Ciuman Pertama

Lio membuka matanya tetapi pandangannya sedikit rabun membuatnya mengedipkan kedua matanya beberapa kali hingga pandangannya mulai jelas.

Matanya menatap langit-langit berwarna putih gading membuatnya sadar seketiga bahwa dia tidak berada dalam kamar inapnya.

Ingatannya tertuju pada saat dia tengah diantar pulang oleh Leon menuju tempat penginapan dan saat itu dia berjalan menuju pintu, tiba-tiba saja ada orang yang membekap mulutnya hingga kesadarannya perlahan hilang.

Lio bangkit dari ranjang kemudian meneliti ruangan itu berharap ada sebuah petunjuk tetapi yang dia lihat hanya ruangan kosong yang berisi sebuah ranjang dan sofa serta meja lumayan besar membuatnya mengernyitkan kening bingung.

'Apa aku di culik?" tanya Lio pelan

CEKLEK

Pintu berwarna hitam itu terbuka membuat Lio waspada apalagi setelah melihat sosok yang membuka pintu itu semakin membuat Lio takut saja.

Yah, dihadapannya terlihat sosok pria yang tidak lain adalah Xavier tengah membawa nampan berisi makanan.

Lio mulai berpikiran aneh, dia menganggap bahwa Xavier adalah orang yang membekapnya.

Tiba-tiba ingatan Lio tertuju pada berita hangat beberapa waktu ini yaitu tentang penculikan gadis-gadis muda untuk dijadikan wanita bayaran atau lebih parahnya dia di culik untuk di ambil organ dalamnya dan dijual keluar negeri? Memikirkan itu mendadak membuat Lio pusing.

'Kamu baik-baik saja Darling?" Xavier berjalan menuju Lio yang malah mundur karena

'Kumohon jangan bunuh aku hiks.. hiks.." Lio terisak karena takut

Xavier menatap bingung respon Lio menurutnya terlalu berlebihan padahal dia hanya bertanya apakah Lio baik-baik saja.

'Kamu kenapa, Darling?" Xavier memegang lengan Lio yang sekarang menjerit ketakutan

'Kumohon hiks.. hiks.. jangan ambil organ dalam ku" teriak Lio sambil terisak

'Apa yang kamu katakan Darling? aku tidak mengerti?" Xavier menatap nanar wanitanya yang terlihat kacau

Jujur saja Xavier tidak mengerti apa yng sedari tadi Lio ucapkan padanya, dia memang tidak memakai alat penerjemah yang diberikan sekretaris Ben karena menurutnya Lio paham dan bisa berbahasa inggris.

'Aku takut hiks.. jangan bunuh aku" Lio masih terisak

'Bicaralah menggunakan bahasa yang ku mengerti, Darling" Xavier masih mencoba membuat tenang wanitanya tanpa dia ketahui bahwa sumber ketakutan Lio adalah dirinya sendiri.

'Kamu itu pasti Muci*kari ataupun Gi*golo kan? Kamu mau menjual ku kan?!" Lio berteriak dihadapan Xavier

Tentu saja ucapan Lio membuat Xavier terkejut, marah dan kesal bahkan kecewa secara bersamaan.

'Apa dipikiran mu aku seperti itu darling?" Xavier berkata dengan nada sedih membuat tangisan Lio berhenti

'Apa menurutmu aku seperti itu?" ulang Xavier

Lio bungkam dan tidak dapat berkata-kata, apa dia salah berkata begitu? Diakan hanya mencoba menyelamatkan dirinya agar tidak jadi korban? Tapi mengapa respon Xavier malah sebaliknya? Tapi bukankah penjahat selalu berkedok baik untuk menipu korbannya? Memikirkan itu membuat Lio semakin pusing saja.

'Makanlah setelah itu mandi, aku akan mengantarmu nanti" Xavier berjalan menuju sofa sembari menarik lengan Lio

Lio pasrah saat Xavier mendorongnya untuk duduk di sofa.

'Sebentar lagi bajumu akan sampai jadi makanlah, aku akan menunggu di luar" Xavier beranjak keluar meninggalkan Lio yang masih bingung

Dia berpikir bahwa Xavier bukan orang jahat melihat sikap Xavier yang lembut padanya.

'Apakah aku harus minta maaf" batin Lio

Hampir setengah jam Lio di dalam kamar setelah kepergian Xavier, membuat Xavier yang menunggu di luar greget sendiri.

