MEYRA ALMIRA JAYA'S Book
Day 1
Hari ini aku mencoba membuat masakan kesukaanmu Nick , aku berharap kamu menyukainya walaupun jari-jari ini jadi korbannya. Aku yakin jika kamu bersamaku kamu pasti meniupnya agar cepat sembuh yaa kan Nick.
Day 15
Hari ini aku ulang tahun Nick pasti kamu gak lupa kan, kamu pasti sibuk banget dan gak mau bikin aku tambah kangen. Aku yakin kalau kamu disini pasti kamu orang pertama yang ngucapin selamat sama aku dan pasti kasih aku bunga dan kue seperti ini. Lain kali kamu harus yang bawain langsung ya.
Day 24
Aku bikin kue hari ini Nick, kue kesukaanmu taraaa!! pancake pisang, ya walaupun masih amatir tapi mereka suka Nick apalagi kamu kan Nick?. Kamu tahu Nick mereka sempat protes karena hampir tiap hari aku memasak masakan kesukaanmu. Aku berharap kamu bisa cepat pulang Nick.
S**ial !!! kenapa cuma ini yang aku pungut, yang lainnya pasti sudah dibakar Anti. Ya Tuhan kenapa aku begini? kenapa aku begitu tersentuh dengan tulisan-tulisan yang sudah terpotong-potong ini? apa ini cuma rasa bersalah saja??, gumam Nick dalam hati.
Nick memutuskan untuk melihat ke belakang rumah lagi mungkin ada yang tersisa dan tidak terbakar. Dia sangat penasaran dengan tulisan Meyra yang membuat seisi rumah membela gadis itu habis-habisan.
Brukk!!!
Nick dan Meyra tabrakan,
"Kamu gak punya ma..," ucap Nick terpotong saat melihat Meyra memijat-mijat keningnya itu.
"Punya ini!! (tunjuk matanya)." Meyra langsung berlalu menuju tangga.
Nick cukup lama memerhatikan langkah Meyra sampai turun. Sampai ketika Meyra hampir terpeleset karena rok panjangnya tersangkut dengan sandal jepitnya sendiri. Nick lari sekuat tenaga agar dia bisa menangkap tubuh Meyra.
Meyra yang pasrah akan jatuh kaget saat ada yang memegang tubuhnya dari belakang. Saat tahu itu Nick spontan dia mendorong sampai Nick dia jatuh terduduk. Meyra yang melihat itu ingin langsung menolong tapi lagi-lagi dia ingat perlakuan jahat Nick.
"Seharusnya kamu biarkan aku jatuh Nick," ucap Meyra jalan kebawah dengan sebutir airmata yang ditahannya sedari tadi.
K**enapa Mey?? kamu harus lupakan dia, kenapa kamu lembek lagi, itu lumrah setiap orang pasti akan begitu saat ada yang mau celaka seperti kamu, kamu harus ingat Mey dia tadi sempat kasar saat kamu gak sengaja menabraknya, kamu harus ingattt Mey!!! batin Meyra menguatkan hatinya agar tak rapuh lagi.
"Aduh!! anak itu ditolongin gak ucapin makasih malah ngomel," dengus Nick melihat telapak tanganx agak lecet saat didorong Meyra.
Tuhan kenapa hatiku berdebar begini, sadar Nick sadaaar!! tugas utamamu cuma ingin tahu yang terjadi dan jika memungkinkan kamu harus minta maaf, batin Nick memukul-mukul jantungnya sendiri.
Nick berjalan menuju pintu belakang dan mengorek sampah.
"Mas cari ini???" tanya Anti melihatkan beberapa sobekan kertas kearah Nick.
"Hmm enggak aku carii..." Nick berusaha ngeles tapi kata-katanya ditandas oleh Anti.
"Kenapa harus ngeles seh? aku tau dari tadi Mas membaca diari Mbak Mey, kenapa baru tersentuh ya? gimana kalau langsung menyaksikan apa gak langsung klepek-klepek?" goda Anti menyerahkan potongan kertas itu ke tangan Nick.
Flasback
Anti sebenarnya sudah mengetahui Nick membaca diary Meyra. Dia gak sengaja melihat adegan itu saat dia ingin mengembalikan ponsel Nick yang ketinggalan di meja makan. Dia heran melihat saat Nick kebingungan mencari lembar-lembar berikutnya yang teryata sobekan kertas yang isinya resep masakan tulisan Meyra. Dia juga sempat tersenyum saat Nick mengutuk dirinya dengan memukul kepalanya sendiri.
