🔥🔥🔥
"Tidak perlu ke rumah. Aku tidak tinggal dirumahku. Antarkan aku kehotel GELORA," ucapku ketus.
Ckiiit....
Kak Ansel menginjak rem mendadak, ketika mendengar bahwa aku tinggal dihotel.
"Jangan bercanda, Lona." Rahang kak Ansel mengeras, tanda emosi menguasainya.
"Aku tidak bercanda, kak. Saat ini aku memang tinggal dihotel GELORA. Sekarang kakak sudah tau sehina apa aku! Jadi, tidak ada lagi yang harus aku tutup-tutupi dari kakak. Aku Ilona Willa, putri dari Ayah seorang penjahat kriminal, dan juga ibunya seorang Jal*ng. Aku, tidak ada bedanya dengan ibuku. Aku juga Jal*ng, kak. Aku sudah menj*al tubuhku demi uang. Kakak puas, kakak tidak perlu menceramahiku. Kakak juga bukanlah lelaki yang baik, bahkan kakak tidur dengan perempuan lain, dihadapanku. Aku benci kak Ansel," teriakku padanya. Dengan cepat aku keluar dari mobil, dan ternyata kak Ansel masih mengikutiku dari belakang. Hingga aku sampai didepan hotel.
"Lona, Lona. Dengarkan penjelasan kakak dulu. Kamu salah paham, Lona. Kakak tidak mungkin menghianatimu, kakak sangat mencintaimu, Lona." ucap kak Ansel berhasil menarik tanganku dan memeluk erat tubuhku. Aku berontak ingin dilepaskan. Tapi sekali lagi tenagaku tak cukup menandinginya.
"Kakak mohon maafkan, kakak. Kita pulang ya. Kamu tidak pantas berada ditempat seperti ini," ucapnya memelukku semakin erat.
"Buuukkk....," satu tonjokkan keras, mendarat di rahang kanan kak Ansel. Tubuhnya terhuyung kebelakang hingga terjatuh ke aspal.
Akhirnya aku bisa lepas dari pelukkan kak Ansel. Tapi sayangnya tanganku langsung ditarik oleh seseorang dengan begitu erat, hingga meninggalkan warna merah dipergelangan tanganku.
Pria kekar yang menyeretku ini, tak lain adalah tuan Devan. Ia murka melihat budaknya dipeluk pria lain.
Aku tak dapat berbuat banyak, aku hanya berusaha melebarkan langkahku berusaha menyamai langkahnya yang begitu lebar. Tanganku yang masih aman terus memegang erat baju bagian atasku yang terbuka lebar. Hampir memperlihatkan gundukkanku.
"Apa kau benar adalah Jal*ng, walaupun kau adalah jal*ng. Tapi aku tidak mengizinkanmu untuk bermesraan dengan pria lain ditempat umum. Apalagi pria itu adalah si brengsek Ansel." Bentak tuan Devan melemparkanku keatas ranjang.
Tubuhku terhentak diatas ranjang, kancing kemejaku terlepas semuanya. Memberikan pemandangan indah, dengan penampakkan dua gundukkanku yang masih bebalut dalaman terakhir berwarna merah.
"Tu-tuan, saya mohon jangan sakiti saya. Saya tidak punya hubungan Apapun dengan kak Ansel," gemetaran aku mundur perlahan, sedangkan tuan Devan semakin mendekatiku dengan mata tajamnya terpusat pada gundukanku yang terbalut dalaman terakhir. Aku menelan salivaku bersusah payah. Perih di lukaku, pusing pada kepalaku, sakit ditubuhku, juga ketakutan yang melandaku saat ini.
Semua rasa bercampur membuatku semakin gemetaran. Aku terus berusaha mundur hingga mentok di kepala ranjang. Aku kebingungan, apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku berusaha menutup kemejaku yang terbuka, walau percuma karena masih terlihat jelas.
Dengan kasar tuan Devan menarik pergelangan kakiku. Membuat rok yang kukenakan tersingkap, aku jelas melihat nafsunya memuncak ketika melihat intiku yang bersembunyi dibalik CD berwarna putih yang kini kukenakan.
Aku berusaha berontak, tapi percuma. Saat ia akan kembali menciumku, aku merasakan nyeri yang semakin lama semakin parah didadaku. Aku meringis kesakitan dengan berusaha menekan dadaku agar nyerinya mereda. Namun nyeri kali ini berbeda seperti biasanya, nyeri kali ini disertai dengan kepalaku yang terasa berputar-putar, juga keringat dingin mengucur bahkan sampai di kaki-kaki ku. Tak lama pandanganku buram, lalu gelap, dan akhirnya aku tak sadarkan diri.
🍂🍂🍂
Like, komen, hadiah, dan Voteee plesee🙏🙏🙏
Rate bintang 5 juga, pleaseee🙏🙏🙏
Maafkan typonya🙏
Selamat membaca dan semoga suka💗
lope readers😘😘😘
🔥🍂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Eva Nietha✌🏻
Menderita banget
2024-04-27
0
Muh Hafizh
sedih banget cerita nya
2023-07-22
0
玫瑰
kasihan
2022-09-29
1