*T**erkadang sulit sekali ku tebak isi hatimu*
aku terbelenggu karena rasa dan asa terhadap diri mu,tapi kamu hanya menjadikan ku tempat bergantung selama bertahun-tahun lamanya.cinta dan terbiasa bersama, itu adalah 2 pokok kata yang saling berlawanan,1 karena dia benar-benar menginginkannya,namun 1 nya lagi karena dia sekedar membutuhkannya
Semilir angin dingin menerpa wajah bii,jalanan masih cukup lengang saat dia mulai keluar dari apartemen nya, awalnya dia fikir mungkin titik pertemuan nya dengan zuu adalah azzura company tapi ternyata 20 menit yang lalu mereka bertemu tidak disengaja di lobby apartemen yang sama.dan ternyata mereka tinggal di apartemen yang sama yang kamarnya saling berhadapan antara satu dengan yang lainnya.
"selamat pagi non"
seorang laki-laki berusia sekitar 40 tahunan bicara cepat menyapa bii,dia meminta izin menarik koper Bii dan membawa nya menuju ke mobil mereka
"ya?"
bii tampak mengerutkan alisnya
"saya mang Agus supir yang akan membawa tuan dan nona menuju ke Palembang"
pria itu mencoba menjelaskan
"ah"
bii mengangguk cepat, memberikan kopernya pada pria itu, kemudian berjalan melewati zuu
seketika langkah kaki bii terhenti, dihadapannya telah berdiri Alan dengan perasaan kesal
"kamu tidak menghubungi ku semalaman dan tidak menerima panggilan ku juga semalaman"
bii diam sejenak,kemudian berkata
"aku terlalu sibuk dengan proyeknya,semalaman sampai meninggal kan ponsel ku didalam tas dan merujuknya ke pengaturan silent"
alan menarik dalam nafasnya,dia fikir gadis ini selalu seperti ini.tiap kali hatinya gelisah dan buruk,dia akan menghindari semua orang tanpa terkecuali
"aku masih juga belum mengenalmu padahal sudah sejauh ini"
setelah berkata begitu dia memeluk hangat tubuh bii,tapi gadis itu sama sekali tidak balas memeluknya
"aku cukup kesal saat tahu kamu akan melakukan perjalanan yang sama bersama laki-laki itu,kamu yakin semua akan baik-baik saja?"
tanyanya kemudian, membenahi jaket bii kemudian merapikan rambutnya
"hmm"
bii mengangguk pelan
"tidak ada rencana yang di luar persetujuan ku kan?"
alan mencoba bertanya dengan nada serius ke arah bii,dia takut gadis ini dan ibu nya kembali membuat rencana yang tidak dia ketahui.sebab terkadang mereka selalu melakukan segala sesuatu di luar alur rencana
"karena ini cukup jauh dari jangkauan ku,jadi jangan bertindak gegabah jika sesuatu terjadi"
alan memperingati bii
"lepaskanlah,semua orang melihat kita"
alih-alih menjawab bii bicara cepat mencoba menjauhi alan
alan melepas pegangan nya,menatap bola mata Bii dalam.dia tahu gadis yang ada dihadapannya ini begitu kaku,tidak berekspresi apapun tentang perasaan nya sejak dulu,bahkan dia tidak paham apakah gadis itu juga merasakan perasaan yang sama dengan dirinya atau memang sama sekali tidak peka tentang hatinya sendiri.meskipun bertahun-tahun mereka bersama bahkan tinggal di atap yang sama,dia sama sekali tidak pernah berbuat di bawah akal sehatnya,dia menjaga gadis itu seperti barang mewah yang satu hari mungkin akan membuka hatinya dan memberikan nya kesempatan untuk dimiliki.
alan hanya mencium kening gadis itu pelan,kemudian seakan-akan melepaskan gadis itu untuk terakhir kalinya.tidak tahu kenapa sejak semalam dia gelisah, seakan-akan gadis itu akan menghilang dari pandangan nya dan tidak akan dapat dia peluk lagi seperti saat ini
*****
bii membuka pelan kaca mobil sebelah kiri dimana dia duduk,dia meletakkan tangannya di kaca mobil,seakan dia membiarkan tangannya diterpa semilir dingin angin pagi,seketika dia bernyanyi kecil seakan dirinya lupa ada orang lain di sekitar sana.dia bersandar pelan sambil memejamkan matanya sejenak
"Valen dengarkan mama,jangan pulang sebelum mama menghubungi mu"
"ingat kata-kata papa,jika sesuatu yang buruk terjadi jangan pernah percaya ucapan orang-orang, papa tidak pernah melakukan hal-hal buruk"
"akkhhhhh lepaskan"
"Elle,Elle bangun nak"
"Andi bawa Elle keluar"
"Valen,dengarkan mama, dengarkan mama tetap berada di dalam sini dan jangan keluar apapun yang terjadi"
"akkhhhh"
"kakak,kakak bangun...."
semua tampak kacau,diiringi suara hujan deras dan suara petir yang menggelegar keadaan rumah sangat mengerikan,darah ada dimana-mana bahkan beberapa pria bertubuh kekar menyeret beberapa anggota keluarga lainnya dan juga pembantu mereka
"tidak...tidak..ma..paa..."
bii berusaja berteriak,dia mulai menangis tapi suaranya seakan-akan menghilang ditelan bumi
"non,non..."
"hey,apa kamu baik-baik saja?bangunlah"
rasanya tubuh dan wajahnya diterpa sesuatu, beberapa suara datang dan seakan menarik nya dari semua yang dilihat olehnya saat ini
"hahhhhhh..."
bii terbangun dalam kondisi cukup terkejut,dia menarik panjang nafasnya.air matanya keluar secara berlahan, seketika bola matanya menatap laki-laki yang ada dihadapannya itu
zuu tampak mengernyitkan dahinya
"kamu tidak apa-apa?"
"non baik-baik saja? apakah habis bermimpi buruk non? anda seperti orang yang sedang ketakutan"
mang Agus bertanya dengan perasaan khawatir,memberikan bii sebotol Aqua setelah dia bantu membukanya
"tidak apa-apa"
bii bicara pelan,dia baru sadar mobil mereka sudah masuk ke jalur pelabuhan merak,mereka sudah menepi menunggu kapal penyeberangan datang
zuu membuang pandangannya,dia berjalan menjauhi bii dengan sejuta tanda tanya,dia fikir ada apa dengan gadis itu? setelah serangan panik di lift, sekarang bahkan di tidur nya pun menjadi sangat tidak baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Reiva Momi
kasian Bii
2022-11-14
0
Cattleya
ini isi hati alan ya thor?
2022-09-16
0
Nona Canbas
sedih nya
2022-09-01
0