"Hari ini anda memiliki jadwal kunjungan ke Surabaya untuk memantau cabang hotel kita yang sedang dalam proses pembangunan, Jam 09.00 WIB pihak direksi ingin mengadakan rapat tertutup dengan anda, jam makan siang anda harus menjamu inspektor dari Singapura, dan Lusa kita ada pertemuan dengan perusahaan Whisnutama group" Ujar Rafi yang berjalan dibelakang Galang sambil membacakan jadwal nya hari ini.
"Jam berapa kunjungan ke Surabaya?" Tanya Galang pada Rafi.
"Setelah jamuan makan siang kita bisa langsung berangkat menuju bandara"
"Kosongkan waktu ku satu jam saja, aku ingin menemui dokter itu"
"Setelah kejadian kemarin saya rasa anda harus menjauhi dokter itu"
mendengar saran dari Rafi Galang lantas menghentikan langkahnya secara mendadak dan berbalik menghadap Rafi yang sedang berada dibelakangnya.
"Kenapa kau sangat bersikeras meminta agar aku menjauhi Dokter itu" Tanya Galang dengan santainya.
"Itu percuma saja tuan, setelah apa yang anda lakukan kemarin bagaimana mungkin dia masih setuju untuk menemui anda." Jawab Rafi dengan yakinnya.
"Kau sebegitu yakinnya" Tanya Galang dengan mengangkat sebelah alis nya.
"Kemarin anda juga sangat yakin dia akan menyerahkan tubuhnya"
Galang mendesah frustasi dan melanjutkan langkah kakinya.
"Kapan anda mengerti jika dia bukan wanita yang siap melakukan apa saja hanya demi uang taun"
Kali ini mereka menghentikan langkah kaki nya didepan lift khusus petinggi perusahaan Bagaskara group dan Rafi langsung menekan angka lantai ruangan Galang berada. Beberapa menit kemudian pintu lift terbuka dan mereka berdua masuk kedalamnya.
"Katakan apa tujuan anda yang sebenarnya" Lanjut Rafi setelah mereka berada didalam lift.
"Kau ini kenapa sangat lamban harus berapa kali saya katakan, saya menginginkan dia. Dengarkan, jika saya mampu menaklukkan putri Whisnutama itu perusahaan kita akan semakin berkembang. Whisnutama akan menuruti semua keinginanku demi putri semata wayangnya itu. Dan aku, aku akan mendapatkan tubuh wanita itu" senyum licik tertarik disudut bibir pria tampan yang memiliki berbagai siasat untuk menjatuhkan pesaing bisnis nya itu. "Sekarang katakan itu merugikan atau menguntungkan"
Mendengar niat Galang barusan membuat Rafi terdiam sejenak.
Ting..
Suara lift terbuka dan mereka pun keluar.
"Begini saja, jangan perlakukan dia sama seperti kau memperlakukan wanita wanita diluar sana. Temui dia dan minta maaf lah atas kejadian kemarin. Belajarlah bersikap sopan tuan." Saran Rafi pada Galang.
Galang terus memikirkan saran Rafi padanya dan akhirnya dia mengerti sikapnya pada Vanessa kemarin sudah keterlaluan.
"Bener juga saran Rafi, kalo saya mau wanita itu saya harus menaklukan dia dengan cara berbeda" Kata Galang dengan pelan hingga hanya dia yang bisa mendengar nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Beberapa hari setelah Galang memperlakukan Vanessa dengan sangat tidak sopan, Vanessa tidak lagi menjadi sosok yang periang dia lebih banyak diam dari pada berbicara.
"Van nanti malem direktur ngadain pesta ulang tahun pernikahan nya lu dateng kan?" Tanya Angel yang saat ini sedang melepaskan seragam operasi nya pada Vanessa.
Vanessa yang saat itu baru selesai melakukan Operasi bersama Angel juga. Tak memberikan respon atas pertanyaan yang diajukan Angel pada dirinya.
"Van" Angel yang sudah selesai dengan aktifitas nya menghampiri Vanessa yang sedang mencuci tangan. "Hai" kata Angel sambil melambaikan tangan tepat didepan wajah Vanessa.
"Hem... apa" Tanya Vanessa reflek yang tak mendengar perkataan Angel.
"Lu nggak denger gua ngomong apa barusan"
"Oh sorry An, gatau kenapa banyak pikiran banget gua belakangan ini" Kata Vanessa sambil beralih mengeringkan Tangannya.
"Gua tanya lu nanti malem dateng ke pesta nya direktur nggak?"
