Hari ini adalah hari pertama Galang bagaskara pulang ke rumah setelah operasi mayor pengangkatan proyektil peluru yang ia lakukan.
"Setelah bertemu dokter itu rasanya junior ku ini sudah tidak bisa aku kendalikan, begini saja tolong siapkan wanita untuk ku malam ini" perintah Galang pada Rafi seorang asisten yang sudah seperti sahabatnya itu.
"Tapi keadaan anda belum benar-benar pulih tuan" Rafi coba membuat bos nya itu mengerti.
"Hai.. ayolah.. kau ini kenapa? kau seperti bukan Rafi yang selalu mengerti kebiasaan dan kebutuhan ku"
"Bukan seperti itu tuan kemarin anda..." belum selesai Rafi berbicara Galang sudah mengibaskan tangan kanan nya sebuah isyarat bahwa ia tak ingin dibantah.
"Baiklah, seperti keinginan anda tuan"
......................................................
......................
Ditempat lain Vanessa sedang dalam perjalanan menuju restoran tempat makan malam dengan ayah dan ibu nya. Sebenarnya ia dan kedua orang tua nya berencana untuk makan siang hari kemarin namun tuntutan seorang dokter yang memaksa nya menunda hingga malam ini.
"Ayah" sapa Vanessa pada laki-laki yang menjadi cinta pertama nya.
"Anak ayah" Anggoro Whisnutama sangat merindukan putri kesayangannya itu, ia langsung memeluk tubuh langsing Vanessa.
"Ibu nggak ikut yah? tanya Vanessa saat ia melepaskan pelukan ayah nya.
"Ibu mu lagi ketoilet sebentar katanya, tapi udah 10 menit belum balik juga"
"Owh" Vanessa menaik turun kan kepala nya sambil membuka buku menu untuk memilih makanan yang akan ia pesan.
Beberapa menit kemudian ibu Vanessa yang bernama Regita Whinutama kembali dari toilet.
"Sayang.."Panggil ibu nya pada Vanessa
"Ibu.." Vanessa menyambut ibu yang sangat dirindukan nya itu dengan pelukan. "Nessa kangen banget sama ibu kangeeeen banget"
"Owh jadi kamu haya kangen ibu mu saja ayah nggak" Anggoro pun protes pada putrinya.
Vanessa pun melihat ayah nya dan tertawa kecil kemudian merentangkan tangan nya dan ketiga nya pun berpelukan saling melepas kerinduan. Vanessa memang dibesarkan dengan kasih sayang dan keluarga yang harmonis.
Sangat berbeda jauh dengan Galang bagaskara yang dibesarkan bukan dengan kasih sayang namun malah mendapat luka psikis yang disebabkan oleh kepergian ibunya.
...................................
......................
Luka psikis itulah yang membuat sosok Galang tumbuh dengan sangat arogan. Tidak ada cinta dalam hidupnya yang ada hanyalah nafsu belaka.
"Yah.. yah.. uh emmm.." Desah Galang yang sedang menikmati olahraga malam nya dengan sosok wanita yang ia bayar untuk malam ini.
"Good baby eshhh.." dengan posisi berada dibawah dan membiarkan wanitanya yang memimpin permainannya malam itu tak mengurangi kenikmatan yang ia rasakan.
"Lebih cepat bang*at uhhhhh..." Pinta Galang dengan nafas tersengal sengal sebagai tanda bahwa ia sebentar lagi akan mencapai puncak kenikmatan dunia.
"Yahhhhh.. ahah...emmmhh" desah panjang Galang terdengar memenuhi ruangan bercat dinding putih itu setelah ia memuntahkan cairan berwarna vanilla.
merasakan sebuah kehangatan dalam Va**na nya perempuan itu pun langsung turun dari tubuh Galang dan merebahkan diri untuk memulihkan tenaga nya setelah pergulatan panjang yang telah ia lakukan malam ini.
Merasakan seseorang tergeletak di samping nya Galang pun berkata.
"Ambil uang mu dan pergilah dari sini"
"Kenapa terburu-buru sayang kita masih bisa mengulangi nya sekali lagi" goda wanita itu seraya membelai dada hingga perut yang dipenuhi cetakan otot milik Galang Bagaskara.
"Pergilah" perintah Galang yang tak ingin terbantahkan itu pun terdengar kembali membuat lawan bicara diam tak berani bersuara dan lebih memilih untuk menuruti permintaan laki laki tampan namun kasar itu.
"Oke oke tapi jika kamu merindukan sentuhan ku jangan ragu untuk menghubungi ku"
Tanpa mendengarkan permintaan wanita yang beberapa menit lalu menjadi teman duet panas nya Galang memilih beranjak pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa sisa cairan pergulatan nya malam ini.
Beberapa saat kemudian Galang telah selesai dengan aktivitas nya didalam kamar mandi dan memilih untuk keluar berharap wanita jalang nya itu telah pergi, sehingga ia bisa langsung tertidur tanpa ada gangguan.
