JATUH CINTA? 1

Lio bangkit dari duduk nya saat pintu di depannya terbuka setelah berjam-jam lamanya pintu itu tertutup.

'Bagaimana dokter keadaan pria itu?" Lio mulai membombardir dokter di hadapannya

'Tenanglah nona, operasi pengangkatan peluru sukses hanya saja pasien mengalami pendarahan hebat sehingga membuat pasien tidak sadarkan diri" dokter Yoga menjelaskan dengan lembut saat melihat Lio nampak ketakutan

'Syukurlah" Lio menghela nafas lega

'Pasien akan di pindahkan keruangan yang lebih baik, setelah itu baru nona bisa melihat nya" dokter Yoga lalu pergi meninggalkan Lio yang masih nampak linglung

***

Sekretaris Ben nampak berpikir ulang tentang Tuan muda nya yang belum kembali juga sedari tadi membuat nya resah.

'Apa makan nya belum selesai? tetapi mengapa lama sekali" batin sekretaris Ben

Sekretaris Ben menatap jam yang melingkar sempurna di lengannya, bahkan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

'Ini tidak bisa di biarkan, aku harus melihat tuan muda" guman sekretaris Ben langsung beranjak dari mobil

Sebenarnya sekretaris Ben menunggu Xavier di dalam mobil karena perintah Xavier sendiri yang mengatakan dia sendiri yang akan pergi menemui Gerald, tapi lihatlah sekarang bahkan sudah hampir 6 jam lamanya sekretaris Ben menunggu tetapi tuan muda nya belum terlihat batang hidung nya membuatnya cemas seketika.

Setelah mengetahui nomor ruangan tempat tuan mudanya dan Gerald menandatangani kontrak kerja sama, sekretaris Ben buru-buru membukanya sedikit kasar.

Sekretaris Ben meringis saat melihat penampakan di depannya. Terlihat jelas Gerald tengah bermesraan dengan seorang perempuan sexy dan duduk dipangkuan Greald bahkan sekretaris Ben menulikan telinganya saat Gerald memakinya karena telah mengganggu kesenangannya.

'SIA*LAN KAMU BEN!" maki Gerald menatap tajam sekretaris Ben

'Maafkan saya tuan Gerald" sekretaris Ben nampak menyesal mengganggu kesenangan sahabat tuan muda nya itu

'Katakan apa maksud kedatangan mu sekarang! Apabila alasanmu tidak jelas maka terimalah hukuman mu" Gerald sangat kesal menatap sekretaris Ben

'Sekali lagi maafkan saya tuan Gerald, saya datang kesini ingin melihat tuan muda Xavier" sekretaris Ben menjelaskan maksud kedatangannya

Berbeda dengan Gerald yang kini mengerutkan keningnya mendengar ucapan sekretaris Ben, dengan cepat Gerald menurunkan perempuan setelah telanjang dalam pangkuannya.

'Keluarlah!"perintah Gerald pada perempuan itu dan di angguki perempuan itu menatap sekretaris Ben kesal

'Duduklah Ben" perintah Gerald

Sekretaris Ben mengangguk dan duduk dihadapan Gerald yang kini menatapnya penuh pertanyaan.

'Katakanlah Ben" ucap Gerald

'Maaf tuan Gerald, saya berpikir tuan muda saya masih bersama tuan Gerald" sesal sekretaris Ben

'Tadinya Xavier memang bersamaku tapi hanya sebentar, dia pergi begitu saja setelah mendapat tanda tangan dari ku, Sungguh menyebalkan" Gerald kesal setengah mati mengingat perlakuan sahabat nya itu dan sekarang kesenangannya juga diganggu oleh kepercayaan sahabatnya juga.

