Malam itu suasana sangat sepi tanpa ada seorang pengunjung selain dirinya dan para staf karyawan karyawan restoran yang memang sengaja Galang sewa khusus untuk acara makan malamnya dengan Vanessa.
Supir yang saat itu bertugas mengantar Galang bisa bernafas dengan lega, pasalnya kali ini nyawanya berhasil selamat karena tidak telat mengantarkan sang mafia yang sekaligus atasnya tersebut.
"Tinggalkan saya, sampaikan pesan ku pada Rafi agar menjumpai ku setelah pertemuan ku dengan Vanessa selesai" Ucap Galang pada Supir nya setelah melangkahkan kaki dari pintu yang telah dibukakan khusus untuk nya.
"Baik pak"
Setelah mendengar jawaban dari lawan bicaranya, Galang lantas melanjutkan langkah kakinya menuju meja yang sudah dihias sedemikian rupa. Agar membuat sang wanita terpesona hingga terbang dan melupakan tanah yang ia pijak.
Seluruh karyawan dan karyawati yang berpapasan dengan Galang, tidak ada satupun yang berani mendongak kan kepalanya pada Galang semua nya menunduk tak berani menatap seorang laki-laki yang terkenal sangat kejam itu.
"Sempurna" Ucap Galang yang sedang memeriksa persiapan yang sudah diatur oleh asisten nya.
"Dengar, kedepanlah dan beritahu saya jika Vanessa datang" Perintah Galang pada salah satu karyawan restoran yang ia sewa.
"Baik tuan"
Galang yang sedang menatap langit langit malam dengan berjuta khayalan bersama Vanessa sontak terganggu dengan informasi yang dibawakan oleh seseorang pelayan.
"Seorang wanita sudah datang tuan saat ini ia sedang berjalan menuju kemari" Ucap pelayan yang Galang perintah beberapa menit lalu.
Galang mengibaskan tangannya sebagai perintah untuk pelayanan itu agar segera meninggalkan dirinya sendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Lu beneran yakin gua nggak kemenoran" Tanya Vanessa yang merasa tak percaya diri.
"Ya gusti... ini udah yang keberapa kali lu tanya soal itu ke gue Panes" Jawab Angel dengan menempelkan jidat nya ke kemudi mobil yang ia kendarai untuk mengantar Vanessa ke restoran tempat makan malamnya bersama Galang.
"Ya maap abis gua nggak percaya diri"
"Bisa bisanya lu ngomong nggak percaya diri depan gua yang udah kayak kaleng kerupuk ini" Protes Angel pada dirinya sembari mengangkat kepalanya yang semula ia tempelkan ke kemudi sekarang berbindah untuk menatap Vanessa.
"Ngapa lu pelotin gua" kesal Vanessa yang melihat raut wajah Angel.
"Jadi orang tu lebih bersyukur kenapa? Udah dikasih wajah dan tubuh yang sempurna masih aja nggak percaya diri"
"Ziap bu ustazah, mentang mentang lagi ramadhan ceramah terus" Ejek Vanessa. "_dah dari pada dengerin lu mending gua turun."
"Yaudah sono lu"
"Santai ngapa buk nge gas amat" setelah mengucapkan itu Vanessa segera turun untuk masuk ke restoran untuk ia bertemu dengan Galang.
Ketika Vanessa berada didepan pintu, ia menghentikan langkah kakinya karena melihat keadaan restoran yang ia kunjungi tak seperti restoran pada umumnya. Sama sekali tidak ada penerangan, hingga membuat Vanessa waspada karena mengingat sikap Galang padanya kala itu.
Lama ia termenung memikirkan langkah yang akan ia ambil.
Apa ada yang ngejamin keselamatan gua kalo gua masuk
Tanya Vanessa pada dirinya sendiri. Kemudian tak lama ia teringat pada sebuah kejadian saat ia menendang ke bagian tubuh yang Galang sebut sebagai masa depan mereka.
"Kalo kali ini lu berani macem macem ke gua abis telur lu gua goreng" Ucap Vanessa yang kemudian memutuskan untuk memasuki ruangan yang sangat gelap itu.
Baru satu langkah Vanessa menginjak kan kaki di restoran itu, sudah bisa membuat Vanessa terkejut tak menduga. Pasalnya siapa sagka dibalik ruangan yang amat sangat gelap itu ternyata sudah dihias hingga sedemikian cantik nya.