"Baguslah dia mendengarkan ku" gumam Galang dan langsung menuju dipan ukir berlapis emas miliknya dan benar saja tak butuh waktu lama Galang sudah bisa tertidur dengan pulas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari sudah pagi cahaya sang Surya mulai memasuki dan menyapa seluruh manusia di alam semesta ini termasuk laki laki kasar bernama Galang.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu yang disebabkan oleh ulah Rafi asisten kepercayaan Galang yang mencoba untuk membangun kan pemilik kamar yang didominasi cat warna putih itu. sudah hampir tiga puluh menit Rafi dengan sabar menunggu pintu terbuka dan sesekali tetap mengetuk pintu kamar yang dihuni oleh Galang.
Karena sudah cukup lama Rafi menuggu tapi tidak kunjung ada penampakan wajah tampan dari sosok yang sangat banyak disukai oleh para wanita. Sehingga ia memutuskan untuk langsung saja masuk dan membangun kan bos nya itu secara langsung.
" Hari ini adalah jadwal anda cek up memeriksa peningkatan dan perkembangan dari operasi yang baru saja anda lakukan beberapa hari lalu"
Mendengar kata cek up membuat otak kanan dan kiri Galang langsung terkoneksi dengan baik.
"Dokter itu, siapa namanya" otak Galang mencoba mengingat nama wanita yang membuat gairah nya bergejolak hanya dengan melihat nya tersenyum. Ia pun langsung merubah posisi nya dari tidur menjadi duduk.
"Dokter yang mana tuan, apa anda kurang nyaman atau ada hal yang dapat saya bantu" tanya Rafi.
"Sepuluh menit lagi aku akan siap" Tegas Galang yang langsung bangun dan beranjak menuju kamar mandi.
Dia tidak tau siapa aku kan, oke hari ini akan ku buat dia tau
Sikap Galang sungguh tidak dapat ditebak, entah untuk kesekian kalinya apa yang akan dia rencanakan.
......................................
......................
Saat ini merupakan pukul 10.00 pagi, Vanessa yang kala itu baru saja menyelesaikan sebuah operasi darurat. Saat baru saja membuka pintu ruangan kerjanya, ia dibuat tercengang dengan sikap Galang yang sangat arogan.
"Kau" Vanessa nampak terkejut melihat Galang yang saat ini sudah berada didalam ruangan kerja milik nya dengan berte*anjang dada.
"Akhirnya dokter ini datang, cepat periksa aku. Kau sudah cukup membuang waktu ku untuk hanya sekedar menunggu mu" Ucap Galang dengan wajah tanpa ekspresi.
"Kau, siapa yang mengizinkan mu masuk? kau tidak baca bahwa ruang tunggu berada diluar?" Tegas Vanessa yang merasa kurang nyaman dengan sikap Galang saat ini.
"Aku tidak perlu izin siapa pun untuk keinginanku"
"Pertama ini bukan rumah mu tuan, kedua anda harus belajar sedikit sopan santun, ketiga saya tidak merasa harus menuruti semua keinginan anda" Vanessa yang selalu bersikap lemah lembut itu berubah menjadi sedikit kasar saat berurusan dengan Sosok Galang.
"Saya akan membuat mu menuruti keinginan ku"
Saat Vanessa baru akan membuka mulutnya untuk bertanya maksud perkataan Galang barusan. Laki laki arogan didepannya justru berkata.
"Kau ingin memeriksa ku atau ingin berdebat dengan ku" tanya Galang dengan sedikit penekanan membuat Vanessa mengingat akan kewajiban seorang dokter pada pasien.
Tanpa berargumen lagi Vanessa berjalan mendekati Galang untuk memeriksa sesuai permintaan Galang.
"Bukankah aku sudah menganjurkan mu istirahat tuan" tanya Vanessa tanpa menyertakan senyuman.
"Kau bertambah seksi saat marah begini"
Vanessa hanya menarik nafas dalam dalam saat mendengar perkataan Galang barusan. kemudian berjalan menuju meja kerjanya untuk menuliskan sesuatu
"Ini resep obat yang harus anda tebus dan jika tidak ada hal lain yang dapat saya bantu silakan pergi, saya sangat sibuk"
Mungkin sikap ramah yang harus diberikan seorang dokter pada semua pasien tidak berlaku untuk Galang. Pasalnya sepanjang karirnya sebagai dokter baru kali ini Vanessa mengusir pasien.
......................
......................
......................
......................
......................
...Dukungan Nya Dong shayang shayang ku...
...like dan komen yau...
...Biar author makin semangat up up up lagi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Eni Lestari
Vanessa kan baik kasih jodoh nya yg baik jg apa thor
2021-05-12
0
Kas Gpl
vanilla rasanya ya....😂😂😂
2021-05-07
0
trisya
cairan warna vanilla???vanilla bukannya itu rasa makanan atau minuman yak???? bukan warna,, mendadak bego nih gue
2021-05-01
0