'Benar-benar menyebalkan! Tidak tuan dan bawahan sama saja, sama-sama gi*la" batin Gerald

'Maafkan saya tuan Gerald" sekretaris Ben masih melihat rasa kesal di raut wajah Gerald kepadanya

'Lupakan saja, jadi sekarang bagaimana?  Xavier sudah lama keluar dari sini" jelas Gerald

'Saya tidak melihat tuan muda Xavier keluar tuan Gerald" ucap sekretaris Ben mulai khawatir

'Sekarang aku tanya tugasmu sebenarnya apa? Hingga kamu begitu BO*DOH tidak berada di dekat tuannya sendiri!" ucap Gerald marah

'Maafkan saya tuan Gerald, tuan muda Xavier menyuruh saya menunggunya di dalam mobil" Ben merasa ada yang aneh dengan tuan mudanya

'HUFF.." Gerald menghela nafas kasar, dia tau bagaimana setianya sekretaris Ben kepada Xavier sehingga apapun yang Xavier ucapkan akan dilaksanakan oleh sekretaris Ben

'Baiklah, sekarang kita mencarinya daripada berdiam diri disini tanpa mendapat berita apapun" Gerald bangkit dari duduk nya dan pergi di ikuti dengan sekretaris Ben untuk mencari keberadaan Xavier.

Gerald mendadak resah terhadap kondisi sahabatnya itu, Xavier bisa saja melindungi dirinya sendiri, tetapi dia berpikir tentang negara yang kini mereka kunjungi yang begitu menjunjung tinggi norma hukum, bisa saja musuh-musuh Xavier bertebaran di negara ini karena memata-matai Xavier.

Memikirkan itu membuat Gerald menekan keningnya kuat, dia tidak mau terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.

'Ben, kita pakai mobil masing-masing sehingga lebih cepat mencari Xavier" Gerald masuk ke dalam mobilnya setelah mendapat jawaban Ben

Mereka berdua manaiki mobil masing-masing untuk mencari Xavier yang sekarang tidak jelas keberadannya.

***

Kembali lagi di rumah sakit

Lio memasuki ruangan bernuansa putih itu, terlihat pria yang Lio tolong tengah terbaring lemah dengan kedua mata yang tertutup di atas ranjang.

Lio sudah menunggu lebih dari 5 jam lebih di luar kamar, setelah pria yang tidak lain Xavier di pindahkan.

'Kenapa dia belum sadar" guman Lio

Dengan pelan Lio menyentuh lengan kekar Xavier dan mengguncangnya pelan karna dia sekarang sudah tidak sabar menunggu, bahkan dia tidak pulang sedari tadi hanya untuk menjaga Xavier.

Lio sudah memberitahukan Delisa bahwa dirinya pulang telat dan Delisa sudah memberitahukan guru pembimbing dan panitia.

'Ukhhh" terdengar lenguhan dari Xavier membuat Lio menatap Xavier

Mata dengan netra abu-abu emas itu terlihat terbuka dan menatap sekelilingnya hingga mata nya menatap sosok perempuan muda di sampingnya dengan raut wajah cemas menatapnya.

Deg... Deg... Deg..

Tiba-tiba jantung Xavier berdetak hebat saat melihat perempuan muda di hadapannya.

'Tuan sudah sadar? sebentar biar saya panggil dokter dulu" Suara lembut Lio menyadarkan Xavier dari khayalannya

Setelah Lio keluar dari ruangan itu tidak berapa lama Lio masuk dengan dokter Yoga.

Dokter Yoga memeriksa Xavier dan menatap Lio dengan senyum manis.

'Semuanya baik-baik saja nona, saya harap Pasien tidak banyak bergerak agar jahitannya tidak terbuka" terang dokter Yoga

'Iya dokter dan terimakasih banyak" Lio tersenyum manis pada dokter Yoga

'Sudah menjadi tugas saya nona, kalau terjadi sesuatu tinggal panggil saya nona dengan menekan tombol merah itu, saya permisi" pamit dokter Yoga setelah menunjuk tombol merah di dekat meja

Lio menggangguk paham, sedangkan Xavier yang sedari tadi mendengar ucapan Lio dan dokter Yoga hanya mengerutkan kening tidak mengerti karna keduanya menggunakan bahasa indonesia.

