Sekretaris Ben bangun dari sujudnya dan menatap tuan muda nya merasa bersalah karena tidak bisa menjalankan janji nya sendiri untuk melindungi Xavier.
'Liora, kenalkan dia adalah Sekretaris Ben yang merupakan asisten pribadi ku dia juga merupakan orang kepercayaan ku" terang Xavier melihat kebingungan Lio
'Ahh..ternyata asistennya, aku sudah berpikir yang tidak-tidak padanya saat melihatnya bersujud tadi" sesal Lio dalam hatinya menatap sekretaris Ben dengan tatapan bersalah
'Dan pria di samping mu itu namanya Gerald, dia sahabatku" lanjut Xavier menatap kesal Gerald yang terlihat masih berusaha menggoda nya
Tiba-tiba Lio berjalan kearah sekretaris Ben dan menggenggam tangan sekretaris Ben.
'Maafkan saya tuan Ben, saya tadi berpikiran buruk tentang anda" ucap Lio jujur
Sekretaris Ben dan Xavier begitu juga Gerald menatap Lio bingung.
'Kenapa dia meminta maaf" batin mereka bertiga secara bersamaan
'Sebenarnya tadi saya berpikir bahwa tuan Ben yang menembak tuan Xavier karna saya melihat tuan Ben sujud dan mengucapkan bahasa yang tidak saya ketahui apalagi melihat tuan Xavier yang terlihat marah, mohon maafkan saya tuan Ben" sesal Lio menggenggam tangan sekretaris Ben erat
Mendengar penuturan dan kejujuran Lio membuat ketiganya tertawa, terutama Xavier yang menatap Lio begitu gemas melihat kepolosan Lio dan menatap sekretaris Ben tajam karna sudah berani menyentuh wanitanya meski dia tau Lio yang duluan menyentuh lengan sekretaris Ben.
'Beraninya kamu memegang tangan wanitaku Ben!" batin Xavier menatap sekretaris Ben tajam
Sekretaris Ben tersadar dan melepaskan tangan Lio yang terlihat mungil dibanding tangannya, dia menyadari tatapan tajam dari tuan mudanya.
'Bukan saya yang menyentuhnya duluan tuan muda" jawab sekretaris Ben dalam hatinya seolah tahu maksud tatapan tuan mudanya
'Tidak apa-apa nona, ini memang salah saya tidak bisa menjaga tuan muda saya dengan baik" jawab sekretaris Ben pelan
Keempatnya kini terdiam saling sibuk dengan pikiran masing-masing.
'Bagaimana Xavier tentang kelanjutin kasus ini, apa kamu sudah merencanakan pembalasan?" tanya Gerald menggunakan bahasa asing menurut Lio
'Tentu saja sudah, biarkan Ben yang mengurus semuanya aku masih harus istirahat disini" jawab Xavier menatap Lio yang menjadi pendengar setia meski tidak mengerti ucapan mereka
'Apa kamu menyukainya Xavier?" goda Gerald
'Diamlah!" kesal Xavier
'Tuan muda saya permisi untuk menyelidiki kejadian ini" pamit sekretaris Ben yang merasa sudah tidak diperlukan lagi sekarang
'Hmm, pergilah Ben dan bawalah beberapa pengawal" ucap Xavier menatap sekretaris Ben serius
'Baik tuan muda, saya permisi" sekretaris Ben beranjak pergi meninggalkan ketiganya di dalam ruangan
Setelah kepergian sekretaris Ben Gerald mendekati Xavier dan berbisik pelan.
'Tipe mu ternyata bocah Xavier, aku tidak menyangka kamu menyukai anak di bawah umur" goda Gerald sembari berbisik membuat Xavier kesal
'Sebentar lagi di berumur 18, jadi itu tidak akan jadi masalah" balas Xavier berbisik
Seketika tawa menggelegar Gerald memenuhi ruangan itu membuat Lio tersadar dari pikirannya dan menatap kedua pria tampan itu bingung.
