Hutang Bengek

Alesia mendekati Ken yang sedang asyik memakan baksonya dia duduk di belakang mejanya.

"Bantuin gue dong, please!!!!!" pintanya kepada Ken dan Ken pura pura tidak mendengarkan ucapan adiknya itu dia melanjutkan acara makannya tanpa beban.

"Sorry, gue nggak ngenalin lo", ujar Ken memancing Alesia.

"Gue serius, bantuin gue,,,,,," ujar Alesia menggoyang goyangkan tangannya masih pura pura tidak mendengarkan permintaan Alesia.

"Kok Alesia bisa akrab gitu yah sama cowok itu", batin Zoya dengan muka masam jujur sekarang dia seperti dilanda kecemburuan terhadap Alesia.

Dan siswa yang lain termasuk Lia dan Michi melihat interaksi Alesia dan Ken melongo tidak percaya. Pasalnya Alesia yang cewek super duper galak dan risih terhadap cowok yang mendekati dirinya sekarang lagi mode manja ke salah satu murid baru itu, bahkan mereka berlima sudah menjadi topik trending di sekolah itu dalam satu hari.

"Tau ah, gue kesel ama lo, gue bakal laporin ke Mommy nggak mau tau", ancam Alesia pura pura merajuk membuat dia kelihatan sangat menggemaskan.

"Gemes banget", batin Kiel yang sedari tadi melihat tingkah Alesia.

"Tukang ngadu", cibir Ken mengeluarkan dompetnya. "Bukannya lo bawa uang saku yah", tukas Ken heran.

"Gue cuma bawa 50.000 ribu doang", sahut Alesia.

"Terus hutang lo berapa sampe masuk buku hutang ibu kantin",

"Nih liat", ujar Alesia memberikan buku hutang kepada Ken.

"What banyak amat nih, wah wah parah lo punya hutang kayak arisan aja kayak emak emak", ujar Ken melihat isi hutang Alesia.

"Coba gue liat", Arya mengambil buku hutang itu dari tangan Ken. Andika dan Randy turut kepo melihat isi buku itu kalo Kiel tentu saja kepo tapi dia gengsi. Dan mereka bertiga saling komentar melihat isi buku itu.

"Cepetan yaelah", ketus Alesia rada kesal karena ocehan Ken. Ken pun memberikan beberapa uang lembar warna merah ke ibu kantin.

"Jangan lupa ikut makanan gue sama para sohib gue yang ada di meja itu", ucap Alesia menunjuk arah mejanya yang diatasnya ada beberapa mangkok bakso dan beberapa minuman juga.

"Dimana mana gue tekor gara gara lo",

"Lo nggak boleh pelit sama gue dosa tapi kalo gue pelit sama lo itu karma lo", jawab Alesia tanpa dosa.

"Hmm", ketus Ken. Ibu kantin itupun menerima uang dari Ken dengan senang hati. Dan mengucapkan terima kasih dan kembali ke tempatnya semula. Setelah selesai Alesia langsung memeluk ken.

"Makasih Abang gantengnya Alesia huuuuu,,,,,," menggoyang goyangkan kepala Ken.

"Woiiii sesak nih bisa mati gue", rintih Ken karena merasa dicekik karena dipeluknya.

"Untung kakak adik", batin Kiel menyeruput minumannya.

"Mereka ternyata kompak", ucap Zoya dalam hati menahan sesak di dadanya, dan tentu saja Kiel tahu itu.

Dan para curut yang lain sibuk dengan pikirannya masing masing. Siswa yang lain melongo tidak percaya melihat Alesia memeluk Ken dan sesekali mencium pipinya Ken ala ciuman Abang adek.

Ara yang baru saja memasuki kantin disuguhi dengan pemandangan yang menurutnya sangat menjijikkan. Dia melihat Alesia memeluk Ken dan sesekali mencium pipinya. Seketika amarahnya berkobar dan mengepalkan tangannya sekuat tenaganya.

Dia ingin sekali menjambak rambut Alesia dan menamparnya. Tapi hal itu tidak mungkin dia lakukan, secara dia bukan siapa siapanya Ken dan Ken sendiri saja susah diajak kompromi malah sebaliknya akan mempermalukan dirinya sendiri dan merusak citranya sebagai bunga kebanggaan sekolah itu.

