Episode 02

🔥🔥🔥

"Bagaimana, kalau aku menginginkanmu untuk menjadi BUDAKKU." Ucap tuan Devan, dengan senyuman liciknya.

Mendengar kalimat itu, Aku menaikkan pandanganku, menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Sa-saya...." Aku ingin berkata, tapi suaraku tak tembus. Seakan tertelan bersamaan dengan salivaku. Mataku sudah berkaca-kaca, ketika aku mengedipkan mataku. Setetes buliran bening jatuh kelantai ruangan itu. Aku menangis. Aku merasai pipiku yang terkena tetesan air mataku. Nyatakah ini? Apakah aku benar-benar menangis? Kenapa air mataku lolos saat mendengar kalimat pria tampan dihadapnku ini? Pikirku.

Dadaku terasa sesak, udara seakan menghilang dari ruangan itu. Aku menangis saat ini, aku sudah bisa menangis lagi. Aku ingin melegakan semua beban dihidupku dengan manangis. Aku sudah bisa menangis saat ini, aku bahagia sekaligus sedih.

Aku sedih atas syarat yang diberikan oleh bosku ini. Aku mengira akan dijadikan simpanan atau istri kontraknya seperti cerita di novel yang sering kubaca. Tapi ternyata, derajatku sangatlah rendah. Aku hanya ditawarkan untuk menjadi budak saja. Sebegitu hinanya kah aku.

"Aku hanya akan memberikanmu uang, jika kamu mau menjadi Budakku," ucapnya lagi, memutar singasananya. Dia membelakangiku, mungkin saja dia tak tega melihat air mataku.

"Saya siap, tuan. Saya siap untuk menjadi Budak tuan," jawabku yakin. Ya! Inilah keputusanku, tidak apa menjadi Budak. Bukankah aku hanya akan menjadi pembantu, ya! Pasti seperti itu bukan? Aku hanya akan disuruh ini, disuruh itu. Bukankah, itu lebih baik daripada aku dan adik-adikku dijual. Memantapkan tekadku aku yakin pilihanku ini tidaklah salah.

Aku harap, setelah melunasi hutang pada renternir. Ayah dan Ibuku akan berubah. Semoga saja keduanya akan menyayangi aku dan juga kedua adikku.

Tuan Devan memutar kembali kursinya, ia memajukan tubuhnya. Guna menatapku lebih jelas. Setelah itu, dia tersenyum menakutkan menatapku.

Lalu, dia menekan telpon canggih di mejanya.

"Aron, kemarilah," titahnya pada sekretaris Aron lewat telpon itu, mungkin saat ini sekretaris Aron sedang berada di ruangannya, yang berada disamping ruangan tuan Devan sendiri.

Tak lama, masuklah sekreataris Aron. Dan langsung membungkukkan tubuhnya pada tuannya, yang kini betah duduk disingasananya dengan segala kearoganannya.

"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" tanya sekretaris Aron saat menaikkan kembali tubuhnya.

"Berikan gadis ini uang tunai sebesar 500 juta," titah tuan Devan.

Sebuah senyuman yang samar, muncul dibibirku yang kini bergetar. Kala mendengar bahwa aku akan mendapatkan uang yang diinginkan oleh kedua orangtuaku

"Baik, tuan." Jawab sekretaris Aron, keluar dari ruangan tuannya. Guna mengambil uang tunai senilai 500 juta.

Tak lama, sekretaris Aron kembali dengan sebuah tas berbentuk mini disalah satu tanganya.

" Berikan uang itu pada Nona ini," ujarnya lagi pada sekretaris Aron.

Sekretaris Aron mengulurkan cover itu padaku. Aku menyambutnya dengan bergetar, sebanyak apa uang senilai 500 juta.

"Silahkan dicek, Nona," ucap sekretaris Aron padaku. Tanpa ragu aku membuka tas mini itu, bola mataku seolah copot dari tempatnya. Ketika aku melihat betapa banyaknya kertas berwarna merah di dalam tas mini itu. Aku sampai tersedak salivaku melihat kertas berharga itu.

"Aron, kau pastikan perempuan ini tidak kabur. Dan pastikan juga dia untuk datang kehotelku besok.

"Uhuk....." Aku terbatuk mendengarnya, Hotel! Kenapa pria ini tinggal dihotel, apa pria kaya raya ini tidak punya Villa atau Mansion yang besar seperti dinovel-novel yang kubaca. Mendengar bahwa akan tinggal dihotel bersamanya, entah kenapa aku merasa bahwa aku adalah wanita murah*n. Ah sudahlah! Tidak apa -apa, hanya akan tinggal dihotel bersama bosku. Dan aku hanya akan menjadi pembantu disana. Kenapa pula aku harus takut. Aku pasti bisa melewati seberat apapun ujian yang datang padaku. Aku yakin aku bisa, ini belum apa-apa menurutku.

Aku yakin, tuhan sudah menyiapkan yang terbaik untukku. Kalaupun tuhan memberikan aku ujian yang lebih berat lagi dati ini, maka aku, akan selalu siap.