'Apa tuan baik-baik saja?" sapa Lio menatap Xavier yang kelihatan masih bingung

'Saya tidak mengerti?" ucap Xavier menggunakan bahasa inggris

'Maafkan saya tuan, saya pikir tuan mengerti. Saya bertanya apakah tuan sudah baikan?" Lio kembali mengulang perkataannya dengan menggunakan bahasa inggris

Sekarang Xavier paham dan menganggukkan kepalanya mengerti membuat Lio bernafas lega untung saja Dia lumayan fasih berhasa internasional itu.

'Kenapa saya disini?  Dan kamu siapa?" tanya Xavier

'Nama saya Liora Greensya tuan panggil saja saya Lio, saya tidak sengaja menemukan tuan di tepi pantai" jelas Lio

'BRE*NGSEK!! besar juga nyali mereka ingin membuangku ke lautan" Xavier membatin di dalam hatinya

'Apa tuan baik-baik saja?" Lio nampak cemas melihat raut wajah Xavier yang berubah

'Ya, saya baik dan terimakasih sudah menolong saya" ucap Xavier menatap wajah Lio

'Tida apa-apa tuan, tapi kenapa tuan bisa berada di tempat gelap itu dan penuh dengan darah serta tembakan?" Lio bertanya pada Xavier

'Saya di tembak" ucap Xavier to the point

'APA?!" Lio menutup mulutnya tidak percaya

Xavier menatap Lio yang menurutnya sangatlah cantik meskipun badan Lio pendek tidak menjadi penghalang dengan kecantikan Lio yang masih kelihatan muda.

'Berapa umur mu nona?" Xavier menatap lekat wajah Lio

'17 tuan, sebentar lagi akan 18" ucap Lio jujur

'Bahkan dia lebih muda dari Emillya" batin Xavier

Lio yang merasa di perhatikan oleh Xavier menunduk malu, dia belum pernah dilihat seinters itu.

'Kenapa tuan menatap saya seperti itu?" tanya Lio sedikit gugup

'Karena kamu cantik" ucap Xavier menggunakan bahasa asal negara nya

'Apa yang tuan katakan, saya tidak mengerti?" Lio mengerutkan kening nya tidak mengerti

'Tidak ada, lupakan" elak Xavier tidak mau kalau dia ketahuan tengah memerhatikan gadis cantik di depannya

'Ada apa denganku? Kenapa jantung ku tidak menentu saat melihat gadis ini? Apa aku jatuh cinta?" batin Xavier dalam hatinya

'Ahhh.. Tidak mungkin" Xavier berbicara sendiri membuat Lio bingung apalagi Xavier menggunakan bahasa yang Lio tidak paham meski dia tau bahasa itu terdengar dari negara P

'Apa tuan baik-baik saja?" Lio bertanya hati-hati

'Saya baik"

'Maaf kalau saya lancang dan banyak bertanya tuan, tapi siapa nama tuan karna saat saya menolong tuan, saya tidak menemukan identitas apapun" terang Lio

Seketika Xavier tersadar, dia merasa ada sesuatu yang terlupakan sedari tadi saat dia sadar ternyata dia tidak melihat sekretaris Ben.

'Apa saya boleh meminjam ponsel mu nona?" Xavier berucap lembut

'Boleh tuan" Lio menyerahkan ponsel genggamnya pada Xavier

'Ponselnya jelek sekali, tapi sudahlah yang penting bisa menghubungi sekretaris Ben" batin Xavier

Lio yang melihat Xavier tengah menatap ponselnya lamat-lamat mengerutkan keningnya.

'Apa ada masalah tuan?" jujur saja Lio ingin sekali mengetahui nama pria yang dia tolong

'Tidak ada nona" jawab Xavier

Xavier menekan beberapa angka dan menghubungi nya.

