Terimakasih

Setelah sore Alesia pun keluar dari Mall itu sendirian dan menunggu jemputannya dari Ken. Alesia yang merasa pergelangan kakinya pegal memilih duduk halte bis yang tidak jauh dari Mall itu.

Dia meletakkan paper bag di sampingnya dan jaket hitam yang masih setia di tangannya di letakkannya di atas pahanya karena roknya sedikit kependekan jika duduk dan pahanya yang putih akan kelihatan. Meski dia tidak menunggu bis tapi dia memilih ke halte karena dia tidak terlalu suka keramaian apalagi dia sekarang lagi keadaan cape habis keliling Mall.

Alesia yang lagi kegerahan karena panas meskipun hari sudah menjelang sore, dia mengibaskan tangannya untuk mengusir gerahnya.

"Panas banget gue mau cepet pulang mau mandi udah gerah nih, mana sih bang Ken lama banget jemput gue", gerutunya kesal karena dia sudah menunggu Ken lebih dari 15 menit.

Saat Alesia lagi sibuk mengusir kegerahannya, ada dua orang pria dewasa mendekati dirinya. Tampangnya seperti preman dan banyak tali rantai di lehernya. Kedua pria itu memandang Alesia dengan tatapan genit.

"Hay gadis manis ikut paman yuk", ajak salah satu preman itu memakai kalung rantai lumayan besar, dia menarik salah satu pergelangan tangan Alesia. Dirinya yang merasa risih dan terlihat emosi karena dia mengganggap hal itu tidak sopan.

"Maaf saya tidak mengenal bapak, mending bapak pergi sebelum saya marah", ancam Alesia, jujur dia sekarang lagi takut karena disekitarnya tidak ada siapa siapa untuk meminta tolong, keadaannya sangat sepi.

"Ayolah gadis manis jangan menolak, kami akan memberikan kenikmatan luar biasa nanti", seringai jahat terlintas di sudut bibir teman preman yang memakai kalung besar itu.

Alesia yang semakin takut berusaha berteriak meminta tolong dengan sekuat tenaganya. "Tolong tolong siapapun tolong aku" teriaknya berusaha kabur.

"Hey gadis manis jangan berteriak di sini di tempat lain saja bersama kami", bentak preman itu masih memegang pergelangan tangan Alesia.

"Tidak tidak aku tidak mau, tolong tolong siapa saja tolong aku", teriaknya lagi meronta-ronta ingin lepas dari cengkeraman preman itu.

Dia mulai menangis dan tubuhnya juga sudah mulai lemas. Tapi dia tidak kuat untuk melawan kedua preman itu sendirian, apalagi tangannya sudah di sekap.

Buggggggg,,,,,,,,,

Salah satu preman itu tersungkur dan memegangi bibirnya yang sudah mulai mengeluarkan darah segar.

"Sial, siapa kau udah berani gangguin kita", teriak preman itu marah yang memegang tangan Alesia.

Bukannya menjawab pria itu malah menghajar salah satu preman itu habis habisan.

Tanpa preman itu sadari, Alesia berusaha kabur dengan cara menginjakkan kaki preman itu.

"Auuuuu, dasar gadis bodoh beraninya kau menginjak kakiku", rintih preman itu marah dan memegang kakinya. Alesia yang merasa ada peluang untuk kabur tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia langsung kabur berlari ke belakang punggung pria yang menolongnya itu dengan ketakutan.

"Gadis bodoh kemari kau", preman itu berusaha untuk menggapai Alesia tapi sia sia. Pria yang menolong Alesia itu langsung menghadangnya dan memberikan pukulan mematikan kepada preman itu.

"Enyahlah" teriak pria itu dengan tatapan tajamnya.

Alesia yang mendengar rintihan preman itu langsung menutup matanya, karena dia takut melihat adegan itu, dia mengganggap kalau hal itu terlalu sadis dan satu hal lagi dia takut dengan namanya darah.

Alesia yang sedari tadi menutup matanya akhirnya membukanya dengan ragu ragu. Dia melihat sekelilingnya dan preman yang tadi tidak ada di situ lagi, pikirnya mungkin preman itu sudah kabur.

Alesia melihat pria yang telah menolongnya tadi sedang merapikan pakaiannya langsung memeluknya secara tiba tiba. Pria yang mendapatkan pelukan tiba tiba darinya tentu saja terkejut.

