Dijodohin

"Apa tidur siangnya nyenyak Dad?", tanya Ken dan terkekeh geli mendengar ucapannya sendiri. Dan masih setia fokus memandang laptop di depannya sedang mengerjakan sesuatu.

"Diamlah", ujar Tuan Johan melempar sebuah bantal sofa ke arah Ken.

"Hap! dapat", tangkap Ken,

"Ayolah Dad, Ken cuma ingin tau apa tidur Daddy nyenyak atau tidak", tetap menggoda Tuan Johan. Nyonya Ema yang masih setia memegang pergelangan tangan suaminya itu hanya terkekeh kecil melihat perdebatan kedua Ayah dan anak itu.

"Sudahlah lebih baik kita pulang, di rumah sudah ada singa betina kecil yang menunggu kita untuk diterkam", ujar Nyonya Ema melerai keduanya.

"Singa betina kecil, itu siapa sayang?", tanya Tuan Johan bingung.

"Putri kecil Daddy dia sekarang lagi merajuk", jelas Ken membereskan berkas berkas di depannya. Jangan salah sangka meskipun Ken masih sekolah dia sudah mampu mengurusi hal penting di perusahaan. Karena dia memiliki IQ yang terbilang lumayan tinggi. Makanya waktu di Jerman terkadang Ken yang turun tangan mengurusi perusahaan yang ada di Jerman.

"Apa kamu mengganggu adikmu lagi Ken?", tanya Tuan Johan seperti mengintimidasi.

"Daddy benar", sahut Ken santai menampilkan gigi putih nan ratanya.

"Kebiasaan",

Di kediaman Devandra

Sesampainya Nyonya Ema masih setia memegangi lengan suaminya. Dan Ken dia sedang sibuk memanjatkan doanya agar terhindar dari semburan mulut pedas Alesia.

"Mommy Daddy!", teriak Alesia heboh menuruni anak tangga kamarnya.

"Sayang hati hati, kalo jatuh bagaimana?", ujar Nyonya Ema memperingati putrinya itu.

"Hehehe maafin Lesia Mom", ujarnya cengengesan sesampainya.

"Kok Daddy kelihatan pucat, Daddy sakit?", tanyanya lagi melihat raut wajah Tuan Johan.

"Daddy baik baik aja kok, hanya demam sedikit Daddy hanya butuh istirahat nanti juga sudah sembuh", ujar Tuan Johan menutupi yang sebenarnya.

"Perasaan tadi Daddy baik baik aja kok sekarang bisa demam yah?", tanya Alesia bingung.

"Udah deh nggak usah banyak nanya biarin Daddy istirahat dulu di kamar", ujar Ken yang sedari bungkam.

"Ya udah deh Daddy mending istirahat biar cepet sembuh",

Tuan Johan dan Nyonya Ema hanya membalas dengan senyuman dan pergi menuju kamar.

"Lo mau kemana?", tanya Ken melihat Alesia mengikuti kedua orangtuanya.

"Liat Daddy lah", ketusnya,

"Nggak, lo disini aja bareng gue",

"Males ah kalo bareng sama lo bawaannya tembok mau gue tonjok kalo disamping lo", sindir Alesia melipat kedua tangannya.

"Ini anak kayaknya masih kesal **sa**ma gue deh", batin Ken.

"Nih buat lo", menyodorkan sebuah plastik putih yang isinya adalah beberapa ice cream. Sengaja dibelinya dari minimarket buat Alesia.

"Ice cream!", pekik Alesia merampas plastik putih itu dari tangannya Ken.

"Woiiii jangan bawa semuanya napa! ice cream gue masih di dalam plastik itu", teriak Ken melihat adiknya itu menaiki tangga kamarnya. Dia pun berlari mengejarnya.

"Punya gue mana jangan lo embat juga",

"Nih buat lo", ucap Alesia menyodorkan sebuah ice cream Cornetto harga 5.000.

"Parah lo cuma ngasih satu ice cream doang buat gue, itukan masih banyak di dalam mana kecil lagi yang dikasih", omel Ken menunjuk plastik di tangan Alesia.

"Udah syukur gue kasih", sahutnya santai menutup pintu kamarnya.

"Woiiii ice cream Magnum platinum gue jangan bawa lari", teriak Ken mengetuk ngetuk pintu kamar Alesia.

"Bukannya bilang terima kasih malah bawa semuanya", omelnya lagi.

ceklek,,,,,, kepala Alesia tiba tiba muncul setengah.

"Ice cream gue balikin nggak", serbu Ken.

"Ohk iya bang gue lupa makasih karena udah beliin ice creamnya", ujar Alesia dan menutup kembali pintu kamarnya.

