Daddy Pulang

Bi Surti yang melihat Zoya senyum senyum sendiri penasaran ada apa dengan anak majikannya itu. Dia mendekati Zoya dengan kemoceng di tangannya sehabis membersihkan lemari kaca.

"Cie cieee,,,, non Zoya senyum senyum sendiri, jangan jangan non Zoya lagi jatuh cinta yah hayo ngaku ke bibi", ujar Bi Surti menggoda Zoya.

"Bibi kepo aja deh", sahut Zoya berusaha menyembunyikan wajah malunya.

"Non Zoya nggak perlu malu itu hal biasa malah itu namanya normal, di saat usiamu seperti ini hal seperti itu sudah wajar, bibi pun juga pernah ngalamin yang namanya jatuh cinta waktu masih muda seperti nona", jelas Bi Surti, sifat seperti inilah yang membuat Zoya nyaman jika bersama Bi Surti. Suka bercerita dan bicara panjang lebar tapi masih tetap ada faedahnya.

Zoya hanya membalas penuturan Bisa Surti dengan senyum manisnya yang jarang terekspos.

"Gue seneng bisa ketemu lagi cowok impian gue yang udah ambil ciuman pertama gue", batin Zoya masih setia dengan senyuman manisnya.

Bi Surti adalah kepala pelayan di rumah megah itu sekaligus orang yang sudah merawat Zoya mulai dari kecil. Sejak Zoya usia 10 tahun. Umurnya sekitar 42 tahun.

Waktu itu kedua orang tua Zoya mendapati Bi Surti tengah di jambret para preman. Papah Zoya tidak tinggal diam dia langsung menolong Bi Surti.

Sejak saat itu Bi Surti mengabdikan dirinya menjadi pelayan di rumah itu meskipun kedua orang tua Zoya menolak. Akhirnya kedua orang tua Zoya menuruti kemauan Bi Surti. Tapi dengan satu syarat dia harus menjaga dan merawat Zoya alias menjadi pengasuh Zoya. Karena suami istri itu selalu sibuk bekerja. Dan mereka tahu bagaimana kesepiannya putri kecilnya itu dan tidak akan ada yang menemaninya bermain. Bi Surti tentu saja menerima syarat itu dengan senang hati.

Bi Surti tahu bagaimana sifat Zoya yang sebenarnya dingin di luar tapi hangat dan penyayang di dalam. Dia sangat menyayangi anak majikannya itu begitupun dengan Zoya sendiri.

Pekerjaan orang tua Zoya adalah sebagai asisten seorang CEO di sebuah perusahaan besar. Tapi Zoya tidak tahu perusahaan mana tempat kedua orangtuanya itu bekerja. Sama seperti Michi, tidak tahu menahu dimana kedua orangtuanya itu bekerja.

Meskipun kedua orangtuanya jarang pulang ke rumah karena sibuk bekerja. Tapi kedua orangtuanya mengajari Zoya menjadi anak mandiri sejak kecil. Dia tetap di awasi ketat pergaulannya agar terhindar dari kata liar.

Dan sekarang terbukti, meskipun Zoya cewek yang tomboy tapi dia tetap menjaga kehormatannya dan pergaulannya jauh dari kata liar.

"Mumpung sekarang Zoya lagi seneng, Zoya mau masak buat hari ini", ujar Zoya hendak melenggang pergi ke dapur.

"Tapi non,,," ujar Bi Surti hendak mencegat tapi ucapannya terpotong oleh Zoya.

"No no no, bibi nggak boleh nolak permintaan Zoya yang satu ini", sanggahnya menarik tangan Bi Surti ke dapur. BI Surti hanya pasrah mengikuti kemauan Zoya anak majikannya itu.

"Loh kok banyak banget makanan di sini bi?",

"Apa bibi yang masak semua ini?", tanyanya lagi, sedikit terkejut melihat banyak makanan yang tertata rapi di meja makan.

Dan yang menarik perhatiannya adalah semuanya makanan kesukaannya yang sedang tersaji di meja makan itu.

"Itu semua Mamah yang masak khusus buat putri kesayangan Mamah", ucap Nyonya Sonya yang tak lain adalah Mamah Zoya.

Nyonya Sonya tiba tiba muncul dari dapur membawa dua piring di tangannya yang isinya adalah makanan kesukaan Zoya. Dan meletakkannya di atas meja makan.

"Mamah!", pekik Zoya melihat Mamahnya dan langsung menghambur ke pelukannya. Dan tentu saja Nyonya Sonya pun membalas pelukan putrinya itu.

"Hiks Zoya kangen banget sama Mamah", rengek Zoya di pelukan Nyonya Sonya. Seketika savagenya hilang di depan Mamahnya itu.

