Setelah kejadian itu terjadi lagi untuk kedua kalinya pada Vanessa. Sebuah kejadian yang hampir sama. Ya hampir sama, jika dulu Galang yang membuat Vanessa berada pada situasi yang sama sekali tidak ia inginkan. Sekarang Galang yang menyelamatkan diri nya dari situasi tersebut.
Pagi itu Galang meminta Vanessa agar bersedia untuk ia antar kala berangkat bekerja. Vanessa yang merasa tidak ada salahnya jika ia menerima permintaan Galang akhirnya menyetujui permintaan tersebut.
Disepanjang perjalanan, diantara keduanya sama sekali tidak ada yang berinisiatif untuk mengawali komunikasi. Hingga mobil yang ditumpangi oleh mereka sampai di parkiran Rumah sakit Citra mandiri Galang mulai membuka komunikasi diantara mereka.
"Emm.. apakah saya boleh mengajukan sebuah pertanyaan" Tanya Galang pada Vanessa yang sudah membuka pintu mobil dan menurunkan satu kaki nya.
"Kenapa anda memerlukan izin untuk sebuah pertanyaan? Apakah itu mengenai kesehatan anda"
Tatapan keduanya saling beradu untuk beberapa menit. Sampai sebuah dering ponsel membuyarkan aksi saling pandang memandangi tersebut.
"Saya segera datang" Ucap Galang secara singkat, padat, dan jelas pada orang diseberang telepon nya, Yang kemudian langsung Galang matikan.
"Maaf" ucap Galang pada Vanessa karena sudah membuat ia menunggu.
"Tidak masalah" balas Vanessa "_Oh ya tadi anda bilang ingin bertanya pada saya"
"emm itu" Galang seperti kesulitan dalam memulai pembicaraan nya. "_Apa kau sudah memaafkan saya"
Vanessa hanya terdiam mendengar perkataan itu pasalnya dia tidak tau apa yang sebenarnya ia rasakan. Rasa sesak didada kala mengingat perbuatan Galang padanya memang masih ada. Tapi ia juga tidak bisa membantah jika memang perasaan itu sudah mulai berkurang sejak kemarin.
"Seperti nya kamu masih belum bisa menjawab." ucap Galang dengan raut wajah kecewanya. "_begini saja tidak perlu kamu jawab sekarang, cukup kamu tau bahwa saya sangat menyesali kejadian itu. Percayalah saya akan memperbaiki semua itu. Tapi saya mohon temani saya"
Vanessa yang melihat sebuah ketulusan dari wajah Galang merasa serba salah dengan keadaan.
"Saya akan menemani anda'' Ucap Vanessa dengan senyuman yang sangat cantik.
"Jika memang begitu, datang lah nanti malam ke restoran daisy. Jika kamu datang saya akan menganggap bahwa kamu memberikan saya kesempatan untuk mendapatkan permintaan maaf mu itu, dan begitu juga sebaliknya"
Vanessa hanya tersenyum dan memilih untuk turun dari mobil Galang yang sudah mengantarnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Lu ngapain nyuruh gua kesini Van" tanya Angel yang belum mengerti maksud dari tujuan Vanessa menelepon nya.
"Jadi stylish gua malem ini dong" Ucap Vanessa sambil menyerahkan orange jus yang ia buat untuk Angel.
"Dih.. roman roman nya ada yang mau kencan ni" Suara angel terdengar seperti mengejek "_Lu dah kayak anak ABG dah" Timpal Angel sambil menyertakan tawa nya yang tak bisa tertahan lagi.
"Lu ya.. siapa juga yang mau kencan orang gua cuma mau makan malem aja" Ucap Vanessa berusaha menutup nutupi kebenaran tapi rona merah pada pipi nya tak bisa berbohong.
Sebenarnya Vanessa juga beranggapan bahwa itu adalah kencan pertama nya dengan Galang, oleh sebab itu dia menginginkan agar berpenampilan semenarik mungkin didepannya. Padahal dia tahu bahwa Galang memang sudah tertarik padanya.
"Iya in aja deh, Anggep aja gua kagak liat tu pipi yang jadi merah" Ucap Angel sambil mengambil orange jus yang dibuat Vanessa untuk nya.
"Udah ah yuk buruan nanti gua telat lagi"
"Siap tuan putri, malam ini anda akan terlihat sangat cantik dan sangat sangat menarik"
Angel yang memang sudah biasa mengunjungi apartemen Vanessa, sudah hafal betul fungsi dan letak setiap ruangan apartemen sahabat nya itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dengan membawa orange jus di tangan nya, Angel melangkah menuju ruangan dimana Vanessa menyimpan semua pakaiannya.