"Dasar adek lucknut",

..."Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah, meskipun sekarang nggak dapat ice cream tahun depan pasti dapat,,,,"...

Alesia bernyanyi dari dalam kamarnya sambil menikmati ice creamnya.

"Udah suara cempreng malah nyanyi lagi",

gumam Ken memasuki kamarnya.

"Untung sayang", imbuhnya lagi.

Sesampainya di dalam kamarnya Ken dia menyalakan komputernya.

"Ini dia", senyum mengembang muncul di wajahnya.

"Coba kita lihat, nama Lidia A, umur 22 tahun, status single, riwayat pekerjaan pernah bekerja di perusahaan A,,,,,," Ken membaca semua biodata Lidia sekretaris yang baru saja dia usir dari kantor Daddynya.

Sambil menikmati ice cream Cornettonya.

Flashback

"Apa yang kamu temukan Ken?", tanya Tuan Johan setelah urusannya selesai dengan Ema.

"Sepertinya dia orang suruhan Dad, dan mungkin saja orang suruhan itu sedang memata-matai perusahaan Daddy ataupun keluarga kita Dad, Ken bisa menyimpulkan seperti itu karena melihat caranya memperlakukan Daddy", jawab Ken serius.

"Sial, siapa dalang dari semuanya ini dan apa maunya", ucap Tuan Johan terlihat marah. Ken dan Nyonya Ema hanya bungkam tidak berkutik karena mereka juga tidak tahu siapa dalang dari semuanya itu.

"Gali lagi lebih dalam mengenai gadis itu Ken bila perlu Randy juga ikut mencari tahukan gadis itu", titah Tuan Johan terhadap Ken.

"Baik Dad",

Para readers pasti penasaran kan kenapa Johan Daddynya ken mengenal Randy, kalian akan mengetahuinya di dalam episode selanjutnya tapi tidak di episode ini.

Flash on

Ken menyalin semua data datanya dan membuatnya menjadi sebuah file.

Ken meraih ponselnya di sebelah tangannya dan membuka aplikasi hijau atau WhatsApp.

GROUP GOOD BOY😎

Es Ale Ale susah mencair, Andika,,,,,

^^^Anda^^^

^^^Randy!!^^^

^^^Ran^^^

^^^Woiiii!!^^^

^^^Para penghuni jahanam keluar nggak lo pada, gue ada perlu penting nih!!^^^

Es Ale Ale susah mencair(Randy)

Apaan?😒

gangguin acara mabar gue

aja lo

^^^Anda^^^

^^^gue mau minta bantuan lo^^^

^^^Gue mau lo cari informasi lainnya tentang file yang gue kirim barusan^^^

Es Ale Ale susah mencair(Randy)

Entar gue cek

Gue mau lanjutin acara mabar gue🙃

^^^Anda^^^

^^^Thanks bro😉^^^

Es Ale Ale susah mencair(Randy)

Hm

^^^Anda^^^

^^^Btw si Arya dan Andika mana?^^^

Andika king lebah rayap

Gue lagi mabar bareng si Raran nggak usah gangguin gue😒

^^^Anda^^^

^^^Nanya doang 😒^^^

^^^Nggak usah pake acara ngegas juga^^^

Es Ale Ale susah mencair(Randy)

Nama gue Randy bukan Raran😒

Gue jitak lo ntar

Andika king lebah rayap

Lebih bagusan nama itu buat lo😌🙂🤭

Es Ale Ale susah mencair(Randy)

😒😒😒😒

Arya si Pak Dugong

Gue lagi ngemil 😌

^^^Anda^^^

^^^Ini lagi satu bocah^^^

^^^kerjaannya ngemil mulu🙄^^^

Arya si Pak Dugong

Seterah gue bambang🙄

yang penting perut gue kenyang 😌

^^^Anda^^^

^^^😌😑😌^^^

^^^Kiel dimana?^^^

Siluman singa Es kutub(Kiel)

😴

^^^Anda^^^

^^^King memang beda😌^^^

Ken memutuskan keluar dari aplikasi hijau dan menonaktifkan ponselnya.

"Mending gue mandi aja gerah banget", gumamnya berjalan dan membuka lemari kecil yang isinya handuk.

Malam harinya

"Dek", ujar Ken mengetuk ngetuk pintu kamar Alesia.

Ceklek,,,,,

"Apaan bang?", tanya Alesia masih menguap karena mengantuk.

"Daddy nyuruh ke bawah bentar mau ngomong sesuatu penting katanya yang tertunda tadi siang", jelas Ken.

Degg,,,,

"Jantung gue deg degan", batin Alesia menyentuh dadanya.

