Surprise

Seorang gadis cantik menuruni tangga kamarnya sembari mencium aroma makanan yang berasal dari arah dapur.

"pagi Mom", sapa gadis itu mencium kedua pipi Mommy itu.

"pagi sayang", sahut Nyonya Ema.

"Hmmmm wanginya, Mommy masak apa? Perut Lesia sampai keroncongan karena baunya Mom", ujar Alesia memeluk tubuh Mommy itu.

"Mommy lagi masak sup buntut kesukaan putri kesayangan Mommy ini", ujar Nyonya Ema mencubit hidung mancung Alesia.

"Apa Mom butuh bantuan? Lesia bisa kok beres beres meja makan", ujarnya menawarkan dirinya untuk membantu Nyonya Ema mempersiapkan sarapan pagi. Kenapa tidak Bi Susi yang memasak? karena Nyonya Ema lah yang memintanya.

"Tidak, lebih baik putri Mommy mandi dulu. Lihat rambutmu berantakan dan juga bau badan", ujar Nyonya Ema terkekeh kecil.

Alesia memegang rambutnya dan mencium aroma badannya yang menurutnya sangat wangi.

"Ayolah Mom! Lesia wangi loh nggak bau badan", ujarnya tidak terima jika dirinya dikatakan bau badan.

"Ayo sana mandi!",

"Iya deh Mom", dia menaiki tangga kamarnya dan melakukan ritual mandinya sesuai dengan perintah Mommy itu.

Sedangkan Tuan Johan bersama Ken sedang melakukan rutinitas paginya yaitu lari pagi. Ken baru saja sampai di tanah airnya sekitar pukul 2 dini hari. Dia sengaja tidak memberitahukan kepada adiknya manjanya itu akan kedatangannya. Karena dia ingin memberikan kejutan terhadap Alesia.

Alesia menuruni tangga kamarnya untuk sarapan bersama keluarga kecilnya. Dan betapa terkejutnya saat dirinya melihat sang kakak yang dia rindukan tengah duduk di meja makan. Dengan baju yang baru saja dia pakai lari pagi begitupun dengan Tuan Johan. Dan juga liontin kalung yang melekat di kedua leher pria kesayangannya itu. Alesia merasa familiar terhadap liontin itu tapi dia tidak memperdulikannya.

"Bang Ken!", pekiknya dan memeluk sang Kakak.

"Bang Ken kapan pulang? Kenapa nggak ngabarin gue sih!", Ujarnya lagi masih memeluk erat Kakaknya itu.

"iya iya gue minta maaf nggak ngabarin lo, tapi lepas dulu pelukan lo sesak nih nggak bisa nafas gue", ujar Ken sedikit kesal melihat tingkah adiknya itu.

"Sorry kelepasan, soalnya gue kangen banget sama lo. Lo sih gue telpon nggak diangkat di chat nggak dibalas kan gini jadinya. Pulang nggak ngabarin gue lagi", Alesia mengeluarkan uneg-unegnya sembari mengerucutkan bibirnya pura pura merajuk.

"Biar kejutan buat adek gue ini", ujar Ken terkekeh kecil sembari mencubit kedua pipi Alesia.

"Auwwww, sakit abangke jangan dicubit", rintihnya mengelus pipinya yang sudah sedikit merah.

"Adek gue tetap nggak ada berubahnya. Masa iya nama gue yang keren banget ini lo ubah seenak jidat lo", ujar Ken sedikit kesal karena namanya diubah oleh Alesia.

"Suka suka gue", ketusnya,

Ken hanya tertawa melihat Alesia merajuk. Dia sudah lama merindukan momen seperti ini bersama adiknya itu. Selama ini Ken tinggal dan bersekolah di Jerman semenjak dirinya memasuki sekolah menengah pertama. Dia di Jerman bersekolah sekaligus menjaga Oma mereka berdua yang lagi sakit akibat stroke karena bawaan usia. Dan sekarang yang menangani Omanya adalah Rio sepupunya anak dari adik perempuan Tuan Johan.Tidak hanya itu masih banyak hal yang harus dia urus di Jerman yang tidak diketahui Alesia.

"Kalian ini seperti kucing dan tikus selalu bertengkar", ujar Tuan Johan tertawa akibat tingkah kedua anaknya itu.

"Lebih baik kita sarapan dulu keburu dingin", kini nyonya Ema yang beralih melerai pertengkaran kecil keduanya.

"iya Mom", sahut keduanya yang satunya menatap sinis dan satunya menatap dengan tawa ejekan.