"Terimakasih, terimakasih lo udah nolongin gue, gue nggak tau apa yang akan terjadi terhadap gue kalo nggak ada lo", ujarnya tulus dari hatinya. Sungguh, meskipun preman itu tidak ada lagi tapi Alesia masih trauma dia masih takut.

"Jangan sembarangan peluk orang", ucap pria itu pelan tapi masih terkesan dingin bahkan sangat dingin. Alesia yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya dan menunduk malu akibat perbuatannya secara tidak sadar.

Pria itu mengambil jaket yang sudah terletak di jalan dan memakaikannya ke Alesia.

"Ehk, kok lo memakaikannya ke gue? kan ini punya lo", ujarnya sedikit terkejut karena ulah pria itu.

"Ck, cerewet", kata pria itu datar dan membuka topi hitamnya. Saat membukakan topi pria itu terlihat sangat tampan dengan rambut berantakan tapi masih terlihat keren dan cool.

"Ya Tuhan ganteng banget", jerit Alesia dalam hati, dia terpesona dengan pahatan Tuhan yang ada di depannya itu.

Dia memilih berteriak dalam hati daripada secara langsung kalau tidak pria itu akan songong jadinya dan mungkin dia akan memalukan dirinya sendiri. Baru kali ini dirinya kagum melihat ketampanan seseorang secara langsung. Biasanya dia cuek dengan cowok di sekitarnya tapi beda dengan oppa oppa Koreanya, dia bahkan teriak karena tidak sanggup melihat ketampanan mereka hehehehe.

Pria itu tidak sengaja mendengar jeritan Alesia meskipun dalam hati tersenyum tipis bahkan sangat tipis sehingga tidak terlihat oleh Alesia.

Setelah membuka topinya pria itu memakaikannya ke kepala Alesia.

"Ehk" gumam Alesia terkejut lagi karena perlakuan aneh pria itu.

"Kenapa lo kasih topi lo ke gue lagi?", tanyanya lagi karena bingung karena pria itu memberikan jaketnya dan topinya juga ikut diberikan ke Alesia. Bukannya menjawab pertanyaan Alesia, pria itu malah membalikkan badannya dan ingin melenggang pergi.

"Tunggu, gue belum tau siapa lo, nama lo siapa?", teriak Alesia untuk menghentikan langkah pria itu untuk pergi.

Pria menghentikan langkahnya sebentar dan terdengarlah kata kata konyol dari mulutnya yaitu "Manusia" dan pergi lagi.

Tentu saja Alesia yang mendengar itu mendengus kesal. "Lo bukan manusia lo syetan forguso", teriak Alesia kesal. Pria itu meski sudah berjalan jauh tapi dia masih mendengar apa yang dikatakan Alesia terhadap dirinya.

"Gue tanya baik baik dia malah jawab ngelantur, gimana caranya gue balikin ini jaketnya sama topinya juga, dasar kulkas 35 pintu emang nggak punya perasaan", umpat Alesia kesal dan mendudukkan bokongnya lagi di halte dengan hembusan nafas kasarnya.

"Gue cape" keluhnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Tinnn,,,,tinnnnn

Alesia mendengar suara klakson mobil langsung membuka tangannya dan tanpa sadari air matanya lolos dari pipi putihnya.

Ken yang baru keluar dari mobil langsung dikejutkan dengan pelukan tiba tiba dari Alesia.

"Ehk lo kenapa?", tanya Ken sedikit khawatir karena dia sempat melihat Alesia menangis. Bukannya menjawab Alesia malah semakin terisak dan itu membuat Ken semakin bingung.

"Kakak hiksss,,,,,,,," isak Alesia dan Ken akhirnya tau jika Alesia sekarang lagi sedang ada masalah dari cara bicaranya. Alesia akan mengatakan kakak kepada Ken jika dia dalam keadaan terpuruknya ataupun di dalam keadaan serius.

"Lesia, adeknya kesayangan Bang Ken kamu kenapa?", tanya Ken sehalus mungkin mengelus kepala Alesia dengan lembut. Yap bahkan mereka juga akan memakai kata aku kamu jika dalam keadaan serius seperti ini.

"Kakak hiksss,,,,, Lesia takut", Alesia masih setia dengan isak tangisnya.

"Tenang yah kakak ada di sini bersamamu, kamu jangan takut", kata Ken lagi menenangkan Alesia, dan ternyata Alesia juga sudah mulai membaik akibat Ken menenangkan dirinya.

