Cowok aneh

"What the ****" Teriak Alesia

"Bisa bisanya gue lupa kalo hari ini hari jadi sahabat kita" dia menepuk jidatnya.

"Kebiasaan lo, pikun kok di pelihara" kesal Michi

"Kagak ada berubahnya" timpal Zoya

"Masih muda udah pikun" Lia menimpali lagi.

"Iya iya gue yang salah, sekarang sebagai permintaan maaf gue, gue bakal traktir lo pada hari ini gimana mau kagak" tawar Alesia.

"Serius nih makan gratis dong" ujar Michi cengengesan.

"Iyalah gue yang bayarin pake duit si ****** hehehehe cerdik juga gue" batin Alesia.

"Dasar usus karet" ledek Lia

"Seterah gue dong, ngapain lo yang nyolot" gas Michi.

"Terserah Bambang bukan seterah"

"Ya elah typo dikit napa sih"

"Terserah lo bogeb" ujar Lia malas.

"Lo berdua jadi kagak di traktirin dari tadi kerjaannya nyolot mulu" ledek Zoya.

"Jadilah gimana sih lo, masa rejeki nomplok di tolak" Ujar Michi.

"Tau tuh" kata Lia menimpali

Alesia pun memanggil pelayan restoran untuk memesan makanan.

"Mbakkk,,,,,,,,, mau pesan" panggil Alesia

'Iya mbak, mau pesan apa biar saya catat mbak" tanya pelayan sopan.

"Saya mau pesan mie pangsit dan minumannya ice tea ya mbak" kata Alesia sopan sambil tersenyum.

"Kalo kita samain aja" timpal Zoya.

"Saya ulangi lagi yah mbak, mie pangsit 4 dan ice tea juga 4" tanya pelayan itu memastikan.

"Iya mbak" jawab Alesia.

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit pelayan itu.

"Tumben lo kagak mesan banyak Michi" tanya Lia.

"Gue lagi diet" jawab Alesia dan membuat para sahabatnya tertawa "kenapa lo pada tertawa" tanya Michi heran.

"Hahahaha gue nggak salah dengar nih, usus karet mo diet" cibir Zoya terhadap Michi.

"Suka suka gue lah kok situ yang repot" ketus Michi.

"Iyain dah biar kelar" pasrah Zoya.

Pesanan mereka pun sampai, dan mereka pun melahap yang ada di depan mereka.

"Selamat makan" kata mereka bersamaan

Skip selesai makan

"Habis ini kita ngapain yah" ujar Lia sambil mikir.

"Gimana kita keliling mall sekalian shopping, udah lama nih gue nggak habisin uang saku gue" ujar Zoya antusias.

"Asyik juga tuh, kalo gitu kita beli baju couple gimana, tenang gue yang bayarin mau ngak" tawar Alesia.

"Asyik juga tuh beli baju couple, ntar kita keliatan kompak pake couplean" timpal Zoya

"Apalagi yang bayarin si Lesia makin good job dong hehehehe, iya nggak Lesia" timpal cengengesan dan orang yang dimaksud Lia memutar matanya malas.

"Kalo gitu mending cap cus shopping nya,

gue juga mau beli skincare stok di rumah gue dah habis" Ujar Michi girang.

"Untung lo ingetin gue, stok masker wajah gue di rumah dah habis juga" timpal Lia.

"Gue mah mau beli novel buat maraton nanti malam" ujar Alesia padahal udah banyak di kasih Ken novel buat dirinya tapi masih aja kurang.

"Novel mulu kagak sakit tuh mata liat tulisan kecil gitu" cibir Lia

"Nggak" jawab Alesia membuat sang pembuat pertanyaan diam hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalo gue mau beli sepatu sport" kata zoya

"Lah bukannya sepatu lo dah banyak, ampe satu lemari penuh itupun khusus sepatu sport semua, ngapain beli lagi" tanya Michi heran dengan salah satu sahabatnya itu, bayangkan saja satu lemari kaca lumayan besar isinya sepatu sport semua itupun harga di atas jutaan.

'Buat nambah koleksi gue" jawab Zoya santuy.

"Gila lo buat apa koleksi sebanyak itu kenapa nggak sekalian aja satu mall ini yang isinya sepatu sport lo borong dan buat satu mansion tempatnya" cerocos Lia.