Alesia menarik kursi di sebelah Kakaknya itu yang berada di depan Nyonya Ema, dan Nyonya Ema di sebelah Tuan Johan yang tengah duduk di kursi pertama sebagai kepala keluarga.

Acara makan terlihat baik baik saja sebelum Tom dan Jerry mulai bertengkar lagi akibat paha ayam goreng yang tinggal satu.

"Bang itu punya gue balikin", Alesia berusaha merebut paha ayamnya yang baru saja diambil Ken.

"Nggak ada, ini punya gue", bantah Ken berusaha menghindar dari rebutan Alesia.

"Tapi itu punya gue", balasnya lagi tidak mau kalah.

"Siapa dulu itu yang dapat", balas Ken lagi.

Tuan Johan dan Nyonya Ema yang tadinya tenang dengan sarapannya kini terusik akibat keduanya. Nyonya Ema langsung mengambil paha ayam itu dari tangan Ken.

"Sekarang habiskan sarapan kalian", ujar Nyonya Ema dengan tegas kalau tidak sampai tahun depan mereka berdua akan bertingkah seperti anak kecil yang merebutkan sebuah mainan.

"Iya Mom", cicit keduanya kini fokus ke sarapannya.

Dan nasib paha ayam goreng kini di tangan Nyonya Ema. Tuan Johan hanya menahan tawanya saat melihat paha ayam goreng memasuki mulut sang istri.

"Paha ayam goreng gue", batin keduanya saat melihat nasib paha ayam goreng mereka kandas di lahap Mommynya.

Di ruang keluarga Devandra

Setelah melewati sarapan pagi yang dibumbui dengan drama Alesia dan Ken.

Mereka berkumpul di ruang keluarga sedang membahas sesuatu. Alesia bersama Mommynya memilih nonton TV.

"Ken bagaimana keadaan Oma kamu di Jerman?", tanya Tuan Johan membuka pembicaraan antara keduanya.

"Baik baik aja Dad, kondisi Oma sekarang sudah mulai stabil dan Rio yang menggantikan Ken untuk menjaga Oma", sahutnya.

"Syukurlah kalau sudah membaik", ujar Tuan Johan bernafas lega mendengar kabar bahwa ibu Tuan Johan sudah mulai membaik.

"Ohk iya Dad, Ken bisa tidak satu sekolah dengan Lesia?", tanya Ken berharap pada Daddy nya.

"Tentu kenapa tidak, bukankah Oma kalian sekarang di jaga oleh Paman Bibi mu dan juga Rio sepupumu",

"Terimakasih Dad", ujarnya senang.

"Daebak, gue satu sekolah ama abangke bahagianya diriku, gue bisa jajan bebas yeee,,,,,,," teriaknya tiba tiba kesenangan ketulungan yang sedari tadi asyik menonton anime kesukaannya Shinbi's house.

"Berisik lo bisa bisa budeg nih kuping gue denger suara Mak Lampir lo," kesal Ken menutup telinganya agar terhindar dari suara cempreng adiknya itu.

"Ehk ****** blesteran syetan enak aja ngatain suara bagus gue kayak Mak Lampir," balasnya tak mau kalah.

"Suara cempreng gitu lo bilang bagus gitu aja lo banggain," cibir Ken balik.

"Ehk suami Jubaedah, pengen banget yah muka lo gue tampol pake gayung hah, kagak bisa apa lo sekali kali buat adek lo yang cantik, nan imut, baik hati bak malaikat ini senang bahagia gitu," balasnya sedikit jengkel.

"Cantik doang tapi nggak tau masak, imut tapi aslinya galak, baik katanya tapi manggil abangnya yang ganteng ini sebutan ******", balas Ken balik.

"Siapa bilang gue kagak tau masak abangke?",

"Itu bukan siapa yang bilang tapi sesuai dengan fakta, real, nyata, ngak halu kalo lo kagak bisa masak", ejek Ken dengan senyum meremehkan.

"Sotoy banget lo jadi orang", ketus Alesia

"Kalo kagak bener napa lo ngegas gitu ngomong nya", pancing Ken lagi.

"Tau ahk gue ngambek," kesalnya.

"Ada ya orang lagi ngambek lapor dulu"

"Ada"

"Siapa?"

"Syetan"

"Berarti lo dong syetan nya", ejek Ken balik

Alesia semakin kesal membalikkan badannya dengan tangan dilipat di dadanya.

