Budakku Canduku
Warning : Yang tidak tahan menangis, dan yang tidak suka cerita sedih, mohon undur diri🙏😅
Yang ingin kepoin Othor, boleh mampir ke Ig Othor @Oniya_99🤗
🔥🔥🔥
"Aaaaaakh! Kepala Lona sakit, Ayah." Teriakku tanpa ekspresi, Kenapa tanpa ekspresi? Tentu saja karena hal seperti ini sudah biasa bagiku. Setiap kali Ayah bertengkar dengan Ibu, Ayah tidak akan menyakiti ibu. Tapi aku! Aku lah yang akan menjadi bahan pelampiasan kekesalannya.
Malam ini, Ayah dan Ibuku kembali adu mulut. Masalahnya apa lagi. Kalau bukan masalah hutang keduanya yang sudah menumpuk pada renternir.
Ayahku bekerja sebagai pencuri, memang itu bukanlah sebuah pekerjaan, melainkan sebuah tindakan kriminal. Ayahku sudah langganan keluar masuk penjara, walau begitu ia tidak pernah berubah. Ia hanya suka mabuk-mabukkan, dan juga bermain judi.
Ibuku pun juga sama, ibu juga berperan penting dalam penumpukkan hutang kali ini. Ibu sangat menyukai yang namanya belanja barang-barang branded, pakaian yang ibu kenakan selalu yang berharga mahal. Darimana ibu dapat membeli pakaian mewah itu? Darimana lagi kalau bukan dari hasil jerih payahku. Walau begitu, tetap saja gajiku tidak dapat memuaskan gaya hidup ibuku. Dan akhirnya, ibu juga berhutang pada renternir hanya untuk berfoya-foya.
Malam ini, renternir kembali datang. Dan mereka hanya memberikan waktu hingga besok malam. Jika besok malam, kami masih belum bisa membayar hutang. Maka Ayah dan Ibu akan dipenjarakan.
"Tapi Sayang! Kenapa tidak kita jual saja anakmu ini. Kalau kita menjualnya kepada pengusaha kaya raya, kita pasti akan menerima banyak uang. Lihatlah putrimu ini sangat cantik, perawan pula. Aku yakin, kita bisa menjualnya dengan harga yang sangat tinggi," ucap ibu tiriku memberi ide gila pada Ayahku.
Mendengar perkataan Ibu, Ayah langsung melepaskan cengkramannya pada rambutku. Aku langsung terjatuh dilantai setelah dihentakkan kencang oleh ayahku sendiri. Keningku sedikit memar setelah terbentur sudut meja.
Mata Ayah langsung berbinar menatapku. Aku curiga, aku takut, aku kecewa. Kenapa kedua manusia ini begitu tega padaku.
Aku ingin sekali menangis, tapi aku benar-benar sudah lupa bagaimana caranya menangis. Aku tidak tau kenapa air mataku tidak pernah bisa menetes lagi. Ada apa ini, apa aku sudah terlalu banyak menangis.
"Kau benar, sayang. Kita akan kaya kalau menjual Ilona, kita tidak akan terbelit hutang lagi," jawab ayahku, menatapku dengan tersenyum licik.
Hancur sudah hatiku, hancur pula hidupku. Kenapa Ayah dan Ibuku begitu tega ingin menjualku. Apa salahku? Kenapa mereka sangat membenciku. Ibu! Aku bisa memahami ibu, dia sangatlah membeciku. Tapi aku masih bisa menerima hal itu, karena ibu memang bukanlah ibu kandungku. Tapi Ayah! Kenapa ayah begitu tega ingin menjualku? Bukankah, aku adalah anak kandungnya. Kenapa ia begitu mudah menyetujui ide gila yang dilontarkan oleh ibu tiriku
"Lona, tidak mau. Ayah, Ibu, Ilona mohon jangan jual Lona. Lona tidak mau." Jawabku menolak keras. Walau tidak ada air mata yang menetes dikedua sudut mataku. Tapi, raut wajahku dapat menjelaskan seberapa ketakutan dan kecewanya aku saat ini.
"Kalau begitu, kau harus mencari uang sebesar 500 juta. Bagaimana pun caranya, kau harus mendapatkannya. Kalau tidak, bukan hanya kau yang akan Ayah jual, tapi juga kedua adikmu." Tunjuk ayah pada kamar adik kembarku. Walaupun kedua gadis remaja itu bukanlah adik kandungku, tapi aku sudah mengangap mereka seperti adik kandungku sendiri. Kalika dan Kalina nama mereka, usia keduanya baru menginjak lima belas tahun. Sudah cukup penderitaan keduannya, mereka sering pulang sekolah dalam keadaan babak belur. Akibat mendapatkan perlakuan buli dari temen sekolah mereka. Alasannya tak lain dan tak bukan adalah karena mereka mempunyai seorang ayah penjahat dan seorang ibu pel*cur.
Air mataku seakan menetes kedalam, hatiku seolah terbelah, nafasku seakan terhenti, salivaku ikut tercekat. Ketika mendengar ucapan ayahku. Tega! Tega sekali mereka, kedua adik kembarku adalah anak kandung mereka berdua. Adik kembarku adalah darah daging mereka berdua. Lalu kenapa mereka juga rela menjual kedua adik kembarku, yang kondisi mentalnya terganggu.