Ara memilih duduk bersama Elsa disalah satu meja yang kosong yang letaknya agak berjauhan dengan meja Ken. Sehingga apa yang dibicarakan oleh Ken bersama teman temannya tidak kedengaran karena meja Ken suasananya agak sepi dan letaknya agak ke sudut kantin.

Ara hanya memantau pergerakan Ken dari kejauhan dan sesekali mengucapkan sumpah serapah terhadap Alesia yang selalu akrab terhadap Ken bahkan tanpa canggung.

"Awas aja itu cewek bakal gue hajar habis habisan", ucap Ara dengan senyum jahatnya.

"Gue setuju, gue juga nggak rela ayang bebeb Randy gue akrab sama para cewek cewek centil itu", kompor Elsa.

"Lepasin Lesia gue nggak bisa nafas nih", ucap Ken berusaha keluar dari pelukan Alesia.

"Sorry sorry hehehehe,,,,,," ujarnya cengengesan menggarut kepalanya yang tidak gatal.

"Hmm,,,,," ucap Ken ketus,

"Lo mau kemana?", tanya Ken yang melihat Alesia beserta para gengnya hendak pergi.

"Kelas", ucap Alesia singkat,

"Habisin dulu makanannya, sayang itu", ucap Ken menunjuk makanan Alesia yang belum habis.

"Iya deh", pasrah Alesia dan mendudukkan bokongnya lagi diikuti oleh yang lainnya.

"Gabung sini", ucap Ken. Alesia pun menuruti permintaan Ken diikuti oleh yang lainnya juga. Alesia mengambil baksonya dan minumannya dan hendak duduk disebelah Ken.

"Eits lo nggak boleh duduk di sini", larang Ken.

"Terus gue duduk dimana, cuman yang ini dan itu yang kosong", ucap Alesia menunjuk sebelah kursi Kiel kosong.

"Lo duduk di situ", tunjuk Ken ke arah kursi sebelah Kiel.

"Nggak, maunya di sini", tolak Alesia

Ken pun tidak mempunyai pilihan, dia langsung menarik salah satu tangan teman Alesia dan mendudukkannya di sebelahnya. Tentu saja sang gadis itu terkejut pasalnya yang ditarik Ken itu adalah Zoya, di hatinya seperti merasa senang dan ada juga rasa sedih.

"Nah sekarang nggak ada tempat lagi kan", ucap Ken karena rencananya berhasil. Alesia pun tidak mempunyai pilihan dia pun memilih duduk di sebelah Kiel.

"Gue sengaja nyuruh Alesia duduk di samping Kiel, agar mereka bisa dekat", batin Ken.

"Peka", ucap Kiel dalam hati memakan baksonya yang belum habis, dan satu lagi berusaha untuk menutupi saltingnya.

"Woiiii kenapa lo semua diam?", tanya Ken memerhatikan yang lainnya yang sedari tadi hanya bungkam.

"Karena because selalu always maka so adalah is", jawab Arya spontan, membuat sang empu terlihat kesal.

"Good job", puji Alesia dan mengacungkan jempolnya terhadap Arya.

"Mm Lesia lo belum jelasin apa apa loh sama kita", protes Lia yang sedari bingung kenapa Alesia bisa kompak banget terhadap Ken.

"Jelasin apa?", tanya Alesia polos,

"Astaga Alesia dasar lemot", ucap Michi menepuk jidatnya.

"Kan gue nggak tau harus jelasin apa", sahutnya lagi tanpa dosa.

"Kenapa lo bisa akrab banget sama tuh", tunjuk Lia memonyongkan bibirnya kearah Ken.

"Nggak usah nunjuk gitu juga", protes Ken,

"Kenalin gue Ken Abang Alesia yang super duper keren dan tampan", ucap Ken memperkenalkan dirinya dengan bangga. Dan yang lain mau muntah mendengarnya penuturan Ken.

"Abang ternyata", lirih Zoya tidak sengaja membuat semua mata tertuju padanya termasuk Ken di sampingnya.

"Dia kan cewek yang hari itu,,,," batin Ken tidak sengaja tersenyum melihat ke arah Zoya, dan tentu saja mendapat perhatian dari Kiel.

"Maksud lo apa Zoya Abang ternyata", tanya Lia disampingnya.

"Ehk bukan apa apa kok, gue cuma bingung aja kenapa Alesia bisa akrab gitu sama cowok lain padahal biasanya dia cuek, gue pikir pacarnya ternyata abangnya", jelas Zoya tergagap dan tidak sengaja bersitatap dengan Ken yang duduk disebelahnya dan menunduk lagi karena salting. Dan yang lainnya hanya menjawab oh doang.