"Hadehhhh adek laknat gue beneran ngambek lagi, harus pake jurus jitu nih biar ngambeknya kelar", batin Ken.

"Ehem adek gue tersyantik sejagat raya kembaran Lisa black pink jangan ngambek dong ntar syantiknya ilang", bujuknya dan meniup niup poni depan adiknya itu yang menurutnya sangat lucu. Alesia sendiri pun geli dengan apa dilakukan Ken terhadap poni kesayangannya itu.

"Siapa lo kagak kenal gue", Ketusnya masih melipat kedua tangannya di dadanya.

"Njirr beneran ngambek lagi dia, dosa apa sih yang gue buat sampe gue punya adek kayak dia," batin Ken lagi.

"Ohk iya tadi barusan lo bilang gue suami Jubaedah, Jubaedah siapa sih gue baru kali ini dengerin tuh nama", kata Ken alihin pembicaraan agar Alesia tidak marah lagi.

'"Itu orang gila yang ada di taman kompleks sana katanya dia nyari suami", ujarnya tertawa cekikikan mengejek kakaknya itu.

"Sialan lo", ketus Ken kali ini dia yang merajuk.

"Aishhh ni bocah mudah amat berubah suasana hatinya, heran gue", batin Ken.

Dari tadi kedua orang tua mereka hanya geleng-geleng kepala dan ikut tertawa melihat kelakuan mereka berdua. Dan bukan hanya sampai di situ pertengkaran antara Abang adek itu tapi masih ada aja yang di ributkan meskipun hal hal kecil.

...****************...

Tok,,, tok,,,,

Ketukan pintu kamar mengharuskan Alesia membukanya.

"Ada apa bang?", tanyanya masih sibuk dengan rambut panjangnya yang tengah disisir.

"Boleh masuk?", pinta Ken.

"Masuk aja", ujarnya melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

"Nih buat lo", Ken menyodorkan paper bag yang sedari di tangannya.

"Apa nih?", dia menerima paper bag itu sembari meletakkan sisir yang barusan dia pakai di meja riasnya.

"Buka aja", ujar Ken tersenyum lebar.

"Novel!", beo Alesia tidak percaya saat melihat isi paper bag yang ternyata novel best seller kesukaannya yang pengarangnya adalah El Vano sendiri. Bukan hanya dua atau tiga saja tetapi lebih sepuluh.

"Ini buat gue bang?", tanyanya masih tidak percaya.

"Iya",

"Makasih bang lo emang terbaik",

"Sama sama",

"Ohk satu lagi", Ken mengeluarkan sebuah gelang cantik yang sesuai dengan pergelangan tangannya.

"Apa lagi itu bang?",

"Ini gelang buat lo, jangan sampai di lepas",

ujar Ken serius sembari memasang gelang itu di tangan kiri Alesia.

"Bagaimana caranya buat lepasinnya, ini udah kekunci susah dibukanya", ujarnya sedikit kesal. Ken hanya tersenyum saat gelang itu terpasang di tangan adiknya itu.

"Satu misi selesai", batinnya.

"Tapi nggak papa sih kalo nggak bisa dibuka gue juga suka gelangnya, btw makasih yah bang",

"Sama sama, kalo gitu gue keluar dulu", saat Ken hendak melangkahkan kakinya dia melirik ke arah adiknya itu.

"Lo mau kemana pake baju rapi gitu?", tanyanya.

"Gue mau main sama para sahabat gue ke Mall. Apa lo mau ikut?", jelasnya sembari menawarkan terhadap Ken agar ikut.

Nggak deh makasih, tapi lo harus ingat jangan sampai pulang larut malam kalo kagak ginjal lo bakal gue sentil", ujar Ken memberikan sedikit kecaman terhadap adik kesayangannya itu.

"Iya iya bang", Ken yang mendengar hal itu melanjutkan langkahnya tapi terhenti lagi karena tangannya ditarik Alesia.

"Apa lagi?", tanya Ken menaikkan salah satu alisnya.

"Uang", ujarnya tanpa dosa dengan tangan kanan yang menengadah ke arah Ken.

"Bukannya lo punya uang saku dari Daddy 15 juta perbulan", ujar Ken masih bingung dengan sikap adiknya itu.

"Aishhh, gue mau belanja pake uang lo. Gue lagi malas ngeluarin uang gue biarin nganggur dulu. Lo jangan pelit pelit lah sama adek cantik lo ini", ujar Alesia menampilkan gigi putihnya yang tersusun rapi.

