Sudah berapa musim berlalu juga berapa lama waktu untuk menata perasaan benci yang mencabik-cabik hati telah di lewati, tidak akan ada yang tahu seberapa berat perjuangan diri mengubah karakter baik menjadi buruk dan mengubah karakter takut menjadi lebih berani, pongah dan penuh kebencian.
Bahkan jika ku cabik-cabik jantung mu dengan belati,atau bahkan ku hujani kalian terutama kau dan dirinya dengan jutaan kepingan amunisi diri ini tidak akan pernah kembali seperti dulu,dan orang-orang yang aku cintai itu tidak akan kembali
Pertengahan Desember 2012
10 hari sebelum Natal
07.25 am
Sebelum jam masuk sekolah
"anak Baru kata nya"
"belum 1 Minggu disini"
"bukankah wajah nya sangat manis?"
"dia cantik, bukan manis"
"kau iri dengan kapasitas kecantikan nya?"
"apaan sih"
"kelas mana?"
grasak-grusuk suara manusia memenuhi tiap denting waktu di gedung penjuru sekolah, gadis itu sedikit malu ketika banyak pasang mata menatap wajahnya.baru 10 hari berada di kelas ini membuat nya hampir menjadi artis yang mampu mencuat kan berita naik hingga ke permukaan tanpa henti,dia tidak berharap orang-orang terlalu mengenal nya karena itu membuat dirinya menjadi tidak nyaman
"dia anak dari mana? ayah nya pasti bukan orang biasa"
"seperti nya anak pejabat dari Kedubes atau pengusaha"
"apakah ada gosip baru yang aku lewati?"
suara lembut seorang anak laki-laki menggema di sepanjang ruangan kelas, tidak dipungkiri membuat semua mata memandang telah menebak pasti siapa yang datang
"ishhh kau sudah 2 Minggu tidak masuk sekolah, William"
seorang gadis cantik bicara cepat dengan nada kesal,tapi gadis lainnya tampak bersemangat dan senang dengan kehadiran anak laki-laki itu
anak laki-laki yang dipanggil William menolak ke arah kanannya, keningnya berkerut seketika menyadari ada sosok asing dikelas mereka itu
"anak baru?"
William bertanya entah kepada siapa kemudian melangkah ke arah gadis itu
gadis itu sejenak menoleh,netra mereka saling beradu.seketika William terkesima,dia fikir bukankah gadis itu cantik? dia mengembangkan senyumnya berusaha untuk menyapa
"hei hei Will, tunggu dulu"
suara seorang bocah membuyarkan perasaannya dan niatnya, sahabatnya itu merangkul cepat tubuhnya kemudian berkata
"kau harus menjelaskan kenapa menghilang dalam 2 Minggu ini? kemana kau pergi huh?"
"iren begitu kesal karena merindukan mu"
lanjut seorang nya lagi
beberapa sosok anak laki-laki berkumpul mengelilingi dirinya, mata William Masih tertuju pada gadis itu tapi gadis itu sama sekali tidak mempedulikan nya
"Valen,ibu Anna memanggil mu"
suara bariton seorang pria terdengar dari balik pintu depan kelas
gadis itu Valen mengangguk pelan kemudian beranjak pergi meninggalkan ruangan kelas
"ah jadi namanya Valen"
laki-laki itu bicara dalam hati
"berdiri"
suara ketua kelas tampak menggema di seluruh ruangan kelas menandakan jika waktunya untuk kembali ke aktivitas normal sehari-hari seperti biasanya
******
tidak ada yang tahu dia putri siapa,seakan keluarga nya menutupi identitasnya? katanya sih dari Amerika, bukankah itu elite? kenapa kembali keindonesia?
tidak heran sebagian anak kadang menutupi identitas mereka karena takut pengaruh orang tua dapat memperburuk pandangan murid lainnya, William fikir sudut pemikiran keluarga dan gadis itu cukup sama dengan sudut pemikiran mereka
"hei"
William bicara cepat mengejar langkah kecil gadis itu
sejenak gadis itu berhenti kemudian mengerutkan keningnya
"ya?"
"William,kau bisa memanggilku Will"
gadis itu berfikir sejenak
"siapa nama mu?"
