11.30 PM
Hampir tengah malam
Apartemen
Jakarta
Aroma angin malam tercium begitu indah, selain jam istirahat yang baik malam merupakan peraduan yang mutlak untuk banyak pasangan umat manusia tenggelam dalam keindahan dan kenikmatan tiada Tara.Bii membuka pelan pintu belakang apartemen nya berjalan menuju ke beranda,kilauan lampu ibukota tampak menyinari tiap penjuru Jakarta bii fikir dibandingkan Jakarta sesungguhnya Manhattan terasa lebih menyegarkan dan menyenangkan tapi Jakarta membuat nya acapkali rindu untuk pulang dan mengingat kenangan lama
dia sendiri yang memilih apartemen ini,dan memilih untuk tinggal terpisah dengan alan serta mama nya itu
"apa kamu yakin?"
mama alan bertanya dengan perasaan khawatir
"untuk mencapai sebuah rencana, keyakinan menjadi titik penting untuk selalu menemani diri"
Bii memilih menggunakan baju tidur satin potongan pendek malam ini,dia masih fokus menatap lelampuan ibu kota.sesaat dia memilih tiduran diatas kursi santai sambil menikmati angin malam.jemari kecilnya menuangkan segelas anggur kedalam gelas tinggi yang ada disampingnya, sejenak dia meneguk minuman itu dalam fikiran panjang yang belum ada tempat berlabuhnya
tanpa dia sadari sebuah sosok menatap nya dari atas sana, disamping apartemen nya tepat disebelah sisi kanan seorang laki-laki yang berdiri di beranda nya sendiri sejak tadi menyaksikan gerak-geriknya tanpa mengeluarkan suara
bii meraih selembar kertas yang tergeletak dikakinya, seketika dia duduk dan mulai menyusun kertas itu menjadi rangkaian sebuah pesawat seperti masa kecilnya.kemudian dia menerbangkan pesawat itu ke arah angin
apa kau tahu? secarik kertas dapat kau lipat dan kau ubah menjadi sesuatu yang baru, dan salah satunya adalah pesawat kertas.saat kau terbangkan,dirinya akan meluncur lari mengikuti arah angin, kemudian dia menjatuhkan diri menuju arah yang tidak pernah kau duga entah kemana sama seperti tubuh ini yang entah sebenarnya kearah mana ingin melangkah dan berjuang
Bii menaikkan alisnya ketika sebuah panggilan panjang mengalun merdu dari Balik ponselnya
"hmmm"
"aku ada dibawah"
terdengar suara seorang laki-laki dibalik ponselnya,itu adalah alan
bii mengernyitkan dahinya
"apa ini tidak terlalu malam?"
"keluar sejenak,aku membawa mu beberapa buku dan buahan"
"kau mencari nya malam ini?"
bii bertanya cepat sedetik kemudian,dia tampak tersenyum senang
"kamu lebih memahami aku dari siapapun"
jawab alan penuh kelembutan
bii terdiam
"tunggu sebentar"
dia kembali masuk kedalam apartemen nya dan berjalan keluar kemudian turun menuju ke lantai bawah
*****"
"ada apa?"
zuu bertanya sesaat setelah ponselnya berdering dan menyadari siapa Yang baru saja menghubungi nya
"Ayo minum bersama"
suara diseberang sana tampak sedang kesal
"kali ini kau dicampakkan atau mencampakkan?"
tanya zuu kemudian
"apa aku pernah dicampakkan?"
suara diseberang tampak mengejek
"aku hanya tidak merasa baik bersama kakek dan paman"
zuu diam sejenak, kemudian bergerak meninggalkan tempatnya berjalan mengitari ruangan apartemen nya dan membuka pintu nya cepat
"dimana?"
dia bertanya kemudian
"masih didepan pintu masuk"
"oh"
jawaban nya tampak begitu cuek
"aku akan kesana"
lanjutnya kemudian dia menutup cepat ponselnya
zuu melangkah kakinya masuk kedalam pintu lift,jam segini biasanya ada beberapa pasangan yang berlalu lalang namun sepertinya tidak berlaku untuk malam ini.dia melirik kearah jam tangannya, tengah malam tepat.
saat baru turun satu lantai pintu lift terbuka, tiba-tiba mata zuu tampak membulat saat menyadari siapa orang yang ada dihadapannya.namun alih-alih orang yang ada dihadapannya balas menatapnya gadis itu malah sibuk dengan ponselnya
"tunggu sebentar aku turun kebawah"
bii bicara sambil memencet tombol lift ke lantai bawah, rupanya tombol itu memang mengarah kebawah tanpa dia sadari
"hmm beberapa makanan sedikit tidak cocok untuk ku,bahkan mereka menyuguhkan kacang almond kemarin"
bii bicara sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding lift
"tentu saja Manhattan lebih baik Dari Indonesia"
ucapnya sambil mengetuk pelan ujung sandalnya
"aku fikir akan pindah bulan depan setelah selesai dengan proyek itu"
lanjut nya
kemudian bii tersenyum
"kenapa? aku belum memikirkan nya"
seketika bii mengalihkan pandangannya,dia tampak sedikit kaget saat menyadari siapa yang ada disampingnya
bola mata mereka saling beradu,bii tampak tidak peduli
"kesialan"
ucap bii pelan
zuu mengerutkan alisnya,yah gadis itu berkata pertemuan kedua jika terjadi itu merupakan sebuah kesialan
bola mata zuu tampak menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan
gadis itu mendengus pelan kemudian membuang pandangannya
"katakan padanya jangan jatuh cinta pada ku , karena ketika kau jatuh cinta manusia akan menjadi ceroboh pada waktunya"
zuu sejenak tak bergeming mendengar ucapan gadis itu,dia mengenal betul kata-kata itu.dia ingin mengatakan sesuatu tapi pintu lift tiba-tiba terbuka,bii keluar begitu saja tanpa aba-aba
bii melambaikan tangan nya pada sosok laki-laki yang ada dihadapan mereka,zuu fikir bukankah itu laki-laki yang sama? sejenak alan menatap laki-laki itu dengan tatapan aneh,dia mengerutkan alisnya dan ekspresi wajahnya tampak tidak suka
"bukankah dia orang yang sama di bandara?"
alan bertanya cepat
bii mengangkat bahunya
"mungkin"
zuu membuang pandangannya
"paman"
seorang laki-laki menyentuh cepat bahu zuu
"Will"
setelah mengatakan itu,kakinya melangkah masuk kembali ke dalam pintu lift
"aku membawa anggur kesukaan mu"
William bicara sambil memamerkan sebuah paper bag berisi anggur mahal kesukaan pamannya itu
"apa kau menginap?"
tanya zuu cepat
"bukankah besok hari libur mu,paman? ini waktu yang tepat untuk berbagi kasih"
William bicara sambil terkekeh
zuu tampak tidak peduli
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Info NTT
siapa bee. puyeng bacanya
2023-08-12
0
rika
apakah sosok laki2 itu ada zuu??
2023-02-02
0
Reiva Momi
ceritanya bikin penasaran
2022-11-13
0