Hawa dingin menyelimuti ruang operasi siang itu, masing masing perawat dan dokter disibukkan dengan persiapan Operasi pasien VIP orang yang sangat penting di kota itu.
pintu terbuka menampakkan wanita cantik dengan seragam Operasi menambah aura seksi pada diri Vanessa.
"Apa semua sudah siap" tanya Vanessa pada salah satu perawat
"sudah dok, ini hasil pemeriksaan pasien dan peluru terletak tepat disini" jawab seorang perawat sembari menyerahkan dan menerangkan isi berkas tersebut.
"okee.. menurut pemerikasaan pasien tidak memiliki riwayat sakit apapun jadi kita bisa langsung melakukan pengangkatan peluru itu" terangnya sambil terus membaca dan memahami berkas pemeriksaan Galang.
"tapi dok kita memiliki masalah, pasien didalam merupakan pasien VIP dan termasuk orang yang sangat penting dikota ini"
"Lalu?"
"dia menolak untuk diberikan anestesi, kami sudah berusaha untuk menjelaskan tapi.."
belum selesai perawat itu menjelaskan vanessa sudah memotong pembicaraan nya.
"Berikan padaku" sambil menutup berkas yang semula ia baca lalu meminta jarum suntik yang sudah berisi anestesi dari perawat itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Vanessa berjalan menemui Galang yang saat ini terbaring di ranjang ruang operasi
"selamat siang bapak, sebentar lagi bapak akan menjalani operasi mayaor pengangkatan proyektil peluru yang cukup beresiko jadi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan biarkan saya memberikan suntikan anestesi ini sebentar saja ya" dengan senyuman Vanessa langsung menjelaskan maksudnya pada laki laki tampan yang saat ini sedang bersimbah darah itu.
Karena tidak mendapat jawaban dari lawan bicara Vanessa langsung melancarkan niat nya untuk memberikan suntikan anestesi pada Galang.
Bukannya merespon permintaan wanita cantik yang sedang berdiri didepan nya, Galang justru diam terpaku menatap Vanessa.
"Cantik" ucap Galang tanpa sadar karena begitu terpesona melihat kecantikan Vanessa.
"Bapak mengatakan sesuatu" walaupun ia mendengar dengan jelas perkataan Galang barusan namun ia tetap saja menanyakan untuk memastikan nya sendiri.
"Cantik..." ulang Galang
Mendengar pujian itu, Vanessa hanya membalasnya dengan senyuman karena baginya sudah menjadi hal yang biasa mendengar perkataan seperti itu akan dirinya.
Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang Galang Bagaskara, dengan melihat senyuman dari wanita cantik nan seksi didepannya itu sudah membuat sesuatu menegang dibalik baju Operasi yang ia kenakan siang itu.
"kamu kira saya tidak kuat menahan rasa sakit seperti ini? begini saja jangan beri kan aku suntikan itu tapi berikan aku suntikan yang lain saja malam ini" Galang mencoba untuk bernegosiasi dengan dokter seksi itu padahal tanpa ia sadari ia sudah mendapatkan suntikan anestesi saat ia diam terpaku saat pertama kali melihat nya.
Suntikan yang lain malam ini?
Seperti biasa Vanessa yang cuek itu tidak mengerti maksud dari perkataan pasien nya barusan. Alih alih mencerna perkataan itu ia justru mengabaikan nya dan hanya membalas nya dengan pertanyaan.
"Apa anda merasakan sentuhan disini?" tanya Vanessa sambil menyentuh bagian tubuh Galang untuk memastikan apakah anestesi nya sudah mulai bereaksi.
"Saat ini tidak, mungkin nanti malam bisa kita coba lagi"
Vanessa yang tidak mengerti maksud dari laki laki didepannya hanya menarik nafas kasar mendengar perkataan itu barusan.
"Mungkin ini efek dari obat bius tadi, respon nya akan berbeda pada masing masing pasien kan" ucap Vanessa pada rekan sesama dokter nya.
Ditempat yang sama tanpa Vanessa sadari seorang dokter laki laki mengepal kan tangan mendengar perkataan dari Galang pada Vanessa. Ia sedang berusaha untuk menahan api cemburu nya.