"Mamah juga kangen dengan putri kecikku ini", sahut Sonya mengelus kepala Zoya dan mencubit hidung mancung putrinya itu.

"Mah, Zoya udah gede yah", ujar Zoya pura pura merajuk. Nyonya Sonya hanya membalas dengan senyumannya. Dan memeluknya kembali. Bi Surti yang melihat adegan itu merasa terharu dan tidak sadar meneteskan air matanya.

"Ehem jadi sama Papah nggak kangen nih", ujar Tuan Aldo yang tak lain adalah Papahnya Zoya. Baru saja keluar dari kamar dan melihat adegan yang menurutnya sangat menyentuh.

"Papah! Zoya juga kangen banget sama Papah" ujarnya dan berganti memeluk Tuan Aldo.

"Papah juga kangen sama putri kecilku ini", membalas pelukan Zoya.

"Aishhhh Papah, Papah sama Mamah sama aja menyebalkan", ujar Zoya pura pura merajuk lagi. Tuan Aldo hanya tertawa melihat tingkah putrinya itu dan mencubit hidung Zoya.

"Udah udah kangennya, sekarang kita makan perut Mamah udah didemo para cacing dari tadi" ujar Nyonya Sonya menarik salah satu kursi di samping Tuan Aldo suaminya.

"Mamah bisa aja, kalo gitu Zoya pergi ke kamar dulu buat ganti baju", ujar Zoya dan berlari ke arah kamarnya menaiki tangga dengan tergesa-gesa.

"Hati hati sayang nanti jatuh", teriak Nyonya Sonya menasehati Zoya.

"Iya Mah", sahutnya,

Dan Bi Surti, dia juga ikut bersama keluarga itu makan bersama. Meskipun dia menolak tapi kedua orang tua Zoya tetap memaksa, dia hanya pasrah mengiyakan permintaan majikannya itu. Dan pelayan lain tentu saja ada yang iri dan ada yang bangga melihat kedekatan Bi Surti dengan keluarga itu. Dan yang iri kadang sering kali mencoba mencelakai Bi Surti tapi semua rencana itu gagal total karena adanya Zoya dan CCTV di mana mana di rumah itu.

Di Coffee Shop

"Makasih udah nganterin gue", ujar Michi dan memberikan helmnya ke Arya.

"Sama sama", jawabnya dan memarkirkan motor sportnya.

"Kok lo belom otw, terus itu motor kenapa lo parkir", tanyanya bingung menunjuk ke arah motor Arya yang sudah terparkir.

"Bicit lo", sahut Arya mendahului Michi,

"Woiiii tungguin gue, lo mau kemana sih main nyelonong sendiri aja", oceh Michi berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Arya.

"Gue mampir, ya kali gue mau mesen hotel buat tidur", sahut Arya sedikit jengkel.

Mereka berdua memasuki Coffee Shop itu dan disuguhi dengan aroma Coffee yang sangat harum dan menggiurkan selera. Dan begitu banyak pengunjung yang menikmati minuman berkafein itu.

"Awwww shtttt, hidung gue sakit", mengelus hidungnya dan memukul lengan Arya.

"Ngapain coba berhenti tiba tiba di depan gue, kan jadinya hidung gue yang mungil kejedot sama punggung lo sekeras beton itu", tambahnya lagi kesal dan masih mengelus hidungnya.

"Kok gue yang lo salahin", bantah Arya tidak mau disalahkan.

"Ya iyalah lo yang salah, bukannya minta maaf malah nyolot",

"Coba gue liat mana yang sakit?", tanya Arya.

"Ini hidung gue", sahut Michi menunjuk hidungnya.

"Awwww", rintih Michi lagi akibat ulah Arya yang menarik hidungnya.

"Kenapa lo tarik hidung gue sih, udah sakit tambah sakit lagi", kesalnya dan orang yang melakukannya hanya tertawa tanpa dosa.

"Ya sorry", terkekeh akibat tingkah Michi,

"Sorry sorry, lagian kenapa sih lo berhenti tiba tiba",

"Gue mau nanya dimana toiletnya", ucap Arya menggarut tengkuk lehernya.

"Sebelah sana, kalo belom ketemu tanya aja ke pelayan lain", ketus Michi menunjuk arah toilet.

"Makasih", ucap Arya dan hendak pergi untuk menuntaskan panggilan alamnya.

"Lo nggak ikut bareng gue", terlihat senyum nakal terpampang di wajah tampannya.

"Nggak, ngapain juga gue ikut bareng lo", tolak Michi memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Ya kali lo mau ikut", diselingi tawa kecilnya,

"Gue nggak mau, gue mau ke ruangan nyokap gue", ketus Michi.

