Si Kembar Mengejar Cinta

Si Kembar Mengejar Cinta

Di Keluarkan dari Sekolah

Langit sedang sibuk meeting saat ponselnya bergetar. Tino yang menghubunginya.

"Maaf, saya angkat telpon dulu." Langit lalu keluar dan menerima panggilan dari Tino.

"Assalamualaikum, Tin. Ada apa?"

"Langit. Kamu harus ke sekolah si kembar. Bara kembali membuat ulah. Kali ini kepala sekolah ingin bertemu denganmu. Beliau sangat kecewa karena mengira kamu tidak peduli dengan pendidikan anak-anakmu. Karena tiap ada masalah, selalu aku yang datang mewakilimu." Tino menjelaskan.

"Baiklah. Kali ini aku akan datang."

Setelah mengucap salam, Langit lalu memutus panggilan. Ia kembali ke ruang meeting dan menyudahi meeting hari itu.

Di sekolah, Bara sedang berdiri di depan kepala sekolah. Banyu dan Tino duduk di kursi tamu.

"Bagaimana, Tuan Tino? Apa orang tua Bara bisa hadir?" tanya kepalsa sekolah.

"Iya,Pak. Beliau sedang dalam perjalanan." Tino menjelaskan.

"Nah, begitukan bagus. Jangan selalu diwakilkan. Punya anak itu harus dipedulikan. Jangn dibiarkan tumbuh liar." kata kepala sekolah.

Bara mengepalkan tangannya mendengar papanya dihina.

"Papa sangat memperhatikan kami!" hardik Bara yang sudah tidak bisa menahan kesabarannya.

"Bara!" bentak Tino mengingatkan agar Bara menjaga sikapnya.

Banyu diam saja. Dalam hati ia juga benci mendengar ucapan kepala sekolah. Namun ia lebih tenang dibanding Bara.

"Kalau papa kalian memperhatikan dan peduli pada kalian, kamu tidak akan tumbuh menjadi anak pembuat onar seperti ini." kata kepala sekolah sinis.

Tangan Bara gemetar. Ia bermaksud menggebrak meja kepala sekolah, namun Banyu bertindak cepat. Ia meraih tangan kakaknya itu.

"Jaga emosimu." bisik Banyu.

"Dia menghina papa kita, Nyu." kata Bara dengan pandangan tajam ke arah kepala sekolah.

"Ia akan lebih menghina papa lagi jika kau tidak bisa menahan emosi."  Banyu menekan bahu Bara,"Duduklah!" Ia menggandeng tangan Bara ke arah kursi.

"Siapa yang mengijinkanmu duduk. Seenaknya saja mau duduk."  Suara kepala sekolah lantang.

Bara tidak jadi duduk. Ia kembali berdiri di tempatnya. Banyu ikut berdiri di sebelahnya berjaga agar Bara tidak lepas kendali.

"Sebenarnya sesibuk apa orang tuamu sehingga tidak ada waktu buat mengurusmu. Kalau bisa membuat anak, mestinya juga bisa mengurusnya. Jangan hanya bisanya membuat saja tapi tidak peduli dengan masa depannya."

Kali ini bukan cuma Bara yang tersulut emosinya, kesabaran Banyupun habis. Ia menggebrak meja kepala sekolah membuat Bara dan Tino kaget .

"Jika anda tidak tahu apa-apa. Lebih baik anda diam, Maaf jika saya lancang dan tidak menghormati anda selaku kepala sekolah. Tapi sikap dan tutur kata anda, membuat anda tidak pantas untuk dihormati." kata Banyu dengan penuh penekanan.

Tino diam menyaksikan kemarahan dua pemuda putra sahabanya itu. Jujur, hatinya juga panas. Jika tidak ingat usia, ia juga akan melampiaskan emosinya mendengar Langit dihina.

Banyu masih berdiri di depan kepala sekolah. Tangannya menekan mejanya. Bara ikutan. Mereka berdua menatap tajam seolah ingin memakan bapak kepalaa sekolah. Pria bertubuh tambun dan berkepala botak itu keder  juga ditatap tajam oleh dua pemuda yang sedang berdirii di hadapannya. Keringat mulai mengucur membasahi dahinya. Buru-buru ia mengambil sapu tangan dan menyekanya.

