Saat itu Galang melihat Vanessa mengendarai mobilnya dengan sangat kencang dan air mata yang berjatuhan di pipinya. Ia putuskan untuk mengikuti nya dari belakang. Hingga Vanessa menghentikan mobilnya di suatu jalan yang amat sangat sepi.
munculah ide di pikiran Galang untuk mensetting keadaan sedemikian rupa. Hingga Vanessa menilai nya sebagai seorang pahlawan dan akhirnya melupakan yang Vanessa sebut sebagai sebuah permasalahan besar yang tak mungkin ia maafkan.
"Siapkan 5 orang berandalan, suruh ia untuk melecehkan seorang wanita yang sedang berjalan kaki sendirian di jalan hutan wilis" Perintah Galang pada Rafi dari telepon genggam miliknya.
"Baik, seperti perintah anda tuan"
Galang menutup telepon nya dengan senyum licik terurai diwajahnya.
Begitulah Galang selalu mencari kelemahan dan memanfaatkan keadaan demi keuntungan baginya.
Galang menyaksikan semua kejadian yang ia atur sendiri sedemikian rupa, dari mulai Vanessa berlari untuk menghindari para pria itu sampai segerombolan laki-laki itu benar benar terpesona dengan tubuh indah Vanessa.
*Bang*at kenapa dia cium cium Vanessa* Gerutu Galang yang menyaksikan semua kejadian itu dari jarak jauh melalui mobilnya.
Puncak amarah Galang tak terkondisikan saat ia menyaksikan salah satu diantara mereka menarik baju Vanessa, yang membuatnya menjadi sobek hingga memperlihatkan hampir setengah payuda*a Vanessa.
"Ke*arat"
Tanpa berpikir panjang Galang turun dari mobilnya dan memukul kepala salah satu laki-laki itu menggunakan kayu.
Adu argumen hingga perkelahian terjadi di antara Galang dan para preman preman yang juga merupakan suruhannya itu.
Bagi Galang memperlakukan seorang wanita dengan sangat tidak sopan seperti tadi merupakan hal yang lumrah dan biasa. Tapi melihat Vanessa diperlakukan seperti tadi oleh orang lain sungguh membuat amarah nya tak terkondisikan.
"Galang" teriak Vanessa dengan sangat keras seperti menemukan sebuah permata.
Vanessa yang terkulai tak berdaya ditanah dengan tangisan histeris nya, berhasil membuat Galang sedikit iba. Muncul perasaan bersalah pada dirinya.
Kenapa saya melakukan ini, apa yang sudah saya perbuat.
Sebuah penyesalan datang untuk pertama kalinya di hidup Galang. Laki-laki yang dulu sangat arogan dan kejam sekarang mulai memiliki rasa belas kasihan.
Dengan jarak yang sangat dekat yang mampu membuat Galang melihat dua gundukan yang hampir tak tertutup itu dengan sangat jelas. Tetap saja mengunggah naluri kelaki-lakian nya untuk siap siaga masuk kedalam sangkar nya.
Sial*n pakek on juga dia
Ucap Galang dalam hati. sekuat tenaga ia menahannya ditambah sekarang posisi Vanessa yang sedang memeluk nya sehingga membuat benda yang sudah berhasil memancing kelaki-lakian nya itu on menempel sempurna pada dada bidang Galang.
Galang tersadar bahwa baju wanita yang sekarang memeluknya itu sudah sobek dan tak layak pakai. Membuat ia berinisiatif untuk melepaskan jas yang ia pakai untuk dipakai Vanessa.
"Akan kuantar kamu pulang disini terlalu lama tak baik juga bagi kesehatan mu" kata Galang yang mulai belajar untuk bersikap sopan kepada Vanessa.
bagi orang lain mungkin mengatakan perkataan itu sangat mudah. Tapi hal itu tidak berlaku baginya lidahnya sangat kaku dan aneh namun ia tetap saja berusaha.
Galang membopong Vanessa menuju mobilnya untuk mengantarkan nya pulang tapi ia berubah haluan menuju rumahnya karena melihat Vanessa tertidur lelap.
Sungguh sekarang Galang berubah dari seorang mafia yang sangat kejam da hanya memikirkan keuntungan nya saja berubah menjadi laki-laki yang memiliki rasa iba dan kasian. Itu terbukti saat ia hendak membangun kan Vanessa tetapi ia mengurungkan niatnya nya.