Alexus bitana merupakan seorang dokter yang sudah sejak lama memendam perasaan pada wanita cantik yang juga sahabat nya itu.
Ia yang mengerti arah perkataan dari pasien nya itu merasa tidak tidak terima dengan sikap yang ditujukan untuk pujaan hatinya itu.
......................
......................
......................
......................
......................
Jam menunjukkan pukul 18.00 WIB akhirnya Operasi itu berhasil dan berjalan dengan lancar. saat ini Vanessa dan Alexus bitana sedang mengisi perut nya di salah satu restoran yang berada tak jauh dari rumah sakit tempat mereka bekerja.
"Lu kayak nya harus coba balajar paham kode kode cowok deh"
Alexus yang biasa dipanggil dengan sebutan nana oleh Vanessa itu membuka keheningan disela sela makan malam nya bersama.
"Apalagi si na.. kali ini lu protes soal apa lagi?" tanya Vanessa yang tampak frustasi dengan sahabatnya itu.
"Gua ga habis pikir ya sama lu, bisa bisa nya lu ga sadar maksud pasien VIP ke*arat itu"
"Owh tadi... emang tadi dia bahas apa an?" balas Vanessa dengan santai sambil melanjutkan makannya tanpa memikirkan perasaan sahabatnya yang sedang terbakar api cemburu untuk kesekian kalinya.
"Ya Tuhan saaaaa..... untung lu cantik ya, capek gua jelasin terus ke lu, percuma juga kagak faham faham juga"
"Yaelah santai kali na, lu kan ada, gua bisa tanya ke lu kapan pun dimana pun gua butuh"
"Dodol banget si lu lama lama gua nikahin juga ni"
"ih gamau gasuka gelayyyyy" ucap Vanessa yang kemudian menimbulkan suara tawa tak tertahankan dari meja yang mereka tempati.
"Eh ngomong-ngomong dodol gua jadi keinget janji lu yang mau beli in gua dodol Garut"
"yaelah giliran begini aja otak lu nyambung langsung" protes alexus yang geram pada sikap cuek Vanessa.
"Dah ah abisin tu makanan gua capek mau pulang dulu"
"tunggu bentar Napa sa lu kagak kasian ke gua kalo sendirian nanti diculik ama tante, lu tau kan temen lu ini ganteng ga ketulungan"
"idih najis" jawab Vanessa sambil berlalu meninggalkan alexus.
Kapan si sa lu lihat gua bukan sebagai temen lu, kapan coba lu tau perasaan sayang gua lebih dari sekedar sahabat
Batin alexus meronta meminta kepastian.
"gua ga bisa biarin Vanessa pulang sendirian, gua gamau calon makmum gua kenapa Napa dijalan" pikir Alexus
belum juga ia menghabiskan makanan nya buru buru ia membayar dan pergi mengantar Vanessa pujaan hati nya yang tertunda.
......................
......................
......................
......................
......................
ditempat lain Galang Bagaskara sudah mulai sadar pasca operasi pengangkatan proyektil peluru yang ia lakukan siang tadi.
"Ambilkan minum itu untuk ku" perintah Galang pada asisten nya yang setia
asisten nya pun menyerahkan minum sesuai permintaan tuan nya
"jam berapa sekarang?" tanya Galang seraya menerima uluran air dari asisten nya.
"sekarang pukul 09.00 tuan"
"Ahh... kenapa aku begitu lama tertidur" Galang pun mendesah frustasi karena tak seperti biasa nya tertidur sangat lama dan tanpa wanita juga
"seperti nya anda lupa tuan, anda baru saja menjalani proses operasi di rumah sakit bukan pada dokter pribadi anda, mungkin karena prosedur yang mewajibkan untuk proses anestesi jadi anda tertidur lebih sangat lama"
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...**Ya elah neng peka napa?...
... udah dikode kesana kemari juga kagak faham juga 🤭**...
...**like dan vote nya dong...
... biar author makin semangatz up cerita babang tamvan sama neng geulis nya**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Bzaa
kuy ah, bintang, like, pav... terkirim...
2021-10-29
0
Kas Gpl
lannjjuut
2021-05-07
0
📍●mellyahmad30♊
suka crtny mau lnjut bca
2021-05-06
0