AWAL BARU

Lima tahun kemudian...

"Mang bisa numpang?" pinta Meyra berhenti menuntun sepedanya. Dia antusias sekali akhirnya ada mobil pick up yang lewat terlebih dia mengenal yang mengendarai.

"Ya ampun Neng, sudah lama jalannya?," tanya penduduk dekat situ sambil mengangkat sepeda Meyra yang bocor.

"Lumayan Mang, mungkin setengah jam-an, " jawab Meyra ngos-ngosan.

"Neng dari mana memangnya kenapa gak minta antar Ali? masa ada bos riwa-riwi naik sepeda?" tanyanya lagi.

"Dari kios Mang, kasihan Ali Mang sudah saya suruh kesana kesini lagian sehat Mang naik sepeda itu," jawab Meyra singkat.

Sesampainya di rumah dia melihat Bik Sum sedang menggoreng tape goreng kesukaannya. Mereka semua istirahat di depan rumah Mey yang kebetulan disulap jadi gazebo panjang dari bambu.

"Aduh Bik tahu saja lagi lapar," ujar Meyra menghambur ke pekerja kebunnya yang kebetulan sedang istirahat.

"Darimana saja mbak? itu Ali cariin masa pulang dari kios sudah lama tapi kok gak datang-datang?" tanya Suami Bik Sum heran.

"Aissh Ali itu lewat-lewat saja, sudah diteriakin, susah kalau kuping disumpel headset begitu'" jawab Meyra yang terus mengunyah tapenya.

"Oaaala bannya bocor Mang' pantes Mbak bos gak sampai-sampai." Teriak salah satu pekerja kebunnya yang melihat kondisi sepedanya itu.

Tampak seorang laki-laki yang datang langsung mencari Meyra ketika tahu ada sepedanya didepan rumahnya.

"Mey!! astaga kamu darimana saja? kamu gak papa kan?" tanya Ali memeriksa tubuhnya satu persatu.

"Apan sih Al, yang apa-apa itu sepedanya bocor," protes Meyra.

"Aish lebaynya kumat lagi"ujar Bik Sum.

"Bude!" rengek Ali karena Bik Sum terus menggodanya jika dia bersama Meyra.

Buk Sum tertawa melihat keponakan satu-satunya itu kesal. Ali sudah 3 tahun ini bekerja dengan Meyra anggap saja dia tangan kanan Meyra sejak itu. Karena mereka berdua-lah yang merintis usahanya dari awal sampai mereka mempunyai kios bunga hampir disetiap desa tetangga.

Total kios bunga Meyra ada 4, dua di desa tetangga sedang dua sisanya terletak di desanya tepatnya dirumahnya dan dekat perkebunan. Total pekerjanya 3x lebih banyak dari pekerja Orangtuanya. Semua pekerjanya berasal dari desanya sendiri.

"Al gimana sudah kirim paket bunganya ke Bu Kades?" tanya Meyra sambil menguyah tapenya.

"Sudah, cuma perasaanku saja yang gak keterima," ujar Ali sedih.

"Aish ayo-ayo kerja lagi!" ujar pak Mandor dan disusul pekerja-pekerja lainnya.

Mereka memang sudah bosan mendengar Ali mengatakan cinta berkali-kali ke Mbak bosnya itu. Tapi Ali takkan pernah bosan sampai hati Mey luluh entah kapan waktunya.

"Semangat Mang Mandor!! fightingggg!!" ujar Meyra mengangkat kedua tangannya untuk memberi semangat.

"Baik Mbak bos, kalau Mas Ali nakal gigit teriak saja," ledek Mang Mandor yang langsung dilirik tajam oleh Ali.

"Mey, kamu kalau ada apa-apa kan bisa telpon aku, kenapa sampai jalan kaki gitu?" tanya Ali duduk didepan Meyra.

"Aish kamu kan lagi ngurus paketan Bu Kades, lagian kan masih di area kebun pasti ada yang lewat Al," jawab Meyra masih memakan tapenya.

"Mey, kan aku sudah bilang beberapa kali kalau kamu yang .. " suara Al terhenti saat Mey menyodorkan tape goreng kemulutnya.