"Ada apa?", tanya Ken sedikit panik melihat Alesia memegang dadanya.

"Nggak ada kok bang, yaudah mending kita ke bawah takutnya udah ditungguin sama Daddy dari tadi", ucapnya menutup pintu kamarnya dan menarik pergelangan tangan Ken.

"Jantung gue ya ampun", batin Alesia sesampainya di ruang tamu dan mendudukkan dirinya di sofa tepat di hadapan Tuan Johan Daddynya. Dia berusaha bersikap biasa biasa saja padahal sebenarnya dia harap cemas dan juga deg-degan.

"Putri kecil ayah akan dijodohin sebentar lagi", ucap Tuan Johan selembut mungkin langsung to the point.

"Apa! Lesia dijodohin Dad?", bukannya Alesia yang berteriak heboh tapi Ken.

"Dek lo bakal dijodohin", heboh Ken menggoyang goyangkan bahu Alesia yang duduk di sebelahnya.

"Iya iya bang gue tau tapi nggak gini juga caranya", Alesia berusaha melepaskan cengkraman tangannya Ken dari bahunya.

"Gue cuma terkejut aja dengerinnya kalo lo bakal dijodohin hehehe", ujar Ken cengengesan.

"Gue malah lebih terkejut dari lo bang tapi nggak seheboh gitu juga", timpalnya.

"Malah gue lebih dari itu bang bahkan hampir syok dengernya, tapi anehnya gue merasa senang akan dijodohkan tapi ada rasa sedihnya juga",

"Tapi Dad kenapa nggak tunggu Lesia selesai sekolah dulu baru dijodohin?", tanya Alesia sedikit menolak permintaan kedua orangtuanya itu.

"Kamu sudah dijodohkan sejak kalian bayi sayang dan sekarang kalian harus menikah, meskipun kalian masih sekolah tapi Daddy sama Mommy percaya kalau hal ini yang terbaik buat kamu dan juga calon suamimu nanti", jelas Nyonya Ema selembut mungkin, Alesia yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dan tidak berkutik.

"Jadi bagaimana Lesia?", tanya Tuan Johan berharap cemas kalau perjodohan ini akan ditolak.

"Dek jangan bengong", bisik Ken menyadarkannya yang asyik melamun.

"Ehk iya Dad kenapa?", tanyanya linglung.

"Jadi bagaimana perjodohannya, apa kamu menerimanya",

"Kalau memang itu yang terbaik buat Lesia menurut Daddy sama Mommy, Lesia hanya menurut saja", putus Alesia dia tidak mau mengecewakan kedua orangtuanya itu.

"Entah kenapa gue mau menerima perjodohan ini yang jelas gue nggak mau ngecewain Daddy sama Mommy, gue harap ini yang terbaik buat gue", batinnya lagi berharap lebih.

Tuan Johan, Nyonya Ema dan Ken hanya bernafas lega mendengarnya.

"Tapi dengan satu syarat Dad", ujarnya lagi membuat seisi ruangan itu penasaran dengan syarat yang dimaksud Alesia.

"Sebelum menikah Lesia mau ketemu sama calon suami Lesia dulu", lanjutnya lagi dengan wajah memelas.

"Tenanglah mereka akan datang melamarmu sekitar tiga atau empat hari sekalian juga calon suamimu ikut, dan calon mertuamu masih ada urusan lain di Jerman setelah itu mereka akan melamarmu", ujar Tuan Johan membuat Alesia sontak kaget mendengarnya.

"Jerman Dad!, kenapa yah satu Minggu ini semua tentang Jerman, apa apa Jerman di sekolahku kedatangan murid baru yang dari Jerman bahkan mereka sahabat Bang Ken dan Daddy baru saja pulang dari Jerman", ujar Alesia melenceng dari pembicaraan.

"Lo pikir Jerman itu sempit itu luas adekku sayang", ujar Ken menepuk keningnya. Alesia hanya membalas dengan senyum cengengesan.

"Setelah melamar Lesia apa kami langsung menikah Dad atau masih tunangan?", tanya Alesia.

"Tidak kalian akan langsung menikah segera, lebih cepat akan lebih baik", ujar Tuan Johan tegas.

"Baiklah Dad, kalo gitu Lesia ke kamar dulu selamat malam Daddy and Mommy", ujar Alesia dan mencium kedua pipi orangtuanya.

"Ken juga mau ke kamar udah ngantuk", pemit Ken juga dan ikut mencium pipi Tuan Johan dan Nyonya Ema.

Mereka pun menaiki tangga kamarnya. Kamar Alesia sebelah kanan yang dicat dengan warna pink kebiruan dan kamar Ken putih kebiruan.