"Bara, Banyu, Duduk!" perintah Tino.

Masih dengan pandangan mengarah kepada bapak kepala sekolah, kedua pemuda itu mundur menuju kursi. Kali ini bapak kepala sekolah membiarkan Bara duduk.

"Assalamualaikum!" Langit tiba. Ia membuka pintu dan masuk.

"Bagus, anda sudah datang." kata kepala sekolah tanpa melihat siapa yang mengunjungi kantornya. Saat ia mendongak dan melihat Langit, matanya terbelalak."Anda Tuan Langit pemilik Surya Group dan juga Perkasa Interios Design.. Jandi Anda papa dari kedua anak ini. Oh maaf saya tidak mengetahuinya." gemetarlah tubuh bapak kepala sekolah, Ia ingat perkataannya tadi, bagaimana jika kedua anak itu mengadu pada Langit. Habislah karirnya sebagai kepala sekolah.

Langit tersenyum,"Anda menginginkan bertemu dengan saya, apa anak saya membuat masalah lagi?Jika benar demikian, silahkan anda menjatuhkan hukuman kepada mereka sesuai peraturan sekolah ini." Langit berkata dengan kalem.

"Oh..ti..tidak tuan. Mereka baik-baik saja. Tida perlu diributkan. Hanya masalah kecil." kata bapak kelapala sekolah.

Banyu dan Bara sangat geram mendengarnya. Tadi saja sok berkuasa, sekarang mengkeret.

"Bapak kepala sekolah yang terhormat. Inilah yang tidak saya inginkan. Saat pihak sekolah mengetahui siapa si kembar, maka mereka akan memperlakukan keduanya dengan berbeda. Itulah kenapa saya selalu mewakilkan pada sekretaris saya ini setiap ada panggilan ke sekolah. Mohon maaf, bukannya saya mengabaikan atau tidak peduli dengan panggilan dari sekolah. Tapi lihatlah sekarang, anda menarik ucapan anda sendiri hanya karena tahu siapa saya. Jadi silahkan beri hukuman kepada anak saya. Saya tidak akan mempermasalahkan sikap anda jika memang anak saya salah."

Kepala sekolah itu menunduk malu karena sudah mengira yang buruk terhadap sikap Langit. Padahal Langit melakukan itu justru untuk mendidik anak-anaknya agar tidak memakai nama besar orang tuanya.

"Maafkan saya tuan. Saya sudah salah sangka."

"Tidak apa- apa. Jadi apa hukuman untuk anak saya?" kembali Langit bertanya.

"Itu...Bara sudah seringkali membuat masalah. Berdasarkan peraturan sekolah mestinya ia harus dikeluarkan." kata bapak kepala sekolah dengan rasa takut yang sangat. Keringat kembali mememenuhi dahinya.

"Baiklah, saya terima hukuman itu. Mulai sekarang saya akan membawa kedua anak saya keluar dari sekolahan ini."

"Kenapa keduanya?" tanya kepala sekolah bingung.

"Karena mereka satu paket yang tak terpisahkan. Bukan begitu?" Langit melirik Bara dan Banyu.

Kedua anaknya itu mengangguk.

"Tapi bisakah bapak menolong saya?" tanya Langit.

"Tentu tuan, katakan saja."

"Tolong buatkan surat pindah untuk kedua anak saya. Dan kalau bisa, jangan ada bunyi kalau anak saya dikeluarkan dari sekolah ini." Kata Langit memandang tajam.

"Ba..ba..ik."

"Terima kasih. Karena sudah tidak ada urusan lagi. Saya mohon pamit." Langit berdiri. Dia mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan bapak kepala sekolah.

"Tuan, sebenarnya hukuman itu bisa saya hapus. Dan anak-anak tuan masih bisa sekolah di sini." kata kepala sekolah. Ada nada penyesalan dalam suaranya. Tentu saja ia menyesal, dengan keluarnya Bara dan Banyu maka hilangnya penyokong dana terbesar untuk sekolahannya.