Liora hanya diam menatap pria di depannya yang tengah berbicara menggunakan bahasa asing hingga beberapa menit kemudia pria itu meyerahkan ponsel nya.

'Terimakasih nona" ucap Xavier tersenyum kecil

'Sama-sama tuan" balas Lio

Tidak lama kemudian pintu berwarna coklat itu terbuka dengan cepat sehingga menimbulkan suara cukup kuat.

Terlihat dua laki-laki tampan memasuki ruangan itu dengan wajah panik luar biasa.

'Tuan muda, apa yang terjadi?" sekretaris Ben bertanya dengan wajah panik

'Apa yang terjadi, cepat katakan! Bagaimana bisa kamu berada disini?" Gerald juga bertanya dengan wajah panik

Sekretaris Ben dan Gerald tidak mengetahui keberadaan Lio yang berada di belakang mereka tengah menatap mereka berdua mematung.

Xavier berdehem membuat kedua nya sadar, sekretaris Ben dan Gerald menoleh kebelakang dan melihat Lio yang kini tersenyum canggung.

'Dia siapa Xavier?" tanya Gerald bingung

'Dia yang sudah menolong ku, dan juga kalian jangan menunjukkan wajah menjijikkan itu padaku! Aku tidak butuh dikasihani!" kesal Xavier

Gerald seketika tertawa membuat Lio terkejut, dia bingung dengan 3 pria tampan di depannya.

'Sudahlah, kalian membuatnya takut" Xavier menatap Lio lembut

Gerald dan sekretaris Ben saling menatap terkejut karena Xavier tiba-tiba memasang wajah lembut tidak seperti Xavier yang asli.

'Apa yang di depan ini benar tuan muda Xavier? Kenapa dia kelihatan berbeda tuan Gerald?" Ben bertanya pada Xavier melalui batinnya

'Sepertinya dia bukan Xavier, Ben"  jawab Gerald seolah tau apa yang ada dipikiran sekretaris Ben

Gerald menatap Lio yang masih diam di belakang dan berjalan menuju Lio.

'Siapa nama mu nona?" Gerald bertanya dengan nada dingin membuat Lio takut

'Kau menakutinya SIA*LAN!" teriak Xavier melihat wanitanya ketakutan

'Ehh.. Apa tadi? Wanitaku? Hmm bukan hal yang buruk juga" kekeh Xavier dalam hatinya

Gerald terkejut mendengar teriakan Xavier, dengan cepat dia mengubah mimik wajahnya menatap Lio.

'Katakan nona, siapa namamu?" Gerald bertanya lagi setelah mengubah mimik wajahnya

'Saya Liora Greensya tuan" cicit Lio

'Apa kamu ingin membunuh Xavier?" tanya Gerald dengan bodohnya

Xavier dan sekretaris Ben menepuk kening mereka bersamaan, sedangkan Liora yang merasa dituduh merasa kesal.

'Apa maksud tuan?! Dan siapa Xavier?" Lio nampak kesal

'Cihh..lihatlah Xavier, bahkan kekasihmu tidak mengetahui namamu" ejek Gerald dalam hatinya sembari menatap Xavier mengolok

Melihat tatapan aneh Gerald padanya membuat Xavier kesal setengah mati.

'Apa yang kamu pikirkan sia*lan! Jangan menatapku seperti itu" balas Xavier dalam hatinya menatap Gerald kesal

'Xavier adalah orang yang tengah terbaring itu, kenapa kamu tidak mengetahui nama kekasihmu sendiri" ejek Gerald

Lio membulat kan bola matanya saat mendengar ucapan Gerald yang mengatakan bahwa Xavier adalah kekasihnya.

