"Aku seperti pernah melihat bola mata ini sebelumnya,dimasa lalu beberapa tahun yang lalu"
Seketika suara bii tercekat,dia mulai kehilangan kata-kata, tubuhnya sedikit gemetaran dia fikir apakah zuu mulai mengenali nya?
bii menarik pelan nafasnya, dia memejamkan sebentar matanya kemudian berkata
"apa anda sedang mencoba merayu ku,tuan?"
zuu seketika terdiam,dia menghembuskan nafasnya kasar kemudian dia membuang wajahnya untuk beberapa waktu kemudian kembali menatap bola mata Bii
"apa aku terlihat sedang tertarik pada mu, nona?"
tanya nya cepat
"aku belum menyetujui semua kerja sama ini,jadi jangan berfikir kita bisa berdiri sejajar untuk menjalankan proyek ini"
bii membuang pandangannya
"kalau begitu biarkan azzura company membayar semua biaya konvensasinya karena telah membatalkan proyek ini secara sepihak"
zuu menoleh cepat ke arah bii,dia membulatkan bola matanya dan seketika rahangnya mengeras
"apa? membatalkan?"
"tuan azzur sudah menandatangani kontrak kerja samanya"
bii bicara tanpa berniat menoleh ke arah all
"apa?"
zuu tampak terkejut dia merasa begitu marah,dia mengepalkan erat telapak tangannya
bii mencoba ikut menahan amarahnya,sedetik kemudian tiba-tiba ponsel bii berdering.sambil dia berusaha menstabilkan perasaan nya dengan cepat dia meletakkan headset bluetooth ditelinga nya kemudian mengangkat panggilan itu dengan cepat
"ya,sayang"
dia baru menjawab 2 patah kalimat,tapi tiba-tiba lift menjadi bergetar beberapa saat lalu dalam hitungan detik lift berhenti dan suasana menjadi gelap
bola mata Bii membulat seketika,dia mulai seperti orang yang kebingungan
"ya Tuhan"
suara bii tercekat
"halo,sayang ada apa?"
terdengar suara dari seberang sana
"aku fikir lift nya mati"
bii mulai bicara bingung,keringat dingin nya berlahan membasahi keningnya,dia mencoba berpegangan pada dinding lift
zuu mencoba memencet tombol lift beberapa kali,dia fikir lift itu benar-benar tidak berfungsi.zuu kemudian meraih ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang
"butuh berapa lama?"
zuu bertanya cepat
"baiklah"
setelah berkata begitu dia segera mematikan ponselnya
"bii,sayang,kamu tidak apa-apa?
"bisakah panggilkan bertugas sekarang?"
bii bicara sambil mencoba bersikap setenang mungkin
zuu menatap gadis itu sesaat, kemudian dia membuang pandangan nya
"mereka sedang dalam perjalanan kemari"
zuu menjawab dengan suara yang sangat datar
"kamu ada dimana? katakan pada ku?"
suara di seberang tampak mulai ikut panik
bii mencoba menarik nafasnya sedalam mungkin,tapi dia merasa ada seseorang yang mencekik lehernya
"kamu bersama siapa sekarang? bii kamu bersama siapa sekarang?"
"kami berdua"
nafas bii mulai terlihat tidak beraturan
"dengarkan aku,tarik dan buang napas mu dengan baik,coba ingat lah hal yang baik-baik"
bii menggeleng pelan kepalanya
"alan....ahhaaahh"
bii terus mencoba menarik nafasnya
"berikan ponselmu pada orang yang ada disebelah mu"
bii tidak menjawab,dia benar-benar seperti kehilangan kendali atas dirinya.kini wajahnya tampak memucat dan dia terus mencoba berpegangan pada pintu lift,kakinya tampak gemetaran dan lehernya benar-benar terasa sakit seperti dicekik seseorang dengan sekuat tenaga
zuu menatap bingung perubahan kondisi gadis yang ada dihadapannya itu
"nona,anda baik-baik saja?"
dia dapat mendengar samar-samar teriakan dari balik ponsel gadis itu, kali ini gadis itu mencoba berpegangan pada tangan zuu,zuu mengerutkan dahinya dia fikir tubuh gadis itu kenapa begitu dingin sekali,bahkan sudah hampir sedingin es
karena dilihatnya gadis itu tidak merespon pertanyaan nya,dia dengan cepat menyambar ponsel gadis itu
"halo bii berikan ponsel mu pada orang yang ada di sebelah mu"
zuu mendengar jelas suara seorang laki-laki dari sana
"ada apa dengan gadis ini?"
zuu bertanya cepat pada suara itu
"apa anda mendengar saya tuan?"
