Lagi

Matahari pagi mulai menampakan keindahannya, sorot sinar sang surya menembus celah jendela kamar makhluk yang amat dipuja-puja para pria.

"egmmmhhh......" lengkungan gadis berparas cantik itu terdengar amat panjang.

Masih dengan setengah kesadarannya ia menyibakkan selimut berbahan sutra lembut selembut kulit empunya kamar itu. Vanessa Bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Pagi ini ia memutuskan untuk berendam pada bathtup dan bersantai menikmati keindahan sang Surya kala itu.

......................

......................

......................

......................

......................

"Hari ini aku ingin pergi menemui putri ku, mama mau ikut?" tanya laki-laki setengah parubaya bernama Anggoro Whisnutama ayah dari seorang gadis cantik nan seksi bernama Vanessa whisnutama.

Anggoro Whisnutama merupakan pengusaha ternama, ia dikenal dengan kedisiplinan nya pada pekerjaan. selain itu karakter jujur, baik hati, dan sangat menjunjung tinggi kehormatan wanita berperan aktif dalam kesuksesan nya.

"Vanessa?" tanya istri dari Anggoro

"Tentu Vanessa siapa lagi putri ku" Anggoro menjawab pertanyaan dari istrinya dengan pertanyaan pula.

"Vanessa bukan hanya Putri mu, dia putri ku juga" dengan nada sedikit protes ia menyampaikan kan.

"Iya iya putri kita, kau mau ikut sayang?" tanya Anggoro mencoba membujuk bidadari nya.

"Tentu saja, aku sangat merindukan dia entah kenapa ia memilih hidup sendiri diluar sana dan mengabaikan fasilitas yang kita beri untuk nya. Tunggulah sepuluh menit lagi aku akan berisap dan turun"

Sudah beratus ratus usaha dan bujukan agar Vanessa mengurungkan niatnya untuk hidup sendiri diluar sana, namun hasilnya tetaplah sama Vanessa tetap Vanessa ia terus menolak dengan berbagai pertimbangan.

Sebenarnya seluruh keluarga Whisnutama menentang keputusan Vanessa untuk hidup mandiri. Ia adalah putri satu satunya dan pewaris tunggal perusahaan Whinutama group. namun bukan Vanessa nama nya jika ia tidak mendapatkan keinginannya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen milik Vanessa. namun sang tuan nya sudah pergi tujuh menit yang lalu untuk berkerja. Akhirnya mereka pergi dengan mengirimkan pesan singkat untuk membuat janji dengan putri kesayangannya itu agar dapat makan siang bersama.

......................

......................

......................

......................

......................

Gaun berwarna pink dengan panjang selutut menjadi pilihan Vanessa, nampak anggun nan cantik. ia berjalan menyusuri koridor rumah sakit tempat ia bekerja dengan senyuman dan langsung menuju ruangannya.

beberapa menit setelah ia duduk di kursi kerjanya seorang perawat datang untuk memberi tahu akan jadwal Vanessa hari ini.

"selamat pagi dok"

"pagi" jawab Vanessa dengan senyuman.

"Jam 10 dokter ada jadwal Operasi bersama dokter Alexus juga"

"lalu"

"pasien yang baru saja menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru kemarin memaksa untuk pulang dok"

"Pasien itu lagi" Vanessa mengembuskan nafas kasarnya lantas meletakkan punggungnya disandaran kursi kerjanya "Sebenarnya apa yang dia pikirkan pertama menolak dianestesi, kedua bicara aneh tanpa aku mengerti, lalu sekarang minta pulang? Apa dia ga tau infeksi apa yang bisa menyerang karena keras kepala nya itu" Keluh Vanessa

Vanessa memejam kan matanya sebentar, lalu kembali menarik nafas dengan panjang dan mengembuskan nya lalu berkata.

"Baik saya akan periksa keadaan nya sekarang"

Vanessa pun bangkit dan berjalan menuju ruangan rawat pasien VIP milik Galang Bagaskara.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tak membutuhkan waktu lama Vanessa sudah berada didepan ruang rawat yang dihuni oleh Galang.

Suara pintu terbuka membuat dua orang didalam nya menoleh kearah sumber suara tersebut.

"Selamat pagi saya dokter Vanessa akan mengecek perkembangan keadaan bapak hari ini ya" jelas Vanessa.

