"Kenapa Mey?, kenapa kamu gak ngomong nak??walaupun kamu gak terlahir dirahimku tapi kamu sudah Mama anggap anak kandungku Mey," rintih Lastri langsung meneteskan airmatanya.
"Ma, jangan nangis." Meyra yang mengusap airmata dipipi Lastri, dia berusaha tidak menangis walaupun luka hatinya dikorek lagi.
"Mama juga sakit hati Mey kamu diperlakukan begini walaupun Nick anak kandung Mama, dia gak berhak mempermainkan kamu kaya gini," isak Lastri memeluk Meyra.
"Makasi Anti kamu menjaga Meyra waktu itu, saya bersyukur ada kamu disamping Meyra walapun saya agak kecewa karena kamu menyembunyikan ini." Lastri yang menoleh ke arah Anti yang sedari tadi tertunduk diam.
"Ya Bu sama-sama, maaf jika Anti salah." Mata Anti mulai berkaca-kaca.
"Ini bukan salah Anti Ma, dia melakukan ini karena Mey yang suruh." Meyra yang mencoba menjelaskan.
"Lagian Ma Meyra juga bodoh terlalu percaya sama Nick, ini gak seratus persen salah Nick, Meyra juga.." Penjelasan Meyra terputus dengan pertanyaan Lastri.
"Kamu suka sama Nick??"
"Ma hmm." Meyra kaget dengan pertanyaan tiba-tiba dari Lastri, dia bingung ingin mengakuinya atau tidak.
"Mama tanya Mey jawab yang jujur kamu suka sama Nick?." Lastri menegaskan lagi.
"Dulu Ma, Meyra suka sama Nick walaupun aku tahu pasti perasaanku tak terbalas karena kecuekan Nick tapi aku masih berharap Nick membalas perasaanku, Meyra memang bodoh waktu itu tapi sekarang hanya tersisa...", jelas Meyra panjang lebar dia gak sanggup meneruskan kata-lata bagian akhir karena didepannya bukan hanya Mamanya tapi Mama kandung Nick dia takut jika dia terlalu jujur akan membuat Lastri tambah sedih atas kelakuan Nick.
"Tersisa sakit hati ya??" Lastri melanjutkan kata-kata Meyra, dia sangat prihatin dengan gadis didepannya.
Dia sangat sangat bersalah, kalau tahu begini endingnya dia akan berpikir ulang untuk perjodohan ini.
Nick kenapa kamu membuang mutiara seperti Meyra?? kenapa kamu tidak melihat sosoknya yang benar-benar putih yang tulus mencintaimu, Lastri membatin dengan memeluk gadis didepannya.
"Sudah Ma gak usah dibahas Meyra sudah gak papa kok, tanya Anti ya kan, udah move on aku Mah." Senyum Meyra ke Lastri membuat gadis itu tersenyum balik.
"Benar anak Mama udah gak sedih lagi?? udah move on?? secepat itu???" tanya Lastri menggoda Meyra sambil memainkan rambut gadis itu.
"Benar kok Bu, Mbak Meyra sudah gak mau bahas masa lalu malahan sekarang dia makin serius belajarnya, kata dosen dia sudah masuk mahasiswa yang kategori cepat wisuda, kalau dia sakit hati kan gak konsen belajarnya ya kan?" jawab Anti menjelaskan dan mencoba mendukung anak majikannya sekaligus sahabatnya itu. Dia melihat Meyra sudah terpojok dengan pertanyaan dari Nyonya besarnya itu.
"Benar An?? Mamah lega dengarnya Nak," ujar Lastri memeluk Meyra.
Meyra yang mendengar penjelasan Anti merasa lega dan tersenyum ke arah sahabatnya itu. Dia sangat bersyukur mempunyai teman yang sangat membelanya itu.
"Kamu gak usah sedih ya, gak usah lagi mikirin anak itu, Nick gak berhak bikin kamu sedih terlalu lama, Mama juga minta maaf atas nama Nick sama kamu Mey, maaf Mama gak bisa cegah ini semua," sambung Lastri meneteskan airmatanya lagi.
"Iya Ma, kan nangis lagi sudah ahh, kan Meyra sudah ngomong ini bukan seratus persen salah Nick, sudah dong Ma nangis-nangisnya." Meyra menghapus airmata wanita didepannya.
Dia berusaha untuk terus tersenyum agar wanita didepannya tidak tambah merasa bersalah.
