Setelah membut hati Vanessa gundah gulana dengan segala ulah nya, kini Galang sedang tersenyum memikirkan respon-respon yang kemungkinan besar akan ia terima.
"Tuan" panggil Rafi dirgantara.
"Ya" jawab Galang.
"Kenapa anda mengirim semua ini? bukankah ini terlihat terlalu berlebihan"
"Hai apa kau tidak mengerti wanita memang seperti itu, mereka sangat menyukai hal hal yang berlebihan"
"Tapi dokter itu berbeda tuan, astaga dia tidak seperti wanita lainnya" Rafi menampakkan postur tubuh ketidak setujuan mencoba membuat Galang mengerti.
"Liat saja sebentar lagi dia akan datang sendiri pada ku"
"Itu tidak akan terjadi" Yakin Rafi "Kau mengirim bunga sebayak itu, kau tidak sadar itu rumah sakit tempat umum yang khusus" ucap Rafi dengan memberikan penekanan pada kata rumah sakit.
"Kau meragukan kemampuan ku Raf" Ucap Galang karena merasa terpojokkan dengan perkataan seorang laki laki yang sedang duduk tepat didepannya itu. "Kau mengajariku bagaimana cara bersikap pada wanita sedangkan kau tidak tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita."
"Baiklah lupakan" Rafi menyudahi topik pembicaraan nya itu "Sekarang kata kan padaku apa mau mu yang sebenarnya, kau menginginkan dia menemani mu tidur?" Tanya Rafi mencoba memahami keinginan yang sebenarnya dari bos nya itu. "Kau tidak sadar dia putri Anggoro whisnutama" Sekarang Rafi mencondongkan tubuhnya kedepan merubah posisi duduknya yang semuala bersandar pada kursi dekat kolam renang itu.
"Lalu" jawab Galang dengan santai nya tanpa mengerti kekhawatiran Rafi yang sebenarnya.
"Kenapa kau tidak mengerti juga, Whisnutama merupakan salah satu pesaing besar perusahaan kita ditambah lagi tiga tahun belakangan ini dia menduduki peringkat pertama inspektor besar di perusahaan kita. Jika dia mencabut itu semua kemungkinan terbesar sangat berdampak pada perusahaan, apa kau tidak memikirkan itu?" tanya Rafi dengan sedikit meninggikan suara nya.
"Aku tau, aku ingin menikahi putri nya" sambil meminum teh yang sudah tersaji didepannya.
"Kau pikir dia akan menyerahkan putri semata wayangnya pada laki laki seperti anda yang sering bergonta-ganti teman tidur?" Rafi begitu tertarik hingga ia melupakan sikap formal yang biasa ia tunjukkan.
"Kau ini kenapa, begini saja nikmati satu tubuh wanita. Kau tidak perlu repot-repot mencari, biar aku yang menyiapkan wanita itu untuk mu malam ini" Tawar Galang seraya menaruh kembali teh yang semula berada ditangannya. "Dan jika kau sudah merasakan kenikmatan itu, kau akan mengerti alasan kenapa rasa obsesi ku pada tubuh indah Dokter itu sebegitu hebat nya"
"Kau mempertaruhkan perusahaan kita karena obsesi mu pada wanita? Yang benar saja" protes Rafi tidak menyangka pemikiran bos nya itu hanya sekedar ranjang. "Begini saja kau tertarik pada tubuh dokter itu kan?" tanya Rafi "tinggalkan dia jangan ganggu dia lagi dan akan ku siapkan wanita yang lebih seksi dari dokter itu"
"Hanya dokter itu" jawab mantab Galang yang kemudian mendesah frustasi "Ahh sialan.. kau liat dia? membicarakan tubuh dokter itu saja sudah membuat ia bersemangat" ucap Galang pada Rafi dengan menunjuk sesuatu yang sudah menegang dari balik celana yang Galang kenakan.
Melihat jagoan nya yang sudah tak terkendalikan, Galang lantas berdiri meninggalkan Rafi.
"Kau mau kemana" Tanya Rafi yang melihat Galang bangkit dari kursinya.