"Tapi kok gue merasa Bang Ken sama Zoya saling suka yah tapi masih malu malu kucing hmmm,,,,,, detektif Alesia akan cari tahu sampai ke akar akarnya hehehehe,,,,,," batin Alesia senyum senyum sendiri dan tidak sadar dari tadi diperhatikan oleh Kiel dan tersenyum tipis.

"Ohk iya kita belum kenalan nih", ucap Andika memecah keheningan.

"Bukannya udah kenalan tadi yah di depan kelas", ucap Lia tanpa dosa.

"Ya ampun Lia sengklek itu tadi perkenalan sesama penghuni kelas dan sekarang maksudnya perkenalan secara pribadi", jelas Michi panjang lebar.

"Tumben otak lo encer", ucap Alesia

"Lo pikir gue bodoh selamanya apa", kesal Michi.

"Nggak usah berantem", teriak Zoya melerai mereka bertiga dan mendapat perhatian dari Ken. Dan ketiganya hanya melihat sinis satu sama lain tapi cuma sebentar dan bobrok lagi semula.

"Kenalin gue Lia", ucap Lia,

"Gue Michelle tapi seringan dipanggil Michi", timpal Michi menyeruput minumannya.

"Gue Zoya"

"Nama yang cantik sama seperti pemiliknya", batin Ken mendengar penuturan Zoya dan Kiel pasti taulah isi pikirannya Ken.

"Kalo gue Alesia ratu ZoNa di sekolah ini",

"Bangga amat mbak jadi ratu ZoNa hahahaha,,,," ujar Arya meledek.

"SSG lah kok situ yang repot", ketusnya.

"Kalo kita nggak usah perkenalan lagi kan", tanya Andika.

"Whay?", tanya Lia ala Mak Erot,

"Bukannya tadi kita udah perkenalan di depan kelas", jelas Arya.

"Tapi gue nggak ingat nama kalian semua tuh", ujar Alesia ceplos.

"Ok, gue bakal perkenalan kedua kalinya dan kalo masih lupa itu dreta kalian gue malas ulanginya", ucap Arya,

"Gue Arya sohib Abang lo pindahan dari Jerman", lanjutnya lagi.

"Gue Andika sohib Abang lo juga", ujar Andika.

"Gue Randy", kata Randy menghentikan sejenak game ponselnya.

"Dan gue Ken orang tertampan diantara mereka", ucap Ken bangga.

"Nggak usah narsis plus pansos lo nggak bakal laku", ejek Alesia.

"Dasar adek lucknut" cibir Ken dan Alesia hanya mengangkat bahunya acuh.

"Bro, lo nggak kasih tau nama lo", ucap Randy ke Kiel.

"Nggak usah ngomong ama kulkas 35 pintu nggak bakal di gubris dia", sahut Alesia melirik arah Kiel.

"Kulkas 35 pintu saha atuh neng?", tanya Arya.

"Tuh", tunjuk Alesia menunjuk Kiel menggunakan bibir monyongnya.

"Ohhkkkkk, btw gue juga suka namanya kulkas 35 pintu cocok sama muka datarnya hahahaha,,,,,,," timpal Andika meledek Kiel sambil tertawa dan yang lainnya ikut tertawa kecuali Kiel.

"Ohk iya gue masih bingung, kenapa lo punya hutang banyak kayak arisan ke ibu kantin", tanya Andika memecahkan kebingungannya.

"Ceritanya panjang", sahut Alesia,

"Singkat saja", ujar Arya,

"Waktu itu gue telat pertama kali datang ke sekolah karena bangun kesiangan. Gue telat karena begadang karena waktu itu baru selesai ujian dan besoknya akan minta rapot", Alesia rehat sebentar mengatur nafasnya dan melanjutkannya.

