Cowok aneh

"Omo!!!", teriaknya dia baru sadar kalau hari ini adalah hari jadi sahabat mereka, "astaga gue lupa kalo hari ini hari sahabat kita, kok gue bisa lupa sih", ujarnya lagi menepuk jidatnya.

"Lupa kok dipelihara", cibir Zoya

"Mending pelihara lupa daripada pelihara hutang", balas Alesia.

"Tersindir woi", ujar Lia.

"Dia sih, masa iya dia bisa lupa hari ini hari apa? kan nggak seru jadinya", timpal Michi sedikit kesal.

"Iya iya gue yang salah sorry", ujarnya meminta maaf tapi para curut tidak meresponnya hanya cuek.

"Jangan cuekin gue juga dong kan gue udah minta maaf, gimana kalo sekarang kalian gue traktirin makan mau nggak", tawarnya sebagai permintaan maaf dirinya.

"Seriusan nih, makan gratis dong", sahut michi antusias.

"Iyalah gratis, kan gue yang bayarin pake duit si abangke hehehehe cerdaskan guenya", batin Alesia tersenyum senang karena idenya yang brilian.

"Dih denger yang gratisan makan otak lo langsung encer giliran Pak Godep jelasin matematika otak lo lemot susah jalan malah ketiduran di kelas", ujar Lia dengan nada mengejek.

Sekilas, Pak Godep yang mereka bahas itu adalah guru Matematika killer SMA galaxy internasional school.

Sifatnya super duper galak minta ampun, beda banget dengan istrinya yang juga guru killer B.inggris dan juga wali kelas mereka, sifatnya kalem lembut mudah senyum tapi sekali marah serem bat bahkan lebih serem dari suaminya, suaminya aja takut liatnya apalagi siswanya.

"SSG lah kok situ yang repot, lagian yah gue ketiduran di kelas because gue bosan dengerin bapak itu jelasinnya untuk apa coba segi kotak segi panjang di hitung, pake rumus rumit sejahanam lagi, kan bosan jadinya mending tidur", jelas Michi tanpa dosa.

"Woii berisik tau nggak, gue laper dari tadi mau makan aja susah, jadi nggak makannya", Bentak Zoya dan memukul meja yang ada di depannya membuat si empu terkejut.

"Jadi lah gimana sih lo, masa rejeki nomplok ditolak", kata Michi Cemberut.

"Tau", timpal Lia yang ikutan cemberut,

"Makanya jangan ribut mulu biar gue pesenin makanannya", ujar Alesia.

Akhirnya para curut pun diam dan Alesia pun memanggil salah satu pelayan kafe untuk memesan makanan.

"Mbak, mau pesan", teriak Alesia memanggil salah satu pelayan kafe itu.

"Iya mbak mau pesan apa", tanya pelayan itu sopan sambil tersenyum ramah.

"Saya mau mesan ini ini dan ini yah mbak", tutur Alesia dan pelayan cafe hanya mencatat pesanan Alesia.

"Baik mbak, kalo gitu saya permisi dulu mbak", ucap pelayan sopan dan diangguki Alesia.

"Tumben lo nggak mesan banyak Michi?", tanya Zoya heran tidak biasanya Michi pesan makan sedikit biasanya dia beli melebihi porsi dasar usus karet emang.

"Gue lagi diet", jawab Michi santuy membuat para sahabatnya melongo tidak percaya dan langsung tertawa "kenapa, ada yang salah kah dengan jawaban gue?", tanya dia lagi.

"Tumben lo diet emang BB lo berapa sampe lo diet, bukannya badan lo langsing berisi?" tanya Lia sedikit nada mengejek.

"Lo ngejek gue hah, gue getok lo pake spatula Spongebob biar tau rasa lo", kesal Michi.

"Iya iya gue minta maaf jangan ngambek napa", bujuk Lia.

"Hmm" jawab Michi ketus,

"Hahahaha kena batunya kan", kali ini Alesia yang mengejek Lia.

"Aishh nasib orang cantik itu mah", dramatis Lia.

"Hoek gue mau muntah dengernya", kali ini Zoya yang ikut meledek Lia.

"Emang bener kok gue cantik",

"Cantikan juga wolfi peliharaan gue", balas Alesia dan tertawa terbahak-bahak.

"Membanggokan" cibir Zoya ikut tertawa dan jangan lupa Michi juga ikut meledek Lia.

Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan gerak-gerik keempat gadis itu. Dia tersenyum tipis saat keempat gadis itu tertawa lebar. Entah apa yang dipikirkan seseorang itu.

Sekian berapa lama akhirnya pesanan mereka tiba.

"Selamat makan", teriak mereka serempak dan melahap makanan mereka.

Skip selesai makan.

"Guys, sekarang kita ngapain nih?", tanya Alesia terhadap para sahabat sahabatnya.

"Kita shopping aja, kan kita sekarang kita lagi di Mall", saran Lia memberikan ide.

"Iya juga yah, gue juga mau beli skincare stok di rumah gue udah menipis", timpal Michi.

"Kalo gitu gue mau beli novel lumayan buat maraton buat nanti malam", ujar Alesia lagi.

"Novel mulu, nggak sakit tuh mata liat tulisan kecil begituan", celoteh Michi.

"Nggak", jawab Alesia singkat,

"Serah lo deh", pasrah Michi percuma juga dia nasehatin Alesia nggak bakal di gubris dia.

"Zoya lo ikut gue yah nemanin beli novel", pinta Alesia ke Zoya.

"Gue nggak mau, gue bakal pusing liat ratusan buku berderetan di rak toko, males gue, mending gue ngikut si Michi sama si Lia beli skincare", tolak Zoya.

"Nggak SK(setia kawan) lo", kesal Alesia dan si empu hanya menaikkan bahunya.

"Kalo gitu gue pergi sendiri aja deh", putus Alesia.

Akhirnya dia memilih membeli novel sendiri dan mereka janjian dengan para curut ketemu di toko ice cream yang masih berada di wilayah Mall itu.

Di bookstore

Alesia membuka pintu toko dan disambut dengan bunyi lonceng yang sengaja digantungkan. Alesia pun masuk dan disuguhi dengan pemandangan yang menurutnya sangat indah. Yap itu adalah ratusan bahkan ribuan buku yang yang tersusun rapi berjejer di lemari buku terutama novel. Alesia mendapati di toko itu seorang pelayan toko yang spesiesnya adalah seorang pria yang umurnya rata rata seumuran dengan dirinya. Alesia pun berjalan mendapati pelayan pria itu.

"Permisi", ujarnya dengan sopan,

"Selamat datang di bookstore kami mbak", sapa pria itu sopan sambil tersenyum dan juga dibalas Alesia dengan senyum khasnya juga.

"Cantik banget", batin pria itu di hatinya dia terpesona terhadap Alesia yang menurutnya sangat cantik dan manis terutama dengan lesung pipi Alesia yang menambah kesan cantik natural Alesia.

Pria itupun tersadar dari lamunannya dan bertanya kepada Alesia.

"Ada yang bisa saya bantu nona cantik?", tanya pria itu senyam senyum dan si empu yang mendengar penuturan pria itu hanya tersenyum simbring (author nggak tau bahasa lainnya apa, yang ada di otak aja dipake).

"Saya mau membeli novel karya El Vano, raknya ada di mana ya Pak?", tanya Alesia sopan.

"Heh gue dipanggil Pak setua itukah muka gue sampe panggil gue Pak, lucu juga nih cewek", batin pria itu sesekali melirik gadis yang di depannya itu.

"Jangan panggil gue Pak dong, masa ganteng gini lo panggil Pak, lagian kita seumuran loh", ujar pria itu tersenyum dan menyipitkan matanya sebelah ke Alesia alhasil itu membuat Alesia merasa ngeri.

"What ganteng, muka pas pasan gitu dia bilang ganteng, gantengan Abang guelah meski dia nyebelin tapi dia ngangenin", batin Alesia memperhatikan ujung kaki si pria sampai ujung rambutnya.

"Kenapa! apa gue terlalu ganteng makanya lo liatin gue segitunya, ntar lo jadi naksir loh sama gue secara guekan ganteng", ujar pria itu bangga.

"Dih amit amit gue naksir sama nih cowok, udah sok akrab lagi, mending gue balas nih cowok hehehehe", batinnya lagi.

