Hari pertama sekolah

Setelah libur panjang penaikan kelas Sekolah Galaxy internasional school akhirnya buka alias masuk sekolah.

Pagi hari nan cerah,

Kringgggg,,,,,,,kringgggg,,,,,,,,

Suara jam weker telah beberapa kali berbunyi berusaha membangun sang gadis yang sedang tertidur pulas.

Alesia yang terganggu dengan suara jam weker akhirnya bangun dan mematikan jam weker.

"Hoaaaammmmmm sekarang pukul berapa?", tanyanya dalam diri sendiri sambil menguap masih mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul. Dia yang melihat jam dinding menunjukkan pukul 07.00 terkejut dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Huaaaaaaa,,,,,, mati gue, gue telat, gue kesiangan, OMG,,,,,," teriaknya melakukan ritual mandinya dengan secepat kilat. Dan memakai seragam dan dasinya dengan asal. Menyisir rambutnya yang masih basah dan mengoleskan bedak sedikit di wajahnya menambah kesan manis dan lip glos di bibirnya. Dia mengobrak abrik tempat tidurnya untuk mencari kaos kakinya. Dan memasukkan bukunya sembarangan karena dia tahu hari ini belum belajar serius.

Dia pun menuruni tangga dengan buru buru menenteng tasnya sambil ngomel-ngomel.

Alesia yang mendapati Mommy lagi mengolesi selai ke roti menemuinya untuk mengucap salam.

"Mom bang Ken mana, Lesia udah telat nih", ujar Alesia panik sambil melihat jam tangannya beberapa kali. Sedangkan Daddynya Tuan Johan lagi di Jerman sementara waktu sedang urusan bisnis. Dan supir yang bertugas mengantar jemput Alesia sedang ijin pulang ke Desa karena anaknya sedang sakit.

"Abang kamu udah berangkat lebih dulu pake motornya", sahut Mommynya santai.

"Ya ampun kenapa Lesia di tinggal sih", ocehnya kesal.

"Salah kamu sih udah Mommy bangunin tapi tetap aja ngebo, ya udah Mommy biarin aja biar kapok", ujar Nyonya Ema santai dia sengaja tidak membangunkan Alesia, meskipun dia membangunkan Alesia akan selesai sampai satu abad.

"Mom, kalo gitu Lesia berangkat dulu udah telat nih", ujarnya dan menyalami tangan Mommy itu.

"Kamu sarapan dulu baru berangkat sekolah", ujar Nyonya Ema menyodorkan sepotong roti di hadapannya.

"Lesia sarapan di kantin aja Mom", tolak Alesia halus.

"Sarapan dulu nanti mag kamu kambuh nanti",

"Tapi Lesia udah telat Mom",

"Sarapan atau lapor Ken", Alesia yang diancam langsung menurut duduk di kursi, dia takut jika dia ketahuan tidak sarapan oleh abangnya itu, maka dia akan habis dimarahi, karena dia mempunyai riwayat penyakit Mag. Meskipun Ken menyebalkan tapi dia tidak mau membuat abangnya itu khawatir, dia tahu kenapa Ken marah kepadanya jika dia tidak sarapan, itu semua untuk kebaikannya, Ken tidak mau dirinya kenapa kenapa. Meskipun Ken sudah lama tinggal di Jerman dia tahu semua tentang dirinya.

Alesia pun meminum susu putih tergesa-gesa.

"Sayang, minumnya yang hati hati dong", ujar Nyonya Ema melihat cara minum Alesia. Dia tidak menghiraukan langsung mengambil satu roti lapis yang ada di tangan Ema dan langsung memakannya.

"Lesia berangkat Mom", ucapnya dengan mulut masih dipenuhi roti di mulutnya dan menyalami tangan Nyonya Ema kedua kalinya.

"Syalom Mommy ku sayang bay", ucap Alesia mencium wajah Ema sebelah kanan dan berlari ke luar pintu.

"Syalom juga, dasar anak jaman sekarang", ucap Nyonya Ema ngomel ngomel melihat kelakuan Alesia dan menggelengkan kepalanya melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

Alesia yang sudah berada di halte bis tidak jauh dari rumahnya. Dia sesekali melihat jam tangannya berharap cemas.

"Aduh gimana nih udah telat 15 menit lagi, gerbang bakal di tutup lagi", oceh Alesia menggerutu, kesal, panik, semua tercampur aduk kayak gado gado.