"Sekarang kamu cerita, kamu kenapa nangis", tanya Ken lembut dan juga penasaran apa yang telah terjadi dengan adiknya tersayangnya itu.

Mereka memilih duduk di halte untuk sementara sambil menenangkan Alesia. Dan Alesia pun menceritakan kejadian tadi secara mendetail tanpa ada ketinggalan. Terlihat guratan amarah yang terpancar dari wajah Ken setelah Alesia menceritakan semuanya. Alesia yang melihat guratan amarah di wajah Ken langsung memeluk Ken kembali.

"Kak jangan marah, Lesia nggak papa kok, Lesia janji akan menjaga diri aku dengan baik lagi, Lesia cuma takut aja", ucap Alesia menenangkan Ken yang sekarang berbanding terbalik.

Alesia tau jika Ken sampai marah akan berakibat fatal apalagi jika hal itu menyangkut dirinya, dirinya tidak mau terjadi apa apa terhadap kakak kesayangannya itu.

"Maafin kakak yah, harusnya kamu nggak ngalamin hal tadi kalo kakak cepat jemput kamu",

"Itu bukan salah kakak, lagian hal itu sudah terjadi jangan ingat ingat lagi Kak",

"Tapi,,,," Ken belum selesai mengucapkan kata katanya Alesia langsung memotongnya.

"Cih, lo kelamaan bang gue udah lumutan dari tadi kaki gue juga udah keram nungguin lo, gue mau cepet pulang ke rumah mau makan masakan Mommy" Sanggah Alesia kesal karena dia ingin cepat pulang dan langsung menarik tangannya Ken.

Ken yang melihat itu kesal sendiri "ini anak moodnya mudah amat baliknya, tadi dia nangis kayak anak kecil sekarang dia sudah kembali menyebalkan" kesalnya dalam hati.

"Woiiii kelamaan melamun lo, cepetan gue mau pulang", teriak Alesia lagi ingin membuka pintu mobil.

"Ck, bentar napa gue masih bawa barang barang lo yang banyak ini, bawel bener", oceh Ken kesal.

"Lama"

"Tunggu", teriak Ken sudah menutup pintu belakang mobil.

"Kenapa lagi sih?", tanya Alesia kesal,

"Itu jaket siapa yang lo pake dan juga topi yang lo pake", selidik Ken

"Ini jaket cowok yang udah nolongin gue barusan',

"Terus itu topi",

"Punya si cowok itu juga, kelamaan gue masuk duluan", Alesia memilih masuk ke mobil karena sedari tadi dia hanya ingin pulang.

Ken yang mendengarnya tidak menghiraukan apa yang dikatakan adiknya itu. Dia malah memikirkan siapa pemilik jaket dan topi itu karena dia merasa familiar dengan kedua benda itu.

"Bukankah itu miliknya, thanks bro lo udah nyelamatin nyawa adek gue", ujar Ken dalam hati entah ke siapa hanya Tuhan, dia dan author yang tau.

Ken pun masuk ke dalam mobil dan melajukannya untuk segera pulang ke rumah, karena manusia yang ada di sampingnya sudah ngomel ngomel seperti Mak comblang dari tadi.

Si Pria yang mendengar suara batin Ken hanya tersenyum tipis seperti biasa, sangat tipis. Dan dia pun melanjutkan kegiatannya yang tertunda yaitu menghabisi para preman itu.

Sebenarnya para preman itu tidak kabur, tapi di sekap oleh pria itu. Saat Alesia menutup matanya, pria itu langsung menyeret para preman satu persatu ke semak semak dengan sigap. Sehingga saat dirinya membuka matanya dia tidak melihat para preman itu lagi, dia berfikir jika preman itu sudah kabur sebenarnya tidak.

Pria itu mendekati para preman itu dengan tatapan sangar, para preman itu merinding ketakutan.

"Hey kau jangan mendekat, kalo tidak kami akan membunuhmu", kata salah satu preman itu terbata karena ketakutan dengan tangan yang sudah diikat, keadaannya sangat memperhatikan. Dan satu lagi sudah terlihat sekarat.

"Hahahaha membunuh gue, atau kebalikannya", kata pria itu diselingi tawa menyeramkan membuat ruangan kosong dan gelap itu bergema dan merubah tawanya menjadi senyuman mematikan. Mendengar suara tawa pria itu para preman bergidik ngeri. Para preman itu telah dibawa ke suatu tempat yang gelap dan diikat oleh anak buah pria itu.