"Baik tekanan darahnya sudah normal, namun masih membutuhkan waktu untuk istirahat" tutur Vanessa

"Saya ingin pulang sekarang" suara dingin Galang mengisi ruangan itu

"bapak baru saja menjalani operasi yang cukup besar kemarin, untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan ada baik nya untuk anda tetap dirawat disini sampai keadaan anda membaik" dengan sabar Vanessa menjelaskan pada laki-laki keras kepala didepannya sekarang.

"jangan kau kira bahwa aku tidak cukup kuat untuk hanya sekedar berdiri" ucap Galang dengan suara dingin nya.

"bahkan untuk membuat mu lelah sekarang pun aku masih sanggup" imbuh Galang namun kali ini ia menyertakan senyuman di sudut bibir atas nya.

Hanya senyuman yang nampak indah terukir di wajah perempuan nan cantik itu. Mencoba untuk memahami maksud dari laki laki didepannya ini.

Kenapa dia selalu bicara aneh ke gua, sudah lah kenapa harus pusing memikirin.

Batin Vanessa pun ingin sekali mengetahui maksud dari Galang, tapi apalah daya otak Vanessa yang polos tak sanggup mencerna kata kata dari pria yang kelewat Casanova tersebut.

"Saat ini pun anda sudah membuat saya lelah dengan beradu argumen, jika anda memaksa terpaksa saya izin kan."

"Tanpa kamu izinkan saya tetap akan pergi dari sini" Imbuh Galang dengan suara datar nya.

"baiklah silahkan wali pasien ikuti perawat untuk menyiapkan berkas kepulangan"

Galang yang saat itu hanya ditemani Rafi asisten kepercayaannya, membuat Rafi berinisiatif untuk menjadi wali bos nya itu. Sehingga menyisakan Vanessa dan Galang saja pada ruangan itu.

Saat Vanessa hendak pergi suara Galang mengehentikan nya.

"Siapa nama mu" tanya Galang dengan rasa penasarannya.

"Owh mungkin anda tidak mendengar saya tadi, baiklah akan saya ulangi. Vanessa anda bisa memanggil saya dokter Vanessa".

"Baiklah"

Mendengar kata itu, Vanessa ingin kembali melanjutkan langkah kaki nya namun suara Galang sekali lagi menghentikan nya.

"Tunggu"

"Iya ada yang bisa dibantu" senyum yang begitu cantik tergambar diwajahnya.

Melihat senyuman Vanessa saja sudah membuat gairah Galang kembali bergejolak.

"Kau tidak tau siapa aku" Selidik Galang.

"Tentu"

Belum selesai Vanessa meneruskan bicara nya, senyuman yang memiliki niat terselubung itu sudah tergambar jelas di wajah tampan Galang Bagaskara.

"Galang Bagaskara seorang pasien VIP yang baru saja menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru namun sudah memaksa untuk pulang" Tutur Vanessa dengan suara jelas nan lembut nya dan tak lupa menyertakan senyuman.

Mendengar Vanessa melanjutkan bicara nya lantas membuat Galang menghilangkan senyuman yang tergambar di wajah tampan nya tadi.

"Hanya itu?" tanya Galang dengan sedikit rasa tidak percaya nya. "baiklah terimakasih".

Kali ini Vanessa melanjutkan langkah kakinya yang dua kali terhenti oleh pertanyaan dari seseorang yang sampai detik ini masih bersetatus pasien nya itu.

Galang tidak berhenti menatap kepergian dokter yang memiliki paras cantik dan seksi itu hingga sosoknya tak lagi terlihat dari balik pintu ruang rawat VIP miliknya.

"Kali ini tak pa kau tidak mengenal siapa diriku, tunggu saja sebentar lagi kau akan mengerti" Galang berbicara sendiri, Entah rencana apa yang Galang miliki sekarang.

......................

......................

......................

......................

......................

...Like dan komen nya dong shayang kuh....

...Bikin Author makin semangatzz pakek z up cerita Neng geulis and Babang tamvan nya....

...Peyukkkk jauhhhhhhhh...

...🤗🤗🤗🤗...

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

babang Gilang pede abiss

2021-10-29

0

Arik Kristinawati

Arik Kristinawati

thorr tolong buat galang jgn lgi sering celap celup lubang gaje para jlang....biar pas on bgtu dah pm jlang g bisa lgi on...cukup dg vnesa dong thorr

2021-08-10

0

Aditya Rizky

Aditya Rizky

mampir thur suka banget yg berbau mafia

2021-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!