CEO Candu Ku
"Oke pertemuan selesai, kali ini pastikan semua berjalan sesuai rencana kalian mengerti" ucap galang bagaskara dengan sedikit penekanan.
Mendengar perintah itu sepuluh orang dengan tubuh tinggi kekarnya meninggalkan ruangan pertemuan itu menyisakan galang bagaskara dan asisten kepercayaanya Rafi dirgantara.
"siapkan wanita untuk ku malam ini, aku rasa sedikit olah raga cocok setelah pertemuan ku nanti malam berlangsung perintah galang pada Rafi dirgantara sambil melonggarkan dasi dilehernya dengan sedikit senyuman membayangkan adegan olahraga malamnya nanti"
Galang bagaskara merupakan seorang mafia dan pewaris tunggal perusahaan Bagaskara group. Memiliki paras yang tampan dan bergelimang harta melekatkan sifat angkuh, kejam, serta berwibawa pada dirinya. Wajah tampan dengan tubuh tinggi serta otot yang tercetak diperutnya membuat ketampanan sosok galang menjadi sangat sempurna.
Luka psikis yang dimilki akibat kepergian ibunya mebuat galang berfikir bahwa wanita merupakan benda pemuas nafsu belaka. Hingga tidak ada malam yang dilewatinya tanpa seorang wanita. Kekayaan yang dimiliki nya mempermudah ia untuk mendapatkan seluruh keinginannya.
Sikap kasar dan arogan sangat cocok bagi seorang mafia ternama dikota itu. Nama galang bagaskara dikenal diseluruh kalangan mafia dinegara itu. Untuk sekedar berurusan dengan laki-laki tampan itu pun menjadi sebuah ketakutan tersendiri bagi para pesaing bisnisnya.
......................
......................
......................
......................
......................
"Selamat pagi" Sapa wanita cantik berkulit putih bersih dengan senyum merekah dan lesung di pipi nya.
"Pagi dok, tadi sarapan apa bisa manis gitu senyumnya" Ucap seorang laki laki dengan senyuman berharap Vanessa membalas senyuman laki laki yang berprofesi sebagai resepsionis rumah sakit Citra Mandiri tempat Vanessa Whisnutama bekerja.
Vanessa Whisnutama merupakan wanita yang ramah, baik, mandiri, dan sangat periang tapi terkesan cuek jika berkaitan dengan cinta. Lahir dari keluarga kaya tak membuat kepribadian manja pada dirinya. Wajah cantik dengan tubuh seksi putih bersih dan senyum yang manis mampu membuat para lelaki jatuh cinta hanya dalam satu kali pandangan.
Mendengar saapaan itu, bukan sapaan lebih tepatnya rayuan membuat vanessa tak bisa menahan tawa nya. Jika saat itu ia tidak tau sedang menjadi pusat perhatian para pasien nya mungkin seperti biasa ia akan balik mengejek laki-laki yang sudah lama ia kenal itu.
"Hahaha.. kamu keselek apa tadi ngelantur gitu ngomong nya" balas vanessa dengan menyelipkan tawa dan mengedipkan satu mata nya mengarah ke lawan bicaranya saat itu.
"Tunggu dok seperti biasa tadi ada titipan buket bunga lagi"
"Terimakasih" ucap Vanessa kemudia berlalu dengan membawa beberapa buket bunga dari para pengemar rahasianya.
Sepertinya Pujian dan ungkapan kekaguman sudah menjadi hal yang biasa Vanessa terima, terbukti dengan kiriman kiriman bunga yang ia terima setiap hari itu. Bukan hanya satu tapi tiga bunga yang ia terima pagi itu. Aneh memang, melihat vanessa yang sangat ramah dan ceria tapi sangat cuek soal cinta. Bahkan tak jarang yang menyalah artikan sifat ramah wanita cantik itu dengan suka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karena terlalu disibukkan oleh pasien hingga tak terasa jam makan siang sudah terlewat lima belas menit, dengan segera ia meraih tas dimeja nya dan berlalu menuju resepsionis.
"hari ini saya tidak ada jadwal jumpa pasien kan?" tanya nya pada resepsionis yang menyapa nya pagi tadi.
"tidak dok, apa ada yang bisa dibantu?"
"oh tidak ada terimakasih" ia berlalu dengan senyuman dan meninggalkan meja resepsionis itu.
Vanessa bingung dengan apa yang akan dilakukannya siang ini, karena biasanya ia akan disibukan dengan jadwal jadwal yang padat yang membuat dirinya mengabaikan dan melupakan segalanya.
ia terus berjalan menuju mobil nya seraya memikirkan kemana tujuannya siang itu
"emm... lebih baik aku pulang dan makan siang saja bersama momy atau aku kekantor saja bertemu Dady and oppa ya"
sesampainya di mobil makin bingung saja dirinya dihadapan dua pilihan yang sama sama ia rindukan, jarang sekali ia bisa bisa meluangkan waktunya untuk bertemu orang terdekatnya itu.
