Jatuh Cinta? 2

Sekretaris Ben bangun dari sujudnya dan menatap tuan muda nya merasa bersalah karena tidak bisa menjalankan janji nya sendiri untuk melindungi Xavier.

'Liora, kenalkan dia adalah Sekretaris Ben yang merupakan asisten pribadi ku dia juga merupakan orang kepercayaan ku" terang Xavier melihat kebingungan Lio

'Ahh..ternyata asistennya, aku sudah berpikir yang tidak-tidak padanya saat melihatnya bersujud tadi" sesal Lio dalam hatinya menatap sekretaris Ben dengan tatapan bersalah

'Dan pria di samping mu itu namanya Gerald, dia sahabatku" lanjut Xavier menatap kesal Gerald yang terlihat masih berusaha menggoda nya

Tiba-tiba Lio berjalan kearah sekretaris Ben dan menggenggam tangan sekretaris Ben.

'Maafkan saya tuan Ben, saya tadi berpikiran buruk tentang anda" ucap Lio jujur

Sekretaris Ben dan Xavier begitu juga Gerald menatap Lio bingung.

'Kenapa dia meminta maaf" batin mereka bertiga secara bersamaan

'Sebenarnya tadi saya berpikir bahwa tuan Ben yang menembak tuan Xavier karna saya melihat tuan Ben sujud dan mengucapkan bahasa yang tidak saya ketahui apalagi melihat tuan Xavier yang terlihat marah, mohon maafkan saya tuan Ben" sesal Lio menggenggam tangan sekretaris Ben erat

Mendengar penuturan dan kejujuran Lio membuat ketiganya tertawa, terutama Xavier yang menatap Lio begitu gemas melihat kepolosan Lio dan menatap sekretaris Ben tajam karna sudah berani menyentuh wanitanya meski dia tau Lio yang duluan menyentuh lengan sekretaris Ben.

'Beraninya kamu memegang tangan wanitaku Ben!" batin Xavier menatap sekretaris Ben tajam

Sekretaris Ben tersadar dan melepaskan tangan Lio yang terlihat mungil dibanding tangannya, dia menyadari tatapan tajam dari tuan mudanya.

'Bukan saya yang menyentuhnya duluan tuan muda" jawab sekretaris Ben dalam hatinya seolah tahu maksud tatapan tuan mudanya

'Tidak apa-apa nona, ini memang salah saya tidak bisa menjaga tuan muda saya dengan baik" jawab sekretaris Ben pelan

Keempatnya kini terdiam saling sibuk dengan pikiran masing-masing.

'Bagaimana Xavier tentang kelanjutin kasus ini, apa kamu sudah merencanakan pembalasan?" tanya Gerald menggunakan bahasa asing menurut Lio

'Tentu saja sudah, biarkan Ben yang mengurus semuanya aku masih harus istirahat disini" jawab Xavier menatap Lio yang menjadi pendengar setia meski tidak mengerti ucapan mereka

'Apa kamu menyukainya Xavier?" goda Gerald

'Diamlah!" kesal Xavier

'Tuan muda saya permisi untuk menyelidiki kejadian ini" pamit sekretaris Ben yang merasa sudah tidak diperlukan lagi sekarang

'Hmm, pergilah Ben dan bawalah beberapa pengawal" ucap Xavier menatap sekretaris Ben serius

'Baik tuan muda, saya permisi" sekretaris Ben beranjak pergi meninggalkan ketiganya di dalam ruangan

Setelah kepergian sekretaris Ben Gerald mendekati Xavier dan berbisik pelan.

'Tipe mu ternyata bocah Xavier, aku tidak menyangka kamu menyukai anak di bawah umur" goda Gerald sembari berbisik membuat Xavier kesal

'Sebentar lagi di berumur 18, jadi itu tidak akan jadi masalah" balas Xavier berbisik

Seketika tawa menggelegar Gerald memenuhi ruangan itu membuat Lio tersadar dari pikirannya dan menatap kedua pria tampan itu bingung.

'Ternyata kamu sudah jatuh Cinta Xavier" Kekeh Gerald

'Terserah apa katamu!" balas Xavier cuek

Melihat sahabatnya yang kesal membuat Gerald berhenti untuk menggodanya,  dengan elegan Gerald berjalan ke arah Lio dan menarik lengannya lembut membuat Xavier yang melihat diliputi rasa amarah sedangkan Gerald yang melihat ketidaksukaan Xavier hanya acuh.

