Xavier nampak menatap tajam lembaran foto di depannya, matanya berkilat menandakan amarahanya sudah berada di ubun-ubun.
'BRE*NGSEK!" maki Xavier
Xavier memaki kasar entah pada siapa, sedangkan dua orang di depannya yang tidak lain adalah sekretaris Ben dan mata-mata milik sekretaris Ben terlonjak kaget.
'Katakan, siapa ketiga orang ini?" tanya Xavier marah
Xavier masih menatap tajam 3 lembar foto yang memperlihatkan wanitanya tengah di kelilingin tiga laki-laki yang berbeda dan menurutnya lumayan tampan tetapi tetap saja meskipun ketampanan ketiganya digabungkan tetap saja kalah saing dengan wajah tampan yang dimilikinya.
'Saya akan mencari identitas ketiganya tuan muda" jawab suruhan sekretaris Ben
'Lebih cepat lebih baik, aku tidak mau wanitaku menjadi pasaran di muka umum. Cukup aku saja yang melihatnya" Xavier berkata dengan egois
'Baik tuan muda, saya mohon pamit" pamit suruhan sekretaris Ben pergi meninggalkan Xavier dan sekretaris Ben
'Ternyata mereka tau mana wanita yang menarik, tapi aku tidak suka berbagi dengan orang lain. Secepatnya dia harus menjadi milikku" bantin Xavier tersenyum penuh kelicikan
Sekretaris Ben menelan salivanya melihat tuan mudanya tengah tersenyum, dia tau tuan mudanya tengah merencanakan sesuatu yang bisa saja menghilang kan nyawa seseorang.
'Ben, bukankah kamu tau aku tidak suka berbagi dengan orang lain? Besok aku sudah harus melihat berita kecelakaan ketiganya!" Xavier berkata seolah itu adalah hal biasa
'Apa tidak menunggu berita dari mata-mata saya tuan muda?" sekretaris Ben nampak bernegosiasi
Xavier membulatkan matanya marah kepada sekretaris Ben, tentu saja sekeretaris Ben gugup setengah mati.
'Aku tidak suka menunggu Ben, kamu tau aku bukan?" Xavier tidak mau di bantah
'Baik tuan muda, akan saya laksanakan" sekretaris Ben pamit undur diri meninggalkan Xavier dengan berbagai banyak pikiran
'Seperti nya memberi makanan busuk pada peliharan bukan hal yang buruk" kekeh Xavier tertawa licik
Matanya tertuju pada salah satu foto dimana seorang laki-laki seumuran wanitanya tengah mengelus rambut panjang milik Lio.
'Aku lebih suka pisau tumpul daripada pisau tajam" Xavier menandai orang yang mengelus rambut wanitanya
(Btw apa kalian tau maksud dari perkataan Xavier? Maksudnya adalah dia lebih suka turun tangan daripada mengandalkan orang lain) atau lebih tepatnya Xavier mempunyai jiwa-jiwa psychopath.
Xavier bangkit dari ranjang menuju kamar mandi, setelah merasa lebih segar Xavier memakai setelan pakaian nya lengkap dengan jas nya kemudian bersiap-siap menuju tempat penginapan dimana wanitanya berada.
***
Lio turun dari mobil Leon dengan raut wajah senang. Lio nampak tersenyum manis setelah bertemu dengan Leon, dia merasa lebih baik sekarang.
Dengan wajah riang Lio berjalan menuju pintu utama penginapan tetapi tiba-tiba saja ada yang membekap mulutnya dengan sapu tangan hingga perlahan kesadarannya mulai hilang, entah kenapa suasanan penginapan nampak sepi tidak terlihat orang lalu lalang.
Nampak dari kejahuan sosok perempuan tengah tersenyum licik melihat Lio yang digotong oleh seseorang berpakian serba hitam menuju mobil.
'Rasakan! Siapa suruh lo mempermalukan gue di muka umum" perempuan itu tersenyum puas
Tetapi senyumnya mendadak hilang melihat pemandangan di depan sana, terlihat sosok lain menghajar orang suruhannya secara membabi buta sosok itu tidak lain adalah Xavier yang tengah mencoba merebut wanitanya.
***
Flash Back On
Setelah merasa rapi Xavier keluar dari kamar inapnya untuk menuju penginapan dimana wanitanya berada, dia mendapat alamat itu dari sekretaris Ben.
Dengan tergesa-gesa Xavier berjalan menuju parkiran dimana mobil miliknya tengah terparkir.
Semuanya sudah sekretaris Ben siapkan untuknya, bahkan sekretaris Ben sudah membeli sebuah rumah mewah untuk jaga-jaga apabila tuan mudanya akan memperlambat kepulangan mereka ke negara P dan ternyata usaha sekretaris Ben berhasil melihat tuan mudanya tengah jatuh cinta pada wanita yang lebih muda dari tuannya bahkan lebih muda dari nona mudanya adik Xavier yang tidak lain Emillya.