"Sudah makan dulu, gombalnya besok-besok saja," ujar Meyra menaikkan alisnya.

Ali tertawa sambil mengacak-ngacak rambut gadis didepannya. Entah kenapa Meyra tak pernah canggung saat Ali sudah mengatakan cinta beberapa kali.

Dia bertemu pertama kali saat Budenya meminta tolong ke dia untuk membantu anak majikannya mengurus perkuliahan di kampusnya. Dia lebih senior 2 semester dari Meyra, itulah yang membuat Meyra sering meminta bantuan untuk membangun usaha barunya.

Pertemuan terus-menerus membuat Ali yang mulanya hanya membantu beralih menjadi orang kepercayaan Mey.Perasaannya pun yang semula hanya pertemanan berubah menjadi rasa sayang.

"Al, itu siapa tuh si Mira kasih kamu surat tuh?" ujar Meyra menunjuk surat didekat pintu rumahnya.

"Malas maunya dari kamu," jawab Al jutek.

"Hidiiiiiih!!" Mey spontan menyubit Al yang langsung dibalas dengan gelitikan Al.

Tampak seorang pria sedang menahan api cemburunya saat melihat kedua pasangan itu tertawa lepas. Entah sudah beberapa kali dia menyaksikan gadis itu tertawa lepas dengan lelaki itu.

Dering ponsel membuatnya berhenti sejenak.

"Iya Ma, Nick sudah sampai, hmmm enggak Ma Nick bentar lagi balik." Tutup Nick sambil terus menyaksikan mereka.

Mey, aku disini setiap minggu untuk membunuh rinduku tapi setiap bertemu kenapa aku tak bisa menghampirimu Mey, rasa bersalahku yang sangat besar membuat langkah kakiku terasa berat, gumam Nick dari kejauhan.

###

"Mama yakin itu bukan pacar Meyra? dia deket banget Ma, Meyku rambutnya sampai diacak-acak, Nick saja gak pernah begituin dia," tanya Nick kesal.

"Enggak Nick, idihhh kamu itu cemburuan banget, tiap kesana pasti nanya itu terus," jawab Lastri.

"Ya habis dia sekarang cantik banget Ma, banyak pasti yang suka," ujar Nick yang langsung mengacak-acak rambutnya.

"Ya gimana gak cantik, dia sudah menghasilkan uang sendiri, pinter dandan sekarang, bos lagi beh! cowok gak waras aja yang gak suka sama dia, ya kan Ma?" sambung Andre membuat Nick semakin terpuruk.

"Papa!! seneng banget bikin Nick tambah sedih," jawab Lastri sewot.

"Ua gimana lagi, 5 tahun gak ada perubahan datang jauh-jauh cuma ngintip sebentar doang terus pulang, datangin kek, bilang apa kek, usaha gitu," sambung Andre tak mau kalah.

"Ma lamar langsung saja Meyranya Ma, paksa gitu bilang kalau perjanjianny gak bisa dibatalin atau apa kek Ma," usul Nick yang sudah frustasi.

Mama dan Papa serempak berdiri dan langsung menuju kamarnya. Entah sudah berapa kali Nick berkata begitu.

"Sudah pulang Nick?" sapa Mike dari atas.

"Nick?? heeey bisa gak kebiasaanmu dihapus? Kak Nick," ujar Nick menonjol kening adeknya itu.

"Hmmmm mana kakak ipar?? tiap kesana ngomongnya jemput kakak ipar, buntut-buntutnya sendirian lagi ckckckckck," ledek Mike.

"Kamu!!!" Nick langsung mengejar Mike yang terlebih dahulu lari. Mike sudah 2 tahun pindah ke rumah Orangtuanya, dia siswa kelas 3 SMA sekarang. Sedangkan Neneknya sudah tinggal dengan adik perempuan Andre di luar negeri yang kebetulan mempunyai anak yang kelakuannya tak jauh beda dengan Mike.

"Hai Bro!!, gimana sukses bawa Meyra kesini??" tanya Eben baru datang.