"Ide bagus tuh kenapa gue nggak mikirin yah buat satu mansion yang isinya cuma sepatu doang" pikir Zoya merimangi perkataan Lia.

"buset dah salah apa gue dapat temen kayak lo, ngumpulin sepatu sebanyak itu lo aja make sepatu sekali pakai ganti lagi terus beli yang baru" heran Michi nggak habis pikir dengan jalan pikiran Zoya si tomboy.

"Dah di bilangin hobi gue, lagian yah semua sepatu gue aset yang berharga semua harganya di atas jutaan, wajarlah gue make sekali ganti lagi gue ngetes apa nyaman apa kagak kalo gue make" ujar Zoya.

"Kalo nggak nyaman tuh sepatu lo kemanain" tanya Alesia

"Gue kasih lah ama pembantu gue ato satpam ato supir gue, lumayan buat anak mereka bisa juga di jual, kan masih ada labelnya saat gue kasih sepatunya" kata Zoya.

"Holkay mah bebas" kata Lia

"Kalo lo pada ngapain beli kutek, beli boneka, dan beli novel banyak banyak" tanya Zoya balik.

"Buat koleksi lah" jawab Alesia, Michi, dan Lia serempak.

"Nah lo pada sama juga ama gue ngoleksi barang tapi kenapa lo pada sewot, gue aja kagak ngomentar koleksi lo pada" kesal Zoya.

"Iya juga yah kenapa gue yang sewot" pikir Michi.

"Dah lah mending kita berpencar shopping nya gue ke toko buku buat beli novel ntar kita ketemu di tempat ice cream itu nanti sekalian kita semua bareng bareng beli couple nya, gimana mau ngak" tawar Alesia sambil menunjuk ke salah satu tempat ice cream.

"Gue setuju kalo gue ama Lia ke tempat skincare" kata Michi.

"Kalo gue ke toko sepatu aja" ujar Zoya.

"Oke kalo gitu guys yuk kita cap cus" ujar Alesia.

"Let's go" ujar mereka serempak.

Mereka pun berpencar untuk berbelanja sesuai dengan apa yang mereka tuju.

Di toko buku

Alesia masuk ke dalam toko dan disuguhi dengan pemandangan yang indah menurutnya. Tidak lain adalah sekumpulan buku berjejer di lemari buku toko itu terutama novel yang sedang di incar Alesia. Di toko itu ada seorang penjaga toko dia seorang pria yang seumuran dengan Alesia dengan kulit sawo matang manis dan juga lumayanlah gantengnya.

"Selamat datang di toko buku sinar harapan mbak" sapa pria itu sopan dan sambil tersenyum manis dan Alesia membalas dengan senyum khasnya yaitu senyum manis gigi terlihat dan tidak lupa juga lesung pipinya yang membuat dia semakin manis.

degggg,,,,,,

"Dia cantik" si penjaga senyum senyum sendiri karena dia telah melihat bidadari senyum kepadanya. Di ujung toko ada seorang cowok yang perawakannya lumayan tinggi kulit putih memakai jaket hitam tak lupa dia juga sangat tampan tapi dia kelihatan sangar tidak peduli dengan sekitarnya, umurnya juga terlihat seumuran Alesia sedang mencari buku juga. Cowok itu juga tidak sengaja mendengar suara hati si penjaga dia hanya cuek saja tidak peduli.

"Wow banyak juga bukunya, gimana kalo gue angkut semua ya si ****** ngamuk nggak ya" gumam Alesia cengarcengir.

Alesia kebingungan melihat begitu banyak buku yang berjejer dan buku mana yang akan dibawanya pulang. Akhirnya dia meminta tolong kepada si penjaga.

"Maaf pak di sini ada nggak novel yang ditulis oleh El Vano" tanya Alesia sopan.

"Gue setua itu ya harus di panggil pak, lucu juga nih cewek" batin si penjaga itu senyum lagi.

"Jangan panggil Pak dong gue masih seumuran sama lo, panggil aja Riki" sahut Riki si penjaga tidak menjawab pertanyaan Alesia dia hanya senyum senyum terhadap Alesia yang membuat Alesia bergidik ngeri.

"Sok akrab banget nih orang udah pake gue lo lagi, udah senyum senyum sendiri kek kesetanan lagi ngeri gue ihhhh,,,," batin Alesia mengangkat bahunya kengerian.