'Nona Liora, apa saya boleh meminta tolong" pinta Gerald

'Apa tuan?" tanya Lio menatap Gerald bingung

'Dia tengah tidak baik, dia baru saja menadapat luka jahitan apa nona tidak keberatan merawatnya nona" Gerald berkata sembari menatap menggoda kepada Xavier

Melihat kode Gerald yang seolah mengatakan agar Lio menemaninya membuat Xavier senang, Xavier menatap Gerald bangga.

'Tapi tuan sudah ada dokter dan perawat yang akan merawat tuan Xavier" tolak Lio

'apa nona tau, bisa saja dokter dan perawat itu menyamar. Bisa saja mereka musuh Xavier, apa nona rela Xavier terbunuh?" Gerald menambah-nambahkan agar Lio bersedia

Lio nampak berpikir dengan yang Gerald ucapkan ada benarnya, tapi kenapa harus dia?

'Tapi tuan, saya harus kembali kepenginapan karna sudah malam sekali, takut mereka mencari" elak Lio sebenarnya sudah meminta ijin tapi tetap saja dia takut

'Nona tenang saja, sebutkan saja dimana nona menginap nanti saya beritahu agar nona bisa menjaga Xavier" rayu Gerald

'Kenapa tidak tuan saja yang merawat tuan Xavier?" tanya Lio karena dia ingin sekali keluar dari rumah sakit ini

'Saya masih ada kerjaan nona, apa nona tega meninggalkan Xavier yang lemah itu terbaring sendirian disini, nanti kalau ada yang berniat jahat bagaimana?" Gerald masih berusaha memohon

Xavier yang mendengar Gerald mengatakannya lemah mendadak geram, dia tidak suka dikatakan lemah.

'Hmm.. Baiklah saya akan jaga tuan, tapi besok pagi saya harus kembali kepenginapan" ucap Lio memutuskan

Gerald menatap Xavier tersenyum sombong sedangkan Xavier menatap Gerald bangga, dia mencabut keinginannya tadi untuk memberi pelajaran untuk Gerald.

Gerald pamit pergi meninggalkan Lio dan Xavier berduaan di dalam rungan itu.

'Apa tuan butuh sesuatu?" tanya Lio membuka suana hening setelah keoergian Gerald

Xavier nampak berpikir kemudian dia mengangguk setelah mendapatkan ide bo*dohnya.

'Bisakah kamu membantuku untuk mandi?" ucap Xavier polos

Lio membulatkan matanya saat mendengar permintaan Xavier.

'Saya akan memanggil perawat tuan" Lio mulai beranjak tapi tertahan

'TIDAK BOLEH!" teriak Xavier tanpa sadar

'Kenapa tidak boleh tuan?" tanya Lio

'Apa kamu tidak ingat ucapan Gerald tadi agar kamu yang merawatku, bisa saja mereka hanya menyamar dan mencoba membunuh ku" ucap Xavier mencoba membohongi Lio padahal itu tidak akan terjadi karna sekretaris Ben sudah menempatkan beberapa penjaga di rumah sakit itu

Lio meringis mendengarnya, entah kenapa dia merasa seperti dibohongi, tetapi melihat wajah serius Xavier membuatnya tidak bisa menolak.

'B..baiklah tuan" pasrah Lio

'Panggil aku Maxwel" pinta Xavier

'Baiklah tuan Maxwel" Lio mengiyakan

Lio mendekati ranjang Xavier dan membantu Xavier untuk membuka baju meski dalam hati Lio dag dig dug tidak menentu karna baru kali ini dia akan memandikan seorang pria terlebih pria di depannya berumur cukup jauh diatasnya meski wajahnya masih terlihat muda dan begitu tampan.

Setelah berhasil menanggalkan baju Xavier Lio membuang wajahnya yang memerah karna tidak sengaja melihat badan kekar  Xavier.

Sedangkan Xavier terkekeh dalam hatinya melihat respon Lio yang nampak malu dihadapannya.

'Dia menggemaskan sekali, ingin rasanya aku menciumnya" batin Xavier menatap lembut Lio

'Apa tuan bisa berdiri?" Lio bertanya dengan wajah lelahnya

'Bisa, asal di bantu" balas Xavier berbohong

'Baiklah, mari saya bantu tuan" Lio membantu Xavier berdiri

Lio membantu Xavier berdiri dengan hati-hati dan menuntunnya pelan menuju kamar mandi, kemudian mendudukkannya di closet duduk.