'Dia bukan kekasihku tuan" elak Lio

'Lihatlah, bahkan dia tidak mengakuimu sungguh kasihan" ejek Gerald dalam hatinya menatap Xavier kasihan

'BRE*NGSEK!! Kamu sengaja mempermalukan aku dihadapan sekeretaris ku sendiri" maki Xavier dalam hatinya

'Jadi dia bukan kekasihmu nona,tolong maafkan atas kelancangan saya nona" ucap Gerald dengan senyum mengembang tapi dalam hatinya tengah mengolok-olok Xavier karena jarang dia bisa melakukan hal ini

'Tidak apa-apa tuan, saya yang menolong tuan Xavier" Lio merasa ingin sekali dia keluar dari ruangan yang terasa sesak

'Dimana nona menemukannya?" kali ini Gerald bertanya serius

'Saya menemukan nya di tepi pantai tuan, tuan Xavier berdarah banyak dan ternyata setelah di bawa kesini dan di periksa ternyata tuan Xavier tertembak" jelas Lio

Sekretaris Ben yang tadinya terdiam dan melihat interaksi di depannya mengepalkan tangannya, dia merasa tidak berguna sekarang karena kelalaiannya tuan mudanya nyaris saja mati.

'Tolong ampuni saya tuan muda karena tidak bisa menjaga tuan muda" sekretaris Ben tiba-tiba bersujud di lantai membuat Lio terkejut tapi tidak dengan Xavier dan Gerald

'Dia kenapa? Apa dia yang menembak tuan Xavier?" batin Lio menatap sekretaris Ben yang masih bersujud

'Bangunlah Ben, itu bukan salahmu. Mungkin aku yang tidak hati-hati" Xavier menatap sekretaris Ben datar

'Tapi tuan muda sa...

'Bangun Ben, jangan membuatku marah!" potong Xavier cepat

Melihat Xavier yang marah membuat Lio kembali menyimpulkan pendapat nya tentang sekretaris Ben yang sudah menembak Xavier.

'Ternyata benar, memang dia yang menembak" batin Lio

🌻🌻🌻

Haiiii.... Jumpa lagi semoga kalian suka, oh iya kalau kalian suka jangan lupa buat Like dan komen ya guyss soalnya saya mengharap komen dan like kalian agar saya tau kedepannya nanti saat membuat cerita ini.

riri-can

Terpopuler

Comments

de~javu. {° ~ °}

de~javu. {° ~ °}

kayaknya ceritanya bagus

2023-07-24

0

Lia Makka

Lia Makka

😂😂😂😂gitutuh klau beda bahasa...jadix. gk nyambung

2022-02-12

0

Abad

Abad

ada benih² cinta kayaknya ni.