"Iya Riki, di sini ada nggak novel karya El Vano" tanya Alesia geram menahan kesabarannya.

"Nah gitu dong kan jadi enak dengarnya jangan panggil Pak lagian gue nggak setua itu juga kali" kata Riki yang semakin membuat Alesia semakin kesal.

"Ni orang pengen amat gue tabok gue blender trus gue kasih ama si wolfi, geram amat gue" batin Alesia menahan amarahnya.

"Tadi lo nanya di mana letak novel karya El Vano kan, emang lo suka bat yah Ama novel karya El Vano" bukannya menunjukkan tempat di mana letaknya dia malah mengulur waktu agar dia bisa lama lama dengan Alesia. Tapi tanpa dia sadari singa betina yang ada di dalam diri Alesia keluar. Riki mendapatkan tatapan tajam Alesia karena dia sudah berani menyia-nyiakan waktunya.

"Gila tatapannya tajam banget kayak singa betina mau menerkam mangsanya, bisa bisa gue di telan bulat bulat ama nih singa" batin Riki ketakutan.

"Ehk novel yang lo cari di sono di rak yang di ujung di samping pria yang berjaket hitam noh" tunjuk Riki sambil mengelap keringatnya karena ketakutan. Alesia pun memutar badannya mengikuti arah tunjuk Riki sambil berjalan anggun.

"Cantik cantik tapi tatapannya tajam banget kayak elang bisa mati berabe gue" batin Riki.

Pria misterius yang sedari mendengar ocehan Alesia dan Riki si penjaga hanya tersenyum simpul. Dan seketika kata kata legend andalan para cogan keluar dari mulutnya "menarik" dia memuji gadis itu yang tak lain adalah Alesia. Mungkin jika temannya ada di sampingnya hal itu akan menjadi kejutan besar bagi mereka bahkan itu akan menjadi keajaiban ke 8 di dunia.

Alesia pun berjalan dan tangannya menyusuri beberapa rak buku dan sekali kali tangannya membuka salah satu novel dan membacanya jika tidak menarik dia menaruhnya kembali. Saat dia ingin mengambil salah satu novel yang menarik perhatiannya, tiba tiba dia melihat tangan kekar mengambil novel yang diincarnya.

"Heyy,,, itu punyaku kembalikan" sewot Alesia terhadap cowok itu.

"Gue yang ambil dulu jadi ini punya gue" sahut cowok itu datar tidak lupa dengan mukanya seperti tembok dan dingin.

"Nih orang gue udah nanya sopan dia malah jawab semau gue, sok akrab banget lagi pake kata gue kayak orang sinting tadi" batin Alesia ngomel ngomel nggak jelas. Ternyata omelan Alesia di dengar si cowok, dia tersenyum smirk sulit diartikan yang membuat si empu bergidik ngeri.

"Tapi kan gue yang liat dulu, jadi itu punya gue, lo aja yang main ambil dulu itu novel kesukaan gue, kenapa nggak novel yang lain kenapa harus itu sih, balikin nggak" jiwa cerewet Alesia kambuh.

"Cerewet" ujar cowok itu dingin dan meninggalkan Alesia ngomel ngomel nggak jelas, untung pembeli cuma mereka berdua kalo tidak bisa bisa Alesia dikira salah satu pasien salah satu rumah sakit jiwa.

"Dasar cowok aneh, kulkas, kutub, tembok, kuyang, kuntil, gondoruo, pocong, jelangkung, tuyul, anak syetan, jelmaan iblis jahanam" umpat Alesia dan orang yang dimaksud hanya cuek dan pergi meninggalkan toko.

Alesia pun memilih novel yang lain lalu pergi menuju penjaga untuk membayarnya.

Dia hanya melewati penjaga tanpa bicara dan menghentakkan kakinya kasar membuat penjaga hanya menarik nafasnya kasar dan menggelengkan kepalanya.

Alesia pun keluar dari toko berjalan untuk menemui para sahabatnya di toko ice cream sambil menggerutu. Para sahabatnya yang melihat Alesia begitu kesal menjadi heran.

"Napa sih lo, ngomong gaje kayak orgil yang baru kabur dari rumah sakit jiwa tau nggak lo" cerocos menjadi Michi bertanyalah yang membuat mood Alesia semakin buruk.

