"Allin kakak minta maaf, tak apa jika kau belum memaafkan sekarang, kakak tidak ingin kau membenci kakak"
Tak dihiraukan oleh Allin, tapi yang diajak bicara malah mengambil pedang milik Elsano lalu menggoreskan pedang ke tangannya darah keluar sangat banyak Elsano kaget dengan apa yang dilakukan adiknya itu
"Allin apa yang kau lakukan!"
Elsano memegang tangan Allin tapi ditangkisnya
Lalu Allin melompat turun dadi kereta kuda dan mendorong tubuhnya sendiri ke jurang, tubuhnya terguling kebawah jurangnya sangat dalam bahkan darah dari tangan Allin meninggalkan jejaknya direrumputan,
Elsano sangat terkejut ingin sekali ia melompat dan menolong Allin tapi dihentikan oleh kasimnya
"Tidak yang mulia, anda juga akan mati jika melompat dari sini" kata kepala kasim
"Kau benar, lalu apa yang harus aku lakukan aku tidak mau kehilangan adikku" Elsano menangis
"Kita akan mencari jalan untuk pergi kebawah tuan... Mari" Ajak kepala kasim
Elsano dan yang gerombolannya bergegas mencari jalan untuk menuju ke bawah
Setelah sampai dibawah Elsano mencari adiknya namun nihil tidak ada orang bahkan jika mencari jejak dimalam hari pun rasanya akan sia-sia
"Yang mulia sebaiknya kita hentikan pencarian, kita harus mengabari ini ke istana" Kata kasim
"Tapi jika menunggu sampai besok adikku akan mati kasim!" Elsano resah ia merutuki dirinya sendiri bodoh tidak bisa menjaga adiknya
"Jika kita terus mencarinya itu juga sama saja yang mulia, hari sudah malam percuma jika mencarinya"
Elsano "Kau benar mari kita ke istana dan memberitahukan kepada Raja"
{Istana Chandra}
Bamgyu sedang menikmati langit malam dan bulan purnama.... Setiap bulan purnama kastil istana chandra selalu bersinar layaknya bulan purnama.
"Ayah... Bagaimana kastil ini selalu bersinar saat bulan purnama sungguh ini sangat indah, aku rasa kastil kita lah yang paling indah diantara kastil kerajaan manapun" Kata Bamgyu
"Ya kau memang benar tapi kastil kerajaan George dan kerajaan Diamonds juga sangat indah, di ruang pertemuan kerajaan george dibawahnya ada kolam yang terhubung langsung dengan laut dan menampilkan banyak macam hewan laut begitu pula kerajaan diamonds dinding dinding disekitar pintu masuk juga terhubung langsung dengan laut utara" Jawab William
"Ya itu memang lah indah tapi aku pikir kastil kita lah yang paling indah hehee" Bamgyu
Deegg
Seketika dada Bamgyu seperti dihantam oleh ribuan anak panah dan tombak besi yang besar
"Bams.. kau kenapa?" Tanya William
"Ayah...sakitt"
"Tolong aku tidak tau kenapa tiba-tiba..aaakk"
"Pelayan! Tolong panggilkan tabib cepat!"
Tak lama kemudian Bamgyu diperiksa oleh tabib Bamgyu tetap merasa kesakitan, tapi tabib berkata tidak ada gejala apapun ditubuh Bamgyu, ia baik-baik saja. Lantas apa yang membuatnya merasa kesakitan?
"Kau kenapa nak" Ratu Marlene menangis disamping Bamgyu
"Ibu apa yang harus aku lakukan ini sangat sakit, aku seperti ingin tiada" Ucap Bamgyu menangis ia sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya
"Tabib! Bagaimana bisa kau tidak menemukan gejala di tubuh anakku! Cepat cari kan obat!" Marlene membentak seluruh tabib beserta perawat
"Bamgyu bertahanlah pasti ada jalan keluar" William memegang tangan Bamgyu yang hangat wajah Bamgyu semakin pucat
Jansen orang yang tau tentang segala sihir datang ia dipanggil oleh william untuk melihat keadaan anaknya
Jansen langsung dipersilahkan untuk duduk disamping Bamgyu....
"Bamgyu.... Apa kau masih kuat??? Tolong kuatkan lah dirimu" Wajah Jansen dengan khawatir
"Jansen apa yang terjadi dengan putraku?" Tanya william tak kalah khawatir
Jansen "Tuan... Bamgyu harus menyelamatkan seseorang untuk hidup Bamgyu"
"Apa maksudmu?! Disaat hidup bamgyu dipertaruhkan kau malah menyuruhnya untuk menyelamatkan orang lain?!" Bentak Marlene
"Ratu tolong mengerti lah Bamgyu harus menyelamatkan seseorang untuk kehidupan Bamgyu sendiri....aku akan mengantar Bamgyu ketempat gadis itu, yang mulia mohon ijinkan lah hamba membawa pangeran" Mohonan Jansen dikabulkan oleh William
Langsung saja Jansen membawa peralatan obat dari tabib dan memapah Bamgyu
Marlene "Suami ku... Kenapa kau mengijinkannya untuk membawa putra kita? Aku semakin khawatir suamiku"
"Jansen adalah orang kepercayaanku, lagipula aku sudah tau siapa yang akan diselamatkan oleh Bamgyu" William meyakinkan istrinya bahwa Bamgyu akan baik-baik saja
William menceritakan semua yang pernah Bamgyu katakan padanya, Marlene terdiam, disatu sisi ia khawatir akan terjadi apa-apa dengan Bamgyu tapi disisi lain ia juga merasa bangga atas kemampuan luar biasa Bamgyu ia akan mengalahkan musuh terbesar para manusia, ia akan dikenang oleh seluruh orang didunia marlene menangis dipelukan suaminya entah dengan cara apa ia
harus berterima kasih kepada tuhan karena telah memberikan putra yang sangat hebat seperti Bamgyu
✨✨✨✨✨
Saat telah sampai ditempat dimana Allin terjatuh...Jansen langsung menyuruh Bamgyu mengobati luka dikepala Allin dan mengikat tangan Allin yang tergores pedang, seketika tenaga Bamgyu seakan-akan kembali lagi Bamgyu menangis disamping Allin
"Paman ada apa? Mengapa semua bisa terjadi?"
Jansen "Tenanglah Bams kita harus mencari peristirahatan dulu"
Bamgyu "Tidak paman, kita harus membawa Allin ke istana agar tabib bisa mengobati Allin"
"Ya kau benar mari kita bawa Allin ke istana"
🌹🌹🌹🌹🌹
Sesampainya diistana pelayan dan tabib langsung menghampiri dan membawa Bamgyu serta Allin masuk ke dalam kamar Bamgyu....
"Yang mulia saat saya menyuruh pangeran mengobati luka dikepala Allin dan mengikat tangannya, tenaga Bamgyu pulih kembali dia tidak merasa kesakitan lagi, tapi saat kami dalam perjalanan kemari , Nafas Allin mulai melemah seketika pangeran Bamgyu tidak sadarkan diri yang mulia" Kata Jansen
"Bagaimana ini" William mulai frustasi ia tidak ingin kehilangan putranya
"Hubungan mereka sangat kuat, mereka memang telah ditakdirkan, Ya Tuhan apapun yang terjadi tolong selamatkan mereka berdua, bagaimana pun mereka sangat penting bagi masa depan dunia" Marlene menangis sesenggukan ia juga tak mau kehilangan putra kesayangannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments