Upaya mengusir kecanggungan

Malam itu Vanessa seperti sudah tak memiliki muka dihadapan Galang, ia memilih untuk meletakkan rasa malunya dan dengan beraninya ia membalas ciuman dari Galang Bagaskara.

Entah apa yang saat itu ia pikirkan. Setan apa yang merasuki dirinya. Hingga ia bisa melakukan hal yang tak pernah ia lakukan.

Apa yang gua lakuin?

Tanya Vanessa pada batin nya, yang saat itu sedang merasakan suatu benda menegang karena ulahnya.

Tunggu tunggu itu apa? Telur, itu burung yang telur nya mau gua goreng kalo dia macem macem?

Awalnya Vanessa tidak menyadari sejak kapan benda itu terbangun dari tidurnya. Ia terus sibuk berlomba dengan Galang untuk saling melu*at dan menye*ap hingga tak menyadari sesuatu dibawah sana sudah meminta lebih karena ulah nya.

Setelah Vanessa menyadari kebodohan yang sedang ia lakukan bersama galang. Hingga mampu menggoda iman beda yang sedang terjaga sekarang. Ia langsung melepaskan ciuman dan memberikan jarak pada tubuh nya agar tak terlalu menempel pada tubuh Galang.

"Maaf" Ucap Vanessa setelah menyadari kesalahannya dan langsung melepaskan ciumannya dengan Galang.

"Untuk apa" Tanya Galang yang terdengar menggoda.

Ibu selamat kan Nessa

Batin Vanessa berteriak meminta tolong agar menyembunyikan dirinya dari tatapan Galang.

"Gaaalangg.." Rengek Vanessa dengan menunduk dan menyembunyikan wajahnya dari lawan bicaranya.

"Vanessaaa.." Galang memanggil Vanessa dengan nada yang sama seperti yang barusan ia dengar.

Mendengar Godaan dari Galang Vanessa memberanikan diri untuk menatap wajah laki-laki yang sekarang sedang menyembunyikan tawa nya.

"emmm.. bisakah kita mengakhiri ini." Tanya Vanessa dengan sangat berhati-hati takut ucapannya menyinggung perasaan laki-laki yang sudah berhasil membuat dirinya terpesona malam ini.

"Kamu ingin pulang" Tanya Galang pada Vanessa dengan raut wajah kecewa.

"Emm... dengar aku sudah sangat lelah saat ini bisakah kita pulang sekarang."

"Baiklah, tapi katakan suatu hal dulu padaku."

"Apa?" tanya Vanessa yang tak melupakan senyuman.

"Katakan apakah kamu sudah menginginkan saya." Goda Galang dengan menyelipkan seutas senyuman diwajahnya.

Mendengar hal itu Vanessa hanya bisa terdiam dan menyembunyikan rona merah dipipi yang sudah sering kali muncul malam ini.

"Gaaaalangggg..." Rengek Vanessa yang terdengar sangat manja.

Galang tertawa puas karen berhasil menggoda wanita yang saat ini sedang dia inginkan itu.

"Baiklah baiklah, aku akan mengantar kamu pulang. Tapi sebelum itu berjanjilah kamu akan mengganti hari yang belum kita selesaikan ini"

Rona merah pada pipi Vanessa untuk malam ini mungkin memiliki banyak stok hingga seringkali ia mendatangi dan menyapa pipi mulus milik Vanessa.

"Baiklah" Ucap Vanessa dengan sangat pelan dan dengan menundukkan wajahnya yang seperti sudah tak tahu harus menutup rasa malu yang sekarang menerpa nya menggunakan apa.

"Mari" Ucap Galang dengan memposisikan tangan nya membentuk sebuah sudut siku-siku agar Vanessa memiliki tempat untuk bergandengan dengan nya.

Vanessa yang melihat Galang mengulurkan lengannya menyambut dengan suka cita dan sekarang mereka sedang berjalan menuju arah pintu keluar dengan bergandengan tangan. Romantis, mungkin itu yang orang lain nilai jika melihat perilaku mereka yang sudah seperti sepasang kekasih itu.

.....................................................

......................................

......................

Setelah mereka berdua sampai diparkiran dimana asisten Galang Rafi memarkirkan mobilnya, Galang lantas membukakan pintu untuk Vanessa.

"Akan saya bawa mobil nya sendiri" Ucap Galang pada Rafi.

"Tentu tuan silakan" ucap Rafi.

Rafi yang mendengar permintaan Galang sedikit menepikan dirinya dari depan mobil, agar tuan nya dapat membawa mobil yang ia tumpangi tadi.

Diperjalanan menuju apartemen Vanessa, Galang menyadari wanita yang sekarang duduk disampingnya ini masih menyimpan sedikit rasa canggung untuk nya. Meskipun saat di restoran tadi Vanessa seperti sudah melupakan itu, tapi ternyata itu salah.

Vanessa yang sekarang sangat berbeda dengan Vanessa yang tadi saat berdansa. Jika tadi Vanessa sangat terbuka hingga berani membalas ciuman yang Galang awali, sekarang dirinya memilih menutup diri dan tak ada komunikasi diantara mereka.

Galang yang tak menginginkan wanita cantik disampingnya masih tetap merasakan kecanggungan saat mereka bersama, Memilih untuk membuka komunikasi.

"Mau saya antar kemana?" Tanya Galang pada Vanessa yang berusaha mencair kan suasana.

"Jalan nitisari apartemen sentra" Jawab Vanessa.

"Baiklah" Balas Galang.

Usaha Galang sia sia saja, pasalnya Vanessa hanya menjawab pertanyaan nya secara singkat tanpa mengajukan pertanyaan juga pada Galang.

Saya harus bagaimana lagi?

Tanya Galang dalam hati. Galang memutar otak hingga menemukan subuh cara agar menyingkirkan kecanggungan yang masih sering muncul diantara mereka.

"Apakah saya bisa memutar lagu" Tanya Galang pada Vanessa yang seperti menemukan sebuah ide baru.

"Ya, tentu saja boleh kenapa harus bertanya dulu"

"Sebenarnya saya takut jika mengganggu mu, tapi acara favorit saya saat ini sedang berlangsung." Alasan Galang

"Ya tentu saja silakan"

Galang yang sebenarnya hanya menginginkan sebuah komunikasi diantara mereka mencari sebuah cara dan akhirnya dia memutuskan untuk menyalakan radio.

Saluran berapa ya?

Bingung Galang dalam hati yang mengetahui bahwa dirinya sama sekali tidak pernah mendengarkan apapun saat berkendara. Yang telinga Galang dengan tak lebih hanya sebuah suara suara desahan dari para teman teman duet mautnya kala diranjang.

Galang yang tak memahami apa pun memilih saluran secara acak. Yang kebetulan saluran saat itu yang Galang pilih sedang memutarkan sebuah lagu.

All I hear is raindrops

Yang kudengar hanyalah tetes hujan

Falling on the rooftop

Terjatuh di atas atap

Oh baby, tell me why'd you have to go

Oh kasih, katakan padaku mengapa kau harus pergi

'Cause this pain I feel it won't go away

Karena luka yang kurasa ini tak mau pergi

Vanessa terlihat seperti menikmati beberapa bait lirik lagu dari saluran radio yang Galang putar secara acak.

"Kamu suka lagu ini" Tanya Galang

Vanessa hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata, sambil menatap laki-laki yang mengajukan pertanyaan kepada nya, lalu ia bernyanyi mengikuti alunan nada yang ia dengar.

And today I'm officially missin you

Dan hari ini aku sungguh merindukanmu

I thought that from this heartache, I could escape

Kupikir dari sakit hati ini, aku bisa lari

But I've fronted long enough to know

Tapi cukup lama telah kucoba hingga kutahu

There ain't no way

Tak ada jalan

And today, I'm officially missing you

Dan hari ini, aku sungguh merindukanmu

Mendengar Vanessa bernyanyi Galang merasa bahagia hingga menampilkan sebuah senyuman diwajahnya.

Batin Galang tertawa kecil sambil mengatakan

nggak sia sia saya putar otak

Dan beberapa menit kemudian mobil yang ia tumpangi sampai pada alamat yang Vanessa katakan tadi.

"Terimakasih" Ucap Vanessa pada Galang yang saat itu sedang membukakan pintu untuk nya.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...Gas terus bapak Galang Bagaskara...

...jangan sampai kendor...

...😂😂...

Terpopuler

Comments

Ira Wati

Ira Wati

😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱

2022-06-24

0

KHARDHA LOVE

KHARDHA LOVE

Buat Galang dan Vanessa bucin biar tambah seru!!!
Lanjut semangat terus ya salam dari Dokter Cinta Spesialis Hati dan Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur!

2021-04-17

5

🄴🄽🅁🅄

🄴🄽🅁🅄

up yg bny thorrrr.... 🙏🙏🙏😃

2021-04-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!