"hm"
zuu hanya berdehem
"apakah petugas nya sudah disana?"
zuu mencoba mendengarkan keadaan diluar
"mereka sedang memperbaiki nya"
"tuan ini memang terdengar aneh,tapi tolong bantu aku,gadis itu tidak bisa berada di ruangan kecil dan gelap,itu mengingatkan nya pada trauma dimasa lalu,jadi bantu dia melonggarkan pakaian nya kemudian lakukan sesuatu untuk terus membuat dia sadar"
"apa?"
zuu tampak sedikit bingung dan terkejut mendengar kata-kata pria di balik ponsel itu
"ini disebut serangan panik (panic attack),lakukan sesuatu hingga pintu lift nya terbuka jika tidak kondisinya akan memburuk"
zuu tampak bingung, dilihat nya Bii mulai kehilangan kesadaran, seketika tubuhnya mulai turun ke lantai,dia dengan cepat meraih tubuh gadis itu
"apa ada orang diluar?"
all mencoba berteriak
"kami di luar tuan,kami sedang berusaha memperbaiki nya"
terdengar sahutan dari luar
"apakah anda sendirian, tuan?"
satu suara lainnya bertanya
"aku bersama seorang gadis disini,dia seperti nya terserang gangguan panik,kondisinya menjadi tidak stabil dan sepertinya hal buruk terjadi"
beberapa orang diluar tampak panik
"ini cukup buruk,aku akan menghubungi dookter,tuan bantu agar dia bisa bernafas dengan baik,jika tidak hal yang buruk akan terjadi"
salah satu dari mereka mencoba memperingati zuu
suasana lift terasa sangat suram,panas dan gelap,zuu melonggarkan dasinya sejenak,dia tampak sedikit kebingungan.seketika dia mencoba membuka kancing baju gadis itu,kemudian dia mencoba menepuk-nepuk pelan wajah bii, terlihat bii begitu sulit bernafas
hahhh haaaah
"nona dengar kan aku,coba kendalikan diri mu.coba ingat hal yang baik-baik dan indah"
zuu mencoba untuk terus menyadarkan bii
tapi bii terlihat begitu tersiksa,zuu tampak kehilangan akal,dia mencoba terus memukul pelan pipi gadis itu
"hey nona"
bii merasa saat ini dia seakan berada di sebuah ruang berbentuk kubus yang sangat kecil, seakan-akan semakin lama semakin menyempit dan membuat nya semakin sulit bergerak.ingatan akan masa lalunya membuat dia merasa semakin terkunci didalam ruang kubus tersebut,dia merasa semakin sulit untuk bernafas
kemudian tiba-tiba dia merasa ada seseorang yang tengah mencoba memberikan sedikit ruang nafas untuk dirinya, seakan-akan orang itu terus mencoba menyadarkan nya
zuu mungkin berfikir ini sudah gila,tapi satu-satu nya cara agar gadis ini bernafas adalah dengan cara memberikan nya nafas buatan.dia pada akhirnya mencoba memberikan gadis itu nafas buatan untuk beberapa waktu
"bertahanlah,dengarkan aku ini baik-baik saja, percayalah ini baik-baik saja"
zuu terus mencoba menyadarkan gadis itu
"hah...hah..."
tiba-tiba bii menarik panjang nafasnya,dia merasa kembali bisa bernafas sedikit lebih baik.
zuu memeluk pelan tubuh gadis itu seketika
"ini akan baik-baik saja, tenang lah,ini semua akan baik-baik saja".
dia bicara sambil terus menepuk-nepuk pelan punggung bii
antara sadar dan tidak bii tampak mulai menjadi tenang,dia seakan-akan mendapatkan tempat untuk bersandar
"ayah"
terdengar ucapan halus dari balik bibir gadis itu
zuu tidak bergeming,dia masih tetap memeluk gadis itu sambil menepuk-nepuk lembut punggungnya
dalam sekejap pintu lift terbuka diiringi dengan menghilang nya kesadaran bii secara berlahan
#kau tahu?
andai saja bisa aku ulang kembali lagi waktu,
aku harap tidak pernah ada hari ini di jalan kehidupan ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Info NTT
hohooo aku suka karyamu Thor. perfect
2023-08-12
0
rika
benarkah kejadian lift yg berhenti tiba2 itu?
karya yang bagus thor.. sepanjang membaca nya, membuat saya bertanya 2 🤗🤗🤗. semoga sehat selalu
2023-02-03
0
Reiva Momi
kereeeennn thor👍👍👍
2022-11-13
0