Hingga pintu kamar terbuka memperlihatkan Lio yang kini sudah berganti baju dengan menggunakan bluss berwarna baby pink sepanjang betis tanpa lengan dan flatsoes berwarna senada membuat penampilan terlihat manis di mata Xavier.

'Kamu cantik sekali, darling" batin Xavier

Xavier tersenyum manis membuat Lio sedikit kagum melihat senyuman itu.

'Apa sudah siap, darling?" Xavier membuka suara duluan

'Apa tidak ada baju yang lain? Aku tidak nyaman menggunakan baju tanpa lengan" cicit Lio pelan membuat Xavier tersenyum

Xavier membuka jas nya dan berjalan kearah Lio, meletakkannya di bahu Lio dan dia mundur sedikit melihat penampilan Lio yang terlihat imut.

Jas yang kebesaran di tubuh mungil Lio terlihat imut membuat Xavier tersenyum senang dalam hatinya.

'Sudah, ayo darling. Biar aku antar pulang" Xavier meletakkan tangan mungil Lio di lengan besarnya

Xavier sadar sekarang, apabila dia memaksakan kehendaknya sendiri maka Lio akan menjauh darinya maka tidak ada cara lain kecuali membuat Lio nyaman di dekatnya.

Dia tidak perlu terburu-buru untuk mendapatkan hati gadisnya, dia hanya perlu menjaganya dari kejahuan agar tidak ada laki-laki lain yang mendekati Lio.

Di dalam mobil keheningan meliputi keduanya, sesekali Xavier melirik wanitanya yang tengan mengeratkan jas besar itu membuat Xavier terkekeh.

Lio menatap Xavier bingung mendengar kekehan Xavier.

'Apa ada yang salah tuan?" tanya Lio polos

'Tidak ada, kamu terlihat lucu darling" Xavier tersenyum hangat

'Umm.. Sebenarnya apa yang terjadi tuan, mengapa tuan menculik ku?" Lio tidak tahan lagi dengan pikirannya sendiri

'Apa menurutmu, aku yang menculik mu darling?" Xavier bertanya dengan nada sedikit kesal

'terus kalau bukan tuan yang menculik ku, siapa lagi? Bukankah sudah jelas aku bersama tuan?" Lio juga ikut kesal

Xavier menepikan mobilnya dan menghentikan nya di pinggir jalan yang terlihat sepi membuat Lio was-was.

'Aku tidak menculik mu darling, aku hanya menyelamatkan mu dari penculik itu" jujur Xavier berharap Lio percaya

'Apa aku harus percaya?" tanya Lio ragu

'Dengar Darling, mana ada penculik yang memulangkan mangsanya sendiri" Xavier berkata dengan nada malas

'Iya juga sih, tapi aku... Akhhh.. Sudahlah mungkin aku yang terlalu parnoan pada tuan Maxwel. Aku harus minta maaf" batin Lio

'Umm.. Aku.. Aku minta maaf sudah menuduhmu tuan, aku hanya takut saja" ungkap Lio jujur

Xavier menatap Lio dengan senyum mengembang, jujur saja dia senang mendengar kata maaf dari mulut gadisnya.

'Apa begitu cara kamu mengucapkan kata maaf, darling?" Ucap Xavier dengan pura-pura kesal

'Jadi harus bagaimana?" tanya Lio polos

Xavier tersenyum licik menatap Lio, dengan cepat Xavier membuka sabuk pengamannya dan menarik tengkuk Lio.

CUP

'Harusnya begini darling" ucap Xavier kembali ke kursinya dan memasang sabuk pengamannya kemudian melajukan mobilnya

Lio masih diam mematung dengan apa yang Xavier perbuat barusan padanya, jarinya menyentuh bibirnya yang baru saja Xavier cium. Bukankah itu ciuman pertamanya dan Xavier telah mencurinya.

Selama perjalanan menuju penginapan Lio hanya diam saja sedangkan Xavier tersenyum lebar melihat gadisnya masih diam.

Beberapa menit kemudian mobil Xavier berhenti di lobi tempat penginapan, Xavier masih diam tidak bergerak sambil menatap Lio dengan tatapan hangat.

'Turunlah, kalau ada apa-apa segera hubungi aku darling" ucap Xavier lembut

Lio mengangguk polos kemudian Xavier kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Lio membuat Lio memiringkan tubuhnya ke kaca membuat Xavier terkekeh pelan.