Sepertinya dia sudah menyesal, apa aku saja yang merasa dia sudah mulai menyukai Meyra? ah masa secepat ini, apa ini bukan sandiwaranya lagi, tapi kenapa dia berbuat itu?? sebaiknya aku cepat pergi sebelum dia melihatku, batin Anti yang mengintip di pintu kamar Nick yang terbuka sedikit.
Anti memutuskan menaruh ponsel Nick dimeja depan kamar Nick. Dia selalu menaruh disana barang-barang Nick jika ketinggalan dimanapun dirumah ini. Dia langsung bergegas mengambil barang yang dicari Nick.
U**ntung aku tidak membakarnya, batin Anti mengumpulkan sisa-sisa kertas didepannya.
Flasback end.
"An, maafkan aku tadi kata-kataku sangat kasar," ucap Nick saat menerima apa yang dia cari.
"Gak papa mas, yang sangat butuh ucapan maafmu cuma mbak Meyra, karena dia benar-benar.." kata-kata Anti langsung terpotong karena takut privasi sahabatnya terbongkar.
"Kenapa An? tolong kasih tau aku, aku ingin memperbaiki semuanya, ini demi keluargaku An aku sudah menghancurkan hati 2 orang wanita sekaligus, Meyra dan Mama. Pleaseee An?" pinta Nick dengan nada memohon.
"Dia sangat mencintaimu dan keluarga ini Mas, saat dimana dia terpuruk atas tindakanmu dia hanya menyendiri, dia gak mau melibatkan seisi rumah, saat aku tanya Mbak gak papa? , kamu tau mas dia jawab apa? dia menjawab kalau dia sangat baik-baik saja. Dia akan mencari laki-laki yang lebih baik seribu kali lipat dari kamu Mas, padahal aku tahu dia semalaman menangis karena terlihat dari matanya yang sangat bengkak," terang Anti panjang lebar.
"Kamu tau ini?? (menunjuk potongan diary), ini cara dia berinteraksi denganmu, karena dia gak bisa menghubungimu. Kamu tahu Mas banyak pria mengejarnya saat dikampus tapi dia selalu bilang dia punya pacar, dia memang kampungan tapi setelah melihatnya lebih dalam kamu bisa lihat kalau Mbak Meyra jauh lebih cantik dari penampilannya," terang Anti melanjutkan.
"Mungkin tak akan mudah mengobati luka yang sudah tersayat, tapi lebih baik mencoba daripada membiarkan luka itu busuk bukan." Anti menambahkan kalimat yang begitu menusuk dihati Nick.
"Aku permisi dulu mas, takut Bu Jum cariin," pamit Anti dan langsung dijawab anggukan Nick.
Nick memutuskan untuk ke pos satpam tempat Man Deny dan Man Slamet main catur. Suara mereka sangat keras yang membuat Nick tidak jadi masuk rumahnya.
"Skakmat!!! hahahaha, menang aku Den pokoknya pijat sampai puas," teriak Slamet sambil menepuk-nepuk bahunya.
"Iya iya aman, stuusssstt coba diam bang, ada Mbak Meyra dipos," tunjuk Deni kearah pos.
"Waduh lupa!!, maaf Mbak Mey lupa," teriak Slamet.
"Aman Man, gak belajar kok," tengok Meyra dari pos.
"Lanjut Man, saya mau tidur ngantuk banget," ujar Meyra menepuk pundak Man Deni.
"Monggo Mbak semoga tidur nyenyak," jawab Slamet tersenyum.
Meyra berjalan lambat menuju rumah yang sekarang sudah tak nyaman seperti dulu lagi.
"Kasihan dia, mas Nick kok tega sama dia ya." Deni menatap kepergian Meyra yang tampak enggan masuk rumah.
"Iya semenjak ada Mas Nick dia jarang dirumah, jarang senyum, belajar saja dia banyak dipos daripada disana (menunjuk rumah) padahal apa enaknya pos sempit kaya itu." Slamet ikutan menatap arah tatapan Deni.
Sementara Nick yang menyaksikkan mereka hanya bersandar ditembok dengan pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Bukan pembaca gelap
Hayoloh, nyeselkan
2020-10-18
0