"Tidak perlu. Biar anak saya mendapat pelajaran dari perbuatannya." jawab Langit lalu keluar. Tino, Bara dan Banyu mengikutinya.

"Cerita ke papa, kali ini apa yang kamu lakukan?" tanya Langit saat mereak berada di mobil,

"Memukul teman, Pa." jawab Bara jujur.

"Kenapa dia kau pukul?" kembali Langit bertanya.

"Dia menganggu temanku Pa. Temanku itu anaknya lemah, sering dia ganggu. Aku hanya ingin memberinya pelajaran agar tidak sok jadi penguasa di sekolah, Pa."

"Dah apakah perbuatanmu juga tidak menunjukkan kau sok kuasa juga?"

Bara diam, "Maaf, Pa."

"Sudahlah. Sekarang pikirkan saja bagaimana menjelaskannya kepada mama agar dia tidak sedih." kata Langit.

Bara semakin dalam menunduk. Ia membayangkan mamanya akan bersedih jika tahu dirinya dikeluarkan dari sekolah.

"Mama pasti sedih saat tahu aku dikeluarkan pa." kata Bara.

"Sekarang kau baru menyesal. Lain kali pikir dulu kalau mau bertindak karena psesal kemudian itu tidak berguna"

"Banyu, kenapa kamu diam saja. Papa lihat sepertinya kamu sedang marah? Apa kamu tidak terima dengan keputusan papa untu memindahkan sekolahmu juga?"

"Tidak Pa. Bukan itu. Aku masih marah karena tadi kepala sekolah menghina papa."

Langit tersenyum,"Jika kalian tidak membuat ulah, maka papa tidak akan dihina orang. Jadikan ini sebagai pelajaran. Saat kalian berbuat baik, kalian mendapat pujiapujiaan. Begitupun saat kalian berbuat salah, kalian akan mendapat hinaan dan cacian. Dan yang paling penting adalah, bukan cuma kalian yang dihina, orang tua kalian juga. Jadi kalau tidak ingin papa atau mama dihina orang, jaga perilaku kalian."

"Iya, Pa."

...💕💕💕...

Hai reader. Jumpa lagi dengan Langit dan anak anaknya.

jangan lupa tinggalin jejaknya..

Terpopuler

Comments

Nabila Aulia

Nabila Aulia

😃

2024-03-27

0

☪wHEniA1102™◼KB☪

☪wHEniA1102™◼KB☪

baru mampir

2021-08-11

2

weny

weny

papa yg tegas....