Xavier melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, bahkan sikap tidak sabarannya berambas pada pengendara yang lain yang berhenti mendadak akibat kecepatan mobil yang dijalankan oleh Xavier, bahkan lampu merahpun Xavier terobos
Hingga mobil mewahnya memasuki daerah penginapan wanitanya, dia juga melihat wanitanya baru saja turun dari mobil berwarna hitam bahkan wanitanya nampak tersenyum senang membuat kemarahannya kembali naik.
Xavier masih mendiamkan kejadian itu hingga mobil itu pergi dan wanitanya berjalan menuju pintu.
Baru saja Xavier akan membuka pintu mobilnya, kegiatan nya langsung terhenti melihat sosok berbaju hitam tengah berjalan santai di depan sana menuju wanitanya.
Dia mulai curiga dengan sosok itu dan benar saja dugaannya. Dia melihat wanitanya di bekap dari belakang dan di bopong menuju mobil yang tidak jauh.
Tanpa babibu Xavier buru-buru keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju sosok yang ingin menculik wanitanya.
BUG
Xavier memberikan beberapa bogeman untuk penculik itu hingga penculik nya pingsan.
Xavier membawa Lio menuju mobilnya dan pergi begitu saja.
Flash Back Off
***
'Dasar ja*lang! Kenapa susah sekali menyingkirkan dia" umpat perempuan itu
'Aku tidak boleh menyerah, dia harus musnah dari dunia ini" tambahnya lagi kemudian pergi
***
Xavier membaringkan tubuh wanitanya di ranjang berukuran besar setelah itu menyelimutinya.
Matanya menatap sendu gadis pujaannya yang tengah terbaring tidak sadarkan diri.
'Kenapa kamu mempunyai musuh darling, apa kamu berbuat kesalahan?" Xavier menghela nafas kasar
Dengan lembut Xavier mengelus pipi lembut Lio hingga menuju bibir bawah yang sedikit berisi dan mengelusnya dengan tatapan memuja.
Melihat bibir yang sedikit terbuka itu membuat kesadran Xavier mulai menipis, Xavier menelan ludahnya dengan susah payah.
Dengan cepat Xavier mengalihkan pandangannya ke arah lain agar dia kembali waras.
Dia tidak mau merusak wanitanya karna dia sudah jatuh cinta, bahkan dia berencana akan menjaga nya dengan sepenuh hati agar Lio tetap aman dan terjaga di dekatnya.
'Semoga kamu menerimaku sayang" Xavier berkata dengan suara lirih
Dia masih teringat dengan pengkhianatan kekasihnya dulu yang begitu fatal.
Harusnya dia tidak bo*doh dalam memilih cinta agar dirinya tidak tersakiti. Bahkan dia dengan polosnya menuruti apapun yang di inginkan oleh kekasihnya agar kekasihnya senang.
Tetapi di belakangnya, kekasih nya malah selingkuh dengan salah satu sahabat baiknya. Bahkan yang lebih kejamnya mereka sudah menjalin hubungan lima bulan di belakang nya itu artinya dia hanya dijadikan sebagai selingkuhan atau pun dia hanya dijadikan sebuah mesin cetak uang saja.
Xavier mendesah pelan, dia tidak mau mengalami hal serupa seperti kejadian beberapa tahun lalu.
Xavier mengecup kening Lio dengam sayang berharap Lio juga merasakan apa yang dia rasakan, kemudian dia juga ikut berbaring disamping Lio sembari memeluknya erat seolah takut terlepas.
🌻🌻🌻
Aihhhh... Kembali lagi, bagaimana menurut kalian? Apa kalian suka? Kalau suka jangan lupa buat LIKE, KOMEN, dan VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA agara author tambah semangat.
Tunggu Chapter selanjutnya yaaa.. Oh iya author kasih bocoran nih soal sosok perempuan itu.
Dia adalahhhh.... Jenggg... Jenggg... Hehe ditunggu aja yaaa biar kita sama-sama penasaran tentang sosok perempuan itu. Atau kalian sudah tau? Kalau tau pura-pura aja tidak tau yaaa.. Wkwk PLAK..
Oke lupakan saja, jangan lupa juga guyss buat share juga sama teman-teman lain soal karya ini agar semakin banyak yang menyemangati author.
riri-can
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SIAPA INI YG INGIN BUNUH LIO... ADA SALAH APA LIO MA DIA..
2023-04-29
0
Lely Su
selalu knbykn karakter cweknya di buat trll lemah,,mngis aja bisa nya..
2022-02-07
0
Cindy Lestari
lu jangan ngadi2 ya., dy kembaran nya bini lu..
cari dulu donk membenarnya.
2021-11-16
0