Ken memutar bola matanya jengah. Dia mengambil dompet berkulit cokelat dari saku celananya. Dan mengambil salah satu kartu dari dalamnya yang tak lain adalah kartu ATM nya.

"Nih, passwordnya tanggal lahir gue", Ken memberikan kartu itu ke tangan Alesia.

"Makasih bang", ujarnya senang.

"Hmmmm, jangan lupa apa yang gue bilang

barusan", ujar Ken keluar dari kamar adiknya itu sembari mengingatkan peringatannya yang barusan yaitu tidak pulang larut malam.

"Asiyapp kapten",

"Dimana mana gue tekor untung adek gue", gumamnya menuruni tangga kamar.

Salah satu kafe di Mall

Sedari tadi Alesia mengecek jam tangannya dan juga mulutnya kerap kali mengoceh.

"Di mana sih mereka", ujarnya kesal menyeruput minumannya yang barusan dia pesan.

"Awas aja gue bakal kerjain mereka karena buat gue nunggu lama", ocehnya lagi.

Sebenarnya dia tidak benar benar kesal karena dia baru saja menunggu para sahabatnya 15 yang lalu. Dia hanya sedikit tidak nyaman karena dia merasa sedari tadi ada yang memerhatikan gerak geriknya tapi dia tidak tahu siapa itu.

Beberapa hari belakangan ini dia juga sudah merasa seperti ada seseorang yang tengah memerhatikan gerak geriknya. Kenapa dia bisa tahu? karena dia sangat peka akan sekitarnya. Disaat dia tengah melamun sambil mengaduk minumannya dengan sedotan tiba tiba dikejutkan dengan suara cempreng para sahabatnya.

Dorrrrrrr,,,,,,

"Huaaaaa,,,, Mommy", pekiknya sangking kagetnya. Dan si pelaku hanya tertawa melihat reaksi Alesia.

"Ngapain juga kalian ngagetin gue?", tanyanya memasang muka kesalnya terhadap para sahabatnya itu.

"Lo sih asyik melamun sedari tadi", ujar Michi masih dengan sisa sisa tawanya.

"Iyalah gue melamun nungguin kalian sampai satu abad. Kalian pikir kaki gue nggak keram apa duduk lama", dia mengeluarkan uneg-unegnya sambil mengerucutkan bibirnya karena kesal.

"Iyain deh kita yang salah, sorry", ujar Lia mencubit pipi Alesia agar wajah kesalnya hilang.

"Sakit Lia ogeb jangan dicubit", ujarnya menahan sakit di pipinya. Ini kedua kalinya pipinya dicubit hari ini. Yang pertama Kakaknya dan kini Lia yang beralih mencubit pipinya itu.

"Sorry, soalnya lo imut banget kalo lo lagi cemberut gitu", sahut Lia santai.

"Sorry sorry sakit ini", ketiga sahabatnya hanya tertawa melihat tingkah Alesia.

"Kalian bertiga kok lama banget sih nongol, dari tadi gue udah nungguin tau",

"Kita bertiga lama gara gara beli ini buat lo", ujar Zoya to the point yang sedari tadi bungkam.

"Boneka", beonya sembari menerima boneka Teddy bear warna putih coklat yang terlihat sangat manis dan besarnya hampir melebihi setengah tubuhnya.

"Iya boneka buat lo sebagai hadiah dari kita bertiga", ujar Michi.

"Hadiah", beonya lagi karena belum mengerti maksud ketiga sahabatnya itu.

"Lo nggak ingat hari ini hari apa?", tanya Zoya tidak habis pikir dengan Alesia. Dia hanya menggelengkan kepalanya menandakan tidak tahu apa apa.

"Astaga naga ni anak, masa lo lupa sih kalo hari ini hari sahabat kita yang ke 5 tahun", ujar Lia menepuk jidatnya. Alesia masih loading mendengar penuturan Lia sebelum benar benar berteriak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Makasih udah mampir untuk para readers tersayang author Puput 😊.

Salam sehat 💪

GBU 🤗😇

Terpopuler

Comments

Nikodemus Yudho Sulistyo

Nikodemus Yudho Sulistyo

PENDEKAR TOPENG SERIBU dan ANGKARAMURKA mampir

2021-05-11

1

Happy♡~

Happy♡~

Sudah boom like nih kakak 😊..

Semangat teeus UP nya ya.. ❤❤

2021-04-22

1

Bayangan Ilusi

Bayangan Ilusi

Salam dari Menggapai Asa Thor,,
semangat up😊
Mari saling dukung🤗

2021-04-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!