"Kamu harusnya sadar diri Safira bahwa Umi melakukan semua itu untuk kebaikan kamu sendiri! Apa kamu tidak malu terus disebut sebagai perawan tua oleh banyak orang, hah? Apa kamu tidak malu?!"
Malu?
Tentu saja dia malu, lagipula rasanya sakit setiap kali dikatakan seperti itu oleh orang-orang.
Namun,
Dia lebih malu jika menjadi penyebab hancurnya hubungan rumah tangga orang lain.
"Umi, demi Allah aku lebih malu disebut sebagai perebut suami orang daripada disebut sebagai perawan tua. Jika aku disebut sebagai perebut suami orang cap ini akan tetap berlaku seumur hidupku bahkan dihadapan Allah dan rasul-Nya sekalipun, namun disebut sebagai perawan tua tidak akan bertahan lama karena aku yakin jodoh Safira pasti datang bila sudah waktunya nanti."
"Dasar keras kepala! Pergi dari sini! Jangan biarkan Umi melihat wajahmu lagi! Pergi!"
"Umi.. astagfirullah.." Annisa bergegas mendekati Umi, mengusap punggungnya agar tenang.
"Safira pergi, assalamualaikum." Safira tidak berdebat lagi.
Dia segera keluar dari dapur dan naik kembali ke kamarnya. Dia segera ganti baju menggunakan pakaian kantornya khas kejaksaan. Mengambil tas yang sudah berisi dokumen lengkap kasus yang dia susun semalam dan keluar dari kamar begitu sudah siap.
Sebentar lagi jam 7 pagi, waktu yang terlalu pagi untuk ke kantor sekarang sebenarnya. Jadi dia memutuskan untuk berhenti di depan kafe yang biasa dia datangi untuk sarapan sebelum berangkat menuju kantor.
...🍚🍚🍚...
"Terimakasih, ya." Setelah memindahkan semua dokumen yang dibutuhkan, Safira segera kembali ke dalam ruangan departemennya.
Di dalam tidak ada seorangpun karena kebetulan mereka sedang istirahat makan siang diluar. Safira sendirian kali ini karena Sarah juga sudah menyelesaikan prosedur pengunduran diri. Dia hanya perlu mengambil semua barang-barangnya saja jika tidak ingin dibuang ke tempat sampah.
"Mana Safira! Aku ingin bertemu dengannya!" Suara teriakan dari luar menarik Safira dari lamunannya.
"Astagfirullah..ada keributan apa ini, kenapa orang itu berteriak-teriak memanggil namaku?" Dia merasakan sebuah firasat buruk.
Tok
Tok
Tok
Pintu ruangan Safira digedor kuat dari luar.
"Ibu tidak bisa membuat keributan di sini jadi saya harap Ibu segera keluar."
"Kalau kamu ingin lihat saya keluar makanya suruh Safira keluar temui saya! Jangan bisanya cuma bersembunyi saja setelah berhasil merayu suami saya!" Teriak wanita itu berang.
"Hei Safira! Saya tahu kamu di dalam! Keluar, temui saya jika kamu tidak mau saya membuat keributan!" Wanita itu menendang pintu ruangan Safira dengan sepatu hak tingginya yang bermerek.
"Keluar kamu pelakor!"
Keributan yang diciptakan wanita itu menarik perhatian banyak orang. Mereka berkumpul di depan ruangan Safira untuk melihat drama apa yang akan terjadi.
"Itu istri Pak Dimas.." Mereka berbisik-bisik di belakang.
"Wah keterlaluan, jelas-jelas Pak Dimas yang selalu deketin Mbak Safira di sini..masa iya yang salah Mbak Safira.." Ini bukan rahasia lagi di kantor.
Mereka semua tahu bila orang yang pertama membuat masalah adalah Pak Dimas sendiri dan bukan Safira. Mereka justru melihat bila Safira sama sekali tidak menganggap Pak Dimas serius dan seringkali mengabaikan perhatian Pak Dimas.
"Eh iya, kalian udah denger belum tentang surat pengunduran diri Mbak Safira?"
"Serius Mbak Safira ngundurin diri?"
"Iya serius, kata Mas Adam yang ngurus Mbak Safira serahin suratnya tadi pagi. Malah nih ya dia udah pindahin semua kasus yang dia pegang ke departemen sebelah."
"Wah gak rela ngeliat Mbak Safira pergi dari sini, udah betah banget sama dia soalnya."
"Yah mau gimana lagi, dia risih juga sih digangguin sama Pak Dimas terus. Aku aja yang lihat jadi ilfil apalagi Mbak Safira yang digangguin coba."
Cklak
Pintu ruangan Safira terbuka, dari dalam muncul wajah cantik nan angkuh dengan ekspresi dingin di sudut matanya. Dia berjalan keluar berhadapan langsung dengan wanita yang telah menyebabkan keributan di dalam kantor.
"Mencariku?" Tanyanya datar.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 453 Episodes
Comments
Salman
zzv v cb cz c z 🐤🐚🐺🐺🐗🐣🐧🇦🇬📀
2022-03-19
0
Ern_sasori
aku suka karakter safira
2021-08-06
1
Ida Ismail
itu sidimas birokoko harus digampar biar waras
2021-07-24
0