"Lona mohon jangan ,Yah Jangan Buk. Lona janji, besok Lona akan membawa uang sebanyak itu. Lona janji, jadi Lona mohon jangan jual kami," bersimpuh dikaki Ayahku, dengan terus memohon.
Aku menengadahkan kepalaku. Dengan begitu, aku dapat melihat jelas bagaimana Ayah tersenyum membalas senyuman ibu tiriku. Ya! Aku tau, rencana mereka berhasil bukan. Mereka berhasil memerasku untuk meminjam uang kepada bosku dikantor. Mamang aku tak punya jalan lain, selain meminjam uang pada bos di perusahaan tempatku bekerja.
🔥🔥🔥
Keesokan paginya. Seperti biasa, Setelah mandi dan bersiap, aku langsung menuju dapur. Merebus 4 butir telur, lalu menyajikannya dimeja. Kalika dan kalina, sudah duduk dimeja. Mereka sudah menungguku sedari tadi, aku memberikan masing-masing adikku satu butir telur rebus, yang sudah aku kelupas cangkangnya.
"Terima kasih kak," jawab keduanya bersamaan. Hanya padaku keduannya dekat. Ayah, Ibu. Huuff! Mereka bahkan ketakutan melihat Ayah dan ibunya sendiri.
Kedua adik remajaku begitu cantik, keduannya mewarisi kecantikan ibu tiriku. Mata berwarna biru dengan kulit putih nan bersih. Tapi sayang, kedua adikku memgalami gangguan mental, karena terlalu sering mendapatkan perlakuan tidak baik saat disekolah maupun dirumah. Mereka tidak pernah lagi keluar rumah, karena keduannya akan ketakutan jika melihat orang asing.
Keduannya selalu bermain didalam kamar. Aku membelikan mereka berdua peralatan melukis, karena keduannya sangat pandai melukis. Sudah banyak lukisan yang mereka buat. Dan menurutku, hasil guratan pensil keduannya, sangat bernilai seni tinggi. Aku bisa merasakan ada banyak kesedihan di setiap lukisan yang mereka buat.
Begitu menyelesaikan urusan dirumah, aku mulai melangkahkan kakiku berjalan menuju perusahaan tempatku bekerja. Sebuah perusahaan yang gedungnya paling tinggi dan paling besar dikotaku.
DIZON GRUP. Itulah nama perusahaan terbesar kedua dikotaku. Lalu dibagian manakah posisiku disana. Entahlah, tapi yang pasti aku tidak membutuhkan ijazah yang tinggi untuk pekerjaanku. Mereka bilang aku diterima hanya karena wajah cantikku dan senyuman manisku.
Aku tidak tau apa nama pekerjaanku, tapi yang pasti. Aku hanya perlu berdiri sopan seharian dan juga tersenyum manis seharian. Hanya itu! Ya hanya itu saja. Tapi, itu cukup membuatku kelelahan. Kakiku terasa sangat pegal, bibirku juga terasa kebas.
25 menit berjalan kaki aku berhenti disebuah mini market. Aku membeli sebuah plaster, guna menutupi keningku yang memar dan juga membengkak. Begitu selesai aku kembali lagi berjalan.
Tak lama aku sudah berada diperusahaan, aku langsung bergegas menuju lif khusus, dimana tempatku bekerja. Disamping pintu lift itulah aku berdiri dengan menebarkan senyumanku. Setiap harinya bosku yang berwajah sangat tampan juga tubuh yang begitu kekar, melewatiku dengan ekspresi dingin juga Arogannya.
Tak peduli aku hanya perlu menebarkan senyuman manisku padanya. Bukan hanya bosku yang harus aku sambut dengan ramah dan sopan. Tapi juga tamunya yang silih bergantian datang untuk menemuinya.
🔥🔥🔥
"Ada urusan apa kau ingin menemuiku," tanya suara baritone itu padaku, kini aku berdiri dihadapannya
"Tuan, saya mohon pinjamkan saya uang sebesar 500 juta. Saya berjanji akan melakukan apapun yang tuan inginkan," mohonku to the point.
"Benarkah, kau akan melakukan apapun yang aku inginkan?" Tanyanya membuatku ketakutan kala mendengar suara s£ksinya yang terdengar nakal ditelingaku.
"Benar tuan, Saya berjanji," jawabku, memantapkan hatiku untuk yakin.
"Bagaimana kalau aku menginginkanmu menjadi BUDAKKU!"
🍂🍂🍂
Hay teman semua👋
Ini novel keduaku, semoga kalian suka ya💗
Jangan lupa Like, komen, hadiah, dan juga votenya 🙏💗
Selamat mambaca😍
Maafkan typonya🙏🙏🙏
Lope readers😘😘😘
🔥🍂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
seson 1 lona devan
2022-11-02
1
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
seson 1 devan lolan
2022-10-27
1
cha
aku baru mampir,,,
like like like
2022-05-14
0