"Belum susah Ben," ujar Nick pasrah.

"Perlu bantuan? apanya yang susah, Meyra pemaaf kok dia aja maafin aku walapun dapat bantuan dari Anti," sambung Eben melihatkan giginya.

"Gak usah mau usaha sendiri," jawab Nick pasrah.

"5 tahun sudah Bro, aish lama-lama Meyra diambil orang baru tahu rasa," ledek Eben.

"Kagak bisa semudah itu ngelupain aku, sebelum dia pergi dia sudah aku kasih hadiah spesial." Seringai mesum terukir di wajah Nick. Dia pun berlalu meninggalkan Eben diruang tamu.

Episodes
1 Awal Perjodohan
2 Ancaman Mama
3 Si Gadis Kampung
4 Awal Sandiwara
5 TARUHAN
6 PENGAKUAN
7 KEPALSUAN
8 KENYATAAN
9 PERTEMUAN
10 KEMBALI LAGI
11 TERBONGKAR
12 PENJELASAN
13 PERKELAHIAN
14 PERASAAN
15 PENYESALAN
16 ANTI dan EBEN
17 JATUH CINTA
18 PATAH HATI
19 KAMPUNG HALAMAN
20 AWAL BARU
21 FIRST KISS EBEN
22 CABANG BARU
23 LAMARAN EBEN
24 KERINDUAN
25 CEMBURU
26 SAINGAN
27 CINTA dan DEPRESI
28 DIARYKU dan DIARIMU
29 MEYRA dan NICK
30 PENYAKIT MEYRA
31 SAMA-SAMA SAKIT
32 Aku NICK, bukan ALI
33 RUMIT
34 PECANDU
35 KENYATAAN PAHIT
36 BERSAMA
37 OBAT PATEN
38 SAYANG
39 SERBA PANIK
40 PACAR CEMBURUAN
41 GALAU H-1
42 AKAD NIKAH
43 Tertunda
44 TAK ADA ARTINYA
45 KEINGINAN ALI
46 KETAHUAN
47 Hancur
48 Sakit
49 Putus
50 Menjauh
51 Kejelasan
52 Perasaan
53 Balikan dengan Mantan
54 Bertemu
55 Satu kamar
56 Ketahuan
57 Nama Suami
58 Siapa Ayahnya?
59 USG
60 Stella dan Ali
61 Salah Tingkah
62 Tinta putih
63 Numpang nginap
64 Perempuan pertama
65 Keputusan Papa
66 Prewedding dadakan
67 Pernikahan Nick dan Meyra
68 Pesta Keluarga
69 Bukan Malam Pertama
70 Tugas dan kewajiban
71 Aku Suamimu
72 Pasangan Rumit
73 Kerja Sama
74 Perasaan terpendam
75 Cemburu
76 Mual parah
77 Tante Genit
78 Calon adik
79 Pengakuan
80 Anasera
81 Kucing dan Tikus
82 Kucing dan tikus part 2
83 Bucin
84 Lamaran Ali
85 Kangen Istri
86 Kencan Mike
87 Makan siang
88 Lanang atau Wedok
89 Ular Nick puasa
90 Diserang Ibu-ibu hamil
91 Kembar Wedok
92 Mitoni
93 Keguguran
94 Semua panik
95 Kesempatan didalam Kesempitan
96 Panggilan Mas
97 Balik ke rumah Mama
98 Tujuh bulanan Meyra
99 Pingsan kembali
100 Opname
101 Opname part 2
102 Opname part 3
103 Calon Papa ngambek
104 Pernikahan Ali
105 Operasi Cesar
106 Arissa dan Aleesa
107 Pemulihan
108 Rissa dan Leesa membaik
109 Papa baru
110 Dendam Tiara
111 Obat Mujarab
112 Bisa Ular
113 Baby Nathan
114 Cuek dan Perhatian
115 Bertemu Tiara
116 Anak Nick yang Lain
117 Percayalah
118 Kembar ketemu baby Nathan
119 Kisruh
120 Jangan Pergi
121 Kembali pulang
122 Kampung Halaman
123 Rujuk sebulan
124 Kangen Istri