"Astaga ini ruangan dah kayak kapal pecah aja Van" Heran Angel yang melihat beberapa dress tergeletak di kursi dan beberapa nya lagi berada di meja.
"Gua bingung tadi harus pakek yang mana, ya dari pada gua pusing sendiri mendingan ngajakin lu ye khan"
"Bener bener temen yang ga punya perasaan"
"Ah lu Ang ngomong mulu dah" Protes Vanessa.
"Ya gimana ga ngomong orang keadaan nya kayak gini, gua harus mulai dari yang mana dulu markonah, berantakan banget ini lu kagak liat."
"Iya juga si" Vanessa menyetujui pendapat Angel. "Yaudah gini aja lu yang pilihin baju, gua yang beresin ini semua"
"Yaudah yuk cus"
Sekarang keduanya sibuk dengan aktivitas masing masing Vanessa yang merapikan akan kekacauan yang ia sebab kan sendiri dan Angel yang memilih kan beberapa dress yang akan Vanessa pilih untuk ia kenakan saat acara makan malam nya dengan Galang nanti berlangsung.
"Selesai" Ucap Vanessa yang sudah berhasil merapikan kembali ruangan yang saat ini dihuni oleh dua wanita cantik.
"Gua juga udah selesai, nih coba" balas angel sambil menyerahkan setumpuk dress pada Vanessa untuk ia coba.
"Lu ngapain pilihin gua setumpuk gini?"
"Ya katanya lu mau tampil menarik"
"Terus"
"Ya cobalah, gua mau liat nanti yang menurut sepenglihatan gua paling cocok itu yang lu pakai"
"Ya nggak sebanyak ini juga lah Angel"
"Dah ah buruan lama deh" Pinta Angel pada Vanessa yang terdengar memaksa.
Vanessa yang membutuhkan pendapat Angel memilih untuk menuruti permintaan angel padanya dan segera mencoba satu persatu pakaian yang telah angel pilihkan untuknya.
Ini sudah ke tuju kali Vanessa mengganti pakaiannya dan menunjukkan pada Angel.
"Hello Angel ini udah yang ke tuju kali gua bolak balik ganti baju ganti lagi ganti lagi gitu terus terus ga selesai selesai capek gua"
"Lah dikira gua ga capek liat lu mondar mandir ga karuan" Ucap Angel tanpa rasa bersalah.
"Tau gitu gua pilih aja sendiri tadi" Gerutu Vanessa seraya berdiri dan berjalan untuk menganti pakaian nya lagi.
Angel yang mendengar gerutuan Vanessa hanya bisa tertawa cekikikan sendiri. Menertawakan ketidak sadaran Vanessa jika saat ini sahabat nya itu sedang mengerjai dirinya.
"Rasain lu emang enak gua kerjain" Angel tertawa kecil sambil menutup mulutnya.
Kali ini Vanessa keluar dengan wajah tanpa senyum tak seantusias saat pertama kali dirinya menganti pakaian.
"Udah yang ini jangan suruh gue ganti lagi" ucap Vanessa sebagai sebuah informasi sebelum Angel meminta nya mencoba kembali baju yang sudah Angel pilihkan untuk dirinya.
Mendengar pemberitahuan dari Vanessa sontak membuat Angel tertawa dengan keras.
"Lu ngerjain gue" Tebak Vanessa yang melihat cara Angel menertawakan dirinya.
Mendengar tuduhan Vanessa pada dirinya tak membuat angel menghentikan tawanya justru semakin kencang saja dirinya tertawa.
"Udah udah sakit perut gua" kelakar angel sambil memegangi perutnya namun tetap saja tak bisa mengendalikan tawa nya.
Vanessa yang baru saja menyadari bahwa sedari tadi dirinya sedang dikerjai oleh Angel hanya bisa membuang nafas nya panjang panjang dan membanting kan dirinya duduk di sofa dengan kesal.
"Hihihi.. maafiin gua, lu pakek aja dress putih yang ke tiga elegan banget menurut gua"
......................
......................
......................
......................
......................
...Pencet Jempol nggak...
...pencet Jempol Nggak...
...pencet Jempol Nggak...
...Pencet jempol lah masak nggak ...
...😁😁😁😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
rafasyah
kren thor crta nya
2021-04-30
0
Teh Iim
lanyjut Thor 👍👍👍
2021-04-11
0
@DetiE𝆯⃟🚀Hadiati
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍 tetap semangat terus thor up nya 👌
2021-04-09
0