'Ternyata kamu sudah jatuh Cinta Xavier" Kekeh Gerald
'Terserah apa katamu!" balas Xavier cuek
Melihat sahabatnya yang kesal membuat Gerald berhenti untuk menggodanya, dengan elegan Gerald berjalan ke arah Lio dan menarik lengannya lembut membuat Xavier yang melihat diliputi rasa amarah sedangkan Gerald yang melihat ketidaksukaan Xavier hanya acuh.
'Nona Liora, apa saya boleh meminta tolong" pinta Gerald
'Apa tuan?" tanya Lio menatap Gerald bingung
'Dia tengah tidak baik, dia baru saja menadapat luka jahitan apa nona tidak keberatan merawatnya nona" Gerald berkata sembari menatap menggoda kepada Xavier
Melihat kode Gerald yang seolah mengatakan agar Lio menemaninya membuat Xavier senang, Xavier menatap Gerald bangga.
'Tapi tuan sudah ada dokter dan perawat yang akan merawat tuan Xavier" tolak Lio
'apa nona tau, bisa saja dokter dan perawat itu menyamar. Bisa saja mereka musuh Xavier, apa nona rela Xavier terbunuh?" Gerald menambah-nambahkan agar Lio bersedia
Lio nampak berpikir dengan yang Gerald ucapkan ada benarnya, tapi kenapa harus dia?
'Tapi tuan, saya harus kembali kepenginapan karna sudah malam sekali, takut mereka mencari" elak Lio sebenarnya sudah meminta ijin tapi tetap saja dia takut
'Nona tenang saja, sebutkan saja dimana nona menginap nanti saya beritahu agar nona bisa menjaga Xavier" rayu Gerald
'Kenapa tidak tuan saja yang merawat tuan Xavier?" tanya Lio karena dia ingin sekali keluar dari rumah sakit ini
'Saya masih ada kerjaan nona, apa nona tega meninggalkan Xavier yang lemah itu terbaring sendirian disini, nanti kalau ada yang berniat jahat bagaimana?" Gerald masih berusaha memohon
Xavier yang mendengar Gerald mengatakannya lemah mendadak geram, dia tidak suka dikatakan lemah.
'Hmm.. Baiklah saya akan jaga tuan, tapi besok pagi saya harus kembali kepenginapan" ucap Lio memutuskan
Gerald menatap Xavier tersenyum sombong sedangkan Xavier menatap Gerald bangga, dia mencabut keinginannya tadi untuk memberi pelajaran untuk Gerald.
Gerald pamit pergi meninggalkan Lio dan Xavier berduaan di dalam rungan itu.
'Apa tuan butuh sesuatu?" tanya Lio membuka suana hening setelah keoergian Gerald
Xavier nampak berpikir kemudian dia mengangguk setelah mendapatkan ide bo*dohnya.
'Bisakah kamu membantuku untuk mandi?" ucap Xavier polos
Lio membulatkan matanya saat mendengar permintaan Xavier.
'Saya akan memanggil perawat tuan" Lio mulai beranjak tapi tertahan
'TIDAK BOLEH!" teriak Xavier tanpa sadar
'Kenapa tidak boleh tuan?" tanya Lio
'Apa kamu tidak ingat ucapan Gerald tadi agar kamu yang merawatku, bisa saja mereka hanya menyamar dan mencoba membunuh ku" ucap Xavier mencoba membohongi Lio padahal itu tidak akan terjadi karna sekretaris Ben sudah menempatkan beberapa penjaga di rumah sakit itu
Lio meringis mendengarnya, entah kenapa dia merasa seperti dibohongi, tetapi melihat wajah serius Xavier membuatnya tidak bisa menolak.
'B..baiklah tuan" pasrah Lio
'Panggil aku Maxwel" pinta Xavier
'Baiklah tuan Maxwel" Lio mengiyakan
Lio mendekati ranjang Xavier dan membantu Xavier untuk membuka baju meski dalam hati Lio dag dig dug tidak menentu karna baru kali ini dia akan memandikan seorang pria terlebih pria di depannya berumur cukup jauh diatasnya meski wajahnya masih terlihat muda dan begitu tampan.