2021-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Berangkat Bersama
3 Perubahan Arion dan Teman Baru
4 ????
5 Persaan Bersalah
6 Study Tour 1
7 Study Tour 2
8 Pertemuan pertama
9 JATUH CINTA? 1
10 Jatuh Cinta? 2
11 Jatuh Cinta? 3
12 Kecemburuan Xavier
13 Kecurigaan Bima
14 Bertemu Leon
15 Kemarahan Xavier
16 Ciuman Pertama
17 Leon Kecelakaan
18 Donor Ginjal Buat Leon
19 Balas Budi
20 Pergi
21 Sebelum Operasi (Flashback)
22 Penyesalan Tuan Alfa
23 Ciuman Lembut
24 Ungkapan Cinta
25 Di Goda
26 Nasi Goreng
27 Belajar Menari
28 Kerapuhan tuan Alfa
29 Pencarian Liora
30 Xa-Li (Xavier-Liora)
31 Meminta Restu 1
32 Meminta Restu 2
33 Meminta Restu 3
34 Rasa Rindu yang Membuncah
35 Mamah Tidak Pernah Salah
36 Lamaran Xavier
37 Xavier vs Leon
38 Sekolah
39 Penolakan
40 Kehangatan
41 Pengganggu 1
42 Pengganggu 2
43 Pengganggu 2
44 Hati Yang Kotor
45 Aleysa
46 Nasi Goreng 2
47 Bungkam
48 Jebakan Yang Gagal Total
49 Kebohongan Yang Berakibat Fatal
50 Cemburu
51 Kelulusan
52 Menikah
53 Ikhlas
54 Mencicil
55 Kembali ke Negara P
56 Malam Pertama yang Tertunda 1
57 Malam Pertama yang Tertunda 2
58 Masih Berlanjut
59 Belajar dari Emillya
60 Kehamilan
61 Surat Nyasar
62 Sisi Lain
63 Ngidam
64 Teror
65 Khawatir
66 Gagal
67 Leon dan Lea
68 Wanita selalu BENAR tetapi Pria lebih CERDIK
69 Pernikahan Emillya dan sekretaris Ben
70 Pesta (Insiden)
71 Melahirkan
72 Geoff Johns Addrisson Xavier
73 Super Daddy
74 Ben dan Emillya
75 Xavier dan sekretaris Ben
76 Dendam
77 Cemburuan
78 Wanita masa Lalu
79 Berdamai dengan Masa Lalu
80 Like Father Like Son
81 Anak Perempuan
82 Penculikan 1
83 Penculikan 2
84 Penculikan 3
85 Penculikan 4
86 Flashback
87 Kembali Normal
88 Akhir yang Bahagia??
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Berangkat Bersama
3
Perubahan Arion dan Teman Baru
4
????
5
Persaan Bersalah
6
Study Tour 1
7
Study Tour 2
8
Pertemuan pertama
9
JATUH CINTA? 1
10
Jatuh Cinta? 2
11
Jatuh Cinta? 3
12
Kecemburuan Xavier
13
Kecurigaan Bima
14
Bertemu Leon
15
Kemarahan Xavier
16
Ciuman Pertama
17
Leon Kecelakaan
18
Donor Ginjal Buat Leon
19
Balas Budi
20
Pergi
21
Sebelum Operasi (Flashback)
22
Penyesalan Tuan Alfa
23
Ciuman Lembut
24
Ungkapan Cinta
25
Di Goda
26
Nasi Goreng
27
Belajar Menari
28
Kerapuhan tuan Alfa
29
Pencarian Liora
30
Xa-Li (Xavier-Liora)
31
Meminta Restu 1
32
Meminta Restu 2
33
Meminta Restu 3
34
Rasa Rindu yang Membuncah
35
Mamah Tidak Pernah Salah
36
Lamaran Xavier
37
Xavier vs Leon
38
Sekolah
39
Penolakan
40
Kehangatan
41
Pengganggu 1
42
Pengganggu 2
43
Pengganggu 2
44
Hati Yang Kotor
45
Aleysa
46
Nasi Goreng 2
47
Bungkam
48
Jebakan Yang Gagal Total
49
Kebohongan Yang Berakibat Fatal
50
Cemburu
51
Kelulusan
52
Menikah
53
Ikhlas
54
Mencicil
55
Kembali ke Negara P
56
Malam Pertama yang Tertunda 1
57
Malam Pertama yang Tertunda 2
58
Masih Berlanjut
59
Belajar dari Emillya
60
Kehamilan
61
Surat Nyasar
62
Sisi Lain
63
Ngidam
64
Teror
65
Khawatir
66
Gagal
67
Leon dan Lea
68
Wanita selalu BENAR tetapi Pria lebih CERDIK
69
Pernikahan Emillya dan sekretaris Ben
70
Pesta (Insiden)
71
Melahirkan
72
Geoff Johns Addrisson Xavier
73
Super Daddy
74
Ben dan Emillya
75
Xavier dan sekretaris Ben
76
Dendam
77
Cemburuan
78
Wanita masa Lalu
79
Berdamai dengan Masa Lalu
80
Like Father Like Son
81
Anak Perempuan
82
Penculikan 1
83
Penculikan 2
84
Penculikan 3
85
Penculikan 4
86
Flashback
87
Kembali Normal
88
Akhir yang Bahagia??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!