Melihat Pak tua Kun yang tertegun, Ciel mengerutkan kening.
“Apakah kamu baik-baik saja, Pak Tua?”
“Tentu saja aku baik-baik saja!” seru Pak tua Kun dengan urat nadi di kepalanya. Wajahnya merah. Kelihatannya dia sangat marah kepada Ciel.
Ciel melihat Pak tua Kun lalu menggeleng ringan. Dia tersenyum dengan ekspresi kasihan.
“Padahal kamu tidak terlihat seperti orang jahat, Pak tua. Kenapa kamu melakukan ini?”
Mendengar pertanyaan Ciel, Pak tua Kun menghela napas panjang. Dia kemudian menunduk dengan mata terpejam.
“Itu masalah orang tua ini. Kamu tidak perlu mengetahuinya.”
Ciel tidak memperdulikan lantai yang kotor dan langsung duduk. Dia menyarungkan belati lalu menutup toples berisi madu. Pemuda itu memandang lelaki tua di depannya tanpa mengatakan sepatah kata.
“Kamu sangat keras kepala, Pangeran Luciel.”
“Apakah kamu mau membicarakannya sekarang?”
Melihat senyum di wajah Ciel, Pak tua Kun menghela napas panjang.
“Jika kamu ingin mengetahuinya, janjikan aku satu hal! Tidak peduli bagaimana kamu menyiksaku, aku tidak akan mengatakannya jika kamu tidak menjanjikan satu hal itu.”
“Cih! Dasar lelaki keras kepala,” ucap Ciel dengan senyum di wajahnya. Melihat tatapan penuh tekad lelaki tua itu, dia bertanya, “Apa yang kamu inginkan? Uang? Kekuasaan? Atau apa?”
“Selamatkan dan lindungi keluarga lelaki tua ini!”
“Aku menolak!” jawab Ciel dengan tegas.
Perkataan Ciel membuat lelaki tua itu terkejut. Dia pikir setelah memohon dengan tekad, pemuda di depannya akan melunak. Pak tua Kun tidak menyangka kalau Pangeran yang selalu dianggap sebagai sampah ternyata kuat, tegas, dan kejam.
“Apakah kamu ingin tahu kenapa aku menolak, Pak tua?” tanya Ciel dengan nada tak acuh.
Melihat wajah pemuda yang dingin itu, Pak tua Kun mengangguk perlahan.
“Karena itu hanya menambah beban bagiku. Jika kamu ingin aku menyelamatkan keluargamu, tentu aku akan mendukungmu. Untuk melindungi keluargamu, itu bukan urusanku.
Apa kamu tahu seberapa berharga perlindunganku? Itu benar-benar mahal!
Belum lagi, aku tidak ingin keluargamu menjadi manja dan tidak berguna. Namun jika kamu dan keluargamu ingin menjadi budak Pangeran ini. Hehehe … aku tidak akan memperlakukan kalian dengan buruk!”
Mendengar penjelasan Ciel, Pak tua Kun menjadi lebih terkejut. Senyum tulus terlihat di wajah tuanya. Dia menggeleng kepala, benar-benar bingung dengan apa yang ada di kepala Pangeran ke-8 ini.
“Lelaki tua ini memiliki seorang istri dan tiga orang anak. Dua putra serta seorang gadis kecil. Saya berharap anda bisa menyelamatkan mereka, Pangeran Luciel.”
Ciel menatap Pak tua Kun sebentar. Melihat ekspresi tulus di wajahnya, dia mengangguk.
“Aku tidak bisa menjamin kalau semua bisa diselamatkan karena orang yang menyandera keluargamu jelas sosok kejam. Namun aku akan berusaha sebisa dan secepat mungkin.”
“Itu lebih dari cukup.” Pak tua Kun mengangguk ringan.
“Kalau begitu, jelaskan kenapa kamu harus mengacau di tempat Pangeran tidak berguna ini.”
Melihat tatapan tak acuh Ciel, Pak tua Kun sekali lagi mengangguk.
“Aku tidak mengetahui alasannya, tetapi Keluarga Bathory yang menyuruhku untuk mengacaukanmu.”
Mendengar itu, mata Ciel menyipit.
“KELUARGA BATHORY!”
Melihat ekspresi terkejut di wajah Ciel, lelaki tua itu heran. Dia tidak bisa tidak berkata, “Jadi anda telah menduganya, Pangeran Luciel.”
“Tidak? Siapa Keluarga Bathory? Kenapa aku baru mendengarnya?”
Bibir Pak tua Kun berkedut ketika menatap ekspresi kosong di wajah Ciel. Karena reaksinya cukup kuat, dia pikir pemuda itu telah menduganya. Tidak menyangka, ternyata Pangeran itu tidak mengenalinya. Lelaki tua itu bingung harus menangis atau tertawa.