'Apa tuan bisa me lap badan tuan sendiri?"tanya Lio canggung

'Apa kamu tidak melihat badanku yang penuh jahitan ini nona?" Xavier menatap Lio tajam

'Tapi tuan, saya merasa ini bukan hal yang baik" cicit Lio

'Lakukan saja secara perlahan, hindari jahitannya dari air" terang Xavier

'Ba..baiklah tuan, saya akan lap dengan pelan" patuh Lio

Lio membersihkan bagian atas Xavier dengan pelan dan lembut membuat Xavier yang menatap tajam Lio seketika mematung, dia sekarang meruntuki dirinya sendiri yang memperbolehkan Lio membersihkan tubuhnya.

Xavier menggeram tertahan merasakan sesuatu dibawah sana mengendut tidak sabaran, dia mencoba bertahan dengan godaan di depannya.

'Berhentilah wolf kecil, nanti kamu juga akan merasakannya" ucap xavier dalam hatinya mencoba menenangkan wolf kecilnya

Wolf kecil? Entah kenapa Xavier terkekeh saat menyebutnya, dia kembali menatap Lio yang kini sudah selesai membersihkan tubuhnya.

'Sudah tuan, mari saya bantu berdiri" ucap Lio

Xavier hanya menuruti ucapan Lio hingga sekarang dia kembali berbaring diranjangnya.

Sebenarnya Xavier mempunyai kekuatan yang kuat hanya saja dia ingin berlama-lama dengan wanitanya.

'Sekarang tuan tidurlah, sudah malam sekali biar saya yang menjaga" Lio beranjak dan duduk di sofa kecil di sudut ruangan

Xavier menutup kedua matanya untuk berpura-pura tidur dan mencoba mendengar apa yang akan Lio lakukan.

'Huuff, melelahkan sekali" Lio mendesah kecil

Xavier mengerutkan keningnya karena tidak mengerti apa yang Lio ucapkan.

Setelah cukup lama dengan kepura-puraannya, Xavier membuka matanya dan manatap Lio yang kini sudah tertidur pulas karena kelelahan.

Xavier turun dari ranjang dan berjalan ke arah Lio sembari menatap wajah cantik Lio yang tertidur pulas.

Xavier jongkok dan mencoba menepikan rambut panjang Lio yang menutupi sebagian wajah Lio.

'kamu sangat cantik" ucap Xavier tanpa sadar

'Apa aku jatuh cinta padamu?" sambungnya lagi menatap lekat wajah damai Lio yang tertidur pulas

Dengan pelan Xavier mengangkat tubuh mungil Lio menuju ranjang dan membaringkannya kemudian meraih ponsel Lio untuk menghubungi sekretaris Ben.

🌻🌻🌻

Haiiii... Jumpa lagi dengan saya hehe..

tunggu saja kelanjutan ceritanya yaa.. apakah benar Xavier jatuh cinta pada Liora yang masih polos.

Jangan pernah bosan ya dengan cerita author, apabila kalian suka jangan lupa untuk like dan komen.

riri-can

Terpopuler

Comments

kania_pesek

kania_pesek

Thor knapa namanya maxwell kan itu nama gogog kesayangan my yg udah meninggoy 😧

2022-08-17

0

Cindy Lestari

Cindy Lestari

jgan ada orang k3, ya thor....