CUP

Xavier mengecup kening Lio dan menyatukan kening mereka setelahnya Xavier mundur kembali.

'Jaga dirimu baik-baik" Xavier mengelus kepala Lio lembut

Lio membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil Xavier sembari berlari kencang membuat Xavier tertawa terbahak-bahak di dalam mobil melihat tingkah lucu gadisnya.

'Kamu sangat manis, Darling" ucap Xavier pelan

Xavier menghentikan tawanya saat mendengar ponselnya berbunyi dan terlihat nama sekretaris Ben.

'Ada apa?" tanya Xavier kembali ke mode sangar

'Semuanya sudah beres tuan muda, orang yang mencoba mencelaki tuan muda sudah tertangkap mereka sudah saya kirimkan ke penjara bawah tanah di negara P tuan muda" lapor sekretaris Ben

'Bagus, lakukan secara bertahap agar Dedrick tidak curiga" ujar Xavier dengan wajah sangarnya

'Baik tuan muda, dan satu lagi ada laporan dari suruhan saya mengenai pria muda yang tengah mendekati nona muda, tuan muda!" sekretaris Ben berkata dengan nada dingin juga

'Katakan!" perintah Xavier

'Suruhan saya mengatakan bahwa salah satu laki-laki yang mendekati nona muda, mengalami kecelakaan tuan muda. Dia murni kecelakaan tanpa ada campur tangan bawahan saya, tuan muda" sekretaris Ben melaporkan hasil penyelidikan suruhannya

Xavier yang mendengarnya tentu senang karena saingannya berkurang satu.

'Bahkan tuhan merestui hubungan kita, Darling" ucap Xavier dalam hatinya

'Lanjutkan" perintah Xavier masih tersenyum puas

'Baik tuan muda, laki-laki yang mengalami kecelakaan itu bernama Leon Antonio Prayuda. Dia mengalami kecelakaan berat dan kini dibawa kerumah sakit, tuan muda" lanjut sekretaris Ben

'Bagus" ucap Xavier senang

Xavier menutup panggilan telepon sekretaris Ben, menurutnya berita itu sudah lebih dari cukup.

Matanya menatap licik foto yang baru saja sekretaris Ben kirim untuknya, dia adalah orang yang mengelus rambut gadisnya saat di cafe itu.

'Bahkan tanpa campur tanganku, kamu sudah hancur" kekeh Xavier puas

Setelah itu Xavier melajukn mobilnya pergi dari area penginapan.

🌻🌻🌻

Hellooo... Gimana guyss menurut kalian apa ceritanya bagus, jangan lupa buat

*Like

*Komen

*Vote (yang banyak ya)

Agar authornya makin semangat buat menulis.

riri-can

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SI BEN GOBLOK KSI INFO SALAH KE XAVIER, HINGGA LEON KECELAKAAN, HRSNYA BEN PKE ALAT PNTERJEMAH, BIAR TAU YG DIBICARAKN OLEH LEON & BIMA