"kenapa kamu terus mengikuti ku?"
alih-alih menjawab, gadis itu malah balik bertanya
Will terkekeh,dia fikir belum pernah ditolak sebelumnya.apa pesona nya tidak baik dimata gadis itu fikir nya
"mau aku antar?".
gadis itu diam, kemudian menjawab
"kau mungkin salah mengajak orang"
ucap nya lembut
tidak lama sesuatu bergetar di balik tasnya, cepat-cepat gadis itu mengangkat nya
"kau membawa ponsel ke sekolah?"
laki-laki itu bertanya terkejut
gadis itu tampak tidak peduli
"yah kak?"
dia bicara beberapa saat dari balik ponselnya, tidak lama dia menutup panggilan nya
"aku akan menyimpan nomor mu"
Will bicara lagi kemudian mengeluarkan ponselnya dari saku celananya
valen menatap wajah will sejenak
"kamu type yang tidak gampang menyerah"
Will terbahak
"aku fikir kau cukup menarik"
tanpa mempedulikan kata-kata Will gadis itu terus melanjutkan langkahnya.mereka berjalan melintasi gerbang belakang sekolah, valen sengaja menunggu semua lautan manusia menghilang dari sekolah agar tidak membuat dirinya tampak mencolok diantara semua murid sekolah.dia pergi sejauh beberapa ratus meter menjauhi gedung sekolah dan menutupi pakaiannya dengan jaket panjang
"mau aku antar?"
Will bertanya kembali kemudian menghentikan langkahnya
valen ikut menghentikan langkahnya, kemudian sebuah mobil Mercedes Benz berwarna merah berhenti tepat dihadapan nya,pintu terbuka dengan lebar
valen menggeleng pelan tidak ada sikap sombong dibalik wajahnya,dia menyatukan 2 telapak tangan nya kemudian menundukkan kepalanya
"maaf"
dia menolak halus ajakan Will
"jangan bicara kan soal ini dengan mereka,aku tidak suka tampak dibedakan"
setelah berkata begitu valen tersenyum ramah
valen naik kemobil itu kemudian berlahan mobil itu meninggalkan William seorang diri
"bukankah dia begitu unik?"
William bicara pelan sambil mengangkat bibirnya
sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam gelap berhenti tepat dihadapan nya, seorang laki-laki berusia sekitar 22-23 tahun dengan mata seperti elang dan rahang wajah tegas membuka cepat pintu mobilnya.wajah tampan bak dewa Yunani itu menatap wajah William sejenak
"ada apa?"
tanyanya kemudian saat menyadari pandangan William tampak terus menatap kedepan menatap mobil dengan merek yang sama namun dengan model yang berbeda dengan milik nya melaju halus kearah entah ke arah mana
"paman melihat nya? gadis cantik yang naik mobil Mercedes Benz tadi?"
tanyanya pelan kemudian naik ke dalam mobil
laki-laki yang dipanggil paman itu menaikkan bahunya
"tidak"
"karakter nya seperti paman,tapi aku rasa kalian tidak akan akur jika bersama.gadis itu benar-benar type ku"
laki-laki dewasa itu menyeringai mengejek
"lalu?"
dia bertanya sambil melajukan mobilnya
"jatuh cinta pada pandangan pertama"
Will bicara sambil menutup pelan kedua bola matanya
laki-laki itu mengejek lagi lalu berkata
"jangan jatuh cinta,karena manusia yang jatuh cinta akan ceroboh pada waktunya "
William terkekeh
"ya ya aku tahu paman tidak akan pernah jatuh cinta,tapi yakinlah kau akan jatuh cinta begitu pertama kali melihat dirinya, karena dia benar-benar berbeda.dan jika itu terjadi maka aku pastikan untuk tidak mengalah"
yang dipanggil paman menekan pelan pelipisnya,dia fikir kadang keponakan nya ini benar-benar membuat nya kehilangan kata-kata
kemudian mereka larut dalam keheningan panjang, laki-laki yang dipanggil paman itu menaikkan tangan kanannya dan menyentuh pelan bibirnya sedangkan tangan kirinya tetap sibuk dengan kegiatan menyetir nya, fikiran nya menerawang jauh entah kemana.dia tidak peduli ocehan keponakan nya itu,yang dia fikirkan saat ini seperti benang kusut yang tengah dia gulung melewati jalan berputar yang semakin rumit,dia seperti menghadapi situasi besar dan berat tanpa ada solusinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Neliyana
aku baru mampir makk...🙏😊
2023-04-25
0
Patrish
ikut saja.. alurnya belum ketemu.. btw kalimatnya enak... nice👍🏻❤
2022-12-31
0
Reiva Momi
sampai sini makin tertarik dngn ceritanya
2022-11-13
0