"Sorry gue nggak bakal naksir ama lo secara gue udah tunangan ama nih yang punya toko, so lo jangan macem macem sama gue atau lo bakal di santet ama tunangan gue, mau", balas Alesia menatap tajam pria itu.

degggg,,,,,,

"Mampus gue, kalo dia ngadu sama bos muda bakal siap siap jadi santapan si Clara cantik bos muda dong, bodoh banget gue, gue kagak tau kalo nih cewek tunangan bos muda", batin pria itu keringat dingin dan Alesia melihat itu tersenyum kemenangan karena sudah membuat pria itu kicep berhenti menggodanya.

Tanpa mereka sadari, ada seorang pria berjaket hitam, kulit hitam, salah satu tangannya dimasukkan ke saku celananya dan satu lagi memegang buku tengah bersandar di ujung tembok toko, mendengarkan perseteruan penjaga tokoh dengan Alesia. Pria itu terlihat seumuran dengan Alesia.

Saat Alesia yang mengatakan bahwa dia adalah tunangan pemilik toko itu langsung tersenyum smirk. Pria itu pun menatap penjaga pria itu dan juga Alesia kembali.

Dan tidak sengaja pelayan pria itu menatap pria jaket hitam dan pria jaket hitam itu mengangkat jari telunjuknya dan meletakkan di bibirnya.

degggg,,,,

"I itukan bos muda, jadi dia udah liat semuanya, mampus gue", batin pria itu semakin takut dan dia pun menganggukkan kepalanya sekilas menandakan dia akan menutup mulut bahwa pria jaket hitam itu adalah bos muda atau pemilik bookstore itu.

Alesia yang sudah merasa bosan karena dia belum mendapatkan jawaban dari pertanyaannya terhadap pria yang ada di depannya itu.

"Loh kok malah bengong sih?", tanya Alesia kesal karena diacuhkan pelayan toko itu.

"Ehk maaf Mbak, tadi Mbak nanya apa tadi?", tanya pria itu lagi setelah tersadar dari lamunannya.

"Saya nanya dimana letak novel karya El Vano?", jelas Alesia lagi malas.

"Ohk iya Mbak, raknya ada di samping pria yang jaket hitam itu", tunjuk pria itu dan Alesia pun memutar badannya mengikuti arah yang di tuju pria itu.

"Ohk iya Mbak satu lagi, saya mohon jangan laporin ke tunangannya yah Mbak soal yang tadi, saya tidak mau dipecat", pinta pria itu memohon.

"Iya tenang aja gue nggak bakal laporin kok", jawab Alesia dan melenggang pergi menuju rak yang di tunjuk pelayan toko itu. Dan pria itupun mengeluarkan nafasnya dengan lega.

"Hehehehe rasain emang enak gue kerjain, makanya jangan sok godain gue, jadi gue kerjain kan akhirnya, ada juga faedah berbohong ternyata, gue aja kagak tau siapa pemilik nih toko apalagi gue jadi tunangannya gimana jalannya coba, meskipun gue tunangan ama pemilik nih toko gue bakal tolak mentah mentah", batin Alesia cengar cengir dan banyak lagi yang dibatinkan dia sambil mencari novel yang akan dibawanya pulang.

Pria yang jaket hitam itu hanya diam dan cuek tidak peduli pada sekitarnya tapi tidak dengan Alesia karena dia merasa tertarik dengan gadis itu. Dia mendengar Alesia mengoceh kesana kemari membuatnya risih meskipun itu membatin.

Alesia yang sedari tadi bolak balik mencari novel namun tidak menemukan yang menarik akhirnya dia merasa bosan.

"Aishhh kok nggak ada yang menarik sih", gumamnya kesal.

Saat dia meletakkan novel yang di tangannya seketika matanya tertuju salah satu novel yang terletak tidak jauh dari rak yang di depannya. Alesia pun pergi menuju rak yang menarik perhatiannya itu. Saat tangannya ingin meraih novel itu seketika sebuah tangan kekar mengambil novel itu terlebih dahulu daripada Alesia. Hal itu sontak membuat Alesia kesal dan ingin marah dan diapun membalikkan badannya tiba tiba dan itu menyebabkan hidungnya terbentur sesuatu yaitu bidang datar pemilik tangan kekar itu.

"Auuu,,,, hidung gue, udah penyek malah tambah penyek lagi ehk maksudnya pesek" gumam Alesia meringis mengusap hidungnya.

"Jalan pake mata dasar modus", ujar pria itu yang tak lain adalah pria yang berjaket hitam tadi yang bersandar di tembok.