2021-11-16

0

Ketut Suari

Ketut Suari

mantepp semangat thorr 💪💪🥰😍

2021-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Berangkat Bersama
3 Perubahan Arion dan Teman Baru
4 ????
5 Persaan Bersalah
6 Study Tour 1
7 Study Tour 2
8 Pertemuan pertama
9 JATUH CINTA? 1
10 Jatuh Cinta? 2
11 Jatuh Cinta? 3
12 Kecemburuan Xavier
13 Kecurigaan Bima
14 Bertemu Leon
15 Kemarahan Xavier
16 Ciuman Pertama
17 Leon Kecelakaan
18 Donor Ginjal Buat Leon
19 Balas Budi
20 Pergi
21 Sebelum Operasi (Flashback)
22 Penyesalan Tuan Alfa
23 Ciuman Lembut
24 Ungkapan Cinta
25 Di Goda
26 Nasi Goreng
27 Belajar Menari
28 Kerapuhan tuan Alfa
29 Pencarian Liora
30 Xa-Li (Xavier-Liora)
31 Meminta Restu 1
32 Meminta Restu 2
33 Meminta Restu 3
34 Rasa Rindu yang Membuncah
35 Mamah Tidak Pernah Salah
36 Lamaran Xavier
37 Xavier vs Leon
38 Sekolah
39 Penolakan
40 Kehangatan
41 Pengganggu 1
42 Pengganggu 2
43 Pengganggu 2
44 Hati Yang Kotor
45 Aleysa
46 Nasi Goreng 2
47 Bungkam
48 Jebakan Yang Gagal Total
49 Kebohongan Yang Berakibat Fatal
50 Cemburu
51 Kelulusan
52 Menikah
53 Ikhlas
54 Mencicil
55 Kembali ke Negara P
56 Malam Pertama yang Tertunda 1
57 Malam Pertama yang Tertunda 2
58 Masih Berlanjut
59 Belajar dari Emillya
60 Kehamilan
61 Surat Nyasar
62 Sisi Lain
63 Ngidam
64 Teror
65 Khawatir
66 Gagal
67 Leon dan Lea
68 Wanita selalu BENAR tetapi Pria lebih CERDIK
69 Pernikahan Emillya dan sekretaris Ben
70 Pesta (Insiden)
71 Melahirkan
72 Geoff Johns Addrisson Xavier
73 Super Daddy
74 Ben dan Emillya
75 Xavier dan sekretaris Ben
76 Dendam
77 Cemburuan
78 Wanita masa Lalu
79 Berdamai dengan Masa Lalu
80 Like Father Like Son
81 Anak Perempuan
82 Penculikan 1
83 Penculikan 2
84 Penculikan 3
85 Penculikan 4
86 Flashback
87 Kembali Normal
88 Akhir yang Bahagia??
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Berangkat Bersama
3
Perubahan Arion dan Teman Baru
4
????
5
Persaan Bersalah
6
Study Tour 1
7
Study Tour 2
8
Pertemuan pertama
9
JATUH CINTA? 1
10
Jatuh Cinta? 2
11
Jatuh Cinta? 3
12
Kecemburuan Xavier
13
Kecurigaan Bima
14
Bertemu Leon
15
Kemarahan Xavier
16
Ciuman Pertama
17
Leon Kecelakaan
18
Donor Ginjal Buat Leon
19
Balas Budi
20
Pergi
21
Sebelum Operasi (Flashback)
22
Penyesalan Tuan Alfa
23
Ciuman Lembut
24
Ungkapan Cinta
25
Di Goda
26
Nasi Goreng
27
Belajar Menari
28
Kerapuhan tuan Alfa
29
Pencarian Liora
30
Xa-Li (Xavier-Liora)
31
Meminta Restu 1
32
Meminta Restu 2
33
Meminta Restu 3
34
Rasa Rindu yang Membuncah
35
Mamah Tidak Pernah Salah
36
Lamaran Xavier
37
Xavier vs Leon
38
Sekolah
39
Penolakan
40
Kehangatan
41
Pengganggu 1
42
Pengganggu 2
43
Pengganggu 2
44
Hati Yang Kotor
45
Aleysa
46
Nasi Goreng 2
47
Bungkam
48
Jebakan Yang Gagal Total
49
Kebohongan Yang Berakibat Fatal
50
Cemburu
51
Kelulusan
52
Menikah
53
Ikhlas
54
Mencicil
55
Kembali ke Negara P
56
Malam Pertama yang Tertunda 1
57
Malam Pertama yang Tertunda 2
58
Masih Berlanjut
59
Belajar dari Emillya
60
Kehamilan
61
Surat Nyasar
62
Sisi Lain
63
Ngidam
64
Teror
65
Khawatir
66
Gagal
67
Leon dan Lea
68
Wanita selalu BENAR tetapi Pria lebih CERDIK
69
Pernikahan Emillya dan sekretaris Ben
70
Pesta (Insiden)
71
Melahirkan
72
Geoff Johns Addrisson Xavier
73
Super Daddy
74
Ben dan Emillya
75
Xavier dan sekretaris Ben
76
Dendam
77
Cemburuan
78
Wanita masa Lalu
79
Berdamai dengan Masa Lalu
80
Like Father Like Son
81
Anak Perempuan
82
Penculikan 1
83
Penculikan 2
84
Penculikan 3
85
Penculikan 4
86
Flashback
87
Kembali Normal
88
Akhir yang Bahagia??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!