"Apa lo tau letak kesalahan lo?", tanya pria itu kepada preman, menekankan kata kesalahan. Preman yang tidak tau apa apa menggelengkan kepalanya. "A aku tidak tau dimana letak kesalahanku, a aku mohon lepaskan aku", pinta preman itu ketakutan.

Pria yang mendengar permintaan preman itu menggertakkan rahangnya. Pria itu langsung memegang dagu preman itu dengan kuat, dan merintih kesakitan.

"Apa lepas, tidak akan asal lo tau lo udah berani ganggu gadisku, dan lo akan bertemu dengan malaikat Izrail sekarang juga", seringai jahat muncul di wajah pria itu meski tampan tapi sangat mengerikan.

Preman yang mendengar penuturan pria itu sangat ketakutan bahkan tubuhnya bergetar hebat. Preman itu tau apa maksud pria itu, dia akan kehilangan nyawanya dalam hitungan detik saja. Dan ternyata mimpi buruk yang preman takutkan terjadi. Dalam sekejap mata preman itu sudah tinggal nama. Yap pria itu adalah seorang psikopat keji dan kejam. Dan salah satu pantang buat pria itu adalah jangan pernah sesekali mengganggu orang yang dia sayangi apalagi gadisnya.

Pria itu adalah Hesekiel Devano Aditama.

"Ck, sialan gue udah banyak ngomong hari ini gara gara lo", ujar Kiel membereskan pakaiannya akibat ulahnya, dia berbicara terhadap manusia yang tidak bernyawa bahkan tubuhnya tidak utuh lagi. Tempat itu sekarang sudah menjadi kotor yang awalnya bersih menjadi bersimbah darah, dan terdapat bau amis di mana mana.

"Bereskan tempat ini", titahnya dingin dan datar kepada anak buah setianya.

"Baik bos muda", sahut mereka bersamaan.

Anak buah Kiel ada 5 orang dan salah satunya kalian pasti mengenalnya yaitu penjaga atau pelayan toko yang tadi.

Setelah urusan Kiel selesai dia pun pergi dari ruangan itu. Dia pergi ke tempat mobil sport hitam kesayangannya terparkir. Dan melajukannya menembus kota X yang sudah hampir malam dan memberikan jutaan keindahan di kota itu. Tapi untuk Kiel jangan tanya, dia tidak peduli jika itu indah atau tidak, kata kata dalam hidupnya yang harus kalian tahu adalah "Gue tidak peduli dan gue juga tidak mau peduli" sudah mendarah daging. Tapi kata kata itu hanya untuk orang asing saja tapi tidak untuk orang kesayangannya.

Skip tempat Alesia masih di dalam perjalanan pulang.

"Mm bang", panggil Alesia membuyarkan lamunan Ken, entah apa yang dipikirkan kakaknya itu.

"Ehk iya kenapa dek?", tanya Ken memalingkan kepalanya arah Alesia dan masih dalam fokus mengemudi.

"Lesia mau mint Bang Ken nggak kasih tau tentang hal tadi ke Daddy dan Mommy yah, please", pinta Alesia memohon ke Ken. Ken yang melihat adiknya memohon seperti itu tidak sanggup menolaknya.

"Baiklah gue nggak bakal ngasih tau ke Daddy dan Mommy, tapi dengan satu syarat lo harus traktirin gue, gimana", ucap Ken sambil memanfaatkan keadaan, dia memang cerdas jika di situasi seperti ini.

"Asyik, makasih Abangke lo udah bantuin gue, meskipun lo pintar memanfaatkan keadaan sih", ucap Alesia kegirangan dia tidak masalah jika dia mentraktir Ken lagian dia juga sudah sering ditraktir Ken meski pakai cara cerdas sih.

"Hemm", sahut Ken.

Dan mobil yang mereka tumpangi hening kembali.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay makasih ya udah mampir ke karya Puput, semoga kalian tetap sehat selalu yah Aminnnnnn 😘.

Jangan lupa like, komen, dan kalau bisa favorit juga yah 😉

GBU🤗😊

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

like💖💖💖💖💖💖

likeback novelku ya..
GADIS TIGA KARAKTER🙏😍

2021-08-15

1

Bayangan Ilusi

Bayangan Ilusi

Like akak😍

2021-05-24

1

Hiat👋lupakan

Hiat👋lupakan

lanjut.. penasaran 😍

2021-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!