Dan sebuah motor sport hitam sedang melintas tiba tiba dihadang Alesia.

"Stopppp,,,,,,," teriak Alesia membentangkan tangannya menghadang pengguna motor itu.

"Lo mau mati yah", ucap pengemudi motor itu datar dan dingin membuka helmnya.

"Lo kan,,,,,,,," ucap Alesia terkejut ke pengemudi motor itu. Yap dia adalah Kiel dia memakai jaket hitam.

Alesia yang sedang buru buru langsung naik ke atas motor sportnya Kiel tanpa aba aba membuat motor itu seketika oleng. Untung Kiel tahan.

"Turun", ujar Kiel dingin dan datar.

"Nggak mau, lo harus bawa gue ke sekolah gue udah telat nih", ucap Alesia menggebu karena dia takut telat dan melihat jamnya tangannya lagi.

Kiel pun tidak punya pilihan dia pun menjalankan motornya kecepatan di atas rata rata. Alesia yang takut jatuh tidak sadar memeluk Kiel dan mengomel ngomel tepat di telinga yang di tutupi helm.

"Lo mau mati yah bawa motor kenceng banget", omelnya kesal dengan tangan masih setia memeluk perut Kiel. Kiel yang mendengar itu tidak dihiraukannya dia malah semakin menambah kecepatan motornya. Tentu saja Alesia panik dan mempererat pelukannya.

"Huaaaaa,,,,,, gue belom siap mati muda gue belom ketemu jodoh gue, Mommy tolongin Lesia", teriak Alesia panik.

Dan tanpa Alesia sadari mereka sudah sampai di parkiran. Alesia sedari tadi menutup matanya di punggung Kiel tercengang. Dia bingung kenapa Kiel bisa tahu kalo dia sekolah di Galaxy internasional school. Dan lebih anehnya kenapa dia sudah ada di parkiran tidak di depan gerbang. Biasanya kalo udah telat gerbang udah di tutup dan satpam tidak sudi lagi membukanya.

Alesia yang masih larut dalam pikirannya di kagetkan dengan suara Kiel.

"Turun", ucapnya datar.

Dan Alesia pun turun dari motor sportnya Kiel tanpa helm karena dia langsung main naik aja.

"Kok lo bisa tahu kalo gue di sekolah ini dan kenapa kita tidak bermohon mohon di depan satpam untuk membuka gerbangnya?", tanyanya beruntun karena penasaran.

"Gerbangnya terbuka", ucapnya dingin membuka helmnya dan memarkirkan motornya.

Alesia yang mendengar penjelasan Kiel langsung menoleh ke arah gerbang dan ternyata benar apa yang dikatakannya. Tapi dia masih bingung tumben gerbang masih buka jam segini biasanya udah ketutup.

Kiel yang tidak mendengar respon Alesia memilih pergi memasuki sekolah. Alesia yang merasa ditinggal langsung mengejar Kiel dan menyamai langkah kaki Kiel yang lebar dan cepat.

"Tungguin gue woiii", ucap Alesia berlari menepuk pundak Kiel seperti teman akrab.

Kiel yang merasa pundaknya ditepuk tidak merespon hanya diam dan melanjutkan langkahnya.

"Lo sekolah disini kok gue baru tau dan kenapa lo nggak pake seragam kayak gue", tanya Alesia basa basi dan sebenarnya penasaran juga.

Saat Kiel ingin menjawab tiba tiba mereka dikagetkan dengan suara cempreng Pak Godep guru killer matematika sekaligus salah satu guru BK. Dan disampingnya juga berdiri Rezky teman sekelas Alesia sekaligus Wakil ketua OSIS di sekolah itu.

"Kalian berdua kenapa terlambat, lihat sekarang sudah jam berapa", kata Pak Godep memarahi Alesia dan Kiel sambil memutar kumis tebalnya.

"A anu Pak saya kesiangan bangunnya jadi telat sekolah Pak hehehehe,,,,," jawab Alesia sedikit takut, dan Kiel hanya menatap datar saja.

"Apa liburnya kurang makanya kamu terlambat bangun", ucap Pak Godep.

"Bapak memang pintar bahkan sangat pintar, bapak bisa tau isi otak kecil saya Pak saya sangat tersanjung Pak, sebagai tanda hormat saya bagaimana hari ini libur saya ditambahi saya mau melanjutkan membaca novel saya yang tertunda Pak, gimana bapak setuju", ucapnya memuji Pak Godep bukannya tersanjung pak Godep semakin marah.