"Nah waktu itu gerbang udah ketutup dan Pak Mamat udah nggak mau lagi bukainnya, gue udah berusaha buat bujuk pak satpamnya tapi tetap aja nggak mau bukain",

"Disitu gue dapat ide brilian gue ajak pak satpamnya kerjasama, gue bakal traktir Pak Mamat dan gerbangnya akan dibukain",

"Dan ternyata rencana gue berhasil juga, tapi sialnya waktu gue traktir Pak satpam di kantin ternyata seisi kantin ikut juga gue traktir",

"Waktu itu siswa lain pada nanya tumben Pak Mamat makan di kantin sekolah, biasanya Pak Mamat makan di warung depan gerbang sekolah, dan Pak Mamat bilang kalo Pak Mamat gue yang traktir dan siswa yang lain di kantin itu juga ingin gue traktir ehk malah kebablasan, padahal isi kantin ratusan lebih siswa",

"Waktu mau gue bayar tiba tiba bel bunyi dan seluruh siswa berkumpul di aula karena mau mendengarkan pengumuman dari Kepala Sekolah, dan hutang gue jadi lupa deh sama ibu kantinnya", jelas Alesia dan lainnya tertawa akibat cerita Alesia.

Di tempat lain ada seorang pria memperhatikan tingkah para remaja itu yang tak lain adalah Rezky bersama Leo dan Alex sohibnya. Dia sudah mengepalkan tangannya sedari tadi menahan amarahnya melihat Alesia begitu dekat terhadap geng Kiel sang anak baru, yang sudah menjadi topik trending satu hari.

Dan Cintia tentu saja bahagia karena melihat Rezky cemburu terhadap Alesia. Sekarang peluang dirinya semakin besar untuk mendapatkan Rezky. Mungkin sekarang Rezky masih membencinya tapi dia akan berusaha untuk mengambil hatinya Rezky.

Tapi beda dengan para sohibnya Rina dan Mei sudah sedari tadi menahan diri ingin menjambak rambut geng Alesia karena sangking emosinya, terutama Lia dan Michi yang mulai akrab dengan ayang bebeb mereka Arya dan Andika.

Yap dunia memang aneh melihat orang senang sirik giliran melihat orang itu sedang kesusahan bahagianya ketulungan.

"Kocak, ya ampun perut gue hahahaha,,," ucap Arya diselingi tawanya.

"Kenapa nggak sekalian satu sekolah aja lo traktir lumayan buat bantuin habisin isi dompet si Ken", timpal Andika mendapatkan tonjokan ringan dari Ken.

"Hutang bengekkkkkk,,,,,," ujar Randy ikut tertawa juga dan para sohib Alesia ikut juga tertawa, Kiel dia hanya terkekeh kecil.

"Dasar SMS, senang melihat orang susah", ketus Alesia kesal.

"Yang susah itu bukan lo tapi gue, isi dompet gue yang harus berkorban buat bayarin", ujar Ken.

"Tugas lo sebagai Abang selain jagain gue lo juga harus siap sedia bantuin gue apapun keadaannya",

"Tapi nggak gitu juga caranya Jubaedah",

"Dah lah cape gue ngomong sama lo mending lanjutin makan enak gue",

ujar Alesia melanjutkan acara makannya dan lainnya juga ikut makan bersama.

"Lesia itu udah kebanyakan saosnya nanti perut lo mules lagi", ucap Zoya melerai Alesia yang memasukkan begitu banyak saos ke baksonya.

"Bodo amat",ketusnya

"Terserah lo udah dilarang juga", timpal Lia yang ikut greget.

Alesia pun memakan baksonya dengan lahap. Tapi saat salah satu bakso sudah di dalam mulutnya tiba tiba dia kepedasan karena kebanyakan saos.

"Pedaassssss,,,,,,,, shshsh,,,,,,," ujar Alesia mengibaskan lidahnya yang seperti terbakar karena kepedasan. Dia pun langsung menyambar asal minuman di depannya dan meneguknya dengan cepat.

"Lesiaaaa,,,,,,,,,," lirih Ken memanggil Alesia dengan tatapan bengong meletakkan baksonya yang sudah digigit setengah.

"Hah lega nggak pedas lagi, ohk iya tadi Abang panggil kenapa?", tanya Alesia balik.

"Lo tau nggak minuman siapa yang lo minum?",tanya Ken serius.

"Minuman guelah", sahut Alesia

"Yakin",

"Maksud lo bang gimana sih nggak ngerti deh!", tanya Alesia balik.

"Asal lo tau minuman yang lo minum itu punya Kiel",ucap Ken diselingi senyum yang sulit diartikan.

"Bentar gue loading" jawab Alesia mencerna ucapan Ken.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terimakasih udah mampir

Maaf author gaje^_^

Salam sehat semuanya 😊

GBU😇

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!