"Kau tidak melihat jagoan ku?" Tanya Galang pada Rafi. "Aku harus menenangkan nya dulu"
"Aku belum selesai berbicara"
"Kasihanilah dia Raf, dia sangat membutuhkan sangkar nya. Akan ku masukan dia sebentar dan setelah itu akan ku urus Vanessa"
"Kau" Rafi tidak terima dengan sikap Galang yang terkesan menggampangkan suatu hal yang menurut asisten nya itu akan menjadi permasalahan besar.
"Diamlah jangan berusaha mengatur ku, disini aku yang menentukan keputusan" Galang tidak bisa menahan emosi nya lagi tapi ia tetap berusaha "Kau percayalah pada ku semua yang ku lakukan untuk keuntungan perusahaan dan juga diriku" terus Galang
Mendengar perkataan Galang barusan Rafi sudah tidak lagi membantah dan menahan nya lagi. Ia mengerti seberapa akrab dan dekat dirinya dengan bos nya itu ia tetaplah bawahannya yang harus mematuhi perintah darinya.
......................................................
......................................
......................
Setelah mengetahui informasi dari Alexus bahwa terdapat kiriman bunga dengan jumlah yang sangat banyak ke tempat ia bekerja, Vanessa lantas melihat sendiri kebenaran informasi yang ia terima. Walaupun ia tau sahabat nya itu tidak akan pernah membohongi nya namun ia rasa perlu untuk melihat dan membuktikan nya sendiri.
Benar saja dimulai dari tempat ia berjalan yaitu kantin rumah sakit, sudah banyak bunga bunga memenuhi koridor koridor yang ia lalui.
Vanessa yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya tak menyangka bahwa pasien yang ia selamat kan hidupnya justru akan membunuhnya atau apa Vanessa tak mengerti.
"Gua harus cari pasien sableng itu" ucap Vanessa dengan pelan namun masih bisa terdengar oleh laki laki yang berada dibelakangnya.
"Saya disini" Ucap Galang yang langsung menjawab perkataan dari Vanessa dan berhasil membuat dokter cantik itu sempat terkejut.
Mendengar suara itu Vanessa lantas membalik badan nya dan benar saja makhluk yang sangat ingin ia temui sudah berada di belakangnya.
"Wah... sungguh kebetulan yang tak terduga ya" kata Vanessa mengawali pembicaraan nya dengan laki laki dingin didepannya itu.
Galang lantas berjalan mendekati Vanessa sangat dekat hingga orang yang melihat pasti mengira bahwa mereka sedang berciuman.
"Kau merindukanku dan ingin menyerahkan tubuh mu ini pada ku" tanya Galang dengan nada berbisik tepat di telinga Vanessa.
Vanessa yang tidak pernah berbicara dengan jarak sedekat ini dengan lawan jenisnya lantas mengambil langkah kebelakang, berusaha membuat jarak diantara mereka.
"Bunga ini, apa maksud anda dengan mengirim semua ini" Vanessa masih berbicara dengan formal dan santai mengingat kali ini ia sedang memakai jas dokter nya.
"Ku kira kau cukup pandai untuk mengerti maksud ku dibalik ini semua" jawab Galang dengan menatap mata Vanessa lekat lekat.
"Ku kira kau cukup tau ini rumah sakit, kau tidak memikirkan orang yang akan terganggu dengan ulah mu itu" Vanessa membalikkan semua perkataan Galang pada nya.
"Ku lakukan ini semua untuk mu"
"Agar aku mendapatkan masalah begitu maksud mu"
Tawa renyah Galang terdengar di telinga Vanessa.
"Tidak sayang, ku lakukan agar kau mau menikah dengan ku" Kali ini Galang berhasil mendekat dan merengkuh pinggang Vanessa. "Kau tau, aroma tubuh mu ini sudah menjadi seperti candu bagiku" Tanya Galang dengan mendekat kan wajahnya pada leher wanita didepannya itu lalu menghirup nya dalam dalam.
......................................................
......................................
......................
...Hallo sayang sayang kuh...
...Gimana ya kira kira dekdekan nya Vannessa...
...Terus respon nya dengan sikap Galang barusan gimana ya...
...Jagan lupa like nya dung biar author makin semangat Mangat Mangatzzz...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Bzaa
semoga galang bs merubah kebiasaanny celap celup
2021-10-29
0
Eni Lestari
aq g rela kalau Vanessa jadian Ama Galang....
2021-05-12
0
Grasyela
inspektor???
2021-05-01
0