"Ngapain lo ikutin gue masuk kamar?", tanya Alesia ketus karena sekarang moodnya lagi tidak bagus.

"Emang nggak boleh masuk ke kamar adek sendiri", sahut Ken santai.

"Nggak boleh! gue lagi nggak mood dan sekarang mending lo pergi ke kamar lo sana", teriaknya dan menutup pintu kamarnya dengan kasar.

Blammm,,,,,,,

"Astaga ini anak kenapa sih, semenjak dia tau kalo dia bakal dijodohin bawaannya makin cutek dan juga makin judes", gumam Ken.

"Abangke! gue denger yah apa yang lo bilang barusan mending lo masuk kamar lo daripada gue jitak lo", teriak Alesia dari dalam kamarnya.

"Mampus gue! dia dengar apa yang gue bilang barusan. Kupingnya tajam banget" gumam Ken dan lari terbirit-birit masuk ke kamarnya.

"Hah selamat selamat, padahal gue cuma mau minta nomor kontak si cewek itu ehk malah gue yang kena omel", gumam Ken.

Di kamar Alesia

Alesia terus menatap kedua jaket di tangannya dan tersirat kesedihan di wajah manisnya tapi tidak menangis.

"Padahal gue baru aja buka perasaan gue ke orang lain meskipun baru beberapa kali ketemu, malah gue dijodohin sama orang yang nggak gue kenal sama sekali", lirihnya dan memeluk kedua jaket itu dan tertidur pulas.

Di tempat lain gelap dan pencahayaan kurang.

"Sial!! kenapa bisa gagal seperti itu", teriak pria itu menggema dengan suara khas seraknya.

"Maafin aku Ayah, aku tidak becus jalankan perintah ayah", ucap wanita itu menahan rasa takutnya bahkan tubuhnya sampai bergetar.

"Ayah maafin kamu kali ini tapi lain kali jangan terulang lagi. Mengerti!!", ujar pria berpakaian hitam itu dengan gelas kaca yang isinya minuman wine di tangannya. Dan duduk di kursi kemegahannya seperti seorang raja.

"Baik Ayah aku mengerti", ucap wanita itu bernafas lega. Dia adalah Lidia sekretaris Tuan Johan upps author salah maksudnya mantan sekretaris Tuan Johan.

"Jika bukan karena ibu gue nggak akan sudi lakuin hal menjijikkan itu", batin Lidia menahan emosinya.

"Ayah apa yang akan aku lakukan terhadap keluarga itu?", tanya seorang pria yang baru memasuki ruangan gelap itu.

"Adek", batin Lidia melihat pria itu memasuki ruangan itu.

Pria berpakaian hitam itu menyunggingkan senyum devilnya.

"Ayah ingin kamu mendekati putri manjanya itu dan bila perlu pacari dia, setelah itu bawa dia kemari aku akan melayani gadis kecil itu dengan baik bahkan sangat baik", tersirat senyum licik di wajah pria itu.

"Baik Ayah aku mengerti", ujar pria itu dan melenggang pergi. sebelum itu dia masih sempat menatap kedua manik mata kakaknya itu Lidia dengan raut wajah yang dia tidak mengerti.

"Quenntina Alesia Devandra tunggu kedatanganku kembali", senyum licik muncul di wajah tampan pria itu dan pergi memasuki mobil sedan warna hitam.

"Hahahaha,,,,,,,,, aku akan menghancurkannmu sampai berkeping-keping Johan Devandra terkecuali gadis kecil itu aku akan memilikinya apapun caranya", suara tawa pria itu menggema membuat bulu kuduk orang lain disitu merinding. Dia terus menatap Poto Alesia yang ada di tangannya dan masih banyak lagi Poto Alesia di atas mejanya berjejeran.

"kau sudah tidak waras lagi Ayah", batin Lidia masih di tempatnya dia hanya berani memaki ayahnya di dalam hatinya.

"Kau memang sudah gila Tuan, kau tidak tahu siapa Alesia sebenarnya dan orang yang akan melindunginya dengan segenap nyawanya tidak akan membiarkan hal itu terjadi ",batin seorang pria berpakaian formal dengan wajah datarnya. Dia adalah asisten setianya pria berpakaian hitam itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay Puput kembali lagi,

jangan lupa like, komen and subscribe ehk maksudnya tambah favorit juga.

Salam sehat 💪

GBU 😘🤗😇

Terpopuler

Comments

coni

coni

like dari Aster hadir kak, semangat up-nya 🥰

2021-06-08

2

HIATUS....

HIATUS....

doaku menyertaimu dedek author...

2021-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!