"Terserah", ujarnya dan melanjutkan langkahnya dan sesekali tersenyum.

"Dia sangat lucu",

Arya berhenti sebentar, karena dia bingung ke arah mana toilet laki laki. Michi hanya memberitahukan arahnya tapi tidak mengatakan ruangan yang mana. Karena di depannya ada dua ruangan. Mungkin satu khusus kamar mandi dan satu lagi buat yang lain.

"Maaf Mas, masnya mau ke toilet yah?", tanya salah satu pelayan wanita yang umurnya sekitar 20an.

Arya yang mendengar itu membalikkan badannya.

"Ganteng banget", batin pelayan wanita itu dan tersenyum manis.

"Iya Mbak saya mau ke toilet, toiletnya mana yah Mbak?", tanya Arya ramah plus sopan.

Pelayan yang mendengar Arya bersikap ramah dan sopan, tidak membuang kesempatan. Dia memakai jurus jitu untuk memikat Arya.

"Toiletnya sebelah sana Mas!", Menunjuk salah satu ruangan tertutup di sebelah kanan Arya. Padahal di depan pintu sudah terpampang namanya toilet entah kenapa dia bisa linglung.

"Makasih", hendak memasuki ruangan yang ditunjuk oleh pelayan wanita itu.

"Tunggu mas?" cegah pelayan wanita itu dan Arya hanya mengangkat salah satu alisnya mendakan bertanya apalagi.

"Nama Mas ganteng siapa, siapa tahu mungkin kita jodoh di masa depan", ujar wanita itu dan menggulung gulung rambutnya. Yap trik rahasianya untuk mendekati Arya adalah ganjen.

Arya yang mendengar penuturan pelayanan wanita itu merasa risih. Dan mengubah ekspresinya seketika dari yang ramah menjadi cuek.

"Cih dasar cabe, dia pikir gue mempan di gituin kagak bisa, gue bakal kerjain lo sampe kesal setengah mampus",

"Ohk", sahutnya meninggalkan pelayan wanita itu yang mendengus kesal mendengar penuturan Arya.

"Tadi ramah sekarang cuek menyebalkan", pelayan wanita itu mendengus kesal dan menghentakkan kakinya. Setelah itu dirinya pergi meninggalkan toilet kembali ke aktivitasnya semula dengan wajah kesal.

Arya keluar dari toilet setelah selesai melakukan urusannya. Saat berjalan dia mendapati Michi sedang bersama pria lain. Tapi yang anehnya Michi seperti berusaha menolak tapi pria itu tetap memaksanya. Pria itu menggenggam tangan Michi dan dia sendiri berusaha melepas genggaman itu. Dan banyak pengunjung yang lain melihat kejadian itu, ada yang mencibir dan ada bingung.

"Ada apa ini?", tanya Arya sesampainya di tempat Michi. Michi yang berusaha melepaskan genggaman itu akhirnya berhasil dan memeluk salah satu pergelangan tangan Arya. Dirinya yang kebingungan hanya menaikkan salah salah satu alisnya.

"Bobi, sorry gue nggak bisa terima lo jadi pacar gue karena gue udah punya pacar, dan pacar gue adalah dia jadi please jangan ganggu gue hidup gue lagi yah", tutur Michi dengan wajah memelas.

Pelayan wanita yang tadi tidak sengaja mendengar ucapan Michi. Dia mengepalkan tangannya dan menyumpahi serapah terhadap Michi.

"Dasar ganjen beraninya dia rebut cowok gue", gumamnya menahan emosinya melempar lap kain yang ada di tangannya karena sangking geramnya.

"Hah", beo Arya secara refleks mengeluarkan suaranya. Otak kecilnya berusaha mencerna penuturan Michi barusan.

"Tapi gue sayang sama lo gue cinta sama lo Michelle, gue nggak bisa hidup tanpa lo", lirih pria itu berusaha menggapai tangan Michi.

"Kumohon", pinta Michi dengan wajah memelas.

"Tapi,,," sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya sudah terpotong oleh Arya.

"Lo dengar kan apa yang dia bilang, jangan pernah ganggu dia lagi lo pasti tau apa artinya kan, jadi gue minta dengan hormat lo sekarang pergi dari sini gue nggak mau pacar gue tertekan akibat ulah lo", ujarnya selembut mungkin dengan wajah datarnya.

Dan Michi yang mendengar sedikit tertegun.

Pria itu pun memilih pergi meninggalkan Arya dan Michi. Tapi sebelum pergi pria itu memberikan kata seperti ancaman terhadap Arya.