"QUEENTINA ALESIA DEVANDRA SEKARANG TUGAS KAMU BERSIHKAN HALAMAN INI SEKARANG JUGA SAMPAI DEBU TIDAK ADA SATUPUN!!!!!" ucap pak Godep lantang memberikan pasal pasal ke Alesia. Dirinya yang mendengar pasal pasal yang dilontarkan guru killer itu terhadap dirinya memasang muka masam.

"Yah pak kok gitu, masa iya saya disuruh bersihin halaman seluas ini udah panas cape lagi", protes Alesia dan memikirkan bagaimana panasnya dan capeknya dia nanti.

"Itu bukan urusan bapak" ketus pak Godep.

"Dan kamu kenapa bisa terlambat, ganteng doang masuk sekolah telat", oceh pak Godep.

"Saya siswa baru Pak", ucap Kiel santai nan datar. Pak Godep meneliti dari bawah sepatu sampai ujung rambut Kiel.

"Benar juga saya belum pernah bertemu denganmu, yasudah sekarang kamu ikut bapak ke ruang Kepsek untuk menunjukkan kelasmu", ucap Pak Godep dan Kiel menganggukkan kepalanya menandakan iya.

"Ganteng ganteng tapi dingin",ucap Pak Godep menggeleng gelengkan kepalanya.

"Eits jangan pergi dulu Pak, masa iya saya sendiri yang ngerjain dan dia tidak Pak itu nggak adil namanya Pak", tunjuk Alesia ke Kiel ptotes dan dia hanya mengerutkan keningnya dan berubah menjadi datar lagi.

"Jika kamu tetap membantah apa yang saya katakan saya akan menambah hukumanmu MEMBERSIHKAN SELURUH KAMAR MANDI DI SEKOLAH INI apa kamu mau", Alesia pun menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ehk tidak tidak Pak saya akan bersihin halamannya jangan ditambah lagi yah Pak hukumannya", ucap Alesia memohon dia tidak sanggup jika dia melihat betapa kotornya kamar mandi itu apalagi jika kamar mandi para cowok bisa bisa dia muntah.

"Yasudah kerjakan hukumanmu", ucap Pak Godep dan pergi bersama Kiel ke ruang kepsek.

"Gini amat nasib gue", gerutu Alesia kesal menghentakkan sapu lidi yang ada di tangannya.

"Ehem, butuh bantuan!", ucap Rezky malu malu. Alesia yang mendengar deheman Rezky menoleh.

"Ehk lo, nggak usah makasih gue bisa ngerjainnya sendiri", ucap Alesia cuek dan mulai mengayunkan sapunya.

"Ayo Rezky lo pasti bisa", ucap Rezky dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

"Gue serius mau bantuin lo, lo bisa aja gantiin yang lain buat bersihin ini semua", ucap Rezky berusaha meyakinkan Alesia.

"Emang bisa?", tanya Alesia balik.

"Lo nggak ingat siapa gue, gue Wakil Ketua OSIS di sekolah ini dan gue bisa lakuin hal apapun sesuka hati gue", ucap Rezky membanggakan dirinya.

"Hadeh mulai lagi, udah sana biar ini urusan gue dan satu lagi nggak usah lo banggain diri juga kali ngga ada faedahnya",

"Ya sorry kalo soal itu, tapi kalo soal lo tetap keras kepala gue bakal nambahin hukuman lo bersihin semua kamar mandi yang ada di sekolah ini dan lari 100 kali di lapangan", ucap Rezky menantang.

"Jangan bercanda, masa iya gue yang bersihin halaman seluas samudra, dan juga bersihin kamar mandi yang sangat jorok, dan gue juga di suruh lari di lapangan 100 kali, lama lama bisa mati muda dong gue", protesnya.

"Pilihan ada di tanganmu Alesia", ucap Rezky membuat pilihan.

"Ya udah deh ini gue serahin ke lo tapi awas kalo ketahuan Pak Godep", ucap Alesia tidak punya pilihan.

"Tenang aja gue nggak bakal ngasih tau Pak Godep kok, lo pergi aja ke kelas duluan",

"Makasih banyak Rezky kalo gitu gue duluan yah", ujar Alesia terseyum dan pergi ke kelasnya.