"Lo juga bisa diam kagak, udah tau gue lagi kesel setengah mampus lo malah nyolot kayak mercun bising kuping gue tau nggak"

ngomel Alesia kesal sambil mendudukkan bokongnya ke kursi dan melipat tangganya di dadanya

"Eits gue nanya baik baik loh, kagak bisa jawab baik juga apa" ujar Michi membela dirinya.

"Nggak" jawab Alesia spontan.

"Idih" ledek Michi

"Emang lo kenapa sih dari tadi ngomel mulu kayak bumil" Zoya mengeluarkan suaranya bertanya.

"Ini lagi lo sama aja kayak si Michi bikin gue makin nggak mood" Alesia ngomel lagi kesal. Zoya dan Michi hanya saling pandang dan mengangkat bahunya masing masing.

"Nih buat lo ice cream" tawar Lia yang sedari tadi memesan ice cream.

"Nah gitu kek dari tadi kan mood jadi balik lagi, makasih banyak Lia sayang hehehehe" ujarnya mood Alesia balik, siapa juga yang bisa nolak ice cream gratis.

"Lo kenapa sih kesel amat mukanya" ganti Lia bertanya. Alesia pun menceritakan kejadian tadi yang membuatnya sangat kesal.

"Hahahaha ternyata itu toh yang membuat si mbak kesal kirain apa" tawa Michi dan Alesia hanya mendengus kesal.

"Eit tapi cowoknya ganteng kagak" tanya Lia jiwa jomblonya keluar.

"Yang mana si penjaga ato si jaket item" tanya Alesia balik sambil memakan ice cream nya.

"Si jaket item lah masa si penjaga genit" ujar Michi menimpali.

"Ya kali lo berdua nanya si genit" ujar Alesia.

"Nggak" jawab Lia spontan

"Lo belum jawab pertanyaan kita, ganteng nggak orangnya yang jaket item, secara kan lo udah adu mulut ama si cowok lebih tepatnya sih radio rusak yang bunyi sendiri hehehehe" Kata Zoya si tomboy juga penasaran.

"Ya mana gue tau dia ganteng apa kagak, manusia apa kagak, syetan apa kagak, tembok apa kagak, kutub apa kagak, asalnya dari jahanam apa kagak, secara gue kagak peduli dan tak mau peduli mukanya kayak apa" jelas Alesia ngegas.

"Nih anak cuma nanya ganteng apa nggak jawabannya nyampe ke Amazon" cerocos Lia kesal.

"Tau, nih anak kalo soal cowok pasti bodo amatan nggak cape apa terus menyandang Ratu ZoNa" ujar Michi menimpali ikut kesal.

"Nggaklah secara itu jabatan kebanggaan gue" ujar Alesia bangga.

"Membanggokan, Jomblo kok bangga" ledek Zoya.

"Eits jangan salah paham, gue memilih jomblo because jaman sekarang cowok hanya memandang cewek yang good looking dan suka banget permainin perasaan cewek memanfaatkan dan nggak setia, kalo udah bosan ceweknya di buang cari lagi yang baru, emang cewek barang apa sesuka hatinya buang gitu aja, cewek musti di hargai bayangkan aja nyokap lo digituin bokap lo, terima nggak lo" ujar Alesia panjang lebar sambil sesekali memakan ice cream nya dan dan penjelasan Alesia membuat para curut menggerakkan kepalanya tanda tidak terima.

"Nah makanya gue kagak suka liat cowok ganteng langsung embat di tembak cowok langsung terima, gue musti liat gimana sikap dia kalo dia mau gue terima di hidup gue, ganteng itu tidak memungkinkan kita untuk bahagia dengannya" Jelasnya lagi.

"Ooooooo gitu toh, gue suka pemikiran lo nggak terlalu dangkal cerdas" Puji Lia.

"Gue juga salut ama pemikiran lo" timpal Michi

"Setiga" jawab Zoya singkat.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi mereka di perhatikan seseorang sedang memakan ice cream juga, memakai jaket hitam duduk tepat di belakang para curut dan mendengarkan pembicaraan mereka sambil senyum smirk.

...****************...

Ada yang tau siapa seseorang itu dan juga cowok yang membuat Alesia kesal.

Jawab di kolom komentar yah😁😁😁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!