Aku ingin sekali membuat mu menderita, membiarkan para pria itu mencabik-cabik harga dirimu kemudian membenamkan mu ke dasar bumi yang paling dalam,namun bukan kah itu terlalu mudah? membuat mu merasakan kematian dengan cepat paling hanya meninggalkan luka sejenak di hati mereka, bukankah permainan paling indah itu membuat mu jatuh kedalam genggaman ku,masuk ke dalam kehidupan mu, menghancurkan masa depan mu,membuat mu merasakan bagaimana membawa beban yang tidak akan aku pertanggungjawab kan kemudian mencampakkan mu dan membuang mu seperti seonggah sampah.kau pasti menderita hingga akhirnya kau sendiri yang akan memilih tempat dan waktu kematian mu tanpa kata-kata.
Hentakan suara music terdengar memenuhi semua ruangan klub malam yang terkenal di Jakarta itu, orang-orang tengah asik menikmati suasana diri mereka masing-masing, aroma minuman dan berbagai macam bau keringat tidak lagi dipedulikan tiap orang yang berada diruangan ini, bagi mereka melepaskan kepenatan dan mendapatkan kesenangan adalah hal yang mereka semua butuh kan saat ini
seorang laki-laki tampak Mencoba mencari sosok yang telah menjadi target nya,dia menoleh ke arah atas sisi kanan, tampak Alan menatap laki-laki itu sekilas sambil menaikkan sudut bibirnya kemudian alan membuang pandangannya berjalan dengan santai menuruni anak tangga dengan gaya santai nya.laki-laki yang berada dibawah tadi ikut membuang pandangannya kemudian kembali mencari sosok yang sudah ditargetkan sejak kemarin.
alan terus berjalan menuruni anak tangga, tampak beberapa gadis mencoba untuk menggoda nya tapi dia sama sekali tidak tertarik untuk membalas godaan mereka tapi sejurus seorang gadis tampak berjalan mendekati nya
"sudah siap?"
bisik gadis itu manja sambil menyentuh dada Alan pelan
"seperti rencana awal"
alan menjawab cepat
gadis itu melepaskan tangannya dari dada Alan, kemudian mereka berjalan kearah yang berlawanan
seorang gadis berusia belum genap 20 tahun tampak berdiri santai didepan meja bartender,dia memesan beberapa minuman dan menyerahkan minuman itu ke beberapa teman perempuan nya, sesekali dia tertawa sambil mengobrol asik bersama mereka sambil sesekali menggoyangkan tubuhnya.banyak pasang mata melirik ke arah gadis itu dan berniat untuk mendekati nya,tapi ketika mereka ingat siapa yang ada dibelakang gadis itu, mereka lebih baik membuang keinginan mereka
"aku ke toilet dulu yah"
seorang gadis bicara cepat sambil membawa salah Satu teman nya
gadis yang memesan minuman mengangguk cepat diikuti 2 teman lainnya
"nay, mungkin aku dan Diana pulang lebih cepat hari ini"
salah satu dari mereka berkata dibalik telinga gadis itu
gadis tadi yang dipanggil nay tampak mengerutkan dahinya
"kenapa nin?"
"papa balik ke Jakarta lebih awal dari rencana,DJ sialan itu selalu jadi mata-mata dan informan untuk papa"
gadis bernama nindi itu bicara sambil menatap ke arah salah seorang laki-laki yang tengah menghisap rokoknya di antara para bartender dihadapan mereka
laki-laki yang dia bicarakan mengedipkan matanya nakal
"aku benar-benar benci dia"
nindi tampak dongkol
"tapi dia tampan kan?"
Nayla menggoda sambil terkekeh
"kamu ga naik? bukankah giliran kamu?"
Nayla bicara cepat ke arah laki-laki itu
"siap madam"
laki-laki itu menjawab nakal dengan cara slow motion tanpa mengeluarkan suaranya, kemudian kembali mengedipkan matanya nakal
nay melirik ke pergelangan tangan nya,ini masih jam 11 malam fikirnya
"om sudah sampai mana?"
dia bertanya kemudian berbalik ke arah 2 sahabat nya itu
"pak Tono bilang baru sampai di pelabuhan merak, masih ada waktu 2 jam sampai papa keluar dari jalan tol menuju ke pusat kota"
nay mengangguk kan kepalanya
"kalau begitu jangan minum alkohol, minuman ringan saja"
setelah berkata begitu dia dengan cepat memutar tubuhnya kearah meja bartender, tampak seorang laki-laki lebih tua 2 tahun dari nya tersenyum padanya
"kenapa nay?"
laki-laki itu bertanya sambil tangannya terus sibuk menyiapkan minuman
"jangan kasih yang berat, mereka harus pulang 2 jam lagi"
dia bicara sambil mengembalikan botol minuman nya
"save aja, besok-besok saat kembali kesini baru diminum"
ucapnya lagi
laki-laki itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya
"pulang sama siapa?"
tiba-tiba muncul seorang laki-laki dari belakang nya
nindi dan Diana tampak berusaha menjauh, mereka fikir berurusan dengan laki-laki ini pastinya bakal rumit,kalau bukan karena pengaruh ayahnya dia tidak bakal bisa bertindak seenaknya, barangkali benar Nayla punya banyak trik untuk terus menjauhi laki-laki itu dari pandangan mereka.