Rezky pun tersenyum malu malu dan menganggukkan kepalanya. Rezky pun memanggil adek kelas dan anggota OSIS lainnya untuk menggantikan Alesia membersihkan halaman itu.

Tanpa mereka sadari ada seorang gadis tampak sedang menahan amarahnya dia adalah Cintia sekelas Alesia yang sudah lama menyukai Rezky, tapi dia takut mengungkapkan perasaannya, dan menghentakkan kakinya pergi ke kelas. Dan juga tak jauh dari mereka ada seseorang pria yang mengepalkan tangannya dia adalah Kiel.

"Kalian bersihkan halaman ini sampai bersih, gue ke kelas dulu", ucap Rezky tegas tidak seperti tadi lembut ke Alesia dan pergi ke kelas.

Di kelas XII MIPA 1

Alesia yang langsung tiba tiba masuk dan duduk di bangkunya dengan nafas yang masih ngos-ngosan. Dia berlari dari lantai 1 untuk mengejar waktu. Dan sampai di Kelas dia masih ngos-ngosan.

"Untung gurunya belum masuk", ujarnya mengatur nafasnya sambil mengelap keringatnya.

"Kenapa lo telat ?", tanya Michi sudah duduk di depan mejanya. Dan Lia berdiri di samping Lesia. Zoya duduk di meja samping Alesia.

"Gue bangun kesiangan", ucapnya nafasnya sudah mulai teratur.

"Untung lo telat di hari pertama masuk sekolah, kalo nggak lo bakal dijemur di terik matahari ntar", ucap Michi.

Di ruang kepsek

Ken, Randy, Andika, dan Arya terkejut melihat Kiel karena dia membuka pintu ruang kepsek dengan kasar.

Para sahabatnya yang sudah menunggu lama ingin protes tapi diurungkan niatnya karena melihat Kiel seperti menahan amarahnya. Mereka pun memilih diam untuk menyelamatkan diri mereka masing masing dari singa jantan yang sedang menahan amarahnya.

"Kamu murid baru punya sopan santun tidak!", ucap Pak Kepsek marah melihat tingkah Kiel.

Kiel yang mendengar itu melayangkan tatapan tajam mata elangnya terhadap Kepsek itu. Seketika nyali Pak kepsek menciut dan ruangan tiba tiba begitu mencekam.

"B baiklah kalo gitu, kamu yang namanya Ken dan Randy masuk ke kelas XII IPS 1 dan sisanya masuk ke kelas XI MIPA 1", ucap Pak Kepsek agak gemetar sesekali melihat Kiel yang masih setia dengan mata elangnya. Kiel pun keluar dari ruangan Kepsek tanpa permisi mendahului para sahabatnya.

"Terimakasih Pak, kalo gitu kami permisi dulu" ucap Ken dan keluar menyusul Kiel dan juga yang lainnya. Dan Pak Kepsek itupun bernafas lega setelah kepergian Kiel.

"Tungguin kita bro", teriak Ken mengejar Kiel dan dia tidak menggubris apa yang di katakan Ken.

"Lo kenapa sih bro?", tanya Randy juga ikut mengejar dan berusaha menyamakan langkah kaki mereka. Dan Kiel tetap tidak menyahut. Dia pun memasuki kelasnya. dan mereka berempat bersitatap dan mengangkat bahunya masing masing.

Andika dan Arya pun memilih menyusul Kiel ke dalam kelas. Dan Ken dan Randy pergi ke kelasnya masing masing.

Kelas Ken dan Kiel bersebelahan meskipun beda jurusan. Dan di sebelah kelas Kiel juga terdapat kelas XI IPS 5 entah kenapa bisa seperti itu. Dan di samping kelas Ken juga terdapat kelas X IPS 1 dan X IPA 1. Sekolah mereka terdiri 4 lantai dan kelas Kiel terletak di lantai 2.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay Puput balik lagi, makasih udah mampir ke novel pertama Puput.

Ohk iya Puput membuat novel aku nuansa Kristen, dan Puput harap para pembaca setia Puput bisa menghargainya 😊

Salam sehat😉

GBU😊😇

Terpopuler

Comments

semangat Kaka😍

2021-05-14

1

Man_Nam✨

Man_Nam✨

cemungutt thor🤣💪

2021-05-12

1

Mei

Mei

aq udah mampir, rate dan boom like Thorrr
Hwaiting 💪

2021-05-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!