Setelah berhasil menanggalkan baju Xavier Lio membuang wajahnya yang memerah karna tidak sengaja melihat badan kekar Xavier.
Sedangkan Xavier terkekeh dalam hatinya melihat respon Lio yang nampak malu dihadapannya.
'Dia menggemaskan sekali, ingin rasanya aku menciumnya" batin Xavier menatap lembut Lio
'Apa tuan bisa berdiri?" Lio bertanya dengan wajah lelahnya
'Bisa, asal di bantu" balas Xavier berbohong
'Baiklah, mari saya bantu tuan" Lio membantu Xavier berdiri
Lio membantu Xavier berdiri dengan hati-hati dan menuntunnya pelan menuju kamar mandi, kemudian mendudukkannya di closet duduk.
'Apa tuan bisa me lap badan tuan sendiri?"tanya Lio canggung
'Apa kamu tidak melihat badanku yang penuh jahitan ini nona?" Xavier menatap Lio tajam
'Tapi tuan, saya merasa ini bukan hal yang baik" cicit Lio
'Lakukan saja secara perlahan, hindari jahitannya dari air" terang Xavier
'Ba..baiklah tuan, saya akan lap dengan pelan" patuh Lio
Lio membersihkan bagian atas Xavier dengan pelan dan lembut membuat Xavier yang menatap tajam Lio seketika mematung, dia sekarang meruntuki dirinya sendiri yang memperbolehkan Lio membersihkan tubuhnya.
Xavier menggeram tertahan merasakan sesuatu dibawah sana mengendut tidak sabaran, dia mencoba bertahan dengan godaan di depannya.
'Berhentilah wolf kecil, nanti kamu juga akan merasakannya" ucap xavier dalam hatinya mencoba menenangkan wolf kecilnya
Wolf kecil? Entah kenapa Xavier terkekeh saat menyebutnya, dia kembali menatap Lio yang kini sudah selesai membersihkan tubuhnya.
'Sudah tuan, mari saya bantu berdiri" ucap Lio
Xavier hanya menuruti ucapan Lio hingga sekarang dia kembali berbaring diranjangnya.
Sebenarnya Xavier mempunyai kekuatan yang kuat hanya saja dia ingin berlama-lama dengan wanitanya.
'Sekarang tuan tidurlah, sudah malam sekali biar saya yang menjaga" Lio beranjak dan duduk di sofa kecil di sudut ruangan
Xavier menutup kedua matanya untuk berpura-pura tidur dan mencoba mendengar apa yang akan Lio lakukan.
'Huuff, melelahkan sekali" Lio mendesah kecil
Xavier mengerutkan keningnya karena tidak mengerti apa yang Lio ucapkan.
Setelah cukup lama dengan kepura-puraannya, Xavier membuka matanya dan manatap Lio yang kini sudah tertidur pulas karena kelelahan.
Xavier turun dari ranjang dan berjalan ke arah Lio sembari menatap wajah cantik Lio yang tertidur pulas.
Xavier jongkok dan mencoba menepikan rambut panjang Lio yang menutupi sebagian wajah Lio.
'kamu sangat cantik" ucap Xavier tanpa sadar
'Apa aku jatuh cinta padamu?" sambungnya lagi menatap lekat wajah damai Lio yang tertidur pulas
Dengan pelan Xavier mengangkat tubuh mungil Lio menuju ranjang dan membaringkannya kemudian meraih ponsel Lio untuk menghubungi sekretaris Ben.
🌻🌻🌻
Haiiii... Jumpa lagi dengan saya hehe..
tunggu saja kelanjutan ceritanya yaa.. apakah benar Xavier jatuh cinta pada Liora yang masih polos.
Jangan pernah bosan ya dengan cerita author, apabila kalian suka jangan lupa untuk like dan komen.
riri-can
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
kania_pesek
Thor knapa namanya maxwell kan itu nama gogog kesayangan my yg udah meninggoy 😧
2022-08-17
0
Cindy Lestari
jgan ada orang k3, ya thor....
2021-11-16
0
Ketut Suari
mantepp semangat thorr 💪💪🥰😍
2021-10-22
0