Akhirnya ia memutuskan untuk membopong tubuh Vanessa lagi dan lagi untuk ia bawa ke kamar pribadinya. Laki-laki yang tak suka ranjang nya tiduri oleh orang lain kini membawa Vanessa untuk tidur di atas ranjang yang sampai kemarin selalu menjadi hak milik nya seorang diri.
......................................................
......................................
......................
Sinar sang surya berhasil menyadarkan Vanessa dari tidur panjangnya.
"Gue dimana" gumam Vanessa saat belum sadar sepenuhnya dan belum mengingat sepenuhnya kejadian semalam.
"Kamu dirumah saya" Galang yang datang dari balik balkon langsung menjawab pertanyaan Vanessa.
"Kau" Vanessa berusaha mengingat dengan keras dan berhasil mendapatkan ingatan nya secara penuh.
Vanessa melihat pakaiannya yang sudah berganti dengan baju tidur bingung. melihat itu Galang langsung menjawab sebuah pertanyaan dari raut wajah Vanessa.
"Mbak yang ganti, saya tidak menyentuh kamu jangan kawatir" Ucap nya kemudian kembali ke balkon tempat ia semula muncul.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Vanessa yang merasa bersalah karena sudah menyinggung perasaan laki-laki yang sudah menyelamatkan nya itu akhirnya beberapa menit setelah Galang pergi Vanessa memutuskan untuk menyusul Galang ke balkon kamar yang semalam ia tiduri.
"Terimakasih" Vanessa mengawali percakapan diantara mereka.
Galang hanya menjawab nya dengan senyuman tanpa mengikut sertakan suara khas nya itu.
"Emm Galang eh maaf maksut ku tuan" Galang yang menyadari kecanggungan diantara mereka masih sebesar gunung Himalaya, memutuskan untuk merespon dan mendengarkan apa yang sebenarnya wanita cantik itu ingin bicarakan. "_Aku ingin pergi sekarang, aku harus bekerja" Ucap nya ragu ragu.
"Kenapa kamu seperti takut begitu? Aku tidak akan melarang mu atau mencegah mu, banyak orang diluar sana yang mungkin sangat membutuhkan dirimu"
Mendengar hal itu keluar dari mulut Galang Vanessa merasa tidak percaya akan apa yang barusan ia dengar, tapi ia menyadari bahwa ini adalah nyata. Hingga berhasil membuat wanita itu tersenyum dan memperlihatkan lesung pipi yang sangat cantik secatik pemiliknya.
"Boleh aku mengantar mu?" Tanya Galang.
"Kalo itu tidak merepotkan anda tuan terimakasih"
"Bersiaplah aku akan meminta mbak untuk menyiapkan pakaian untuk mu bekerja"
ucap Galang degan sangat lembut.
Vanessa meresponnya dengan senyuman lalu beranjak untuk pergi, tapi sebelum ia pergi Galang mengehentikan nya dengan suara khas miliknya.
"Vanessa"
"Yah"
"Jangan ingat kejadian kemarin anggap itu hanya sekedar mimpi buruk, aku berjanji akan mencari mereka dan membalaskan atas sikap mereka kepada mu kemarin" suara Galang terdengar sangat tulus dan meyakinkan.
Vanessa yang mendengar hal itu langsung berlari dan memeluk tubuh laki-laki yang semula ia nilai arogan itu.
"Terimakasih, aku tidak tau jika kau tidak datang saat itu mungkin aku sudah.."
"Husttt.. sudah ku bilang jangan mengingatnya lagi" Pinta Galang sambil membelai rambut Vanessa yang sampai sekarang masih memeluk nya.
Sepersekian detik kemudian Vanessa menyadari bahwa ia sedang memeluk tubuh tinggi laki-laki bernama Galang dan saat ini ia sedang menenang kan Vanessa dengan membelai rambut Vanessa. Vanessa yang menyadari akan keadaan yang tak seharusnya terjadi langsung melepas pelukannya pada Galang dan langsung berlari namun Galang tetap bisa melihat rona merah di wajah Vanessa.
......................
......................
......................
......................
......................
...Jempol nya mana jempolnya mana ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Ira Wati
kenapa harus disetting kejadiannya sama galang
jadi ga semanggat aku bacanya
2022-06-23
0
📍●mellyahmad30♊
kena kau vanessa masuk perngkap galang
2021-05-06
0
Meliana Siregar
Kog gak simpatik ya dgn sosok galang, sprti gak rela dia dapat perempuan hebat sprti vanessa
2021-04-29
0