Kebingungan bukan hanya dirasakan oleh Vanessa tapi juga dirasakan langsung oleh pria dingin bernama Galang Bagaskara.
"Bukankah ini terlalu formal raf?"
"Kalo begitu pakailah ini tuan" Saran Rafi sambil menunjukkan setelan pakaian pada Galang.
"No.. itu terlihat sangat aneh"
"Bagaimana kalo ini tuan" Sekarang Rafi menunjukkan pakaian lainnya.
"Apakah saya harus memakai itu? Yang benar saja, Kamu mau membuat Dokter itu menganggap ku sebagai pelayan?"
"Apa tuan tau dokter Vanessa menyukai style yang bagaimana?"
"Kalo saya tahu, saya akan langsung memakainya tanpa meminta saran dari mu."
"Hemm.." Rafi sedang memikirkan ucapan bos nya itu dan berusaha mencari ide pakaian apa yang akan bos nya itu pakai. "_Bagaimana kalo kita coba searching, mayoritas wanita menyukai pria yang berpenampilan seperti apa?" Ide rafi untuk Galang.
"Benar juga, kalo begitu tunggu apa cepat lakukan." Perintah Galang.
Rafi yang mendengar printah dari Galang langsung meraih ponsel nya dan memasukkan key word pada menu pencarian google.
"Disini disebut kan bahwa mayoritas wanita menyukai pria yang memiliki style ala korea" Ucap Rafi sebagai pemberitahuan untuk Galang "Oke tunggu, sekarang kita cari style ala Korea itu yang bagaimana"
Galang yang penasaran dengan apa yang dimaksud Rafi memilih mendekat dan melihat secara langsung.
"Disini disebutkan kalo laki laki korea cenderung bergaya casual tuan" Dengan melihat ke arah Galang yang sekarang duduk disampingnya. "memakai kemeja lengan panjang dengan lengan digulung dan tanpa dasi"
"Lalu." Tanya Galang yang penasaran dengan artikel yang sedang dibaca Rafi.
"Memakai celana formal dan sepatu tanpa kaos kaki"
"Seperti nya tidak terlalu buruk"
"Mau memakai style ini tuan?"
"Siapkan, sementara aku akan mandi"
"Baik"
Galang yang merasa lega karena permasalahan nya berhasil terpecahkan oleh asisten yang selalu dapat ia andalkan itu memilih untuk menyegarkan tubuhnya sebelum kencan nya nanti malam berlangsung.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Udah jam 19.00 ni, gimana make up gue terlalu menor nggak?"
"Syantikk, emm.. tapi kayaknya lipstik lu kelihatan pucat banget nggak si?" Tanya Angel pada Vanessa.
Vanessa yang curiga sahabatnya itu akan mengerjainya lagi merasa sedikit tidak percaya.
"Curiga gue" Ucap Vanessa pada Angel dengan tatapan yang sangat tajam.
"Yaelah beneran dah gue ngomong jujur"
"Enggak ah dah cukup ini mah"
Angel yang merasa tidak puas karena sarannya tidak didengar oleh Vanessa, memilih untuk mendorong tubuh Vanessa untuk duduk di kursi meja rias didekatnya.
"Percaya deh sama gue, lu mau dikira orang sakit sama dia" Angel mengambil lipstik berwarna merah dan menyapukan sedikit pada bibir Vanessa. "_Nah sekarang baru syantik paripurna"
"Kemenoren nggak si ini"
"Enggak enggak udah deh percaya sama gua"
"Lu orangnya nggak bisa dipercaya si"
"Kampret"
"Ngomong mulu, tas gua mana ni"
"Yah lupa aing, belum gua pilihin wait wait" Kata Angel yang langsung berlari menuju tempat Vanessa menyimpan koleksi tas tas nya.
"Pakek ini aja ya, putih" Kata Angel sambil menjinjing tas yang ia maksud.
"Lu mau buat gue kayak poci? putih putih semua."
"Item?" Tanya Angel sambil menaikkan kedua alisnya.
"Boleh, dari pada putih ye khan" ucap Vanessa yang langsung berdiri merapikan dress yang ia kenakan.
"Nih" Sembari memberikan tas warna hitam kepada Vanessa.
Vanessa yang menerima uluran tas dari tangan wanita yang tak kalah cantik dari dirinya itu seketika langsung berputar putar didepan cermin. Memeriksa kesempurnaan tampilan nya sekarang.
