Perjodohan
2
Ancaman Mama
3
Si Gadis Kampung
4
Awal Sandiwara
5
TARUHAN
6
PENGAKUAN
7
KEPALSUAN
8
KENYATAAN
9
PERTEMUAN
10
KEMBALI LAGI
11
TERBONGKAR
12
PENJELASAN
13
PERKELAHIAN
14
PERASAAN
15
PENYESALAN
16
ANTI dan EBEN
17
JATUH CINTA
18
PATAH HATI
19
KAMPUNG HALAMAN
20
AWAL BARU
21
FIRST KISS EBEN
22
CABANG BARU
23
LAMARAN EBEN
24
KERINDUAN
25
CEMBURU
26
SAINGAN
27
CINTA dan DEPRESI
28
DIARYKU dan DIARIMU
29
MEYRA dan NICK
30
PENYAKIT MEYRA
31
SAMA-SAMA SAKIT
32
Aku NICK, bukan ALI
33
RUMIT
34
PECANDU
35
KENYATAAN PAHIT
36
BERSAMA
37
OBAT PATEN
38
SAYANG
39
SERBA PANIK
40
PACAR CEMBURUAN
41
GALAU H-1
42
AKAD NIKAH
43
Tertunda
44
TAK ADA ARTINYA
45
KEINGINAN ALI
46
KETAHUAN
47
Hancur
48
Sakit
49
Putus
50
Menjauh
51
Kejelasan
52
Perasaan
53
Balikan dengan Mantan
54
Bertemu
55
Satu kamar
56
Ketahuan
57
Nama Suami
58
Siapa Ayahnya?
59
USG
60
Stella dan Ali
61
Salah Tingkah
62
Tinta putih
63
Numpang nginap
64
Perempuan pertama
65
Keputusan Papa
66
Prewedding dadakan
67
Pernikahan Nick dan Meyra
68
Pesta Keluarga
69
Bukan Malam Pertama
70
Tugas dan kewajiban
71
Aku Suamimu
72
Pasangan Rumit
73
Kerja Sama
74
Perasaan terpendam
75
Cemburu
76
Mual parah
77
Tante Genit
78
Calon adik
79
Pengakuan
80
Anasera
81
Kucing dan Tikus
82
Kucing dan tikus part 2
83
Bucin
84
Lamaran Ali
85
Kangen Istri
86
Kencan Mike
87
Makan siang
88
Lanang atau Wedok
89
Ular Nick puasa
90
Diserang Ibu-ibu hamil
91
Kembar Wedok
92
Mitoni
93
Keguguran
94
Semua panik
95
Kesempatan didalam Kesempitan
96
Panggilan Mas
97
Balik ke rumah Mama
98
Tujuh bulanan Meyra
99
Pingsan kembali
100
Opname
101
Opname part 2
102
Opname part 3
103
Calon Papa ngambek
104
Pernikahan Ali
105
Operasi Cesar
106
Arissa dan Aleesa
107
Pemulihan
108
Rissa dan Leesa membaik
109
Papa baru
110
Dendam Tiara
111
Obat Mujarab
112
Bisa Ular
113
Baby Nathan
114
Cuek dan Perhatian
115
Bertemu Tiara
116
Anak Nick yang Lain
117
Percayalah
118
Kembar ketemu baby Nathan
119
Kisruh
120
Jangan Pergi
121
Kembali pulang
122
Kampung Halaman
123
Rujuk sebulan
124
Kangen Istri
125
Masih Suamimu
126
Gagal Menjemput
127
Tes Dna
128
Bukan Putraku
129
Hamil lagi
130
Stella Cemburu
131
Adik Si Kembar
132
Pasrah dari Amukan
133
Meminta aborsi
134
Satu atau Dua??
135
Berkumpul (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!