Sial! Tidak bisakah kamu merespon dengan cara biasa, Pangeran? Kamu membuat jantung rapuh lelaki tua ini tidak nyaman!
Sadar kalau Ciel sedang menunggunya, Pak tua Kun menghela napas panjang sebelum menjelaskan.
“Keluarga Bathory adalah satu keluarga dari tiga Marquis di bagian South Duchy (Kadipaten Selatan). Lebih tepatnya, satu dari dua Marquis yang tersisa.”
“Marquis …” Ciel mengelus dagu sambil merenungkan sesuatu. “Kenapa orang itu menargetkanku?”
“Menurut lelaki tua ini, ada tiga alasan kenapa mereka mencoba mengacaukan anda, Pangeran Luciel.
Pertama, karena di antara delapan wilayah di bawah Duke Selatan, wilayah milik anda paling subur, luas, dan kaya. Terlebih lagi, keluarga itu kelihatannya telah cukup lama mendambakan tanah ini.
Kedua, karena Keluarga Bathory adalah keluarga yang berisikan ras Vampir murni. Melihat kalau anda ‘memanja’ dan memperlakukan baik seorang Dhampir, mereka mungkin jijik dengan apa yang anda lakukan. Bagi mereka, anda telah merusak tradisi Vampir.
Ketiga …”
“Mungkin masih ada orang di belakang layar. Orang itu menyuruh Keluarga Bathory untuk membereskanku.” Ciel menghela napas panjang setelah mengatakan itu.
Benar-benar penuh kebencian! Aku sudah berada di sudut terpencil untuk hidup. Kenapa mereka masih menargetkan dan mempersulitku? Kenapa hidup tenang sesulit ini? Sial!
Ciel mengutuk dalam hati. Namun dia tiba-tiba tersadar dari lamunan ketika mendengar ucapan Pak tua Kun.
“Lelaki tua ini telah melakukan tugasnya. Mohon tetap menjaga janji anda, Pangeran Luciel. Lelaki tua ini akan mati karena telah mengkhianati Keluarga Bathory. Saya punya satu lagi permintaan terakhir.”
Melihat tanda budak berbentuk salib terbalik dalam sebuah bunga mawar, mata Ciel menyipit. Tanda budak itu menyala, kutukan jelas akan segera berlaku.
“Tolong bunuh hamba ini! Dalam kematian, lelaki tua ini ingin menjadi seorang prajurit di bawah Pangeran yang dieksekusi karena pengkhianatan. Bukan seorang budak keluarga kejam yang di buang.”
Ruangan sel menjadi sunyi. Api tipis di lilin menari-nari. Wajah Ciel tampak tanpa ekspresi, kedua iris berbeda warna itu memancarkan kilau dingin. Suara tenang kemudian bergema dalam sel.
“Kalau begitu … selamat tinggal, Pak Tua.”
...***...
Keluar dari ruang bawah tanah, Ciel terlihat tak acuh. Melihat langit jingga di sore hari, dia menghela napas panjang sambil memejamkan mata.
“Apakah anda baik-baik saja, Tuan?”
Suara Camellia terdengar, jelas gadis itu telah menunggunya keluar dari ruang tahanan.
“Tidak apa-apa. Camellia, tolong bersihkan sisanya.”
“Sesuai keinginan anda, Tuan!”
Setelah mengatakan itu, Ciel segera berbalik pergi. Membawa sebuah bungkusan kain hitam, pemuda itu segera berjalan menuju bangunan utama Kastil. Sementara itu, Camellia tersenyum lembut ketika melihat punggung kesepian yang berjalan di kejauhan.
Sampai di ruangannya, Ciel duduk di kursi dekat meja belajar. Dia bersandar ke belakang sambil memejamkan mata.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” gumam Ciel dengan suara lembut.
Ciel memikirkan banyak hal di kepalanya. Karena masalah militer telah diperbaiki, dia akan mengurus bidang lain. Masalah militer masih butuh waktu untuk melihat hasilnya, jadi pemuda itu tak terburu-buru.
“Setelah Camellia kembali, aku akan menanyakan hasil penyelidikannya tentang masalah pertanian.” Ciel memutuskan untuk pergi ke tahap berikutnya.
Wilayah milik Ciel terkenal karena luas dan subur. Karena sekarang masih tidak stabil, mendekati masyarakat di wilayah yang dikelola secara pribadi jelas penting. Lagipula, pemimpin baik adalah pemimpin yang bisa menjaga wilayahnya tetap stabil.
Memperkuat kekuatan militer, mengontrol moral para penduduk, membuat orang-orang di wilayahnya lebih makmur serta aman, dan sebagainya.
Masih terlalu banyak yang perlu dilakukan!
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Rafly Setiawan
untuk apa percakapan dan tindakannya yang sebelumnya kalau hasilnya begini:v
2023-05-03
1
Putra Scorpion
wkwkwk
2022-08-22
1
Deputy_10
heuheu
2022-07-16
1