125 Masih Suamimu
126 Gagal Menjemput
127 Tes Dna
128 Bukan Putraku
129 Hamil lagi
130 Stella Cemburu
131 Adik Si Kembar
132 Pasrah dari Amukan
133 Meminta aborsi
134 Satu atau Dua??
135 Berkumpul (End)
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal Perjodohan
2
Ancaman Mama
3
Si Gadis Kampung
4
Awal Sandiwara
5
TARUHAN
6
PENGAKUAN
7
KEPALSUAN
8
KENYATAAN
9
PERTEMUAN
10
KEMBALI LAGI
11
TERBONGKAR
12
PENJELASAN
13
PERKELAHIAN
14
PERASAAN
15
PENYESALAN
16
ANTI dan EBEN
17
JATUH CINTA
18
PATAH HATI
19
KAMPUNG HALAMAN
20
AWAL BARU
21
FIRST KISS EBEN
22
CABANG BARU
23
LAMARAN EBEN
24
KERINDUAN
25
CEMBURU
26
SAINGAN
27
CINTA dan DEPRESI
28
DIARYKU dan DIARIMU
29
MEYRA dan NICK
30
PENYAKIT MEYRA
31
SAMA-SAMA SAKIT
32
Aku NICK, bukan ALI
33
RUMIT
34
PECANDU
35
KENYATAAN PAHIT
36
BERSAMA
37
OBAT PATEN
38
SAYANG
39
SERBA PANIK
40
PACAR CEMBURUAN
41
GALAU H-1
42
AKAD NIKAH
43
Tertunda
44
TAK ADA ARTINYA
45
KEINGINAN ALI
46
KETAHUAN
47
Hancur
48
Sakit
49
Putus
50
Menjauh
51
Kejelasan
52
Perasaan
53
Balikan dengan Mantan
54
Bertemu
55
Satu kamar
56
Ketahuan
57
Nama Suami
58
Siapa Ayahnya?
59
USG
60
Stella dan Ali
61
Salah Tingkah
62
Tinta putih
63
Numpang nginap
64
Perempuan pertama
65
Keputusan Papa
66
Prewedding dadakan
67
Pernikahan Nick dan Meyra
68
Pesta Keluarga
69
Bukan Malam Pertama
70
Tugas dan kewajiban
71
Aku Suamimu
72
Pasangan Rumit
73
Kerja Sama
74
Perasaan terpendam
75
Cemburu
76
Mual parah
77
Tante Genit
78
Calon adik
79
Pengakuan
80
Anasera
81
Kucing dan Tikus
82
Kucing dan tikus part 2
83
Bucin
84
Lamaran Ali
85
Kangen Istri
86
Kencan Mike
87
Makan siang
88
Lanang atau Wedok
89
Ular Nick puasa
90
Diserang Ibu-ibu hamil
91
Kembar Wedok
92
Mitoni
93
Keguguran
94
Semua panik
95
Kesempatan didalam Kesempitan
96
Panggilan Mas
97
Balik ke rumah Mama
98
Tujuh bulanan Meyra
99
Pingsan kembali
100
Opname
101
Opname part 2
102
Opname part 3
103
Calon Papa ngambek
104
Pernikahan Ali
105
Operasi Cesar
106
Arissa dan Aleesa
107
Pemulihan
108
Rissa dan Leesa membaik
109
Papa baru
110
Dendam Tiara
111
Obat Mujarab
112
Bisa Ular
113
Baby Nathan
114
Cuek dan Perhatian
115
Bertemu Tiara
116
Anak Nick yang Lain
117
Percayalah
118
Kembar ketemu baby Nathan
119
Kisruh
120
Jangan Pergi
121
Kembali pulang
122
Kampung Halaman
123
Rujuk sebulan
124
Kangen Istri
125
Masih Suamimu
126
Gagal Menjemput
127
Tes Dna
128
Bukan Putraku
129
Hamil lagi
130
Stella Cemburu
131
Adik Si Kembar
132
Pasrah dari Amukan
133
Meminta aborsi
134
Satu atau Dua??
135
Berkumpul (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!