"Apa gue modus!, ehk jelangkung lo yang harusnya pake mata, hidung gue nih merah gara gara kepentok ama besi di tubuh lo, bukannya minta maaf malah ngatain gue modus lagi", gas Alesia kesal.

"Hm", sahut pria itu singkat, padat, dan jelas membuat sang empu naik darah.

"Lo tanggung jawab dong, gue cuma minta lo minta maaf ke gue yah nggak lebih",

"Ck" pria itu berbalik badannya malas meladeni mak rempong yang ada di depannya itu yang terus mengoceh. Saat ingin melangkahkan kakinya tiba tiba jaketnya ditarik kebelakang, siapa lagi kalo bukan Alesia yang melakukannya. Seketika pria itu berbalik badan lagi dengan muka kesal tapi masih terkesan dingin dan datar.

Pria itu menaikkan sebelah alisnya seakan bertanya "Apa" kepada Alesia.

"Lepas", ujarnya dingin dan seketika Alesia menurunkan tangannya,

"Lo nggak boleh pergi dengan semudah itu, lo harus minta maaf dan juga novel yang di tangan lo itu punya gue jadi balikin nggak", hadang Alesia.

"Nggak", sanggah Pria itu masih dengan wajah datarnya.

"Tapi gue yang liat dulu jadi itu punya gue lo aja yang nyelonong duluan", bantah Alesia lagi.

"Gue yang ambil dulu" jawab pria itu enteng.

"Nggak bisa gitu dong, gue yang berhak atas novel itu lagian masih banyak novel yang lain, napa harus itu sih yang harus lo comot, harusnya lo ngalah dong ama cewek ngerti ngak lo" omel Alesia kesal ke pria itu.

"Cerewet" ujar pria itu dan pergi meninggalkan Alesia ngedumel sendiri seperti taulah para pemirsa.

"Woiiii lo mau kemana tanggungjawab nggak Lo, balikin novel gue juga woiii", teriak Alesia untung pembeli cuma mereka berdua kalo tidak bisa bisa dirinya dianggap salah satu pasien rumah sakit jiwa yang melarikan diri karena teriak teriak tidak jelas.

"Emangnya gue apain lo?", tanya pria itu membalikkan badannya lagi dan melihat Alesia dari atas dan bawah begitu lekat dan menyunggingkan senyumnya dengan smirk.

Alhasil itu membuat Alesia secara reflek menutup dadanya dengan kedua tangannya dan menjadi was was terhadap pria itu. Pria itupun langsung pergi keluar toko setelah mengatakan itu kepada Alesia dan hal itu membuat dia kesal setengah mampus.

"Dasar kulkas, kutub, es balok, patung, macan, singa, kuyang, kuntil, beton, tembok, pocong, gondoruo, jelangkung, jelmaan iblis jahanam lo", dan berbagai ribuan umpatan yang dikeluarkan Alesia sangking kesalnya. Dia pun sadar kalo dia sudah bicara kelewatan dan memukul mulutnya.

"Bodoh bodoh dasar mulut nggak akhlak, bisa bisanya nih mulut keluarin kata kata mutiara, aish menyebalkan gara gara tuh cowok dosa gue tambah lagi di buku dosa", gerutu Alesia.

Saat Pria itu keluar dari toko dia berjalan dengan coolnya. Tanpa angin tanpa badai, tanpa hujan, tanpa gerimis, dia senyum senyum sendiri tapi tidak kelihatan orang lain karena dia memakai masker hitam, tapi waktu di toko dia membuka sehingga Alesia jelas melihat wajah pria itu. Saat senyum senyum sendiri dia pun mengeluarkan kata kata legend andalan para cogan yaitu "menarik".

...****************...

Ada yang tau siapa pria itu?

Jangan lupa like, komen, dan kalau bisa favorit juga yah 😉

Salam sehat 💪

GBU🤗

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟𝕾𝕳]Feny🐧²⁴ଓε🦅ᵀᵀ°𝕽𝖈⃞⃟

🐝⃞⃟𝕾𝕳]Feny🐧²⁴ଓε🦅ᵀᵀ°𝕽𝖈⃞⃟

like... semangat

2021-08-15

0

TK

TK

sukses Thor 👍

2021-07-07

2

Man_Nam✨

Man_Nam✨

semangat thor

2021-05-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!