"Kayak nya nggak deh, pusing gua"
"Yah... padahal mau nebeng mobil gua lagi di bengkel soalnya" Ucap Angel seraya memancung kan bibirnya.
"Soryy ya An" Vanessa berlalu sambil menepuk bahu Angel sebuah tanda permintaan maaf nya.
"Iyah gapapa biar nanti gua sama Alex aja"
Angel menatap kepergian dokter yang menjadi primadona rumah sakit Citra Mandiri tempat ia bekerja itu. Tak mau berfikir panjang ia kemudian mencuci tangan dan menyusul kepergian Vanessa meninggalkan ruangan itu.
"Alex" Panggil Angel pada Alexus yang bertemu di perjalanan saat ia ingin menuju ruangannya. Angel kemudian berlari kecil berusaha menyeimbangkan langkah kaki nya dengan laki laki tampan yang barusan ia panggil itu.
"Lu ngel, kirain siapa" Sapa Alexus pada Angel.
"Nanti lu dateng kan ke pesta nya direktur?" Tanya angel yang langsung to the poin tanpa berbasa basi.
"Iya"
"Nebeng ya, mobil gua lagi di bengkel"
"Oke, jam 8 gua jemput" Ucap Alexus secara singkat jelas dan padat.
"Maaciiii" sambut Angel dengan nada gembira nya dan senyum atas kebersedian Alex menjemput nya.
Angel yang tiba-tiba mengingat perubahan pada sikap Vanessa tadi berfikir untuk menanyakan langsung pada sahabat dekatnya.
"Eh lu tau nggak Vanessa kenapa" Tanya Angel dengan rasa penasarannya.
"Kenapa apanya" tanya alexus dengan santai karena tidak mengerti dengan maksud dari perkataan angel barusan.
"Tadi dia ngelamun gitu sampe gua bicara dia nggak denger"
Mendengar perkataan Angel barusan membuat fokus Alexus beralih dari jalan ke wanita yang barusan bertanya padany, dan sekarang keduanya saling beradu pandang.
"Lu nggak tanya dia kenapa"
"Katanya dia pusing, lagi banyak masalah" setelah mengatakan itu angel mengalihkan penglihatan nya dari wajah laki-laki tampan yang berada disampingnya untuk membalas sapaan pasien yang berpapasan dengannya. "Lu nggak tau dia kenapa" Imbuh Vanessa yang sekarang kembali memfokuskan pandangannya pada Alexus.
"Dia nggak cerita apa-apa ke gua"
Pertanyaan Angel kepadanya berhasil membuat Alexus bertanya tanya tentang permasalahan yang sudah berani mengganggu wanita yang sampai sekarang masih mengisi hati nya itu.
"Ohh.. kirain lu tau makanannya gua tanya ke lu kasian dia keliatan keteken banget kayaknya" Angel berusaha menggambarkan keadaan Vanessa pada Alexus. "Gua duluan ya" kata Angel yang sudah berada didepan ruangan kerjanya.
"he'em, jangan lupa jam 8 pas gua jemput harus udah siap."
"Iya bawel"
"Jangan pas gua sampe lu baru mau mandi" Kata Alexus yang seperti sudah hafal dengan kebiasaan lawan bicaranya itu.
"Iya iya udah sono" Usir Angel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sepanjang langkah kakinya Alexus terus saja memikirkan keadaan wanita yang sangat amat ia cintai itu.
Vanessa kenapa ya, dia ada masalah apa sebenarnya, kenapa ngga cerita ke gua.
Alexus terus mempertanyakan keadaan Vanessa yang sebenarnya dalam hati.
"Dari pada ikut pusing mending gua samperin langsung tu calon makmum"
Akhirnya Alexus memutuskan untuk menemui dan bertanya kepada Vanessa secara langsung mengenai permasalahan yang sudah berani mengusik nya itu.
......................................................
......................................
......................
......Yang semangat dong Van ......
...Jangan sedih gitu...
...Kan kasian babang Alex jadi kawatir gitu....
...🥺🥺🥺🥺...
...Jangan lupa Jempol nya dong sayangkuh sayangkuh...
...😚😚😚🤗🤗🤗...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Bzaa
alex ama angel jadiin ntor...
salam sehat dan semangat ya otor😘
2021-10-29
0
Hany
tiap bab,like selalu mendarat thoor semangat 💪😘
2021-04-14
0
@DetiE𝆯⃟🚀Hadiati
semangat terus thor up nya 👍👍👍👍
2021-04-01
2