"Angel" Panggil Vanessa.
"Apa lagi? kemenoren?" Tebak Angel dengan menghembuskan nafas kasar yang sangat panjang.
"Lu mau gua nyeker?" Ucap Vanessa sambil melihat ke arah kaki nya dan menggerakkan jari jari kakinya.
"Astaga lupa gua"
Angel langsung saya berlari untuk mengambil hils Vanessa.
"Cepetan angel dah telat ni" Teriak Vanessa.
"Item aja ya" Tanya Angel.
"Yuhu."
"Nih, dah kan ga ada yang kurang" Seraya menyerahkan hils yang akan Vanessa kenakan.
"Dah sempurna, makasih Angel sayang" Ucap Vanessa yang langsung menghamburkan diri untuk memeluk Angel.
"Gua mah jadi jongos lu juga gapapa Van yang penting lu seneng" Kata Angel yang membedrikan penekanan lebih pada kata Jongos.
"Yaelah gitu banget sama sahabat sendiri" protes Vanessa dengan menyertakan raut wajah kecewa.
"Sono lu berangkat, mau gua anter sekalian tuan putri"
"Wah boleh boleh" Sambut Vanessa dengan sangat gembira.
Kegembiraan yang Vanessa tampilan lewat senyum manis diwajahnya, Tak terjadi juga pada Angel, Pasalnya ia hanya memberikan tawaran palsu pada Vanessa. Tapi siapa sangka sahabatnya itu justru menyambut nya dengan sangat gembira, membuat dirinya seketika kehilangan senyum manis nya.
Vanessa yang melihat raut wajah murung pada Angel , langsung mengatakan sesuatu hal yang dapat memancing semangat wanita yang kini duduk didepan nya itu.
"Besok gua belanjain sepuas lu deh"
"Yuk buruan" Angel yang langsung nampak antusias itu bergegas mencari kunci mobil nya.
Melihat semangat Angel, Vanessa hanya bisa tertawa kecil.
"Manjur banget ni belanja" Kata Vanessa pada dirinya sendiri yang menatap kepergian Angel dengan sangat semangat tadi.
"Van ayok buruan" Teriak Angel yang sekarang berada di minibar tempat ia meletakkan tas nya awal tadi.
"Hokey tunggu"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Galang yang sekarang sedang menikmati guyuran air diatas kepalanya hanya bisa memejamkan mata. Nampak tenang tapi tidak dengan otak nya.
"Bukan Galang namanya jika tidak bisa menaklukkan wanita seperti mu Dokter Vanessa Whisnutama." Gumam Galang pada dirinya sendiri.
Setelah dirasa acara mandi nya cukup untuk mendapatkan dirinya terlihat segar Galang pun keluar, untuk melihat Rafi yang sedang mempersiapkan pakaian untuk nya.
Namun saat dirinya keluar dari kamar mandi ia tidak menemukan Rafi dikamar nya, Hanya beberapa pakaian yang tergeletak di rajang yang biasa ia gunakan.
Galang melangkah kan kaki menuju meja tempat ia menyimpan semua Arloji milik nya.
"Jam 19.20 ternyata, saya harus ada di sana sebelum jam 20.00" Galang menghela nafasnya dan kemudian berkata. "_Buruan Galang"
Setelah itu Galang dengan sigap langsung menuju ranjang nya untuk mengenakan semua pakaian yang telah Rafi siapkan untuk dirinya. Merapikan sedikit rambutnya, memakai arloji, dan kemudian mengenakan sepatu tanpa kaos kaki seperti yang Rafi sebutkan tadi.
"Selesai" Kata Galang yang langsung keluar dan menuju mobil yang juga sudah siap siaga untuk mengantar nya kemana pun ia inginkan.
"Restoran Daisy" Ucap Galang pada seseorang yang kini sedang duduk pada kursi kemudi mobil yang ia tumpangi.
"Baik tuan" Jawab sopir yang langsung melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
"Jika sampai saya terlambat, saya pastikan anda tidak lagi ada di dunia ini."
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...Galak banget si pak ...
...😌😌😌...
... ...
...Jangan lupa ya dukungannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Teh Iim
Baru beberapa episode udah of 🤨
2021-04-12
7
@DetiE𝆯⃟🚀Hadiati
lanjut.... semangat 👍
2021-04-12
1