2023-04-29

0

Lia Makka

Lia Makka

emang xavier gk bisa liat ap klau wajah mereka mirip

2022-02-12

0

rayzmee

rayzmee

info kurang akurat.... calon ipar nya malahan di sumpahin dasar buambangggg

2021-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Berangkat Bersama
3 Perubahan Arion dan Teman Baru
4 ????
5 Persaan Bersalah
6 Study Tour 1
7 Study Tour 2
8 Pertemuan pertama
9 JATUH CINTA? 1
10 Jatuh Cinta? 2
11 Jatuh Cinta? 3
12 Kecemburuan Xavier
13 Kecurigaan Bima
14 Bertemu Leon
15 Kemarahan Xavier
16 Ciuman Pertama
17 Leon Kecelakaan
18 Donor Ginjal Buat Leon
19 Balas Budi
20 Pergi
21 Sebelum Operasi (Flashback)
22 Penyesalan Tuan Alfa
23 Ciuman Lembut
24 Ungkapan Cinta
25 Di Goda
26 Nasi Goreng
27 Belajar Menari
28 Kerapuhan tuan Alfa
29 Pencarian Liora
30 Xa-Li (Xavier-Liora)
31 Meminta Restu 1
32 Meminta Restu 2
33 Meminta Restu 3
34 Rasa Rindu yang Membuncah
35 Mamah Tidak Pernah Salah
36 Lamaran Xavier
37 Xavier vs Leon
38 Sekolah
39 Penolakan
40 Kehangatan
41 Pengganggu 1
42 Pengganggu 2
43 Pengganggu 2
44 Hati Yang Kotor
45 Aleysa
46 Nasi Goreng 2
47 Bungkam
48 Jebakan Yang Gagal Total
49 Kebohongan Yang Berakibat Fatal
50 Cemburu
51 Kelulusan
52 Menikah
53 Ikhlas
54 Mencicil
55 Kembali ke Negara P
56 Malam Pertama yang Tertunda 1
57 Malam Pertama yang Tertunda 2
58 Masih Berlanjut
59 Belajar dari Emillya
60 Kehamilan
61 Surat Nyasar
62 Sisi Lain
63 Ngidam
64 Teror
65 Khawatir
66 Gagal
67 Leon dan Lea
68 Wanita selalu BENAR tetapi Pria lebih CERDIK
69 Pernikahan Emillya dan sekretaris Ben
70 Pesta (Insiden)
71 Melahirkan
72 Geoff Johns Addrisson Xavier
73 Super Daddy
74 Ben dan Emillya
75 Xavier dan sekretaris Ben
76 Dendam
77 Cemburuan
78 Wanita masa Lalu
79 Berdamai dengan Masa Lalu
80 Like Father Like Son
81 Anak Perempuan
82 Penculikan 1
83 Penculikan 2
84 Penculikan 3
85 Penculikan 4
86 Flashback
87 Kembali Normal
88 Akhir yang Bahagia??
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Berangkat Bersama
3
Perubahan Arion dan Teman Baru
4
????
5
Persaan Bersalah
6
Study Tour 1
7
Study Tour 2
8
Pertemuan pertama
9
JATUH CINTA? 1
10
Jatuh Cinta? 2
11
Jatuh Cinta? 3
12
Kecemburuan Xavier
13
Kecurigaan Bima
14
Bertemu Leon
15
Kemarahan Xavier
16
Ciuman Pertama
17
Leon Kecelakaan
18
Donor Ginjal Buat Leon
19
Balas Budi
20
Pergi
21
Sebelum Operasi (Flashback)
22
Penyesalan Tuan Alfa
23
Ciuman Lembut
24
Ungkapan Cinta
25
Di Goda
26
Nasi Goreng
27
Belajar Menari
28
Kerapuhan tuan Alfa
29
Pencarian Liora
30
Xa-Li (Xavier-Liora)
31
Meminta Restu 1
32
Meminta Restu 2
33
Meminta Restu 3
34
Rasa Rindu yang Membuncah
35
Mamah Tidak Pernah Salah
36
Lamaran Xavier
37
Xavier vs Leon
38
Sekolah
39
Penolakan
40
Kehangatan
41
Pengganggu 1
42
Pengganggu 2
43
Pengganggu 2
44
Hati Yang Kotor
45
Aleysa
46
Nasi Goreng 2
47
Bungkam
48
Jebakan Yang Gagal Total
49
Kebohongan Yang Berakibat Fatal
50
Cemburu
51
Kelulusan
52
Menikah
53
Ikhlas
54
Mencicil
55
Kembali ke Negara P
56
Malam Pertama yang Tertunda 1
57
Malam Pertama yang Tertunda 2
58
Masih Berlanjut
59
Belajar dari Emillya
60
Kehamilan
61
Surat Nyasar
62
Sisi Lain
63
Ngidam
64
Teror
65
Khawatir
66
Gagal
67
Leon dan Lea
68
Wanita selalu BENAR tetapi Pria lebih CERDIK
69
Pernikahan Emillya dan sekretaris Ben
70
Pesta (Insiden)
71
Melahirkan
72
Geoff Johns Addrisson Xavier
73
Super Daddy
74
Ben dan Emillya
75
Xavier dan sekretaris Ben
76
Dendam
77
Cemburuan
78
Wanita masa Lalu
79
Berdamai dengan Masa Lalu
80
Like Father Like Son
81
Anak Perempuan
82
Penculikan 1
83
Penculikan 2
84
Penculikan 3
85
Penculikan 4
86
Flashback
87
Kembali Normal
88
Akhir yang Bahagia??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!