"Awas aja lo, gue bakal buat perhitungan dengan lo", ujar pria itu dengan wajah sangar.

"Gue nggak takut", sahut Arya.

"Makasih udah nolongin gue", ucap Michi tulus terhadap Arya bahkan air matanya sudah hampir jatuh tapi dia tahan.

"Sama sama, tapi lo nggak papakan?", tanya Arya sedikit khawatir. Dia hanya menggelengkan kepalanya.

"Duduk dulu lo pasti syok", menarik salah satu kursi di sebelahnya dan mendudukkan Michi.

"Lo haus?", Michi menggelengkan kepalanya lagi.

"Sayang kamu nggak papakan?, kamu dipaksa lagi sama orang asing itu?", tanya Nyonya Sarah Maminya Michi. Yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Nggak kok Mi, Michi baik baik saja", jawabnya berusaha tersenyum.

"Dia belum ada jeranya buat gangguin kamu, Papi akan kasih pelajaran sama dia", ujar Tuan Leo Papinya Michi.

"Papi! kapan pulangnya kok nggak ngabarin Michi sih", dia langsung menghambur ke pelukan Tuan Leo Papinya.

"Papi baru nyampe barusan dan langsung mampir ke sini buat liat Michi kesayangan Papi", ujar Tuan Leo dan mencubit hidung Michi.

"Mm permisi Om Tante, saya pamit mau pulang dulu", ujar Arya sopan ingin mengundurkan diri. Sebenarnya dia ingin bertanya siapa pria yang barusan tapi dia urungkan.

"Kamu temannya Michi kan?", tanya Tuan Leo terhadap Arya.

"Iya Om, saya temannya Michi", sahutnya dengan sopan dan menundukkan kepalanya sebagai tanda hormatnya.

"Dia namanya Arya Pi yang udah nolongin Michi dari cowok tadi, dia baru pindah hari ini dari Jerman", jelas Michi.

"Ooo dari Jerman",

"Iya Om", sahut Arya menganggukkan kepalanya lagi.

"Tapi Mami nggak percaya deh kalo dia teman kamu", ujar Nyonya Sarah.

"Maksud Mami apa?", tanya Michi bingung begitu juga dengan Arya. Mereka berdua saling melirik satu sama lain.

"Tadi Mami dengar kalo dia pacar kamu.

Apa itu benar?",

"Benarkah!", timpal Tuan Leo,

"Nggak kok Mi itu salah paham, tadi itu cuma mau nolongin Michi", ujar Michi sedikit panik sedikit gugup.

"Nggak papa kok, pacaran beneran Mami sama Papi nggak larang asal jangan kelewat batas", ujar Nyonya Sarah sambil tersenyum.

Michi yang sedang memohon terhadap Arya dengan tampang wajah memelas hanya dibalas dengan mengangkat bahunya. Michi yang tidak mendapatkan respon dari Arya hanya mendengus kesal.

"Ayo duduk, kamu pasti lelah berdiri di situ",

ujar Tuan Leo menarik salah satu kursi di sebelah Sarah. Dan Nyonya Sarah sedang memesan sesuatu terhadap salah satu pelayan.

"Baik Om", menarik kursi di sebelah Michi.

"Maaf Om saya lancang. Tapi pria yang barusan siapa ya Om?, kenapa dia seperti memaksa Michi", tanya Arya melontarkan isi kepalanya yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

Pria yang dimaksud Arya barusan adalah Bobi. Umurnya hampir sama dengan Michi dan untungnya dia beda sekolah dengan Michi. Dia adalah penggemar berat Michi atau lebih tepatnya Sasaeng. Michi adalah salah satu selebgram yang namanya lumayan banyak dikenal. Dia ingin sekali Michi menjadi pacarnya. Tapi dirinya di tolak mentah oleh Michi. Pria itu terlalu terobsesi terhadap Michi dan bahkan suatu hari dia hendak melecehkan Michi. Tapi semuanya gagal karena adanya teman teman Michi yang membantunya dan selalu berada di sisinya. Sejak saat itu Michi selalu takut dan trauma akan kejadian itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay makasih yah udah mampir 😞😃

Maaf kalo ceritanya gaje.

Jangan lupa like, komen, kalo bisa favorit juga yah.

Salam sehat 💪

GBU🙂

Terpopuler

Comments

Aprill

Aprill

pusing tor cerita nya klo semua jd pemeran utama 😂

2021-08-13

1

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

Semangat berkarya thor
sukses selalu😊

2021-08-11

1

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

Aq udah mampir ya thor😊
.

Thorrr boleh minta Feedback ke "Bahagia Bila Bersamamu" nggak butuh dukungan nihh👉👈

2021-08-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!