"Yaudah Ma, Meyra sama Anti mau lanjut ngerjain tugas lagi boleh kan Meyra pergi?? sebenarnya tadi kita pulang mau makan hehehe, tapi berhubung sudah mepet kami mau makan diluar aja sekalian ngerjain tugas," ujar Meyra yang ingin sekali menyudahi perbincangan mereka.
"Kamu ini masih saja mikiran tugas, memang banyak ya sampai keluar gitu?" tanya Lastri yang sudah mulai keluar dari drama menangisnya.
"Banyak banget Bu!, Mbak Mey sih sudah sedikit lagi selesai, nah Anti masih bertumpuk-tumpuk makanya Mbak Meyra mau bantu saya Bu." Senyum Anti melebar saat majikannya sudah mulai tertawa dengan jawabannya itu.
"Yaudah deh, silahkan ngerjain tugas jangan lupa makan ya, Meyra kalau uangnya habis ngomong sama Mama ya, jangan sampai anak gadis Mama mati kelaparan," sambung Lastri sambil mengantar kedua gadis itu ke depan kamarnya.
"Tenang Ma, uang saku Mey masih banyak, kemarin juga baru dikasih Papa Andre," jawab Meyra dibalas senyum senang dari wanita didepannya.
"Makasi ya sayang." Peluk Mey ke Anti dalam perjalanannya ke dapur. Mereka hendak mengambil tas dan langsung pergi.
"Sama-sama Mbak Mey, sudah ahh bahas diwarung saja lapar!!" jawab Anti sambil memegang perutnya.
"Hahahaha, oke oke yuk."
###
Dikampus...
"Uhukk uhukkkk!!!"
Nick yang hampir memuntahkan minuman yang baru saja dia minum. Dia tersedak saat Eben menjelaskan gimana dia dimaki-maki oleh Anti.
"Serius Ben?? ada Anti?? aduuh gawat ini bisa-bisa dia lapor sama bos besar (Mamanya)," jawab Nick cemas.
"Iya masa' aku bohong Nick, aku saja gak bisa tidur semalaman gara -gara cewek 'edan' itu bisa-bisanya dia mempermalukan aku didepan umum gitu," ucap Eben geram.
"Wehh baru ini ada cewek yang buat Eben gak bisa tidur, hati-hati nanti kamu jatuh cinta beneran loh," goda Topas.
"Anj****rr!!! kaya wanita dimuka bumi ini sudah musnah saja," jawab Eben gak kalah ketusnya.
"Hahahahahha." Semua serempak tertawa sampai mereka terdiam saat ponsel Nick berbunyi.
"Iya Ma, oh sudah dirumah ya, yaudah Nick bentar lagi balik mungkin lima belas menit Nick nyampe Ma." Nick langsung mematikan ponselnya.
"Kenapa Nick mau balik?", tanya Topas.
"Mama pengen dibelikan obat, dia kayanya sakit kepala", jawab Nick sambil menggendong tas ranselnya.
"Pembokatmu mana Nick, cewekmu mana," tanya Eben disertai tawa teman-temannya.
"Tahuk ah, aku balik ya." Dia malas menjelaskan ke teman-temannya, yang pasti dibalas dengan ledekan-ledekan super tajam dari mereka.
###
Dirumah,
"Bik, mana Mama?," tanya Nick sat masuk kerumahnya, dia melihat Bik Jum sedang menyapu.
"Dikamar Mas, memang daritadi menunggu Mas," jawab Bik Jum.
"Oke makasi ," ujar Nick menaiki tangga. Tapi belum saja dia berpijak keanak tangga kedua, dia dikejutkan dengan panggilan didepan dapur.
"Nick, Mama disini?." Lastri yang baru keluar dapur mengambil minum.
"Oh maaf Mas saya gak lihat kalau Ibu disana," jelas Bik Jum merasa bersalah.
"Ga papa Bik Jum, tadi kan sibuk dibelakang rumah jadinya gak tau kalau saya turun," jawab Lastri tersenyum.
"Mama habis nangis???" tanya Nick curiga melihat mata bengkak Mamanya itu.
"Ayo ikut Mama ke ruangan kerja Papa," tarik Lastri membuat Nick bingung.
Mama sakit apa sampai menangis begitu , batin Nick heran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Little Peony
semangat update nya ya thor
2020-10-18
1
Bukan pembaca gelap
Hakimi makk
2020-10-15
0