🔥🔥🔥

Memeluk erat, aku membawa tas mini itu hingga sampai dirumah. Sudah hampir larut malam aku baru mengnjakkan kakiku dilorong sempit menuju rumahku, yang berada dilingkungan yang begitu kumuh. Mereka menyebutnya lorong Tong Sampah, karena memang rumah kami berada dipinggir tempat pambuangan sampah.

"Nah! Itu anak saya sudah datang. Lona cepat kesini," panggil ayahku saat melihatku pulang. Rupanya sudah ada beberapa renternir dengan wajah menyeramkan juga tubuh yang kekar. Tak lupa baju-baju mereka yang serba hitam.

Aku sedikit menambah kecepatan laju langkah kakiku. Sambil tetap memeluk tas miniku yang berisi kertas berharga berwarna merah.

"Lona, kamu bawa uangnya kan?" tanya Ayah padaku ketika aku sampai disampingnya.

" ini, Ayah, uangnya." ujarku sambil mengulurkan tas mini tadi pada Ayahku.

Ayah segera membuka mini itu, lalu tersenyum puas menatapku.

"Ini uangnya, pak. Sekarang sudah lunas, dan saya tidak punya hutang lagi pada bapak-bapak semua," jelas ayahku pada renternir itu.

Renternir itu, langsung menerima tas kecil berbentuk segi empat tadi. Sekarang giliran renternir itu tersenyum puas menatap Ayahku. Lalu, mereka segera pergi meninggalkan rumah kumuh, kami. Tanpa satu kalimat pun.

"Masuk, masakkan Ayah makannan," titah Ayahku. Aku pun segera menuju dapur. Masih ada beras dan juga telur, aku segera membuatkan nasih goreng dengan telur ceplok.

Kedua adik kembarku sudah menunggu dimeja makan. Mungkin karena kelaparan mereka pun segera mengambil nasi goreng, lalu melahapnya dengan cepat. Mereka benar-benar kelaparan, wajar saja kelaparan! Karena untuk makan siang mereka, aku hanya meninggalkan dua potong roti. Ibu dan Ayahku benar-benar tidak peduli pada adik kembarku.

Meninggalkan adikku yang tengah lahap makan. Aku membawa seporsi nasi goreng lengkap dengan telur ceplok utuh, membawanya ke pada Ayahku yang kini duduk santai dikursi depan rumah.

"Ini, Yah. Makan malam, Ayah." Ucapku mengulurkan nasi goreng tadi.

"Nasi goreng lagi, telur ceplok lagi. Makan saja sendiri. Dasar anak tidak berguna, pembawa sial," Bentak Ayah, lalu

"Plaaaaak......." Satu tamparan mendarat di pipi kiriku, tubuhku terhuyung kebelakang, tapi aku masih bisa menahannya agar tak terjungkir kebelakang. Akibat tamparan Ayah meningalkan warna kemerahan di pipiku. Darah segar pun mengalir dari sudut bibirku. Nasi goreng yang kubawakan untuk Ayah berhamburan dilantai tanah rumahku.

Melihat nasi goreng dan telur ceplok itu, aku menangis. Aku sudah bisa menangis sekarang, ternyata menangis sangtlah melegakan.

Melihat telur ceplok masih bersih, aku segera mengambilnya. Setidaknya aku bisa makan malam ini, tidak hanya makan roti lagi, tapi makan dengan telur ceplok. Aku segera membawanya kedalam rumah, aku kaget kerena dibalik pintu ada dua adik kembarku yang ternyata mengintipku saat dimarahi ayah. Kalika menyeka darah disudut bibirku, dan Kalina menempelkan plaster disana. Aku tersenyum menatap kedua adikku. Kemudian, aku segera memeluk erat keduanya.

🍂🍂🍂

Jangan lupa like, komen, hadiah, dan vote🙏💗

Maafkan typonya🙏

Selamat membaca dan semoga suka💗

lope readers😘😘😘

🔥🍂

Terpopuler

Comments

Eva Nietha✌🏻

Eva Nietha✌🏻

Sedih

2024-04-27

0

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

kasian banget

2023-11-13

0

||ʀɪɴ

||ʀɪɴ

bangke! aing smpe mewek Thor baca bab ini

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Epiosde 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48 (Aron & Anna)
49 Episode 49 (Aron & Anna)
50 Episode 50
51 Episode 51 (Aron & Anna)
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Pengumuman Rilis Sekuel
77 Rilis novel terbaru
78 Rilis Sekuel
79 Terjerat Hyper Husband (Lolin Baldev & Luke Marit)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Epiosde 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48 (Aron & Anna)
49
Episode 49 (Aron & Anna)
50
Episode 50
51
Episode 51 (Aron & Anna)
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Pengumuman Rilis Sekuel
77
Rilis novel terbaru
78
Rilis Sekuel
79
Terjerat Hyper Husband (Lolin Baldev & Luke Marit)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!