Lilin lilin menyala dengan sangat indah sebagai penuntun langkah nya. Taburan bunga mawar merah disepanjang kaki nya melangkah yang tak ada putus nya. Dinding dinding dihias dengan lampu yang menambah suasana romantis.
"Ya tuhan maafin gua yang udah berburuk sangka" Gumam Vanessa sambil tak henti membelalakkan mata karena begitu terpesona dengan segala desain yang sudah disiapkan khusus untuk nya.
Langkah Vanessa terhenti saat melihat sebuah meja dengan kardus berpita berbentuk kotak diatasnya. Ia tarik pita itu yang kemudian keluar sebuah balon yang bertuliskan 'Sorry'.
Vanessa tersenyum dengan sangat manis nya, Ia raih balon itu untuk memastikan tulisan apa yang ada disana. Belum selesai Vanessa membaca tulisan dibalon itu terdengar suara langkah kaki dari arah belakang tubuhnya.
Mendengar hal itu sontak membuat tubuh langsing Vanessa berbalik dan menemukan sosok Galang Bagaskara dengan sebuket bunga mawar merah ditangannya.
"For you" Ucap Galang dengan duduk setengah berjongkok yang menjadikan salah satu lututnya sebagai tumpuan tubuhnya, sambil menyerahkan bunga yang ia bawa untuk Vanessa.
"For me" Tanya Vanessa yang masih belum bisa berbicara dengan lancar karena begitu terkejut nya dengan sikap Galang yang seratus persen berbeda saat pertama kali ia berjumpa.
"Yah" Balas Galang dengan suara sangat lembut.
Vanessa yang sudah meyakinkan diri bahwa benar bunga itu untuk dirinya, mengambil dari Galang dan menerima nya.
Setelah bunga itu sudah Vanessa terima, Galang berdiri dari posisinya semula dan menarik kan kursi sebagai tempat Vanessa duduk.
"Silakan" Ucap Galang dengan menyertakan sebuah senyuman tulus yang sama sekali belum pernah tergambar pada wajah Galang.
Vanessa yang sangat terpesona dengan sikap Galang hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.
Setelah mereka berdua duduk pada kursi masing masing. Tak lama kemudian satu pelayan membawakan makanan untuk mereka.
"Korean food" Suara Vanessa memecah keheningan yang sempat terjadi diantara mereka.
"Aku dengar kamu sangat menyukai makanan ini, jadi yaaa... seperti inilah, malam ini hanya untuk mu" Jawab Galang
"Terimakasih tuan tapi bukankah ini terlalu berlebihan" Kata Vanessa yang masih berbicara formal
"Bisakah kamu memanggil saya dengan nama Galang saja" tanya Galang sambil menatap Vanessa.
Vanessa yang menerima tatapan tajam dari mata milik Galang Bagaskara menjadi salah tingkah.
"Tentu"
Rona merah terlihat sangat jelas menyapu pada pipi milik Vanessa Whisnutama.
"Kamu malu"
"Aku tak menyangka laki-laki seperti mu bisa bersikap sangat manis seperti ini" Jawab Vanessa
Obrolan Galang dan Vanessa yang mulai menyingkirkan rasa canggung diantara mereka sedikit demi sedikit mulai sirna. Dan saat ini mereka sedang menikmati makanan yang telah tersaji dimeja.
"Apapun akan kulakukan untuk mu" Kata Galang dengan tak henti menatap Vanessa. "_Terdengar sangat munafik jika saya berkata saya tidak menyukai kamu"
Tatapan Vanessa sedikit membelalak mendengar perkataan Galang yang begitu terbuka dan berterus terang padanya.
"Kau terkejut?" Tanya Galang dengan tertawa kecil karena melihat perubahan ekspresi Vanessa. "_Ya beginilah saya, saya tidak pernah menutupi apa yang saya rasakan, Ya setidaknya kamu mengerti saya mencintai mu."
......................
......................
......................
......................
......................
...Nah lo jeng jeng...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Hany
like,komen dan hadiah mendarat thoor semangat 💪😘
2021-04-15
1
Teh Iim
up jangan lama-lama ya thor
2021-04-14
2
@DetiE𝆯⃟🚀Hadiati
jempol neh untuk mu thor... semangat 👍👍👍👍
2021-04-14
1