2021-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 Di Keluarkan dari Sekolah
2 Pindah ke Pesantren
3 Pintu
4 Yasmine
5 Tunggu Aku
6 Kak.. Kau Menyiksaku.
7 Ma, Lihatlah Bara
8 Kurta
9 Kerikil Kecil
10 Bertemu Darell
11 Darel Nyantri
12 Bertemu Aurora
13 Isi Hati Darel
14 Pulang
15 Camelia
16 Salah Sasaran
17 Tidak akan bertemu lagi
18 Kenyataan yang menyenangkan
19 Kebahagiaan di acara aqiqah
20 Pernyataan...
21 Menghadapi Si Abah
22 Rencana setelah lulus
23 Restu?
24 Nasehat Ustadz Huda
25 Yasmine pingsan
26 Mengambil Tanggung Jawab
27 Pernikahan
28 Happy First Night
29 Terprovokasi
30 Kok Sudah Libur?
31 Perseteruan part 1
32 Perseteruan part 2
33 Jujur pada Umi
34 Kedatangan Kawan Lama
35 Perjodohan Ustadz Huda
36 Perubahan Banyu.
37 Maaf, Aku tidak tahu harus bagaimana?
38 Momen Terakhir
39 Persaingan Menantu dan Mertua.
40 More Than I Can Say
41 Saya menerima perjodohan ini.
42 Lamaran Untuk Ustadz Huda
43 Bimbang
44 Tertangkap Basah
45 Diulang Biar Tidak Lupa
46 Usaha Langit untuk Bara
47 Anggi menghilang
48 Hadiah untuk Menantu
49 Membujuk Camelia
50 Mencarikan Ustadz Huda Jodoh
51 Aurora menghilang
52 Menemukan Aurora
53 Penolong Aurora
54 Kejutan di Hari Kelulusan
55 Permintaan Banyu
56 Sah
57 Hari Pertama
58 Abah Emang The Best
59 Cinta Karena Biasa
60 Batal?!?!
61 Ujian Kesabaran
62 ABGnya Bara dan Luka Ustaz Huda
63 Cup
64 Mengantar Wiena Pulang
65 Wiena Ketakutan
66 Kenapa Nggak Minta
67 Wiena Kesal
68 Menunggu Hak dan Janji Meminang
69 Aku nggak marah
70 Peraduan Biru
71 Puncak Pendakian
72 Serangan Ganda
73 Lamaran
74 Kesepakatan dan Pinangan Banyu
75 Keputusan Wiena dan Kabar Tak Terduga.
76 Lamaran yang tertunda
77 Apa Maksud Abah
78 Keputusan Yasmine
79 Kedatangan Haji Asnawi
80 Nasehat Hj Asnawi
81 Suara ini...mungkinkah
82 Karena aku mencintaimu
83 Salah Tingkah Gegara Sang Ustadz
84 Tanda Cinta Yasmine
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Di Keluarkan dari Sekolah
2
Pindah ke Pesantren
3
Pintu
4
Yasmine
5
Tunggu Aku
6
Kak.. Kau Menyiksaku.
7
Ma, Lihatlah Bara
8
Kurta
9
Kerikil Kecil
10
Bertemu Darell
11
Darel Nyantri
12
Bertemu Aurora
13
Isi Hati Darel
14
Pulang
15
Camelia
16
Salah Sasaran
17
Tidak akan bertemu lagi
18
Kenyataan yang menyenangkan
19
Kebahagiaan di acara aqiqah
20
Pernyataan...
21
Menghadapi Si Abah
22
Rencana setelah lulus
23
Restu?
24
Nasehat Ustadz Huda
25
Yasmine pingsan
26
Mengambil Tanggung Jawab
27
Pernikahan
28
Happy First Night
29
Terprovokasi
30
Kok Sudah Libur?
31
Perseteruan part 1
32
Perseteruan part 2
33
Jujur pada Umi
34
Kedatangan Kawan Lama
35
Perjodohan Ustadz Huda
36
Perubahan Banyu.
37
Maaf, Aku tidak tahu harus bagaimana?
38
Momen Terakhir
39
Persaingan Menantu dan Mertua.
40
More Than I Can Say
41
Saya menerima perjodohan ini.
42
Lamaran Untuk Ustadz Huda
43
Bimbang
44
Tertangkap Basah
45
Diulang Biar Tidak Lupa
46
Usaha Langit untuk Bara
47
Anggi menghilang
48
Hadiah untuk Menantu
49
Membujuk Camelia
50
Mencarikan Ustadz Huda Jodoh
51
Aurora menghilang
52
Menemukan Aurora
53
Penolong Aurora
54
Kejutan di Hari Kelulusan
55
Permintaan Banyu
56
Sah
57
Hari Pertama
58
Abah Emang The Best
59
Cinta Karena Biasa
60
Batal?!?!
61
Ujian Kesabaran
62
ABGnya Bara dan Luka Ustaz Huda
63
Cup
64
Mengantar Wiena Pulang
65
Wiena Ketakutan
66
Kenapa Nggak Minta
67
Wiena Kesal
68
Menunggu Hak dan Janji Meminang
69
Aku nggak marah
70
Peraduan Biru
71
Puncak Pendakian
72
Serangan Ganda
73
Lamaran
74
Kesepakatan dan Pinangan Banyu
75
Keputusan Wiena dan Kabar Tak Terduga.
76
Lamaran yang tertunda
77
Apa Maksud Abah
78
Keputusan Yasmine
79
Kedatangan Haji Asnawi
80
Nasehat Hj Asnawi
81
Suara ini...mungkinkah
82
Karena aku mencintaimu
83
Salah Tingkah Gegara Sang Ustadz
84
Tanda Cinta Yasmine

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!