...
...
...
...
...
tok... tok...tok...
suara ketukan pintu oleh asisten kepercayaan nya bernama Rafi Dirgantara.
"Siapkan semua peralatan pastikan semua berjalan sesuai rencana ku, aku tidak mau pertemuan dengan k**arat sia*an itu gagal"
Perintah Galang pada asisten kepercayaan nya itu.
beberapa jam kemudian beberapa mobil yang ditumpangi Galang Bagaskara dan asisten nya Rafi Dirgantara serta dua mobil berikut nya yang berisi para bodyguard yang bersenjata api lengkap tiba di hotel XXX.
…
…
…
…
...
dorrr... dorrr...
dentuman yang berasal daru tembakan senjata api mengema di hotel XXX, hotel dimana Galang melangsungkan pertemuan nya.
"cih kau pikir aku tak tau niat mu itu" ucap seorang laki laki gagah bernama Dimas dengan tawa kecil seolah merendahkan lawan bicaranya itu.
"menyerah lah serahkan barang itu dan aku akan memberikan mu kesempatan hidup" timpal Galang dengan serangai licik nya.
"apa kau tau, anak buah mu itu dengan mudah aku lumpuhkan? berfikirlah apa ada yang akan membantu mu kali ini?" tawa Galang mengema di ruangan itu.
aura ketegangan mengisi raut wajah lawan bicara itu. Dimas Darmono merupakan mafia yang sangat tersohor di kalangan pengusaha atau sesama mafia. kekejamannya dan kelicikannya menjadi ciri khusus laki laki gagah dan tampan itu.
relasi dan jaringan yang sangat luas menjadikan orang takut berurusan dengan nya. namun hal itu tidak berlaku bagi seorang Galang Bagaskara, ia selalu bisa mencari titik lemah dari para lawannya.
perkataan Galang barusan berhasil membuat amarah Dimas mendidih. karena sampai detik ini tidak ada yang berani merendahkan nya. seketika ia langsung menarik senjatanya dan menembak tepat di dada Galang.
Dorr...
tembakan yang mengenai Galang membuat semua bodyguard nya dengan sigap megarahkan senjata pada Dimas Darmono. dengan hanya hitungan detik mungkin sudah terdapat puluhan peluru menyasar pada tubuh nya. namun kibasan jari tangan Galang menghentikan para bodyguard nya itu.
darah mengucur dengan deras, nampak jelas pada setelan jas dengan kemeja putih seketika berwarna merah darah. dengan kondisi nya itu tak membuat tubuh seorang Galang Bagaskara melemah. sekali lagi tawanya mengema diruangan itu.
"aku rasa dengan bertambahnya usia membuat mata dan kemampuan menembak mu itu kabur" ucap Galang dengan menaikkan sisi atas bibirnya membuat senyuman licik diwajahnya. seraya berjalan mendekati Dimas.
"bukankah kau harusnya menembak nya tepat disini" ucap Galang dengan menujuk letak jantung Dimas dengan senjata api ditangannya.
Dor...
dengan tubuh yang penuh dengan aliran darah ia menembak letak jantung lawan bicara nya itu sehingga membuat Dimas langsung tersungkur jatuh ke lantai.
melihat hal itu Rafi asisten kepercayaan Galang mendekat dan berkata.
"kamu terkena tembakan cukup dalam kita harus ke rumah sakit untuk mengobati luka mu itu"
"apa kau melupakan kebiasaan ku" tatapan tajam mata Galang menandakan ketidak setujuan pada perkataan asisten kepercayaan nya itu.
"dokter pribadi kita sedang tidak ada, jika kita memanggil nya itu akan memerlukan cukup banyak waktu dan itu tidak baik bagi luka mu itu"
"lakukan apa yang menurut mu benar"
mobil pun melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit Citra Mandiri tempat Vanessa Whisnutama bekerja.
...
...
...
...
...
Saat baru beberapa kilo meter vanessa melajukan mobil nya, dering ponsel membuyarkan rencana pertemuan dengan orang yang sangat ia rindukan.
kriiiiiiiiingggggg....
"selamat siang dok, dokter dibutuhkan untuk oprasi pasien darurat VIP saat ini"
suara orang dari sebrang telepon itu merupakan pesan Tuhan yang telah mengatur pertemuan nya dengan laki laki yang entah akan seperti apa nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Bzaa
hadirrr
2021-10-29
0
📍●mellyahmad30♊
up
2021-08-11
0
Princess Shine
nyimak
2021-06-16
0