Nayla tampak malas meladeni laki-laki itu, bola matanya memutar menandakan betapa tidak sukanya dia dengan laki-laki itu.
"mau minum?"
dari pada menjawab, dia lebih memilih untuk balik melontarkan pertanyaan.meraih gelas minuman kemudian dengan cepat menyerahkan nya pada laki-laki itu
laki-laki itu menatap dalam bola mata Nayla, dia fikir kenapa gadis ini selalu punya pesona yang luar bisa, bahkan ketika marah pun mampu membuat dirinya tergila-gila.kadang imajinasi liar nya membuat dia berkhayal tentang sesuatu diluar kendali nya
"aku tidak sedang ingin minum"
dia meraih gelas minuman itu kemudian mengembalikan nya pada sang bartender
"masukkan bon"
katanya dengan nada sombong
Nayla mencibir
"tumben"
"kamu belum menjawab pertanyaan ku tadi, pulang sama siapa?"
laki-laki itu kembali bertanya
Nayla mencoba melirik kekiri dan kekanan dia fikir disaat kepepet bantuan seseorang memang sangat dibutuhkan.bola matanya seketika membulat senang,dia menggeser posisi tubuhnya ke kiri
"sama dia"
jawab nya cepat sambil menggandeng lengan seorang laki-laki yang tengah duduk didepan meja bartender tepat disisi kiri nya.laki-laki iti baru saja tiba dan duduk,mencoba memesan minuman pada salah satu bartender
laki-laki yang tengah memesan minuman itu sedikit terkejut saat tiba-tiba sebuah tangan dengan cepat masuk dan menggandeng lengan kanannya tanpa seizin nya.matanya menoleh cepat kearah orang tersebut.
sejenak mata mereka saling bertemu, sepasang bola mata indah itu milik alan.laki-laki itu mengerutkan dahinya
"aku pulang dengan dia,iyakan sayang?"
Nayla bicara dengan nada manja sedikit dibuat-buat kearah alan, mengedipkan sebelah matanya sambil mengencang pegangan nya seakan berkata
^tolong bantu aku sekali ini saja^
nindi dan Diana tampak terkekeh,dia fikir temannya itu lagi-lagi mencoba mempermainkan perasaan laki-laki
alan menatap wajah gadis itu dalam diam, laki-laki yang ada dihadapannya Nayla tampak mengepalkan tangannya.nayla terus menatap bola mata laki-laki itu kemudian berjongkok seakan ingin mencium bibir laki-laki itu dengan segera
"kau akan dapat keuntungan jika membantu ku,tuan"
5 jemari Alan bagian tangan sebelah kiri naik ke atas meja bartender, laki-laki yang menatap nya dibawah tadi berdiri tepat di belakang nya tidak bergeming,dia paham dengan kode itu, meminta nya mundur dan mengubah rencana kembali, kemudian dia berdiri berjalan menjauhi mereka secara berlahan
alan menaikkan bibirnya, melepaskan pegangan Nayla dari lengannya lantas dia membuang pandangannya. tangan kanannya dengan cepat meraih gelas minuman bersoda kemudian dengan santai dia meminum berlahan minuman itu tanpa mempedulikan gadis itu
Nayla fikir dia tidak pernah ditolak oleh laki-laki manapun disini, dia tahu laki-laki asing ini pasti orang baru yang datang kemari,dia belum pernah melihat laki-laki ini sebelumnya.nayla mengencang kan genggaman nya,dengan perasaan kesal dengan cepat kedua tangan nya meraih wajah tampan laki-laki itu dan sedetik kemudian bibirnya sudah berada tepat dibibir laki-laki itu.
nindi dan Diana tampak terkejut, mereka fikir teman mereka itu mungkin sudah mabuk hingga kehilangan akal warasnya
bukankah ini luar biasa? pertemuan kita jauh lebih baik daripada rencana.bukan aku yang memilih masuk lebih dulu,tapi kamulah yang memilih datang menerobos masuk menuju ke arah kematian mu gadis bungsu azzura company
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Ririn Santi
jala belum di lempar, ikannya udah lompat duluan ke jala 😁
2022-09-06
0
💓yin & yang💓
jgn senang dl alan, ntar bucin pula sm nayla😄
2022-05-26
0
Nurfitri Susanti
msk jebakan ni cwe
2022-05-26
0